Anda di halaman 1dari 39

Gagasan Usaha

Pengertian
Suatu ide tentang jenis bisnis apa yang akan
dimasuki atau digeluti apakah usaha perdagangan,
Jasa ataukah Manufaktur. Jenis usahapun seorang
wirausaha harus dapat memilih kejelasan usaha
tertentu , tidak mengambang atau campur antara
jenis usaha satu dengan jenis usaha lainnya.
menentukan gagasan usaha harus
secara sepesifik menyangkut
 Nama Usaha
 Jenis Usaha
 Ruang Lingkup Usaha
 Jenis Barang yang dibisniskan atau yang
diperjualbelikan
 Jenis Badan Usaha
Suatu usaha harus mempunyai identitas yang jelas
agar memudahkan pelangan mengenalinya,
menghubunginya dan mengingatnya. Salah satu
caranya dengan memberikan nama usaha. Contoh
usaha perdagangan barang kelontong “UD
MAKMUR” menjual bahan bangunan dan barang-
barang kelontong, “TOKO TANI MAJU” menjual
bibit padi, pupuk dan alat-alat pertanian.
 Yangperlu dihindari dalam memilih gagasan
usaha adalah adanya keinginan untuk memulai
usaha dengan berbagai macam jenis usaha dan
mencampurnya dalam satu jenis usaha.Sebagai
contoh “TOKO BERKAH” adalah toko kelontong
yang menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari
juga melayani jasa potong rambut dan perawatan
wajah , serta memproduksi nata decoco dan
membuat sirup berbahan baku jahe dan ilalang.
 Dari sisi kejelasan usaha toko Berkah ini tidak jelas
dan tidak diketahui focus usahanya . Usaha
perdagangan, usaha jasa atau industri, oleh sebab itu
perlu dipecah ke dalam 3 jenis usaha yaitu TOKO
BERKAH yang bergerak dalam bidang perdagangan,
SALON EVA yang bergerak dalam bidang jasa potong
rambut dan jasa perawatan kulit serta CV. KARYA
MANDIRI yang bergerak dalam bidang industry yang
produksi minuman dan makanan tradisional.
 Dengan memilah secara spesifik akan
memudahkan dalam tahap berikutnya mengenai
positioning usaha atau penempatan produk dan
usaha di pasar.
 Perlu dibedakan antara usaha untuk pertama kali
dengan usaha pengembangan setelah berjalan dan
berkembang. Dalam prakteknya ada usaha yang
untuk mendiferensiasikan usaha yaitu dari tahapan
proses produksi menjadi suatu jenis usaha baru
yang saling berkaitan dan menspesialiskan diri ke
dalam jenis usaha baru yang hanya menghasilkan
satu jenis produk saja.
Proses pencarian akan suatu produk yang layak untuk
dijadikan awal gagasan usaha melalui tahapan berikut :

 Tahap Merumuskan Kebutuhan


 Tahap Menurunkan Kebutuhan Barang dan Jasa
 Tahap kebutuhan Menjadi Permintaan
 Tahap Mengukur Permintaan Riil ke dalam
rumusan rencana penjualan
Tahap Merumuskan Kebutuhan
Menurut A.H Maslow bahwa kebutuhan manusia
dapat dikelompokkan menjadi 5 hirarki yaitu
 Kebutuhan Fisiologis
 Kebutuhan Rasa Aman dan cinta kasih
 Kebutuhan Sosial
 Kebutuhan Rasa Harga Diri
 Kebutuhan Aktualisasi Diri
Dalam menurunkan tingkat kebutuhan dan peluang
usaha seorang wiraswasta harus dapat melihat pada
tingkat kebutuhan yang mana yang dapat
dilayani.Ada kalanya usaha hanya melihat melayani
kebutuhan dasar saja . Tetapi wirausaha yang cerdik
akan melihat melayani kebutuhan yang lebih tinggi
hirarkinya membuat bisnis menjadi lebih
menguntungkan
Peluang Usaha dan Tingkat Kebutuhan Manusia

Tingkat Kebutuhan Jenis Bisnis Menurut Tingkatan Kebutuhan

Kebutuhan Fisiologis Bisnis sewa kos-kosan mahasiswa, Rumah Makan, Toko pakaian,

Developer Rumah Tipe Kecil, Toko Bahan Makanan

Kebutuhan Rasa Aman, Kebutuhan Café, resto, Developer Rumah tipe besar, Rumah Coklat,

Sosial

Kebutuhan Rasa Harga Diri Butik, , Konsultan Rumah, Keluarga, Pernikahan

Kebutuhan Aktualisasi Diri Galery Lukisan, Bisnis Lelang Barang Antik

 
Menurunkan Barang dan Jasa yang
layak
 Setelah tahu bahwa kebutuhan manusia komplek
bertingkat dan unik maka tahapan berikutnya
adalah menurunkan kebutuhan kepada pilihan
barang dan jasa. Untuk sampai pada jenis barang
dan jasa maka yang perlu dilihat apakah barang
yang akan diproduksi layak untuk dipasarkan atau
tidak.
 Perlu diukur bahwa untuk mendapatkan barang
dan jasa tersebut harus mengorbankan sejumlah
uang tertentu sehingga mempunyai nilai ekonomi.
Ada banyak barang yang digunakan untuk
pemenuhan kebutuhan tetapi belum mempunyai
nilai ekonomi contoh udara, sinar matahari, tanah ,
air di sungai kayu di hutan. Jika bisa diukur barang
tersebut untuk mendapatkannya perlu pengorbanan
financial maka barang tersebut mempunyai
peluang untuk dijadikan sebagai produk usaha
(bisnis).
Tahap kebutuhan Menjadi Permintaan
 Penting artinya setelah produk bernilai ekonomi
diturunkan menjadi sebuah permintaan.Permintaan
adalah sejumlah barang yang dibutuhkan oleh
konsumen untuk memenuhi kebutuhan. Permintaan
dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu permintaan
potensial dan permintaan riil. Permintaan Potensial
adalah permintaan yang belum dapat diukur seberapa
kemampuan daya belinya, sedangkan permintaan
riil /efektif adalah permintaan yang diikuti
kemampuan untuk membeli (ability to pay ) dan
kemauan membeli konsumen (willing to pay).
Tahap Mengukur Permintaan Riil ke dalam rumusan
rencana penjualan
 Mengukur permintaan riil suatu barang untuk
kepentingan rencana penjualan perlu dilakukan dengan
terlebih dahulu kegiatan segmentasi pasar dan
penempatan produk.Kegiatan segmentasi pasar
merupakan upaya memilih secara spesifik jenis pasar dan
karateristik pasar yang secara detail akan dilayani.
Kegiatan mensegmen berarti memilah-milah pasar yang
bersifat heterogen ke dalam satu atau beberapa kelompok
pasar yang bersifat homogen. Homogenitas pasar bukan
hanya diukur dengan satu parameter saja seperti
kependudukan (demografis) tetapi semakin banyak
ukuran maka semakin spesifik segmen pasar tersebut.
SUMBER GAGASAN PRODUK

 Pameran Dagang
 Dalam pameran dagang banyak barang-barang yang
diekspose dengan model yang sedang laku sampai
prototype ada di dalamnya. Jika mengunjungi pameran
maka gagasan-gagasan kreatif biasanya akan muncul
baik melalui duplikasi, modifikasi maupun inovasi
maupun kreasi lainnya akan muncul. Dengan melihat
barang-barang yang dipamerkan akan terlihat proyeksi
barang yang akan dipasarkan dimasa yang akan datang
Manfaat Pameran Dagang
 Tempat yang paling efektif untuk mendapatkan
kelompok pembeli baru dan memelihara hubungan
dagang dengan para pelanggan lama
 Di Pameran dagang bisa dengan
cermatmenentukan target pengunjung  (buyers)
potensial yang diinginkan untuk bisa hadir,
biayanya relatif lebih rendah dibandingkan dengan
cara lainnya.
 Mempercepat transaksi dagang. Tidak seperti
kegiatan promosi lainnya, promosi di pameran dagang
merupakan komunikasi dua arah.Penjual dan pembeli
bisa melakukan diskusi atau tawar menawar langsung
sampai terjadinya kesepakatan dagang.Menurut
Center for Exhibition Industry Research (CEIR) di
Amerika Serikat, partisipasi pada pameran dagang bisa
menciptakan penjualan enam kali lebih besar
dibandingkan dengan media promosi penjualan
lainnya.
 Bertemu dengan calon pembeli (buyers) yang
memang memerlukan produk Anda.Di pameran
dagang buyers tampak bersemangat dan lebih pro-
aktif untuk mengunjungi para peserta pameran
dagang di standnya masing-masing, artinya di
pameran dagang para buyers-lah yang datang
mencari dan datang
 Hemat, nyaman, dan efektif untuk melakukan
transaksi. Di pameran dagang para buyers tidak
merasa di bawah tekanan untuk melakukan pembelian,
sementara penjual (peserta pameran dagang) juga
tidak perlu datang langsung ke daerah atau negara asal
para calon pembeli tersebut yang akan memerlukan
biaya besar dan waktu yang banyak, disamping akan
ada sejumlah hambatan, tantangan dan tekanan.
 Pameran dagang merupakan tempat yang baik
untuk memperkenalkan produk baru, karena  para
buyers pun juga mencari produk baru untuk
pengembangan bisnis mereka. Partisipasi pada
pameran dagang juga merupakan kesempatan bagi
pengusaha untuk menemukan perusahaan yang
tepat untuk menjadi agen.
 Dipameran dagang internasional para buyers
bisa datang dari ratusan negara, sehingga
menjadi tempat yang baik untuk memperoleh
pelanggan baru. Pameran dagang juga tempat yang
tepat dalam rangka membangun eksistensi
perusahaan , sekaligus  meningkatkan pertukaran
informasi dagang dan memperluas jaringan usaha.
 Tempatuntuk melakukan riset pasar yang murah,
mudah, dan efektif. Partisipasi pada pameran
dagang juga merupakan kesempatan untuk
mempelajari kegiatan bisnis pesaing , melakukan
perbandingan kualitas produk dan harga. Juga bisa
melakukan riset pasar untuk mengetahui mengenai
perkembangan produk di masa yang akan datang.
2. Daftar Produk Lisensi dan Bisnis Waralaba
 Produk lisensi adalah produk-produk yang
dihasilkan dan dipatenkan oleh penciptanya,
dimana jika ada orang atau lembaga yang mau
memproduksi dan menggandakan produk tersebut
harus mendapat ijin dari pemilik hak patent produk
tersebut. Dalam dunia bisnis gagasan produk bisa
diambil dari produk lisensi yang biasanya kualitas
produknya sudah teruji dan sudah dipasarkan di
suatu tempat, wilayah atau Negara tertentu.
Perkembangan bisnis Franchise (Waralaba) sangat
cepat dan Pesat.Hal ini dapat dilihat dari
banyaknya merek dagang perusahaan yang
menjamur baik dari luarnegeri maupun yang
berasal dalam negeri.Baik perusahan besar
maupun keci, lokal maupun asing berlomba-lomba
mem-franchise-kan produk- produknya. Di
Indonesia sendiri franchise sudah ada sejak era 70-
an ketika masuknya Shakey Pisa, KFC, Swensen
dan Burger King. Bisnis Franchise (Waralaba)
adalah salah satu strategi dalam mengembangkan
sebuah usaha dengan cakupan pasar yang luas.
 Sementara itu, menurut  PP No.16/1997  waralaba
diartikan sebagai perikatan dimana salah satu
pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau
menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau
penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak
lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan
yang ditetapkan pihak lain tersebut, dalam rangka
penyediaan dan atau penjualan barang dan atau
jasa. Definisi inilah  yang berlaku baku secara
yuridis formal di Indonesia.
 Dari berbagai sumber yang diperoleh ada beberapa tipe
bisnis franchise (waralaba), yaitu:
 1. Trade Nama Franchising
 Franchise memperoleh hak untuk memproduksi.Seperti :
PT. Great River memiliki hak untuk memproduksi
pakaian dalam merek Triumph dengan lisensi dari Jerman.
 2. Product Distribution Franchising
 Franchise memperoleh hak untuk distribusi di wilayah
tertentu, misalnya : soft drink, cosmetics. Dalam banyak
produk seperti Cocia Cola, Sprite, Fanta menggunakan
pola product distributionr franchising. Mobil-mobil besar,
barang elektronik sebagiannya menggunakan model ini
dimana perusahaan yang ada hanya mempunyai hak
mendistribusikan produk saja tanpa harus membuatnya.
 3. Pure Franchising/Business Format
 Franchise memperoleh hak seluruhnya, mulai dari
trademark, penjualan, peralatan, metode operasi,
strategi pemasaran, bantuan manajemen dan
teknik, pengendalian kualitas, dll. Umpamanya
restaurant, fast food, pendidikan, dan konsultan.
 Keuntungan dan Kerugian Franchising
 Keuntungan bisnis franchising antara lain:
 Bantuan keuangan dari franchisor.
 Brand name dan reputasi.
 Bisnis sudah terbangun
 Standarisasi mutu.
 Biaya produksi rendah.
 Kesiapan menajemen.
 Bantuan manajemen dan teknik.
 Profit lebih tinggi.
 Perlindungan wilayah.
 Memperoleh manfaat market research dan product
development.
 Risiko gagal kecil.
 Adapun kerugian Bisnis Model Franchising adalah
 Program latihan franchisor terkadang jauh dari
harapan.
 Franchisor hanya sedikit memberikan kebebasan.
 Biaya Usaha yang sangat mahal
 Keterikatan bisnis dengan Franchisee sangat
mengikat
 Susah untuk keluar kecuali berhenti menggunakan
hak lisensinya
Ada beberapa jenis bantuan yang akan diperoleh jika
bisnis model Franchising dilakukan antara lain berupa :

 1. Pelatihan manajemen dan staf serta rekruitmen karyawan.


 Pelatihan diberikan agar manajemen dan bawahannya yang mengoperasikan
franchise dapat memberikan servis, produk, serta kualitas yang sesuai dengan
franchisornya.
 2. Pemilihan dan pengkajian
 Dalam kaitannya dengan tingkat kependudukan, angka pendapatan perkapita, latar
belakang etnik, arus lalu lintas, jarak dengan saingan, tempat parkir, dll.
 3. Rancangan fasilitas dan rencana bangunan.
 Agar tempat franchise mirip dengan aslinya dalam hal denah dan dekorasi tempat.
 4. Spesifikasi peralatan dan produk.
 Sehubungan dengan upaya agar mutu tetap sama, disamping untuk pengendalian
jumlah penjualan, franchise diwajibkan untuk membeli berbagai produk yang
dibuat berdasarkan “resep rahasia”.
5. Dukungan promosi dan iklan.
 Dalam hal ini, frenchisor wajib mengkoordinasi dan
bertanggung jawab terhadap periklanan dan promosi yang
dilakukan franchisenya.Pada umumnya biaya iklan
ditanggung bersama oleh semua outlet yang ada pada suatu
negara/wilayah, yang berkisar 1% sampai 6% penjualan.
6. Bantuan pada pembukaan franchise.
 Untuk keperluan ini, Franchisor akan memberikan saran-
saran dalam soal staf, dan bahan fasilitas yang diperlukan.
7. Bantuan dalam pendanaan.
 Secara umum, franchisor memiliki hubungan baik dengan
bank. Keadaan ini akan memudahkan dalam pendanaan
franchise dengan syarat pinjaman yang lebih ringan.
8. Pengawasan yang berlanjut.
 Pencatatan dan akuntansi, konsultasi, pemeriksaan dan
standar, promosi, pengendalian kualitas, nasihat hukum, riset
maupun sumber material.
Berikut ini beberapa contoh Franchise di Indonesia .
Franchise Lokal

 Fast food : Ayam goreng Ny Tanzil, California Fried Chicken, Beef Bowl, Isabento, Mister
Bugger.
 Restauran /café/bar: Ayam goreng Mbok Berek, Ayam goreng Ny. Suharti, Es teler 77,
Delly Joy, King Friend Chicken & Steak, Laura Arfura, Mie Tek Tek.
 Pizza/es krim/donut/cakes: Holland Bakery, Croisant de France, Nilla Chandra cakes.
 Pendidikan : Primagama
 Franchising Asing.
 Fast Food: KFC, Texas Fried Chicken, Mc. Donald, A & W, Wendyis,
 Restauran/café/bar: Red Lobster, Panderosa, Sizzler, Hong Bin Lao, Black Angus, Fashion
Café, Hard Rock
 Pizza/es krim/Youghurt/donut: Pizza Hut, Round table pizza, Jolli Bee, Baskin, Robins,
Dunkin Donuts, Swensens, Yogen Fruzz
 Soft drink : Green spot, Coca Cola, Pepsi Cola,Gatorade
Jenis Usaha Potensial Waralaba
1. Produk dan Jasa Otomotif.
2. Bantuan dan Jasa Bisnis
3. Produk dan Jasa Konstruksi.
4. Jasa Pendidikan
5. Rekreasi dan Hiburan.
6. Fast food dan Take Away (Makanan siap saji).
7. Food Stalls (Stan Makanan).
8. Perawatan Kesehatan.
9. Jasa membersihkan
10. Retailing (Eceran).
Sumber Gagasan Produk dari
Pelanggan
Keluhan dan complain dari para pelanggan yang disampaikan
langsung ke perusahaan atau pengusaha sebenarnya merupakan
salah satu masukan keingginan pelanggan terhadap barang dan jasa
yang dibeli, untuk itu perlunya perbaikan, gagasan produk baru,
inovasi dan modifikasi produk sangat diperlukan berdasarkan
masukan dari pelanggan.Sebuah restoran yang sedang rajin mencari
pelanggan, membuat forum di berbagai blog di internet.Lewat
media ini, komplen pelanggan terpublikasikan.Nama mereka
kadang tercoreng habis-habisan.Hebatnya, semua keluhan seperti
‘two thumbs down’ atau pernyataan kapoknya pelanggan ditanggapi
dengan enerji luar biasa.
 Si penulis komplain diundang, dikirimi voucher,
diwawancara dan dirangkul.Meskipun tidak semua
pelanggan ‘patah hati’ kembali, namun beberapa di
antara mereka bahkan menjadi teman.Dan, yang
terpenting, masukan dianggap sebagai data terpenting
untuk perbaikan sistem, produk dan sikap manusia
pelayannya.Seorang tamu restoran menunjukkan batu
kerikil dengan diameter sekitar 0,5 cm, di dalam nasi
gorengnya  kepada pelayan. Tamu itu hanya
mengatakan: ”Masih untung tidak tertelan!”. Pelayan
yang panik, memanggil GM restoran.Dengan cepat 
baik GM maupun pelayan  berusaha menerangkan
bagaimana hal tersebut terjadi di dapurnya. Akhirnya
pramusaji dengan cepat menyediakan 1 porsi nasi
goreng baru dan meminta maaf.
Masukan dari Distributor Produk

 Daftar barang yang dikembalikan karena


bungkusnya kurang kuat, barangnya rusak,
menunjukkan bahwa perlu adanya perbaikan mutu,
pembungkus , delivery atau bahkan cita rasa yang
sangat digemari oleh pelanggan.
 Paradistributor ini memberikan masukan
mengenai jenis obat yang banyak laku di pasar dan
member masukan untuk penelitian atau riset yang
mendorong munculnya obat-obat baru.
 Misalnya saja Anugrah Argon Medica (AAM), yang di kalangan
prinsipal dianggap sebagai distributor yang paling efisien.Begitu
juga, (Anugrah Pharmindo Lestari - APL) dianggap paling banyak
mengageni jenis-jenis obat yang laris di pasaran Indonesia.Dengan
sistem TI yang diterapkannya mereka bisa memantau jaringan
distribusinya, bahkan kalau ada apotek yang karena belum melunasi
pembayarannya kemudian terjadi pemutusan kiriman obat, itu
terjadi karena sistemnya secara otomatis melakukan itu. Hal itu,
bukan saja memungkinkan tingkat persaingan yang lebih tinggi,
karena efisien, tetapi juga akan sangat mendukung peningkatan
pendapatan perusahaan, selain meningkatnya kepercayaan dari
berbagai pihak, termasuk prinsipal.

Anda mungkin juga menyukai