Anda di halaman 1dari 34

PROGRAM NASIONAL KESEHATAN LANSIA

BAGUS SHOLEH APRIYANTO S.Kep.,Ns


DEFINISI

Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas.

Lanjut usia merupakan bagian dari proses kehidupan yang tidak dapat dihindari d
an akan dialami oleh setiap manusia. Pada tahap ini manusia mengalami banyak p
erubahan baik secara fisik maupun mental, dimana terjadi kemunduran dalam ber
bagai fungsi dan kemampuan yang pernah dimilikinya.
Pasien lanjut usia mempunyai ciri-ciri:

memiliki beberapa penyakit kronis/menahun, fungsi organ yang menurun, tingkat


kemandirian berkurang, sering disertai masalah nutrisi, karena alasan tersebut per
awatan pasien geriatri berbeda dengan pasien yang lain
Masalah-masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia berbeda dari orang
dewasa, yang sering disebut dengan sindroma geriatri yaitu kumpulan gejala-ge
jala mengenai kesehatan yang sering dikeluhkan oleh para lanjut usia dan atau
keluarganya, (istilah 14 I), yaitu :

1) Immobility (kurang bergerak)


2) Instability (mudah jatuh)
3) Incontinence (beser BAB/BAK)
4) Intellectual impairment (gangguan intelektual/ demensia)
5) Infection (infeksi)
6) Impairement of hearing, vision and smell (gangguan pendengaran, penglihatan dan penciu
man)
7 ) Isolation (Depression) Impecunity (kemiskinan)
8 ) Iatrogenic (menderita penyakit pengaruh obat-obatan)
9 ) Insomnia(sulit tidur)
1 0 )Immuno-defficiency (penurunan sistem kekebalan tubuh)
1 1 )Impotence(Gangguan seksual)
1 2 )Impaction (sulit buang air besar)
1 3 )Inanition (malnutrisi)
Immobility (kurang bergerak)

 Keadaan tidak bergerak/tirah baring selama 3 hari atau lebih.


 Penyebab utama imobilisasi adalah adanya rasa nyeri, lemah, kekakuan otot, ke
tidak seimbangan,masalah psikologis, depresi atau demensia.
 Komplikasi yang timbul adalah luka di bagian yang mengalami penekanan terus
menerus timbul lecet bahkan infeksi, kelemahan otot, kontraktur/kekakuan otot
dan sendi, konstipasi dan lain-lain.
 Penanganan : latihan fisik, perubahan posisi secara teratur, menggunakan kasur
anti dekubitus, monitor asupan cairan dan makanan yang berserat.
Instability (mudah jatuh)
 Penyebab jatuh misalnya kecelakaan seperti terpeleset, sinkop/kehilangan kesa
daran mendadak, dizzines/vertigo, hipotensi orthostatik, proses penyakit dan la
in-lain.
 Dipengaruhi oleh faktor intrinsik (misalnya kekakuan sendi, kelemahan otot, ga
ngguan pendengaran,penglihatan), dan faktor risiko ekstrinsik (misalnya alas ka
ki tidak sesuai, lantai licin, jalan tidak rata, penerangan kurang)
 Akibat yang ditimbulkan akibat jatuh berupa cedera kepala, cedera jaringan lun
ak, sampai patah tulang .
 Prinsip dasar tatalaksana : mengobati berbagai kondisi yang mendasari instabili
tas dan jatuh, memberikan terapi fisik dan penyuluhan berupa latihan cara berj
alan, penguatan otot, alat bantu, sepatu atau sandal yang sesuai, serta mengub
ah lingkungan agar lebih aman seperti pencahayaan yang cukup, pegangan, lan
tai yang tidak licin.
Incontinence Urin dan Alvi (Beser BAB dan BAK

 Inkontinensia urin didefinisikan sebagai keluarnya urin yang tidak dikehen


daki dalam jumlah dan frekuensi tertentu
 Inkontinensia alvi/fekal sebagai perjalanan spontan atau ketidakmampuan
untuk mengendalikan pembuangan feses melalui anus, penyebab cedera p
anggul, operasi anus/rektum, prolaps rektum, tumor dll.
 Pada inkontinensia urin ntuk menghindari sering mengompol pasien sering
mengurangi minum yang menyebabkan terjadi dehidrasi.
Intelectual Impairement (Gangguan Intelektual Sepe
rti Demensia dan Delirium)
 Demensia adalah gangguan fungsi intelektual dan memori yang diseb
abkan oleh penyakit otak. Demensia mencakup berkurangnya kemam
puan untuk mengenal, berpikir, menyimpan atau mengingat pengalam
an yang laulu
 Sindroma derilium akut adalah sindroma mental organik yang ditandai
dengan gangguan kesadaran dan atensi serta perubahan kognitif atau
gangguan persepsi yang timbul dalam jangka pendek dan berfluktuasi.
 Gejalanya: gangguan kognitif global berupa gangguan memori jangka
pendek, gangguan persepsi (halusinasi, ilusi), gangguan proses pikir
(diorientasi waktu, tempat, orang), komunikasi tidak relevan, pasien m
engomel, ide pembicaraan melompat-lompat, gangguan siklus tidur.
Infection (infeksi)
 Pada lanjut usia terdapat  beberapa penyakit sekaligus, menurunnya d
aya tahan/imunitas terhadap infeksi,
 Ciri utama pada semua penyakit infeksi biasanya ditandai dengan me
ningkatnya temperatur badan, dan hal ini sering tidak dijumpai pada u
sia lanjut, malah suhu badan yang rendah lebih sering dijumpai.
 Keluhan dan gejala infeksi semakin tidak khas antara lain berupa konf
usi/delirium sampai koma, adanya penurunan nafsu makan tiba-tiba,
badan menjadi lemas, dan adanya perubahan tingkah laku sering terja
di pada pasien usia lanjut.
Impairement of hearing, vision and smell (ganggu
an pendengaran, penglihatandan penciuman)
 Gangguan pendengaran sangat umum ditemui pada lanjut usia dan m
enyebabkan pasien sulit untuk diajak komunikasi
 Penatalaksanaan untuk gangguan pendengaran pada geriatri adalah d
engan cara memasangkan alat bantu dengar atau dengan tindakan be
dah berupa implantasi koklea.
 Gangguan penglihatan bisa disebabkan gangguan refraksi, katarak ata
u komplikasi dari penyakit lain misalnya DM, HT dll, penatalaksanaan
dengan memakai alat bantu kacamata atan dengan operasi pada katar
ak.
Isolation (Depression)
 Isolation (terisolasi) / depresi, penyebab utama depresi pada lanjut us
ia adalah kehilangan seseorang yang disayangi, pasangan hidup, anak,
bahkan binatang peliharaan.
 Selain itu kecenderungan untuk menarik diri dari lingkungan, menyeb
abkan dirinya terisolasi dan menjadi depresi. Keluarga yang mulai men
gacuhkan karena merasa direpotkan menyebabkan pasien akan meras
a hidup sendiri dan menjadi depresi. Beberapa orang dapat melakuka
n usaha bunuh diri akibat depresi yang berkepajangan.
Impecunity (Tidak punya penghasilan)
 Dengan semakin bertambahnya usia maka kemampuan fisik dan ment
al akan berkurang secara berlahan-lahan, yang menyebabkan ketidak
mampuan tubuh dalam mengerjakan atau menyelesaikan pekerjaan se
hingga tidak dapat memberikan penghasilan.
 Usia pensiun dimana sebagian dari lansia hanya mengandalkan hidup
dari tunjangan hari tuanya.
 Selain masalah finansial, pensiun juga berarti kehilangan teman sejaw
at, berarti interaksi sosial pun berkurang memudahkan seorang lansia
mengalami depresi.
Iatrogenic(penyakit karena pemakaian obat-obata
n)
 Lansia sering menderita penyakit lebih dari satu jenis sehingga memb
utuhkan obat yang lebih banyak, apalagi sebagian lansia sering mengg
unakan obat dalam jangka waktu yang lama tanpa pengawasan dokter
sehingga dapat menimbulkan penyakit.
 Akibat yang ditimbulkan antara lain efek samping dan efek dari interak
si obat-obat tersebut yang dapat mengancam jiwa.
Insomnia(Sulit tidur)
 Dapat terjadi karena masalah-masalah dalam hidup yang menyebabk
an seorang lansia menjadi depresi. Selain itu beberapa penyakit juga
dapat menyebabkan insomnia seperti diabetes
 Berbagai keluhan lansia yaitu sulit untuk masuk kedalam proses tidur,
tidurnya tidak dalam dan mudah terbangun, jika terbangun sulit untu
k tidur kembali, terbangun dini hari, lesu setelah bangun di pagi hari.
 Agar bisa tidur :  hindari olahraga 3-4 jam sebelum tidur, santai mend
ekati waktu tidur, hindari rokok waktu tidur, hindari minum minuman
berkafein saat sore hari, batasi asupan cairan setelah jam makan mal
am ada nokturia, batasi tidur siang 30 menit atau kurang, hindari me
nggunakan tempat tidur untuk menonton tv, menulis tagihan dan me
mbaca.
Immuno-defficiency (penurunan sistem kekebalan
tubuh)
 Daya tahan tubuh menurun bisa disebabkan oleh proses menua diser
tai penurunan fungsi organ tubuh,  juga disebabkan penyakit yang di
derita, penggunaan obat-obatan,keadaan gizi yang menurun.
Impotence(Gangguan seksual)
  Impotensi/ ketidakmampuan melakukan aktivitas seksual pada usia l
anjut terutama disebabkan oleh gangguan organik seperti gangguan
hormon, syaraf, dan pembuluh darah dan juga depresi
Impaction (sulit buang air besar)
 Faktor yang mempengaruhi: kurangnya gerak fisik, makanan yang kura
ng mengandung serat, kurang minum, akibat obat-obat tertentu dan la
in-lain.
 Akibatnya pengosongan usus menjadi sulit atau isi usus menjadi terta
han, kotoran dalam usus menjadi keras dan kering dan pada keadaan
yang berat dapat terjadi penyumbatan didalam usus dan perut menja
di sakit.
Inanition (malnutrisi)
 Asupan makanan berkurang  sekitar 25% pada usia 40-70 tahun. Anor
eksia dipengaruhi oleh faktor fisiologis (perubahan rasa kecap, pemba
uan, sulit mengunyah, gangguan usus dll), psikologis (depresi dan de
mensia) dan sosial (hidup dan makan sendiri) yang berpengaruh pada
nafsu makan dan asupan makanan.
Dasar hukum upaya pengembangan lanjut usia
1 . UU RI No 13 Th 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia

 Kesejahteraan adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosialbaik material maupun s
piritual yang diliputi oleh rasa keselamatan,kesusilaan, dan ketenteraman lahir batin yang
memungkinkan bagisetiap warga negara untuk mengadakan pemenuhan kebutuhanjasman
i, rohani, dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga,serta masyarakat dengan menju
njung tinggi hak dan kewajiban asasimanusia sesuai dengan Pancasila.

 Pemberdayaan adalah setiap upaya meningkatkan kemampuan fisik, mental spiritual, sosia
l, pengetahuan, dan keterampilan agar para lanjut usia siap didayagunakan sesuai dengan
kemampuan masing-masing.
Dasar hukum upaya pengembangan lanjut usia
2. PERMENKES RI No 25 Th 2016 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL KESEHA
TAN LANJUT USIA TAHUN 2016-2019

 Pengaturan Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lanjut Usia Tahun 2016-2019 bertujuan unt
uk memberikan acuan bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemangku kepentin
gan lain berupa langkah-langkah konkrit yang harus dilaksanakan secara berkesinambunga
n dalam rangka peningkatan derajat kesehatan lanjut usia untuk mencapai lanjut usia yang
sehat, mandiri, aktif, produktif dan berdayaguna bagi keluarga dan masyarakat.
Dasar hukum upaya pengembangan lanjut usia
3. PERMENKES RI No 67 Th 2015 tentang penyelenggaraan pelayanan k
esehatan lansia di pusat kesehatan masyarakat

 Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayana
n kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan pe
rseorangan tingkat pertama, denganlebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,unt
uk mencapai derajat kesehatan masyarakat yangsetinggi-tingginya di wilayah kerjanya

 Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan Upaya Kesehatan Bersu


mber Daya Masyarakat (UKBM) bagi kesehatan Lanjut Usia; dan menyelenggarakan pelaya
nan kesehatan Lanjut Usia secara terkoordinasi dengan lintas program, organisasi kemasya
rakatan, dan dunia usaha dengan asas kemitraan
Dasar hukum upaya pengembangan lanjut usia
3. PERMEN RI No 43 Th 2004 tentang pelaksanaan upaya peningkatan k
esejahteraan sosial lanjut usia

Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia adalah serangkaian kegiatan yang dilaks
anakan secara terkoordinasi antara Pemerintah dan masyarakat untuk memberdayakan lanjut
usia agar lanjut usia tetap dapat melaksanakan fungsi sosialnya dan berperan aktif secara waj
ar dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Tujuan pembinaan kesehatan lansia
Tujuan Umum

Meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan usia lanjut  untuk mencapai ma
sa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat ses
uai dengan keberadaannya.
1 Meningkatkan kesadaran para usia lanj
ut untuk membina sendiri kesehatanny
a

Tujua n
K hus us 2 Mencarikan bantuan yang lebih ahli

3 Meningkatkan jenis dan jangkauan pel


ayanan kesehatan usia lanjut

4 Meningkatkan mutu pelayanan keseha


tan usia lanjut
Kegiatan pelayanan kesehatan pada usia lanjut
Promotif

 Latihan fisik yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan kemampuan usia lanjut a
gar tetap merasa sehat dan segar
 Diet seimbang atau makanan dengan menu yang mengandung gizi seimbang.
 Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 Membina ketrampilan agar dapat mengembangkan kegemaran atau hobinya secara teratur d
an sesuai dengan kemampuannya.
 Meningkatkan kegiatan sosial di masyarakat atau mengadakan kelompok sosial.
 Hidup menghindarkan kebiasaan yang tidak baik seperti merokok, alkohol, kopi, kelelahan f
isik dan mental.
 Penanggulangan masalah kesehatannya secara benar.
Kegiatan pelayanan kesehatan pada usia lanjut
Preventif

 Pemeriksaan kesehatan secara berkala dan teratur untuk menemukan secara dini p
enyakit penyakit usia lanjut
 Kesegaran jasmani yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan kemam
puan usia lanjut agar tetap merasa sehat dan bugar
 Penyuluhan tentang penggunaan bergbagai alat bantu misalnya kaca mata, alat ba
ntu pendengaran agar usia lanjut tetap dapat memberikan karya dan tetap merasa
berguna
 Penyuluhan untuk pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan pada
usia lanjut.
 Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Es
a.
Kegiatan pelayanan kesehatan pada usia lanjut
Kuratif

Upaya pengobatan dan perawatan bagi usia lanjut yang sakit dan dapat dilakukan me
lalui fasilitas pelayanan seperti puskesmas, puskesmas pembantu, dokter praktek swa
sta.
Adapun kegiatannya antara lain :
a. Pelayanan kesehatan dasar
b. Pelayanan kesehatan spesifikasi melalui sistim rujukan
Kegiatan pelayanan kesehatan pada usia lanjut
Rehabilitatif

Kegiatan  Rehabilitatif yaitu upaya untuk memulihkan  fungsi organ tubuh yang tela
h menurun.
Adapun kegiatannya antara lain :
a. Mengembalikan kepercayaan pada diri sendiri dan memperkuat mental penderita
    

b. Pembinaan usia dan hal pemenuhan kebutuhan pribadi, aktifitas didalam maupun
    

diluar rumah.
c. Nasehat cara hidup yang sesuai dengan penyakit yang diderita.
     

d. Perawatan fisioterapi.
    
Kegiatan pelayanan untuk usia lanjut dapat dilakukan oleh
petugas kesehatan, petugas sektor terkait sesuai tanggung
jawabnya, tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyaraka
t, keluarga usia lanjut ataupun usia lanjut sendiri.
Kegiatan petugas puskesmas
 Melaksanakan penyuluhan secara teratur dan berkesinambungan sesuai kebutuhan melalui
berbagai media mengenai kesehatan usia lanjut.
 Melaksanakan penjaringan usia lanjut resiko tinggi, pemeriksaan berkala usia lanjut dan me
mberi petunjuk upaya pencegaha penyakit,
 Melaksanakan diagnosa dini, pengobatan, perawatan dan pelayanan rehabilitatif kepada usi
a lanjut yang membutuhkan dan memberi petunjuk mengenai tindakan kuratif atau rehabilit
atif yang harus dijalani, baik kepada usia lanjut maupun keluarganya.
 Melaksanakan rujukan medik ke fasilitas Rumah Sakit untuk pengobatan, perawatan atau re
habilitatif bagi usia lanjut yang membutuhkan termasuk mengusahakan kemudahan-kemud
ahannya.
Kegiatan petugas sektor terkait, tokoh masyarakat, l
embaga swadaya masyarakat

 Membantu kegiatan penyuluhan secara teratur dan berkesinambun


gan mengenai pembinaan kesehatan usia lanjut termasuk fungsi fasi
litator dalam komukasi antara lain komunikasi antar generasi.
 Membantu kegiatan pengumpulan sumber daya, pemberian bantua
n dan kemudaha dalam menunjang upaya kesehatan usia lanjut.
  Kegiatan keluarga usia lanjut
 Memberikan dukungan kepada usia lanjut didalam rumah maupun diluar ruma
h dalam kegiatan hidup sehari-hari dan dukungan dalam mencari pengobatan, p
erawatan.
 Mengupayakan sumber dana untuk pemeriksaan kesehatan, pengobatan, peraw
atan, pengadaan alat bantu atau alat ganti yang diperlukan usia lanjut
Kegiatan usia lanjut

 Berperan serta dalam kegiatan penyuluhan mengenai kesehatan usia lanjut, secara b
erkelompok maupun melalui media masa
 Melakukan kegiatan olah raga secara teratur sesuai kemampuan, secara perorangan
maupun kelompok,ikut serta dalam kegiatan rekreasi, keterampilan,pengembangan h
obi, pertemuan kekeluargaan, orientasi realitas, dll
 Menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala, mengisi catatan kesehatan pribadi
secara teratur, makan sesuai kebutuhan gizi, berperilaku sehat.
 Menjalani pengobatan, perawatan sesuai dengan nasehat petugas kesehatan dan men
ggunakan alat bantu atau alat ganti yang diperlukan.
 Meningkatkan upaya kemandirian danpemenuhan kebutuhan pribadi sehari-hari sep
erti makan, minum, tidur, merapikan diri, dll.
THANK YOU!
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai