PD Deterministik
PD Deterministik
Rekayasa
Industri
PENELITIAN OPERASIONAL II
IE-G3F3
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Rekayasa Industri
Telkom University
Fakultas
Rekayasa
Industri
PEMROGRAMAN DINAMIK
DETERMINISTIK
PENDAHULUAN
●
Beberapa prinsip
●
Prinsip Optimalitas
●
Karakteristik persoalan
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
●
Dua pendekatan PD.
●
Langkah-langkah pemecahan masalah.pemrograman dinamis.
CONTOH-CONTOH KASUS
●
Kasus Minimasi Cost
●
Kasus Maksimasi Income
●
Kasus Maksimasi Alokasi
LATIHAN SOAL
Fakultas
Rekayasa
Industri
TUJUAN
PEMBELAJARAN
• Mahasiswa dapat memahami setiap keputusan optimal yang
akan diambil dengan menggunakan banyak tahapan.
• Mahasiswa dapat memahami keterkaitan alur tahapan–tahapan
dalam menyelesaikan permasalahan sehingga dapat
memperoleh keputusan yang optimal.
Fakultas
Rekayasa
Industri
PENDAHULUAN
Fakultas
Rekayasa
Industri
C
7 3
D B
4
5
A
Fakultas
Rekayasa
Industri
PEMROGRAMAN DINAMIS
• Metode ini tidak ada formulasi standar untuk
memecahkan masalah. Setiap masalah dalam
pemrograman dinamis memerlukan pola pendekatan
atau penyelesaian yang berbeda satu sama lainnya.
• Terdapat kesamaan dari setiap penyelesaian masalah,
dimana setiap keputusan optimal yang diambil
diperoleh dari banyak tahap.
• Hasil dari sebuah tahap akan berdampak atau menjadi
masukan bagi tahap berikutnya. State dan stage
berikutnya sepenuhnya ditentukan oleh state dan
keputusan pada stage saat itu.
Fakultas
Rekayasa
Industri
BEBERAPA PRINSIP
• Terdapat sejumlah berhingga pilihan yang mungkin.
• Solusi pada setiap tahap dibangun dari hasil solusi tahap
sebelumnya.
• Kita menggunakan persyaratan optimasi dan kendala
untuk membatasi sejumlah pilihan yang harus
dipertimbangkan pada suatu tahap.
Fakultas
Rekayasa
Industri
PRINSIP OPTIMALITAS
a. Pada program dinamis, rangkaian keputusan yang
optimal dibuat dengan menggunakan Prinsip
Optimalitas.
b. Prinsip optimalitas: jika solusi total optimal, maka
bagian solusi sampai tahap ke-k juga optimal.
c. Prinsip optimalitas berarti bahwa jika kita bekerja dari
tahap k ke tahap k + 1, kita dapat menggunakan hasil
optimal dari tahap k tanpa harus kembali ke tahap
awal.
Fakultas
Rekayasa
Industri
PRINSIP OPTIMALITAS
d. Ongkos pada tahap k + 1 = (ongkos yang dihasilkan
pada tahap k) + (ongkos dari tahap k ke tahap k + 1)
e. Dengan prinsip optimalitas ini dijamin bahwa
pengambilan keputusan pada suatu tahap adalah
keputusan yang benar untuk tahap-tahap selanjutnya.
f. Pada metode program dinamis lebih dari satu
rangkaian keputusan. Hanya rangkaian keputusan
yang memenuhi prinsip optimalitas yang akan
dihasilkan.
Fakultas
Rekayasa
Industri
KARAKTERISTIK PERSOALAN
PEMROGRAMAN DINAMIS
1. Persoalan dapat dibagi menjadi beberapa tahap (stage),
yang pada setiap tahap hanya diambil satu keputusan.
2. Masing-masing tahap terdiri dari sejumlah status (state)
yang berhubungan dengan tahap tersebut. Secara
umum, status merupakan bermacam kemungkinan
masukan yang ada pada tahap tersebut.
3. Hasil dari keputusan yang diambil pada setiap tahap
ditransformasikan dari status yang bersangkutan ke
status berikutnya pada tahap berikutnya.
4. Ongkos (cost) pada suatu tahap meningkat secara
teratur (steadily) dengan bertambahnya jumlah tahapan.
Fakultas
Rekayasa
Industri
KARAKTERISTIK PERSOALAN
PEMROGRAMAN DINAMIS
5. Ongkos pada suatu tahap bergantung pada ongkos
tahap-tahap yang sudah berjalan dan ongkos pada
tahap tersebut.
6. Keputusan terbaik pada suatu tahap bersifat independen
terhadap keputusan yang dilakukan pada tahap
sebelumnya.
7. Adanya hubungan rekursif yang mengidentifikasikan
keputusan terbaik untuk setiap status pada tahap k
memberikan keputusan terbaik untuk setiap status pada
tahap k + 1.
8. Prinsip optimalitas berlaku pada persoalan tersebut.
Fakultas
Rekayasa
Industri
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Fakultas
Rekayasa
Industri
1. Tahap (Stage):
merupakan titik suatu
keputusan
2. Status (State):
merupakan parameter
masukan
3. Transformasi
(Transformation):
merupakan aturan
yang mengarahkan
keputusan
Fakultas
Rekayasa
Industri
DUA PENDEKATAN
PEMROGRAMAN DINAMIS
DUA PENDEKATAN
PEMROGRAMAN DINAMIS
DUA PENDEKATAN
PEMROGRAMAN DINAMIS
DUA PENDEKATAN
PEMROGRAMAN DINAMIS
LANGKAH-LANGKAH PEMECAHAN
MASALAH PEMROGRAMAN DINAMIS
FUNGSI KONTRIBUSI
gn = r(Sn,Xn)
FUNGSI TRANSISI
Fakultas
Rekayasa
Industri
HUBUNGAN REKURSIF
• Hubungan rekursif maju:
Fakultas
Rekayasa
Industri
HUBUNGAN REKURSIF
• Hubungan rekursif mundur:
Fakultas
Rekayasa
Industri
BEBERAPA HUBUNGAN
REKURSIF
Fakultas
Rekayasa
Industri
CONTOH-CONTOH KASUS
Fakultas
Rekayasa
Industri
• Definisi Masalah:
Tahap n = daerah simpul
Status/kondisi tahap n Sn = kota pada tahap n
Keputusan pada tahap n Xn = kota yang harus ditempuh
Fungsi transisi Sn+1 = Xn
Fungsi kontribusi pada tahap n gn = Cs (Xn)
Hubungan rekursif fn*(sn) = min fn(sn,Xn)
I 4 4 J
Fakultas
Rekayasa
Industri
S f4*(s) X4*
H 3 J
I 4 J
Tabel di atas menyajikan fakta bahwa jika pebisnis
sudah sampai di H maupun di I maka solusi feasiblenya
adalah X4* = J
Fakultas
Rekayasa
Industri
F 7 I H 3 J
6+ 3=9 3+ 4=7
I 4 J
G 3+ 3=6 3+ 4=7 6 H
Fakultas
Rekayasa
Industri
f3 = c3 + f4* E, H → 4 = 1 + 3
s f3*(s) X3* E, I → 8 = 4 + 4
H I F,H → 9 = 6 + 3
E 4 8 4 H F,I → 7 = 3 + 4
G,H → 6 = 3 + 3
F 9 7 7 I
G,I → 7= 3 + 4
G 6 7 6 H
Fakultas
Rekayasa
Industri
s
f *(s) X*
H I
3 3
E 4 8 4 H
F 9 7 7 I
G 6 7 6 H
Pada tahap akhir n = 2 hasil ditabelkan sebagai berikut :
f2 = c2 + f3*
s E F G
f2*(s) X2*
B 7+ 4=11 4+ 7=11 6+ 6=12 11 E,
F
C 3+ 4=7 2+ 7=9 4+ 6=10 7 E
f2 = c2 + f3*
KASUS MINIMASI COSTX2
S f2*(s)
Tahap 1 (JARAKE TERMURAH)
F G *
B 11 11 12 11 E,F
C 7 9 10 7 E
Pada tahap akhir n = 1 hasil ditabelkan
D 8 8sebagai
11 berikut
8 : E,F
f1 = c1 + f2*
s B C D f1*(s) X1*
A 2+ 11=13 4+ 7=11 3+ 8=11 11 C,D
Fakultas
Rekayasa
Industri
f1 = c1 + f2* A, B → 13 = 2 + 11
S f1*(s) X1* A, C → 11 = 4 + 7
B C D
A, D → 11 = 3 + 8
A 13 11 11 11 C, D
Fakultas
Rekayasa
Industri
f 4 = c4 f3 = c3 + f4*
S S
J f4*(s) X4* f3*(s) X3*
X4 X3 H I
H 3 3 J
I 4 4 J E 4 8 4 H
F 9 7 7 I
f2 = c2 + f3* G f1 =6 c1 + f72* 6 H
X2 X1
f2*(s) X2* f1*(s) X1*
S E F G S B C D
A Lintasan
13 11 1 : A→11
C→ E→
11H→ J.C, D
B 11 11 12 11 E, F Lintasan 2: A→ D→ E→ H→ J.
Lintasan 2: A→ D→ F→ I→ J.
C 7 9 10 7 E
D 8 8 11 8 E, F
Fakultas
Rekayasa
Industri
Lintasan 1 : A→ C→ E→ H→ J.
Lintasan 2 : A→ D→ E→ H→ J.
Lintasan 3 : A→ D→ F→ I→ J.
dimana n = 2, 3, 4, ...
0 0 0 0
0 0
0,8 1 1 0,8
1 0 0,8
2 1,5
2 0 0.8 1.5 1.5 2
3 2,3
3 0 0,8 1,5 2,3 2,3 3
4 3
4 0 0,8 1,5 2,3 3 3 4
5 3,6
5 0 0,8 1,5 2,3 3 3,6 3,6 5
6 4
6 0 0,8 1,5 2,3 3 3,6 4 4 6
7 4,4
7 0 0,8 1,5 2,3 3 3,6 4 4,4 4,4 7
Fakultas
Rekayasa
Industri
TAHAP 2
Apabila diperhitungkan pengiriman ke kota A dan kota B.
Atas dasar hasil f1(X) di atas, nilai f2(X) dapat dicari dengan
persamaan umum sebagai berikut:
• Apabila Sn=0, maka return f2(X) adalah juga 0, karena
tidak ada (0) pengiriman
Fakultas
Rekayasa
Industri
• Apabila Sn = 1, maka
dengan: 0 ≤ X2 ≤ 1
Sehingga nilai-nilai f2(1) adalah :
Fakultas
Rekayasa
Industri
• Apabila Sn = 2, maka
dengan: 0 ≤ X2 ≤ 2
Sehingga nilai-nilai f2(2) adalah :
Fakultas
Rekayasa
Industri
• Apabila Sn = 3, maka
dengan: 0 ≤ X2 ≤ 3
Sehingga nilai-nilai f2(3) adalah :
Fakultas
Rekayasa
Industri
S 0 1 2 3 4 5 6 f2 * x2 *
7
0 0
KASUS
1 0+0,8=0,8 0,6+0=0,6
MAKSIMASI INCOME (RETURN)
0
0,8
KASUS MAKSIMASI 0
0
2 0+ 1,5=1,5
TAHAP 2 0,6+0.8=1,41,2+
(Kota B) 0 = 1,,2 1,5 INCOME (RETURN) 0
3 TAHAP
0+ 2,3 = 0,6+2 1.5=2,1
(Kota 0B)
1,2+ ,8 = 2 2+0 = 2 2,3 0
4 0+ 32,3= 3 0,6+2,3=2,91,2+1,5 = 2+0,8=2,82,8+0=2,8 3 0
5 0+ 3,6 = 0,6+3= 3,6 1,2+2,7 2+1,5=3,52,8+0,8=3,63,6+0=3,6 3,6 0;1;4;
2,3=3,5 5
6 0+43,6
=4 3 = 4,2 2+2,3=4,32,8+1,5=4,33,6+0,8=4,44+0=4
0,6+3,6=4,21,2+ 4,4 5
S
Return dari kota B (Rp)
1 0,6 0 1 2 3 4 5 6 7 f1* x 1*
2 1,2
0 0 0 0
3 2
1 0 0,8 0,8 1
4 2,8 2 0 0,8 1,5 1,5 2
5 3,6 3 0 0,8 1,5 2,3 2,3 3
4 0 0,8 1,5 2,3 3,0 3,0 4
6 4
5 0 0,8 1,5 2,3 3,0 3,6 3,6 5
7 4,3
6 0 0,8 1,5 2,3 3,0 3,6 4,0 4,0 6
Fakultas
Rekayasa
Industri
0 0 0 0
1 0,8 0,6 0,8 0
2 1,5 1,4 1,2 1,5 0
3 2,3 2,1 2,0 2,0 2,3 0
4 3,0 2,9 2,7 2,8 2,8 3,0 0
5 3,6 3,6 3,5 3,5 3,6 3,6 3,6 0,1,4,5
6 4,0 4,2 4,2 4,3 4,3 4,4 4,0 4,4 5
7 4,4 4,6 4,8 5,0 5,1 5,1 4,8 4,3 5,1 4,5
Fakultas
Rekayasa
Industri
TAHAP 3
Setelah tahap kedua selesai, maka selanjutnya dilakukan
perhitungan tahap ketiga untuk pasar B dan C.
• Apabila Sn = 0, maka return f2(X) adalah juga 0, karena
tidak ada (0) pengiriman.
Fakultas
Rekayasa
Industri
dengan: 0 ≤ X3 ≤ 1
Sehingga nilai-nilai f 3(1) adalah :
Fakultas
Rekayasa
Industri
dengan: 0 ≤ X 3 ≤ 2
Sehingga nilai-nilai f 3(2) adalah :
Fakultas
Rekayasa
Industri
dengan: 0 ≤ X 3 ≤ 3
Sehingga nilai-nilai f 3(3) adalah :
Fakultas
Rekayasa
Industri
S 0 1 3 4 5 6 f3 * x3 *
2 7
0 0 0 0
1 0+0,8=0,80,6+0=0,6 KASUS MAKSIMASI INCOME (RETURN)
0,8 0
2 0+1,5=1,50,6+0.8 = 1,2+0 = 1,2 1,5 0
3 TAHAP 21.5(Kota
0+2,3 = 0,6+1,4 = 1,2+
B) 0 = 1,9
0,8 = 2 1,9+ 2,3 0
4 0+32,3 2,1
= 3 0,6+2,3=2,91,2+1,5 = 1,9+ 0,8=2,72,8+0=2,8 3 0
5 0+3,6 = 0,6+3= 3,6 1,2+ 2,7
2,3 = 1,9+1,5=3,42,8+0,8=3,63,6+0=3,6 3,6 0;1;4;
3,6 = 0,6+3,6= 1,2+ 3,5 2,3=4,22,8+1,5=4,33,6+0,8=4,4
3 = 4,2 1,9+ 4,7+0=4,7 4,7 56
6 0+4,4
4,4 = 0,6+4,2
7 0+5,1 4,4= 5 1,2+3,6= 1,9+ 3 = 4,92,8+2,3=5,13,6+1,5=5,1 0,8=5,55,4+0=5,4 5,5
4,7+ 6
0 0
5,1 x 4,8 f (s) = r (x) + f *(s-x )
Jumlah produk (ratus ton)
2 2 2 1 2
Return dari kota C (Rp)
1 0,6 S
0 1 2 3 4 5 6 7 f2 * x2*
2 1,2
0 0 0 0
3 1,9
1 0,8 0,6 0,8 0
4 2,8 2 1,5 1,4 1,2 1,5 0
5 3,6 3 2,3 2,1 2,0 2,0 2,3 0
0 0 0 0
1 0,8 0,6 0,8 0
2 1,5 1,4 1,2 1,5 0
3 2,3 2,1 2,0 1,9 2,3 0
4 3,0 2,9 2,7 2,7 2,8 3,0 0
5 3,6 3,6 3,5 3,4 3,6 3,6 3,6 0,1,4,5
6 4,4 4,2 4,2 4,2 4,3 4,4 4,7 4,7 6
7 5,1 5,0 4,8 4,9 5,1 5,1 5,5 5,4 5,5 6
Fakultas
Rekayasa
Industri
Kegiatan
Jam kerja
1 2 3 4
0 0 0 0 0
1 1 2 3 2
2 3 5 7 5
3 6 8 10 8
4 9 11 12 10
Fakultas
Rekayasa
Industri
3 0 2 5 8 8 3 2 3 5 7 5
3 6 8 10 8
4 0 2 5 8 10 10 4
4 9 11 12 10
Tahap 3: f3*(X3) = maks{P3(X3) + f4*(X4)}
Fakultas
Rekayasa
Industri
P3(X3) + f4*(S4)
X
X33 Kegiatan
00 11 22 33 44 F
F33*(X
*(X33)) X
X33** Jam
S
S33 kerja 1 2 3 4
00 0+0=0 0 0
11 0 0 0 0 0
0+2=2 3+0=3 3 1
2 1 1 2 3 2
2 0+5=5 3+2=5 7+0=7 7 2
2 3 5 7 5
33 0+8=8 3+5=8 7+2=9 10+0=10 10 3
3 6 8 10 8
44 0+10=10 3+8=11
3+8=11 7+5=12 10+2=12 12+0=12 12 2,3,4
4 9 11 12 10
P2(X2) + f3*(S3)
X2
0 1 2 3 4 F2*(X2) X2*
S2
0 0+0=0 0 0
1 0+3=3 2+0=2 3 0
P1(X1) + f2*(S2)
X1
0 1 2 3 4 F1*(X1) X1 *
S1
0 0+0=0 0 0
1 0+3=3 1+0=1 3 0
2 0+7=7 1+3=4 3+0=3 7 0
3 0+10=10 1+7=8 3+3=6 6+0=6 10 0
4 0+12=12 1+10=11 3+7=10 6+3=9 9+0=9 12 0
X
F1*(X1) X1* F2*(X2) X2 * F3*(X3) X3 * F4*(X4) X4 *
S
0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 3 0 3 0 3 1 2 1
2 7 0 7 0 7 2 5 2
3 10 0 10 0 10 3 8 3
4 12 0 12 0,1,2 12 2,3,4 10 4
Kegiatan 1 2 3 4 Keuntungan
Jam
0 0 2 2 7 + 5 = 12
kerja 1 2 3 4
0 0 3 1 10 + 2 = 12
0 0 0 0 0 0 0 4 0 12
1 1 2 3 2
0 1 3 0 2 + 10 = 12
2 3 5 7 5
0 2 2 0 5 + 7 = 12
3 6 8 10 8
4 9 11 12 10
Fakultas
Rekayasa
Industri
LATIHAN SOAL
Fakultas
Rekayasa
Industri
SOAL 1
Misalkan seseorang ingin menentukan waktu
tercepat dari jakarta menuju malang.
Tentukanlah jalur dan waktu tercepat antara
Jakarta ke Malang berdasarkan jalur dan waktu
perjalanan (menit) yang ditunjukan pada gambar
berikut :
Fakultas
Rekayasa
Industri
Cirebon
2
320
300 Semarang
240 5
380
220
1 3 7
360 200
Jakarta Purwokerto Malang
300
6
180 440
Yogya
540
4
Bandung
Fakultas
Rekayasa
Industri
SOAL 2
David Jeremy, a certified public accountant, has offers from three
different clients for his services. Each client would like Mr. Jeremy to
work for him on a full time basis; however, each client is willing to
employ Mr. Jeremy for as many days of the week as he is prepared to
give, for the fees shown in table.
Number of Days Client 1, $ Client 2, $ Client 3, $
0 0 0 0
How many days
1 100 125 150
2 250 275 325
should Mr. Jeremy
3 400 375 400 devote to each client
4 525 550 550 to maximize his
5 600 625 650 weekly income?
Fakultas
Rekayasa
Industri
SOAL 3
Keuntungan pada 5 macam kegiatan merupakan fungsi
jam kerja yang dialokasikan pada masing-masing kegiatan
seperti tabel berikut. Jika setiap hari tersedia 4 jam kerja,
bagaimana alokasi waktu sehingga keuntungan per hari
maksimum. Kegiatan
Jam kerja
1 2 3 4 5
0 0 0 0 0 0
1 2 3 4 3 3
2 5 5 6 5 7
3 8 9 9 9 10
4 11 13 14 12 14
Fakultas
Rekayasa
Industri
SOAL 4
• Seorang koki di restoran Jepang akan membuat tiga jenis menu berbahan
tobiko, yaitu gunkan, nigiri, dan temaki. Hari ini koki tersebut memiliki
175 gram tobiko yang telah dikemas dalam plastik kecil masing-masing
berukuran 25 gram. Untuk membuat satu porsi gunkan diperlukan satu
plastik kecil tobiko, dan keuntungan setiap porsi gunkan adalah Rp
10.000,00. Untuk membuat satu porsi nigiri diperlukan tobiko dengan
jumlah yang sama seperti gunkan, dan keuntungan setiap porsi nigiri
adalah Rp 9.000,00. Untuk membuat satu porsi temaki diperlukan 75
gram tobiko, dan keuntungan setiap porsi temaki adalah Rp 31.000,00.
• Berapa porsi gunkan, nigiri, dan temaki yang harus dibuat oleh koki
tersebut agar keuntungan yang diperoleh maksimum?
Fakultas
Rekayasa
Industri
Cirebon
2
8
5 Semarang
4 5
4
11
1 3 7
6 4
Jakarta Purwokerto Malang
5
6
1 11
Yogya
9
4
Bandung