Anda di halaman 1dari 98

Bambang Hernawan

Hal - 1 -
 DEFINISI ENGINE
 UNSUR-UNSUR PEMBAKARAN
 KLASIFIKASI ENGINE
 KONSTRUKSI INTERNAL COMBUSTION ENGINE TIPE
PISTON
 ISTILAH-ISTILAH PADA ENGINE
 PERBEDAAN ENGINE 2 & 4 LANGKAH
 PERBEDAAN ENGINE GASOLINE & DIESEL
 PERFORMANCE ENGINE
 ENGINE SYSTEM
 PROSES KERJA (SIKLUS)

Hal - 2 -
DEFINISI
Engine adalah sebuah alat pengubah energi panas
menjadi energi gerak
Yaitu dengan melalui proses pembakaran
(combustion process).

Energi Panas PEMBAKARAN Energi Mekanik

Hal - 3 -
KONSEP PERUBAHAN ENERGI

Hal - 4 -
UNSUR-UNSUR
PEMBAKARAN
Pembakaran dapat terjadi jika minimal ada 3 unsur,
Yaitu : udara, bahan bakar dan panas.

Oksigen (Udara) + Bahan Bakar + Panas = Combustion

Hal - 5 -
UDARA

78 78
21 21

78
78
21
21

Lapisan Atmosfer
mengandung:
* 21% Oksigen
* 78% Nitrogen
* 1% Lain-lain

Hal - 6 -
UDARA

Udara yang dibutuhkan dalam pembakaran pada


engine adalah yang mempunyai kerapatan (density)
yang tinggi, sehingga banyak mengandung O2.

Hal - 7 -
BAHAN BAKAR

Hal - 8 -
PERBANDINGAN PANAS YANG DIKANDUNG OLEH
GASOLINE DAN SOLAR

Kandungan Panas Bensin Solar


BTU/Ft3 (kJ/L) 186.100 950.400
(31.825) (35.082)
Hal - 9 -
Fuel untuk Proses
Pembakaran Diesel

Nilai Energy Yang


Dihasilkan dalam satuan
BTU (British Thermal
Units)

Hal - 10 -
PANAS
Ada 2 cara untuk menghasilkan panas untuk
pembakaran pada engine, yaitu :
 Percikan Bunga Api (Ignition)
 Kompresi (Compression)

Hal - 11 -
PROSES PEMBANGKITAN
PANAS DENGAN BUNGA API

Hal - 12 -
PROSES PEMBANGKITAN PANAS
DENGAN KOMPRESI
Udara yang dihisap oleh ruang bakar kemudian dikompresikan, karena adanya
penyempitan ruang maka molekul-molekul udara saling bergesekan yang akan
menimbulkan panas.

Hal - 13 -
KLASIFIKASI
ENGINE
Engine

External Combustion Internal Combustion

Turbine Piston Wankel/Rotary


Piston Turbine
(Turbin Pesawat Terbang) (Mobil)

Steam Machine Steam Turbine


Diesel Spark Ignited
(Kereta Api Uap) (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)

Two Four Gas Petrol


Stroke Stroke Engine Engine

Pre Combustion Direct Injection

Hal - 14 -
KONSTRUKSI DASAR
ENGINE DENGAN PISTON

No 1: Cylinder
Liner

No 2: Piston

No 3: Intake valve

No 4: Exhaust valve

No 5: Cylinder Head

Hal - 15 -
ISTILAH PADA
ENGINE

Adalah Adalah
Posisi tertinggi yang dicapai piston didalam Posisi terendah yang dicapai piston
silinder didalam silinder

Hal - 16 -
ISTILAH PADA ENGINE

BORE STROKE
Adalah
Adalah Jarak antara TDC dan BDC
Diameter silinder motor

Hal - 17 -
ISTILAH PADA
ENGINE

DISPLACEMENT COMPRESSION RATIO

Adalah Adalah
Volume silinder Perbandingan antara volume kompresi
(CV) dengan volume total (TV)

Hal - 18 -
ISTILAH PADA ENGINE
SIKLUS KERJA
Adalah proses yang harus dilalui oleh motor untuk dapat menghasilkan
power. Satu siklus kerja terdiri dari 4 proses yaitu

(1) Pengisian/pengisapan;
(2) Kompresi;
(3) Usaha/power;
(4) Pembuangan.

Hal - 19 -
MACAM-MACAM MOTOR INTERNAL
COMBUSTION TIPE PISTON

Menurut metode penyalaannya :


 Motor Bensin (Gasoline Engine)
 Motor Diesel (Diesel engine)

Menurut proses kerjanya :


 Motor 4 Langkah (Four stroke Engine)
 Motor 2 Langkah (Two Stroke Engine)

Hal - 20 -
MACAM-MACAM MOTOR
INTERNAL COMBUSTION
TIPE PISTON
Motor Bensin (Gasoline engine )
Motor yang proses pembakaranya menggunakan percikan bunga api (Busi)

Motor Diesel
Motor yang proses pembakaranya dilakukan oleh panas yang dibangkitkan
pada saat kompresi.

4 stroke
Motor yang dalam satu siklus kerja membutuhkan Empat kali langkah piston -
dua kali putaran crankshaft

2 Stroke
Motor yang dalam Satu siklus kerja membutuhkan Dua kali langkah piston -
satu kali putaran crankshaft

Hal - 21 -
PERBEDAAN

DIESEL ENGINE
&
GASOLINE ENGINE

Hal - 22 -
KEUNTUNGAN
DIESEL VS GASOLINE

 Pemakaian bahan bakar lebih hemat, karena efisiensi panas lebih


tinggi
 Daya tahan operasional lebih lama
 Gangguan lebih sedikit, karena tidak ada sistem pengapian
 Momen yang dihasilkan lebih tinggi

Hal - 23 -
KEKURANGAN DIESEL VS
GASOLINE
 Karena tekanan kompresi tinggi, menimbulkan getaran dan
suara yang lebih besar

 Bahan& konstruksi lebih rumit dan kuat, agar dapat tahan


pada kompresi tinggi, sehingga bobot persatuan-HP lebih
berat

 Perawatan sistem bahan bakar lebih rumit

 Membutuhkan kapasitas baterai & motor starter lebih besar,


agar dapat memutar crankshaft dengan kompresi tinggi.

Hal - 24 -
PROSES KERJA
(SIKLUS)

Hal - 25 -
SIKLUS KERJA

Satu Siklus kerja pada engine harus melaksanakan


4 langkah yaitu :

 Intake stroke
 Compression stroke
 Power stroke
 Exhaust stroke

Hal - 26 -
SIKLUS KERJA 4 STROKE

Hal - 27 -
INTAKE STROKE
 Piston bergerak dari TDC ke BDC
 Intake valve membuka & exhaust valve menutup

Hal - 28 -
INTAKE STROKE

Udara luar terhisap karena di dalam silinder tekanannya


lebih rendah

Hal - 29 -
EFISIENSI
VOLUMETRIK
Adalah : Perbandingan antara volume udara yang masuk
ke dalam silinder Dibandingkan dengan
volume yang harus terisi/volume total

Hal - 30 -
PEMASUKAN

 Gasoline Engine
Pada gasoline engine yang dihisap
adalah Udara + Bahan bakar.

 Diesel Engine
Pada diesel engine yang dihisap adalah
Udara murni.

Hal - 31 -
COMPRESSION
 Piston bergerak dari BDC ke TDC
 Kedua valve menutup
 Udara dikompresikan sehingga temperaturnya naik

Hal - 32 -
PENYALAAN/ IGNATION

Proses pembakaran dimulai beberapa derajat sebelum piston mencapai


TDC/akhir langkah kompresi, proses penyalaan pada gasolin engine dan diesel
engine berbeda, yaitu :

 Gasolin Engine : Pembakaran terjadi karena adanya percikan bunga api


pada busi.

 Diesel Engine : Pembakaran terjadi karena adanya penyemprotan bahan


bakar pada ruang bakar bertemperatur tinggi

Hal - 33 -
MODEL PENYALAAN PADA
GASOLIN ENGINE

Hal - 34 -
MODEL PENYALAAN PADA
DIESEL ENGINE

Hal - 35 -
POWER
 Terjadi pembakaran pada silinder sehingga tekanan naik secara
drastis
 Kedua valve menutup
 Piston terdorong turun ke BDC

Hal - 36 -
EXHAUST
 Piston bergerak dari BDC ke TDC
 Exhaust valve membuka
 Gas sisa pembakaran terbuang

Hal - 37 -
OVER-LAPPING
Over-lapping adalah kondisi kedua valve (intake & exhaust)
membuka secara bersama-sama

Fungsi Over-lapping:
a. Proses pembilasan ruang bakar
b. Membuka intake port lebih awal,
sehingga pemasukan udara lebih
banyak.

Hal - 38 -
2 LANGKAH

Hal - 39 -
SIKLUS KERJA
MOTOR 2 LANGKAH

 Piston bergerak dari BDC ke TDC


 Katup buang membuka sesaat kemudian menutup
 Terjadi pengisian udara kedalam silinder (Intake) kemudian
dikompresikan (Compression).

Hal - 40 -
SIKLUS KERJA 2 STROKE

 Piston bergerak dari TDC ke BDC


 Katup buang menutup kemudian membuka diakhir langkah
 Piston terdorong karena tekanan hasil pembakaran (Power)
 Gas bekas dibuang melalui katup buang yang terbuka(Exhaust)

Hal - 41 -
Untuk engine yang jumlah silindernya lebih dari 2
mempunyai urutan penyalaan tertentu
yang disebut firing order.

Firing Order
Adalah
Jarak yang sama dari satu silinder ke silinder
lain untuk melakukan kerja yang sama

Hal - 42 -
Contoh:

 Engine 4 Cylinder
Dengan FO : 1 - 3 - 4 – 2

 Engine 6 Cylinder
Dengan FO : 1 - 5 - 3 - 6 - 2 - 4

Hal - 43 -
BENTUK CRANKSHAFT

1 4

1/4

2 3

2/3

Hal - 44 -
BENTUK CRANKSHAFT

6 Cylinder
FO : 1 - 5 - 3 - 6 - 2 - 4

1/6

5/2 3/4

Hal - 45 -
DIAGRAM PROSES KERJA PADA
MOTOR 4 STROKE 4 SILINDER

Cyl 0o 180o 360o 540o 720o


1 P E I C
2 E I C P
3 C P E I
4 I C P E

Hal - 46 -
DIAGRAM EFISIENSI THERMAL
Heat generated
A : Exhaust loss 30%
B : Cooling loss 30%
C : Mechanicals loss 7%

A
Losses
Heat
B
C
Effective Work

Hal - 47 -
PENJELASAN
 Effective Work
Jumlah panas yang efektif menjadi tenaga putar pada crankshaft

 Exhaust Loss
Jumlah panas yang hilang bersama gas buang

 Cooling Loss
Engine harus memberikan panas yang terus-menerus, dan untuk
mencegah over-heating engine harus didinginkan dengan coolant
& oil Panas yang hilang akibat pendinginan disebut cooling loss.

 Mechanical Loss
Panas yang hilang akibat untuk menggerakkan aksesoris, seperti:
pompa-2, valve dan kerugian gesekan.

Hal - 48 -
PERBANDINGAN EFISIENSI THERMAL ANTARA
GASOLIN ENGINE DENGAN DIESEL ENGINE

I T E M GASOLINE DIESEL
Efektif work 24 – 30% 30 – 37%
Exhaust loss 35% 30%
Cooling loss 30% 30%
Mechanical loss 7% 7%

Hal - 49 -
KOMPONEN ENGINE

Hal - 50 -
KOMPONEN ENGINE

Hal - 51 -
Hal - 52 -
Hal - 53 -
Hal - 54 -
Hal - 55 -
Rod Bearing Counter Weight
Journal

Main Bearing
Web
Journal

Hal - 56 -
Hal - 57 -
Hal - 58 -
Hal - 59 -
Hal - 60 -
Hal - 61 -
Hal - 62 -
Hal - 63 -
Hal - 64 -
Hal - 65 -
Hal - 66 -
Hal - 67 -
Hal - 68 -
SISTEM ENGINE

Hal - 69 -
SISTEM BAHAN BAKAR
Berbagai jenis pompa injeksi

DISTRIBUTOR TYPE

PRESSURE TIME
or PT TYPE

INLINE TYPE

Hal - 70 -
Hal - 71 -
NOZZLE

Hal - 72 -
FUEL FILTER &
WATER SPARATOR

Hal - 73 -
SISTEM BAHAN BAKAR “PT”

Hal - 74 -
Injector

Hal - 75 -
SISTEM PELUMASAN

Hal - 76 -
Hal - 77 -
Hal - 78 -
SISTEM
PEMASUKAN UDARA

Hal - 79 -
SISTEM
PEMASUKAN UDARA

Hal - 80 -
SISTEM
PEMASUKAN UDARA

Exhaust After
Manifold Intake Cooler
Manifold
Silence
r
Combust (Muffler
ion )
Chamber

Air Turbocharge
Cleaner r

Hal - 81 -
Turbocharger

Hal - 82 -
Turbocharger

Hal - 83 -
Turbocharger

Hal - 84 -
Turbocharger

Hal - 85 -
Turbocharger

Hal - 86 -
Turbocharger

Hal - 87 -
Turbocharger

Hal - 88 -
Turbocharger

Hal - 89 -
Turbocharger

Hal - 90 -
Turbocharger

Hal - 91 -
Turbocharger

Hal - 92 -
Turbocharger

Hal - 93 -
Turbocharger

Hal - 94 -
Turbocharger

Hal - 95 -
Turbocharger

Hal - 96 -
SISTEM
PENDINGINAN
Fungsi
Menjaga agar temperatur engine selalu tetap pada temperatur kerja

Hal - 97 -
SISTEM
PENDINGINAN

Hal - 98 -

Anda mungkin juga menyukai