Anda di halaman 1dari 35

Cardiopulmonary Resuscitation

Department of Anesthesiology & Reanimation


Faculty of Medicine, Malahayati University/
Abdul Moeloek General Hospital
Bandar Lampung

1
TUJUAN:

• Identifikasi fase resusitasi


• Algoritme awal CPR
• Manajemen jalan nafas
• Bantuan pernafasan
• Bantuan surkulasi
• Obat dan cairan

2
Pendahuluan
1961 : Safar membagi CPR dalam 3 fase
• Phase I :
Basic Life Support, tujuannya (ABC) emergensi oksigenisasi
• Phase II :
Advanced Life Support, tujuannya (DEF) restorasi sirkulasi
spontan dan stabilisasi sistem kardiopulmoner
• Phase III :
Prolonged Life Support, tujuannya (GHI) perawatan setelah
resusitasi yg berorientasi pd otan dan perawatan intensif
3
Awake? / No
Breath ? / No

Airway management
Breath ?/No

Breathing Support 2x
Carotid Pulse / No

Circulation support 4
Manajemen Jalan Nafas:
Lokasi paling umum dari obstruksi jalan nafas pada pasien
koma :
• Lidah relaksasi, saat kepala pasien flexi / dlm posisi mid
•Benda asing : muntahan, darah
•Stimulasi pd pasien stupor atau koma ringan
•Laryngospasme biasanya disebabkan oleh jalan nafas atas
• Dapat mjd obstruksi parsial/komplit, pd obstruksi komplit
(bila tdk dikoreksi) akan menyebabkan apnea dan cardiac
arrest dlm waktu 5 – 10 menit, pd obstruksi parsial harus
dapat dikoreksi segera  kerusakan otak bahkan cardiac
arrest. 5
Mengetahui obstruksi jalan udara :
•Tidak dapat merasakan / mendengar aliran udara
dari hidung & mulut pada obstruksi komplit
• Saat pasien masih bernafas  retraksi inspirasi
interkostal & supraklavikula
• Obstruksi jalan nafas parsial : mendengkur,
crowing, berkumur, wheezing
• Hypercarbia : somnolen
• Hypoxemia : stimulasi simpatik
6
Manual Pembersihan Jalan Udara :
•Manuver crossed finger
•Manuver finger behind teeth
•Manuver tongue jaw lift

Membersihkan jalan nafas dengan


penyedotan (suction)
7
8
Teknik Pembersihan Benda Asing

Bila pasien sadar :


• Bantu mengeluarkan dengan batuk dan meludah
•Gunakan desakana abdominal atau memukul
punggung

Bila pasien tidak sadar :


Gunakan desakana abdominal atau memukul
punggung pd posisi horisontal
9
10
11
Posisi untuk membuka jalan nafas :
• Head tilt
• Neck lift
• Chin lift
• Jaw thrust

Membuka jalan nafas menggunakan alat :


• Oropharyngeal airway
• Nasopharyngeal airway
• Endotracheal intubation
• Cricothyroidotomy and Tracheostomy 12
H

Chin Lift Neck Lift

13
14
15
16
Bantuan Pernafasan
•Tanpa alat
•Mulut ke mulut / melut ke hidung
•Mulut ke ventilasi pembantu
•Bag Valve Mask dg oksigen

Memberikan tekanan positif selama inspirasi


dan ekspirasi spontan.
17
18
Ventilasi Mulut ke Mulut /
Mulut ke Hidung

Exhalasi terdiri dari 16 - 18


% Oksigen

19
20
21
Menyadari Terjadinya Cardiac
Arrest

Tidak sadar, apnea/terengah-engah,


tampilan spt mati (sianosis, pucat),
tidak dapat merasakan nadi pada
arteri2 besar (carotid atau femoral)

22
23
Bantuan Sirkulasi

Cardiac arrest :
• Primer : Fibrilasi ventrikuler, Asistol
yang disebabkan infark myocard
• Sekunder : Eksanguinasi, asfiksia

Penyebab plg umum Cardiac Arrest :


Fibrilasi Ventrikuler
24
Kompresi Cardiac Dada Tertutup

Tujuan : Memulai sirkulasi buatan

Kompresi cardiac eksternal (C) dikombinasi


dg kontrol jalan nafas (A) , bantuan
pernafasan (B) memungkinkan utk
mengawali segera utk usaha mengembalikan
keadaan dari kematian klinis
25
26
27
1 operator

28
2 operators

29
Monitoring Keefektifan CPR :

•Mengecek terlebih dahulu apakah nadi


secara spontan telah kembali stelah
1menit CPR, dan setiap 2-5 menit
setelahnya.
• secara intemitten (berselang-seling)
mempalpasi nadi karotid.
30
Manajemen emergensi hemorrhage

• kontrol hemorrhage eksternal tanpa


pengukuran bedah, dengan pengangkatan
& kompresi
•Pemposisian pasien yang sadar dalam
horizontal dengan kaki terangkat
•Inisiasi resusitasi ABC pada pasien yang
tidak sadar.
31
32
Obat-obatan dan cairan

•Rute untuk bat dan cairan:


• rute intravena periferal untuk administrasi
obat dan cairan harus ditegakkan secepat
mungkin setelah inisiasi CPR tanpa
mengganggu CPR

33
34
Obat-obatan
Epinefrin (adrenalin) dapat membantu
mengembalikan sirkulasi spontan pada
kardiak arrest dalam durasi 1-2 menit.
Aktifitas reseptor α dan β
Aktifitas reseptor α adalah yang terpenting
dalam kardiak arrest.
Vasokonstriksi, tekanan diastole meningkat,
meningkatkan aliran darah miokardial dan
serebral 35

Anda mungkin juga menyukai