Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
SMF CARDIOLOGI
2017
• Faktor yang dapat mempengaruhi interpretasi
• Atrium kanan
Pembesaran atrium kanan umumnya disertai dengan pembesaran
ruang jantung lain seperti ventrikel kanan pada beberapa kasus
yang sangat jarang seperti atresia trikuspid kongenital atau anomali
ebstein dapat dijumpai pembesaran atrium kanan yang terisolasi.
Hipertensi pulmonal dan regurgitasi trikuspid dapat menimbulkan
pembesaran atrium kanan, akan tetapi biasanya pembesaran
ventrikel kanan lebih menonjol pada foto toraks sehingga atrium
kanan sulit dilihat dengan jelas.
• Ventrikel kanan
Pembesaran ventrikel kanan menyebkan apeks jantung terangkat sehingga
menimbulkan gambaran seperti boot (boot shaped heart) pada foto frontal,
sedangakan pada foto lateral tampak jantung mengisi ruang retrosternal.
Pembesaran ventrikel kanan umumnya disertai oleh pembesaran ventrikel kiri.
Pada beberapa penyakit seperti tetralogy og fallot yang ditandai oleh
pembesaran ventrikel kanan tanpa disertai pembesaran ventrikel kiri.
Pembesaran ventrikel kanan sering dijumpai pada kelainan katup mitral dan
hipertensi pulmonal akibat berbagai sebab.
• Atrium kiri
Tanda pertama adalah kontur jantungg yang tampak cembung pada daerah
diantara arteri pulmonal utama kiri dan sisi lateral ventrikel kiri.
Tanda elevasi brokus utama kiri akibat terdorong oleh pembesaran atrium kiri.
Pembesaran atrium kiri juga tampak sebagai double density pada foto frontal.
double density tampak karena pembesaran atrium kiri kearah kanan dan
posterior sehingga dikelilingi oleh paru yang berisi udara.
Pembesaran atrium kiri merupakan salah satu tanda yang paling dijumpai pada
penyakit katup mitral. Atrium kiri akan semakin membesar bila tidak dilakukan
intervensi yang adekuat dan akhirnya akan menyebabkan pembesaran ventrikel
kanan.
• Ventrikel kiri
pembesaran ventrikel kiri pada foto frontal ditandai
dengan pembesaran kontur jantung dan tertanam apeks,
pembesaran ventrikel kiri juga dapat menekan lambung
yang dapat dilihat berupa penekanan udara lambung
menjadi lebih inferior dari posisi seharusnya. Pembesaran
ventrikel kiri dapat diakibatkan oleh berbagai sebab
seperti hipertensi, kelaiann katup aorta dan mitral,
kardiomiopati dan penyakit jantung iskemik.
Pada foto lateral dapat terlihat penonjolan kontur jantung
dibawah anulus mitral posterior.
• Arteri pulmonal
Arteri pulmonal dapat membesar akibat beberapa kelaian
seperti stenosis katup pulmonal dan hipertensi pulmonal. Arteri
pulmonal kanan umumnya tidak ikut melebar karena aliran
darah berkecepatan tinggi tersebut tidak secara langsung
mengenai arteri pulmonal kanan. Pembesaran arteri pulmonal
ini tampak berupa hilus kiri yang menonjol pada foto frontal
dan outflow tract pulmonal yang membesar pada foto lateral.
Pembesaran atreri pulmonal kanan dan kiri dapat dilihat pada
pasien hipertensi pulmonal.
• Aorta
Kelainan yang paling sering terjadi pada aorta adalah pembesara
akibat berbagai etiologi seperti hipertensi kronik, kelaiann katup aorta,
penyakit degeneratif atau diseksi aorta. Tanda pembesaran aorta pada
foto frontal adalah pembesaran mediastinum, sedangkan pada foto
lateral tampak sebagai pembesaran mediastinum anterior.
Klasifikasi katup aorta merupakan salah satu tanda stenosis katup
aorta yang signifikan, akan tetapi biasanya sulit dilihat, karena gerakan
jantung yang membuat gambaran kalsifikasi tersebut tidak jelas.
Fluoroskopi dapat digunakan untuk menilai kalsifikasi lebih jelas.
Pada kasus regurgitasi aorta yang disebabkan oleh kelainan aortic root
seperti cystic medial necrosis, segmen aorta yang membesar lebih
luas, dimulai dari katup aorta sehingga arkus aorta dengan transisi
gradual ke aorta yang berdiameter normal, sedangkan pada
pembesaran aorta yang disebabkan oleh sifilis juga terlihat dilatasi
mulai dari root hingga arkus tetapi daerah transisi ke segmen
berukuran normal lebih pendek.
• Pleura dan perikard
Pleura dan pericard harus selalu dunilai pada interpretasi foto
toraks karena dapat memberikan informasi yang sangat penting
terkait kondisi pasien. Lapisan pericard biasanya sulit dilihat pada
foto toraks biasa kecuali terdapat kelainan seperti efusi perikard
dalam jumlah cukup banyak. Temuan foto toraks ini kurang akurat
untuk meliahat efusi sehingga dibutuhkan pemerikasaan lain seperti
ekokardiografi, CT, dan MRI untuk memastikannya.
Klasifikasi pericard sering timbul setelah pericarditis, terutama
pericarditris TB dan virus, pada foto toraks sebagai garis tipis linier
yang mengikuti kontur pericard dan seringkali terlewat bila tidak
dilihat dengan teliti.
Kalsifikasi pleura dapat dibedakan dengan kalsifikasi pericard
dengan melihat bentuknya, akan tetapi perlu diingat bahwa
keduanya dapat dijumpai pada pasien yang sama, misalnya pada TB
diluar paru yang mengenai pleura dan pericard.
Foto toraks setelah operasi jantung dan intervensi jantung lain
• Operasi jantung.
Pada pasien yang telah menjalani operasi jantung foto toraks
digunakan untuk melihat beberapa komplikasi yang dapat terjadi
setalah operasi seprtu efusi pleura,pneumotoraks atau peneumonia,
serat posisi selang drain pericard atau pleura. Pada pasien yang
menjalani operasi katup, foto toraks dapat digunakan untuk membantu
menentukan operasi yang dilakukan, apakah berupa perbaikan atau
pergantian katup
• Pemasangan pacu jantung.
Foto toraks frontal dan lateral dapat digunakan untuk meliha posisi
dan kondisi generator dan lead pacu jantung setelah dipasang,
termasuk penyulit setelah tindakan seperti efusi pleura dan
pneumotorak.
• Pemasangan IADP.
Pengambilan foto toraks hampir selalu dilakuakn setelah dilakukan
pemasangan IADP, untuk menilai posisi balon. Posisi balon IADP harus
selalu segera diubah bila belum tepat karena dapat menyebabkan
gangguan perfusi ke organ lain.
• Pemasangan kateter vena sentral.
Foto toraks berguna untuk menilai lokasi ujung kateter vena sentral
dan kemungkinan komplikasi akibat pemasangan seperti hemotoraks
dan pneumotoraks.