Anda di halaman 1dari 13

14

Modul ke:

Fakultas
EKONOMI AMYARDI, SH, SE, MM
PANCASILA
Program Studi
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA 26 PENERAPAN
MANAJEMEN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYRAKAT
PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI
PARADIGMA 26
PENERAPAN PANCASILA
DALAM KEHIDUPAN
BERMASYRAKAT
PANCASILA

Thomas S. Khun. Dalam bukunya yang


berjudul “The structure Of Scientific
Revolution”, ia berpendapat bahwa paradigma
merupakan suatu asumsi dasar dan teoritis yang
umum. Maka paradigma merupakan suatu
sumber hukum, metode serta penerapan dalam
ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan
sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan itu
sendiri
PANCASILA

• Pancasila sebagai Paradigma


• Dalam Undang-Undang Dasar 1945 tertuang tujuan
nasional dan Internasional bangsa Indonesia. Tujuan
nasional bangsa, adalah melindungi segenap bangsa
dan tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan
bangsa. Sedangkan tujuan internasional adalah ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan,  perdamaian abadi dan keadilan sosial.
PANCASILA

Pancasila adalah dasar negara dan ideologi nasional.


Sebagai dasar dan ideologi, tidak berlebihan jika
pancasila menjadi tolok ukur penyelenggaraan negara,
termasuk pembangunan nasional. Pancasila sebagai
dasar pembangunan berarti nilai-nilai pancasila secara
normatif menjadi landasan dan tolok ukur segenap
aspek pembangunan nasional indonesia. Dalam arti
inilah pancasila dipandang sebagai paradigma
pembangunan nasional
PANCASILA

• Pancasila sebagai suatu paradigma untuk


membangun kehidupan bangsa Indonesia
secara seimbang baik yang bersifat jasmaniah
maupun lahiriahnya. Hal ini diperlukan guna
mewujudkan cita-cita nasional yakni menuju
masyarakat Indonesia yang  adil dan makmur.
Untuk mencapai hal ini maka Pancasila harus
menjadi dasar untuk membangun kehidupan
manusia Indonesia.
PANCASILA

Pembangunan nasional adalah demi manusia Indonesia


menurut kodratnya, baik sebagai makhluk individual
maupun sosial. Dalam hal ini manusia Indonesia
hendaknya tidak hanya mengutamakan tercapainya
kebutuhan material tetapi juga kebahagiaan spiritual. Di
sinilah letak peran manusia yang monodualistis, yakni
tidak hanya mengejar kepentingan dunia tetapi juga
untuk mendapatkan kebahagian abadi. Oleh karena itu,
pembangunan nasional hendaknya mewujudkan tujuan
tersebut
PANCASILA

Hakikat manusia merupakan sumber nilai bagi


pengembangan ideologi, politik, ekonomi, sosial-
budaya, pertahanan dan keamanan
(Ipoleksosbudhankam). Hakekat pembangunan
adalah membangun manusia secara total, yang
meliputi seluruh unsur hakikat manusia. Dengan
kata lain, hekekat pembgunan adalah
memanusiakan manusia sehingga manusia lebih
bermartabat
PANCASILA

Pengembangan Pancasila sebagai ideologi harus


bersifat dinamis sehingga dapat menangkap
tanda-tanda perkembangan dan perubahan
zaman. Pancasila sebagai ideologi bangsa
hendaknya terbuka terhadap segala bentuk
perkembangan zaman sehingga nilai-nilai yang
terkandung di dalam Pancasila tetap relevan.
Kendati demikian, Pancasila, yang adalah dasar
pola pikir bangsa, tidak berubah.
PANCASILA

Ideologi terbuka berkembang sesuai dengan


perkembangan masyarakat dan kecerdasan kehidupan
bangsa. Hal ini merupakan suatu prasyarat bagi suatu
ideoogi. Ideologi yang bersifat tidak wajar dan sedikit
memerlukan pemaksaan disebut ideologi tertutup.
Pancasila berakar pada pandangan hidup dan falsafah
bangsa, yang merupakan syarat sebuah ideologi
terbuka. Namun demikian, keterbukaan itu tidak
meleburkan ideologi itu sendiri, sebab keterbukaan
ideologi Pancasila memiliki batas-batas tertentu yang
mengikat
PANCASILA

Ideologi terbuka berkembang sesuai dengan


perkembangan masyarakat dan kecerdasan kehidupan
bangsa. Hal ini merupakan suatu prasyarat bagi suatu
ideoogi. Ideologi yang bersifat tidak wajar dan sedikit
memerlukan pemaksaan disebut ideologi tertutup.
Pancasila berakar pada pandangan hidup dan falsafah
bangsa, yang merupakan syarat sebuah ideologi
terbuka. Namun demikian, keterbukaan itu tidak
meleburkan ideologi itu sendiri, sebab keterbukaan
ideologi Pancasila memiliki batas-batas tertentu yang
mengikat
PANCASILA

Bersatu yang dimaksudkan adalah satu bangsa


dan satu negara yang tidak terpecah-belah
dalam negara-negara federasi. Penegasan ini
terdapat dalam alinea keempat UUD 1945.
Sedangkan negara yang berdaulat yang dimaksud
adalah negara merdeka yang berdiri di atas
kemampuan, kekuatan, dan kekuasaan sendiri;
dan memiliki kedudukan yang sama di antara
sesama negara
PANCASILA

TERIMAKASIH

AMYARDI

Anda mungkin juga menyukai