Anda di halaman 1dari 28

MOTIVASI

Oleh :
Ns. Aida Kusnaningsih, M.Kep., Sp. Kep. Mat.

Disampaikan pada perkuliahan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya


Mahasiswa program studi D-IV Jurusan Keperawatan
Keperawatan Reguler Angkatan -5
Pengertian MOTIVASI

Motivasi adalah perasaan atau


pikiran yang mendorong seseorang
melakukan pekerjaan atau
menjalankan kekuasaan, terutama
dalam berperilaku.

Sbortell & Kaluzny, 1994


Bentuk Motivasi
• Intrinsik • Internal
• Ekstrinsik  Fisiologis : haus,
• Terjepit lapar,
 Psikologis : kasih
sayang, pertahanan
diri, kekuatan diri
• Eksternal

(Sadirman, 2003)
Teori Motivasi
1. Teori Kebutuhan
a. Teori Hierarki Kebutuhan menurut Maslow
b. Teori ERG
c. Teori Tiga Macam Kebutuhan
d. Teori Motivasi Dua Faktor
2. Teori Keadilan
3. Teori Harapan
4. Teori Penguatan
5. Teori Prestasi
Teori Hierarki Kebutuhan
Oleh Abraham Maslow  kebutuhan FAKHA
F : Fisiologis
A : Aman
K : Kasih Sayang
H : Harga Diri
A : Aktualisasi Diri

Menurut Maslow, individu akan termotivasi untuk


memenuhi kebutuhan yang paling menonjol atau
paling kuat bagi mereka pada waktu tertentu.
TEORI ERG
E : Existence (Eksistensi) kebutuhan mendasar

R : Relatedness ( keterkaitan) hubungan antar pribadi

G : Growth ( pertumbuhan) kreativitas pribadi

• Teori ERG adalah teori motivasi yang menyatakan bahwa orang bekerja
keras untuk memenuhi kebutuhan tentang eksistensi, keterkaitan dan
pertumbuhan.

• Teori ERG menyatakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi


mengalami kekecewaan, kebutuhan yang lebih rendah akan kembali,
walaupun sudah terpuaskan.
Teori Tiga Macam Kebutuhan

Motivasi di dorong oleh 3 kebutuhan :

• Kebutuhan untuk mencapai prestasi (need for


achivement),
• Kebutuhan kekuatan (need of power),
• Kebutuhan untuk berafiliasi atau berhubungan dekat
dengan orang lain (need for affiliation).

John W. Atkinson
Teori Motivasi Dua Faktor
Motivasi muncul dari
• Pekerjaannya sendiri
• Kepentingan yang disesuaikan dengan tujuan organisasi.

• Kebijakan
• Supervisi  Berprestasi,
• Hub. dgn supervisor  Pengakuan,
• Kondisi kerja Kepuasan kerja  Bekerja sendiri,
• Gaji  Tanggung jawab,
• Hub. dgn rekan  Kemajuan dalam
sejawat pekerjaan
• Kehidupan pribadi  Pertumbuhan.
• Hub. dgn bawahan
• Status
• Keamanan.
Frederick Herzberg
TEORI KEADILAN

MOTIVASI

Evaluasi Individu atau


keadilan dari penghargaan yang diterima
TEORI HARAPAN

Harapan hasil prestasi

Valensi

Harapan prestasi usaha

MOTIVASI
TEORI PENGUATAN

Respon masa
Rangsangan Respon Konsekuensi
Depan

B. F. Skinner Motivasi
TEORI PRESTASI

Need for
Need for Affiliatio
Achieve n
ment
Need for
Power

MOTIVASI
MOTIVASI KERJA
• Bekerja adalah suatu bentuk aktivitas yang
bertujuan untuk mendapatkan kepuasan,
melibatkan baik fisik dan mental
M. As’ad, 2001; Gilmer, 1971

• Suatu kondisi yang berpengaruh untuk


membangkitkan, mengarahkan dan
memelihara perilaku yang berhubungan
dengan lingkungan kerja
Mangkunegara, 2000
Peran Manajer dalam Menciptakan motivasi

• Mempunyai harapan yang jelas terhadap


stafnya dan komunikasukan harapan tersebut.
• Harus adil dan konsisten terhadap semua staf.
• Pengambilan keputusan harus tepat dan
sesuai.
• Kembangkan konsep tim kerja
• Akomodasi kebutuhan dan keinginan staf
terhadap tujuan organisasi
Peran Manajer dalam Menciptakan motivasi
(Lanjutan)

• Tunjukan kepada staf bahwa anda memahami


perbedaan-perbedaan dan keunikan dari masing-
masing staf.
• Hindarkan adanya suatu kelompok/perbedaan antar
staf.
• Berikan kesempatan kepada staf untuk menyelesaikan
tugasnya dan melakukan suatu tantangan-tantangan
yang memberikan pengalaman bermakna.
• Minta tanggapan dan masukan staf terhadap
keputusan yang dibuat di organisasi.
Peran Manajer dalam Menciptakan motivasi
(Lanjutan)

• Pastikan bahwa staf mengetahui dampak dari keputusan


dan tindakan yang akan dilakukan
• Berikan kesempatan setiap orang untuk mengambil
keputusan sesuai tugas limpah yang diberikan
• Ciptakan situasi saling percaya dan kekeluargaan dengan
staf.
• Berikan kesempatan kepada staf untuk mengkoreksi dan
pengawasan terhadap tugas.
• Jadilah “Role Model” bagi staf.
• Berikan dukungan yang positif.
PERAN MENTOR SEBAGAI INSTRUMEN
MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA

• Model • Feedback Giver


• Envisioner • Eye Opener
• Energizer • Door Opener
• Investor • Idea Bouncer
• Supporter • Problem Solver
• Standard Prodder. • Career Councelor
• Teacher Coach • Challenger
Model Seseorang yang perilakunya menjadi contoh dan
panutan.

Envisioner Seseorang yang dapat melihat dan berkomunikasi


arti keperawatan profesional dan keterkaitannya
dalam praktik keperawatan.

Energizer Seseorang yang selalu dinamis dan memberikan


stimulasi kepada staf untuk berpartisipasi
terhadap program kerjanya.

Investor Seseorang yang mengivestasikan waktu dan


tenaga dalam perkembangan profesi dan
organisasi.

Supporter Seseorang yang memberikan dukungan emosional


dan menumbuhkan rasa percaya diri.
Standard Seseorang selalu berpegang pada standar yang ada
procedure dan menolak aktivitas yang kurang atau tidak
memenuhi kriteria standar.
Teacher- Seseorang yang mengajarkan kepada Anda tentang
coach kemampuan skill interpersonal, dan politik yang
penting dalam pengembangan.

Feedback Seseorang yang memberikan umpan balik, baik


giver secara tulus positif atau positif dalam perkembangan

Eye- Seseorang yang selalu memberikan


opener wawasan/pandangan yang luas tentang situasi
terbaru yang terjadi.

Door- Seseorang yang selalu membuka diri dan


opener memberikan kesempatan kepada staf untuk
berkonsultasi.
Idea Seseorang yang akan selalu berdiskusi dan
bouncer: mendengar pendapat Anda.

Problem Seseorang yang akan membantu Anda dalam


solver mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah.

Career Seseorang yang membantu Anda dalam


counselor: pengembangan karier (cepat ataupun lambat).

Challenger Seseorang yang mendorong Anda untuk menghadapi


perubahan/tantangan secara kritis dan pantang
menyerah.
Self Motivation Untuk Manajer
1. Mencari konsultan dan kelompok pendukung yang memungkinkan manajer
untuk selalu memperhatikan staf dan mendengarkan keinginan Anda.
2. Mempertahankan diet dan aktivitas.
3. Mencari aktivitas yang membantu manajer untuk dapat santai.
4. Memisahkan urusan pekerjaan dari kehidupan di rumah.
5. Menurunkan harapan yang terlalu tinggi dari diri dan orang lain.
6. Mengenali keterbatasan/kelemahan.
7. Menyadari bahwa bukan hanya Anda yang dapat menyelesaikan semua
pekerjaan, belajarlah menghargai kemampuan staf.
8. Berani mengatakan “tidak” jika Anda tidak dapat melaksanakan pekerjaan
yang akan dibebankan pada anda.
9. Bersantai, tertawa, dan berkumpul dengan teman-teman.
10. Menanamkan bahwa semua yang Anda kerjakan adalah untuk
kemaslahatan umat dan sebagai ibadah.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENAMPILAN DAN KEPUASAN KERJA

• Motivasi

• Lingkungan
 Komunikasi
 potensial pertumbuhan
 kebijaksanaan individu
 Upah/gaji
 kondisi kerja yang kondusif
KUNCI UTAMA KEPUASAN KERJA
• Input • Kepuasan kerja
• Hubungan manajer dan • Penghargaan
staf penampilan
• Disiplin kerja • Klarifikasi kebijakan,
• Lingkungan tempat prosedur dan
kerja keuntungan
• Istirahat dan makan • Mendapat kesempatan
yang cukup • Pengambilan keputusan
• Diskriminasi • Gaya manager
TERIMA KASIH
Delegasi
• Penyelesaian suatu pekerjaan melalui orang
lain
• Pelimpahan tugas kepada seseorang atau
kelompok dalam menyelesaikan tujuan
organisasi.
Prinsip dalam Motivasi Kerja
Pegawai

• Partisipatif
• Komunikasi
• Mengakui andil bawahan
• Pendelegasian wewenang
• Memberi perhatian
Ketidakefektifan dalam pendelegasian

• Pendelegasian yang terlalu sedikit (under


delegation)
• Pendelegasian yang berlebihan (over
delegation)
• Pendelegasian yang tidak tepat (improper
delegation
Ketidakefektifan dalam pendelegasian
Pendelegasian yang terlalu sedikit (under delegation)
• Manajer berasumsi bahwa apabila tugas dapat mereka
lakukan sendiri, lebih baik dan lebih cepat dari pada
dilimpahkan kepada orang lain.

• Orang yang menerima tugas hanya diberikan


wewenang yang sangat terbatas dan sering terjadi
ketidakjelasan wewengan yang harus dilakukan.
• Tugas yang dilimpahkan tidak dapat diselesaikan
dengan baik

Anda mungkin juga menyukai