Anda di halaman 1dari 35

MODEL PEMBERI

ASUHAN
KEPERAWATAN
rossiani66@gmail.com
 Asuhan keperawatan merupakan titik
sentral dalam pelayanan keperawatan, oleh
karena itu manajemen asuhan keperawatan
yang benar akan meningkatkan mutu
pelayanan asuhan keperawatan
 Tujuanasuhan keperawatan adalah untuk
memandirikan pasien sehingga dapat
berfungsi secara optimal. 
6 MODEL ASUHAN
KEPERAWATAN
 Enam model ini yang telah dikenal dan sering
digunakan dalam pemberian asuhan
keperawatan, antara lain:
1. Model Kasus
2. Model Fungsional
3. Model Tim
4. Model Primer
5. Model Modular
6. Model manajemen kasus
A. MODEL KASUS
 Model Kasus  merupakan model pemberian
asuhan yang pertama digunakan.  
 Pada model ini satu perawat akan memberikan
asuhan keperawatan kepada seorang pasien
secara total dalam satu periode dinas. 
 Jumlah pasien yang dirawat oleh satu
perawat sangat tergantung kepada
kemampuan perawat dan kompleksnya
masalah dan pemenuhan kebutuhan pasien
 Model ini sangat sesuai digunakan di
ruangan rawat khusus seperti ruang
perawatan intensif, misalnya ruang ICCU,
ICU, HCU, Haemodialisa dan sebagainya.
B. MODEL FUNGSIONAL
 Pada model fungsional, pemberian asuhan
keperawatan ditekankan pada penyelesaian
tugas dan prosedur keperawatan. 
 Setiap perawat diberikan satu atau
beberapa tugas untuk dilaksanakan kepada
semua pasien yang dirawat di suatu ruangan.
 Seorang perawat mungkin bertanggung
jawab dalam pemberian obat, mengganti
balutan, monitor infus dan sebagainya
 Prioritas utama yang dikerjakan adalah
pemenuhan kebutuhan fisik sesuai dengan
kebutuhan pasien dan kurang menekankan
kepada pemenuhan kebutuhan pasien secara
holistik, sehingga dalam penerapannya
kualitas asuhan keperawatan sering
terabaikan.
 Komunikasi antara perawat sangat terbatas, sehingga
tidak ada satu perawat yang mengetahui tentang satu
klien secara komprehensif, kecuali mungkin Kepala
Ruangan.
 
 Hal ini sering menyebabkan klien kurang puas dengan
pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan, karena
seringkali klien tidak mendapat jawaban yang tepat
tentang hal-hal yang ditanyakan, dan kurang
merasakan adanya hubungan saling percaya dengan
perawat.
NEXT..
 Model fungsional mungkin efisien dalam
menyelesaikan tugas-tugas bila jumlah staf
sedikit, namun pasien selalu tidak mendapat
kepuasan dari asuhan keperawatan yang
diberikan
C. MODEL TIM
 Model Tim  merupakan suatu model
pemberian asuhan keperawatan
dimana seorang perawat professional
memimpin sekelompok tenaga
keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan pada sekelompok
klien melalui upaya kooperatif dan
kolaboratif
 Konsep model ini didasarkan kepada
 falsafah bahwa sekelompok tenaga
keperawatan bekerja secara
bersama-sama secara terkoordinasi
dan kooperatif sehingga dapat
berfungsi secara menyeluruh dalam
memberikan asuhan keperawatan
kepada setiap pasien.
KONSEP DALAM MODEL TIM
 Kepemimpinan: Kemampuan ini harus dipunyai
oleh Ketua Tim, yaitu perawat profesional
(Registered Nurse) yang ditunjuk oleh
Kepala Ruangan untuk bertanggung jawab
terhadap sekelompok pasien  dalam
merencanakan asuhan keperawatan,
merencanakan penugasan kepada anggota
tim, melakukan supervisi dan evaluasi
pelayanan keperawatan yang diberikan.
NEXT…
 Komunikasi yang efektif: Proses komunikasi
harus dilakukan secara terbuka dan aktif
melalui laporan, pre atau post conference
atau pembahasan dalam penugasan,
pembahasan dalam merencanakan dan
menuliskan asuhan keperawatan dan
mengevaluasi hasil yang telah dicapai
NEXT…
 Pengajaran dan bimbingan secara insidental
perlu dilakukan yang merupakan bagian dari
tanggung jawab Ketua Tim dalam pembinaan
anggotanya.

 KetuaTim dapat memperoleh pengalaman


praktek melakukan kepemimpinan yang
demokratik dalam mengarahkan dan
membina anggotanya
TANGGUNG JAWAB
*Kepala Ruangan*
 Model Tim akan berhasil baik bila
didukung oleh Kepala Ruangan, yang
berperan sebagai manajer di ruangan
tersebut, yang bertanggung jawab
dalam:
 Menetapkan standar kinerja yang
diharapkan sesuai dengan standar
asuhan keperawatan.
 Membantu staf dalam menetapkan
sasaran asuhan keperawatan.
NEXT…
 Mengorientasikan tenaga keperawatan
yang baru tentang fungsi model tim dalam
sistem pemberian asuhan keperawatan.
 Menjadi nara sumber bagi ketua tim
 Mendorong staf untuk meningkatkan
kemampuan melalui riset keperawatan.
 Menciptakan iklim komunikasi yang
terbuka dengan semua staf
*Ketua Tim*

 Mengkaji setiap pasien dan menetapkan


rencana keperawatan.

 Mengkoordinasi rencana keperawatan


dengan tindakan medik.
NEXT….
 Membagi tugas yang harus dilaksanakan
oleh setiap anggota tim dan memberikan
bimbingan melalui pre atau post conference

 Mengevaluasi asuhan keperawatan baik


proses ataupun hasil yang diharapkan serta
mendokumentasikannya.
*Anggota Tim*
 Melaksanakan tugas berdasarkan rencana asuhan
keperawatan yang telah disusun.
 Mencatat dengan jelas dan tepat asuhan
keperawatan yang telah diberikan berdasarkan
respon pasien.
 Berpartisipasi dalam setiap memberikan masukan
untuk meningkatkan asuhan keperawatan.
 Menghargai bantuan dan bimbingan dari ketua
tim.
NEXT…
 Pelaksanaan model tim tidak dibatasi
oleh suatu pedoman yang kaku. 
 Model tim dapat diimplementasikan
pada tugas pagi, sore, dan malam. 
 Apakah terdapat 2 atau 3 tim
tergantung pada jumlah dan kebutuhan
serta jumlah dan kualitas tenaga
keperawatan. 
NEXT…
 Modeltim dilaksanakan dengan tepat
pada kondisi dimana kemampuan
tenaga keperawatan bervariasi.

 Umumnya satu tim terdiri dari 3-5


orang tenaga keperawatan untuk 10-
20 pasien
D. MODEL PRIMER
 Model Primer (Primary Nursing).  Dan
perawat yang melaksanakan asuhan
keperawatan disebut sebagai “Primary
Nurse”.

 Setiapprimary nurse mempunyai 4-6 pasien


dan bertanggung jawab selama 24 jam
selama pasien dirawat.
NEXT..
 Pasien, keluarga, staff medik dan staf
keperawatan akan mengetahui bahwa pasien
tertentu merupakan tanggung jawab primary
nurse tertentu.

 Dia bertanggung jawab untuk mengadakan


komunikasi dan koordinasi dalam merencanakan
asuhan keperawatan dan dia juga akan
merencanakan pemulangan pasien atau rujukan
bila diperlukan.
NEXT..
 Jika primary nurse tidak bertugas, kelanjutan
asuhan keperawatan didelegasikan kepada
perawat lain yang disebut “associate nurse”

 Primary nurse bertanggung jawab terhadap


asuhan keperawatan yang diterima pasien dan
menginformasikan tentang keadaan pasien
kepada Kepala Ruangan, dokter dan staf
keperawatan lainnya. 
NEXT…
 Seorang primary nurse bukan hanya
mempunyai kewenangan untuk memberikan
asuhan keperawatan tetapi juga
mempunyai kewenangan untuk melakukan
rujukan kepada pekerja sosial, kontak
dengan lembaga sosial masyarakat,
membuat jadual perjanjian klinik,
mengadakan kunjungan rumah dan
sebagainya.
NEXT…
 Kepuasan yang dirasakan oleh Primary Nurse
adalah tercapainya hasil berupa kemampuan yang
tinggi terletak pada kemampuan supervisi. 

 Staf medis juga merasakan kepuasannya dengan


model primer ini, karena senantiasa informasi
tentang kondisi pasien selalu mutakhir dan
laporan pasien komprehensif, sedangkan pada
model Fungsional dan Tim informasi diperoleh
dari beberapa perawat.
NEXT..
 Untuk pihak rumah sakit keuntungan
yang dapat diperoleh adalah rumah
sakit tidak perlu mempekerjakan
terlalu banyak tenaga keperawatan,
tetapi tenaga yang ada harus
berkualitas tinggi
E. MODEL MODULAR
 Model modular mirip dengan model
keperawatan tim, karena tenaga
profesional dan non profesional
bekerjasama dalam memberikan
asuhan keperawatan kepada beberapa
pasien dengan arahan kepemimpinan
perawat profesional
NEXT…
 Model modular mirip juga dengan model
primer

 Kepala Ruangan secara seksama menyusun


tenaga profesional dan non profesional
serta bertanggung jawab supaya kedua
tenaga tersebut saling mengisi dalam
kemampuan, kepribadian, terutama
kepemimpinan
NEXT…
 2-3 tenaga keperawatan bisa bekerjasama
dalam tim, serta diberi tanggung jawab
penuh untuk mengelola 8-12 kasus. 
 Tugas tim keperawatan ini harus tersedia
juga selama tugas gilir (shift) sore-malam
dan pada hari-hari libur
 Tanggung jawab terbesar dipegang oleh
perawat profesional.
F. MODEL MANAJEMEN KASUS
 Dalam model ini asuhan keperawatan
dilaksanakan berdasarkan pandangan,
bahwa untuk penyelesaian kasus
keperawatan secara tuntas
berdasarkan berbagai sumber daya
yang ada.
TUJUAN MODEL
MANAJEMEN KASUS
 Menetapkan pencapaian tujuan asuhan
keperawatan yang diharapkan sesuai
dengan standar.
 Memfasilitasi ketergantungan pasien
sesingkat mungkin.
 Menggunakan sumber daya seefisien
mungkin.
NEXT…
 Memfasilitasi secara berkesinambungan
asuhan keperawatan melalui kolaborasi
dengan tim kesehatan lainnya.
 Pengembangan profesionalisme dan
kepuasan kerja.
 Manager mengevaluasi perkembangan pasien
setiap hari, yang mengacu pada tujuan
asuhan keperawatan yang telah ditetapkan
 
Daftar Pustaka

 Brown, Montague. 1997. Manajemen Perawatan Kesehatan.


Jakarta : EGC
 Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan .
Yogyakarta : Nuha Medika
 Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan.
Jakarta : EGC
 Suarli dan Bahtiar, Yanyan. 2002. Manajemen
Keperawatan. Jakarta : Erlangga
 Swansburg,Russel C.2000.Pengantar Kepemimpinan dan
manajemen keperawatan untuk perawat klinis.Jakarta:EGC
 

Anda mungkin juga menyukai