Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PREDIKSI

KEBANGKRUTAN
Oleh:
Dr. Tawakkal, SE, Msi, Ak

Politeknik Negeri Ujung Pandang


Jurusan Akuntansi
2010
TUJUAN
Membekali mahasiswa dengan konsep dasar
terkait dengan prediksi kebangkrutan dengan
menggunakan model prediksi univariate dan
multivariate
ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN
1. Model Univariat
2. Model Multivariat: Z Score
3. Model Multivariat: Logit
MODEL UNIVARIATE
Model univariate digunakan untuk mengkaji
hubungan antara rasio laporan keuangan tertentu
dengan kebangkrutan perusahaan
Model ini dikembangkan oleh Willian Beaver

Latar belakang:
Beaver meneliti 29 rasio keuangan selama 5 th dengan
menggunakan sampel perusahaan bangkrut dan tidak
bangkrut
MODEL UNIVARIATE LANJUTAN
Dari Hasil Penelitian Beaver ditemukan 6 rasio Keuangan yang
mempunyai daya pembeda yang sangat baik, yaitu:

1. Net income before depreciation, depletion, and


amortization/total liabilities
2. Net Income/Total Assets
3. Total Debt/Total Assets
4. Net Working Capital/Total Assets
5. Current Asset/Current Liabilities
6. Cash, marketable securities, account receivable/operating
expense excluding depreciation, depletion, and amortization
UNIVARIATE
1. Rasio ini menunjukkan rasio solvabilitas jangka
panjang. Dimana hasil pengukurannya menunjukkan
besarnya arus kas dari kegiatan operasi yang tersedia
untuk dapat memenuhi seluruh kewajiban
perusahaan. Semakin besar rasio ini menunjukkan
semakin kecil risiko perusahaan, demikian sebaliknya
2. Rasio ini menunjukkan tingkat profitabilitas
perusahaan,dimana hasil pengukurannya
menunjukkan tingkat produktivitas aktiva yang di
investasikan perusahaan untuk mendapat laba bersih
UNIVARIATE
3. Rasio ini menunjukkan solvabilitas jangka panjang,
dimana hasil pengukurannya menggambarkan besarnya
pendanaan utang yang digunakan untuk membiayai
seluruh aktiva perusahaan. Semakin besar rasio ini
menunjukkan semakin besar risiko perusahaan,
demikian sebaliknya
4. Rasio ini menunjukkan risiko likuiditas jangka pendek,
dimana hasil pengukurannya menunjukkan struktur
aktiva perusahaan. Semakin besar rasio ini
menunjukkan semakin kecil risiko perusahaan,
demikian sebaliknya.
UNIVARIATE
5. Rasio ini menunjukkan risiko likwiditas jangka
pendek, dimana hasil pengukurannya
menggambarkan besarnya aktiva lancar yang tersedia
untuk memenuhi kewajiban lancar perusahaan.
Semakin besar rasio ini, semakin kecil risiko perush
6. Rasio ini menunjukkan risiko likuiditas jangka
pendek, yang menunjukkan ketersediaan alat
likuiditas untuk memenuhi beban operasi tunai
perusahaan. Semakin besar rasio ini menunjukkan
semakin kecil risiko perusahaan
MODEL MULTIVARIATE
Model ini mengkombinasikan beberapa rasio
keuangan secara bersama-sama (simultan) untuk
memprediksi kebangrutan perusahaan.

Model ini dikembangkan oleh Edward Altman.


Altman memilih perusahaan bangkrut dan sehat pada
ukuran dan industri yang sama sebagai sampel
Selanjutnya menghitung sejumlah rasio keuangan
yang diperkirakan secara apriori menjelaskan
kebangkrutan.
MODEL MULTIVARIATE
Altman Model : Z Score, menggunakan 5 rasio
keuangan Sbb:
1. Net working capital (asset lncar/kwjbn lncar)/total
assets (X1)
2. Retained earning/total assets (X2)
3. Earnings before interest and taxes/total assets (X3)
4. Market value of equity/book value of liabilities (X4)
5. Sales/total assets (X5)
MODEL MULTIVARIATE
Z-Score = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X4 + 1,0 X5

Dari rumus di atas akan keluar hasil perhitungan


yang angkanya akan dijadikan dasar untuk
memprediksi apakah perusahan yang di observasi
memiliki peluang untuk mengalami kesulitan
keuangan/tidak yang akan menuju ke kebangrutan
INTERPRETASI Z- SCORE
Ukuran Keterangan
Z – Score < 1,81 Peluang bangkrut
besar

Z – Score > 3,00 Peluang bangkrut


kecil

1,81 < Z – Score < 3,00 Grey Area

Anda mungkin juga menyukai