Anda di halaman 1dari 18

FAKTOR-FAKTOR 

DAN
HAMBATAN DALAM BERKOMUNIKASI

Disusun oleh :
Ns. Suhartiningsih, M.Kes
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI
MENURUT POTTER DAN PERRY

1. Perkembangan
Perawat dapat berkomunikasi dengan efektif bila mengetahui tentang
pengaruh perkembangan usia seseorang baik dari segi bahasa maupun
proses berpikir dari orang tersebut. Adalah berbeda cara berkomunikasi
anak usia remaja dengan anak usia balita. Anda barang kali perlu
mempelajari bahasa ”gaul” ketika berkomunikasi dengan remaja,
sehingga mereka akan merasa bahwa kita mengerti dunia mereka
dengan begitu komunikasi diharapkan berjalan lancar.
2. Persepsi
Persepsi adalah pandangna pribadi seseorang terhadap suatu kejadian
atau peristiwa. Persepsi ini dibentuk oleh harapan atau pengalaman.
Perbedaan persepsi dapat mengakibatkan terhambatnya komunikasi,
misalnya, kata-kata virus akan menimbulkan perbedaan persepsi anatara
seseorang ahlikomputer dengan seseorang dokter.
3. Nilai
Nilai adalah standar yang mempengaruhi perilaku
seseorang, sehingga penting bagi perawat untuk
menyadari nilai seorang. Perawat perlu berusaha untuk
mengetahui dan mengklarifikasi nilai seseorang agar
dapat membuat keputusan yang tepat dalam berinteraksi
dengan klien. Dengan bersikap profesional diharapkan
perawat tidak mempengaruhi oleh nilai pribadinya.
Perbedaan nilai tersebut dapat dicontohkan sebagai
berikut, misalnya klien memandang abortus sebagai
tindakan sebagai yang tidak dilarang sementara perawat
memandang bahwa abortus merupakan tindakan
terlarang. Perbedaan nilai ini dapatmenyebabkan konflik
antara perawat dengan klien.
4.Latar belakang
Bahasa dan gaya komunikasi akan sangat mempengaruhi faktor
budaya. Budaya juga yang akan membatasi seseorang dalam
bertindak dan berkomunikasi. Seseorang remaja putri ingin
membeli makanan khas disuatu daerah. Remaja wanita putri
tersebut berasaldari daerah lain. Pada saat pemberi makanan
tersebut, si remaja tiba-tiba menjadi pucatketakutan karna si
penjual menanyakan padanya berapa banyak cabe merah
yangdibutuhkan untuk campuran makanan yang diberikan.
Ternyata apa yang terjadi ? Si remaja tersebut merasa dimarahi
oleh penjual makanan karena cara bertanyannya seperti
membentak bagi sei remaja putri padahal si penjual tidak
memarahi si remajatersebut. Hal ini dikarenakan budaya dan logat
pembicara sipenjual yang memang kerasdan tegas sehingga
terkesan marah-marah bagi orang dengan latar budaya
yangberbeda.
5.Emosi
Emosi merupakan perasaan subjektif terhadap suatu
kejadian. Emosi seperti marah, sedih dan senang akan
dapat memepengaruhi perawat dengan oarang lain.
Perawat perlu mengkaji emosi klien dan keluarganya
sehingga perawat mampu memberikan asuhan
keperawatan dengan tepat. Selain itu perawat juga
perlu mengevaluasi emosi yang ada pada dirinya agar
dalam melakukan asuhan keperawatan tidak
terpengaruhi oleh emosi bawah sadarnya.
6. Jenis kelamin
Setiap jenis kelamin mempunyai gaya komuniaksi
yang berbeda-beda. Disebutkan bahwa wanita dan
laki-laki mempunyai perbedaan gaya dalam
berkomuniaksi sejak usia tiga tahun wanita bermain
dengan teman baiknya atau dalam kelompok kecil dan
menggunakan bahasa dengan mencari kejelasan,
meminimalkan perbedaan, serta membangun
dan mendukung keintiman. Lain halnya dengan laki-
laki, menggunakan bahasa untuk mendapatkan
kemandirian dalam beraktivitas dikelompok yang
lebih besar, dimana jika meraka ingin berteman, maka
mereka melakukan dengan bermain.
7. Pengetahuan 
Tingakat pengetahuan akan mempengaruhi
komunikasi yang dilakukan, seseorang yang tingkat
pengetahuannya rendah akan sulit merespon
pertanyaan yang mengandung bahasa verbal yang
tingkat pengetahuannya lebih tinggi. Perawat perlu
mengetahui tingkat pengetahuan klien sehingga
perawat dapat berinteraksi dengan baik dan akhirnya
dapat memberikan asuhan keperawatan yang tepat
pada klien.
8. Peran dan hubungan
Gaya komunikasi sesuai dengan peran dan
hubungan antara orang yang berkomunikasi.
Cara berkomunikasi seseoarang perawat
dengan kolegannya, dan cara berkomunikasi
seseorang perawat dengan kliennya akan berbeda
tergantung perannya.
9. Lingkungan
Lingkungan interaksi akan mempengaruhi
komunikasi yang efektif. Suasana yang bising dan
tidak adanya privasi akan menimbulkan keracuan,
ketegangan dan ketidaknyamanan.
10. Jarak
Jarak dapat mempengaruhi komunikasi. Jarak tertentu
dapat menimbulkan rasa aman. Seperti misalnya
sesorang yang merasa keanca, ketika orang yang tidak
dikenalnya tiba-tiba berada pada jarak yang
sangat dekat dengan dirinya hal ini juga yang dialami
oleh klien pada saat pertama kali berinteraksi dengan
perawat. Oleh karena itu, perawat perlu
memperhitungkan jarak yang tepat pada saat
melakukan interaksi dengan klien.
HAMBATAN -HAMBATAN YANG MEMEPENGARUHI KOMUNIK SI

• Kebisingan
• Keadaan komunikasi komunikan
• Kekurangan komunikator atau komunikan
• Kesalahan penilain oleh komunikator
• Kurangnya pengetahuan komunikator atau
komunikan
• Bahasa
• Isi pesan berlebihan
• Bersifat satu arah
Lanjutan...

• Faktor teknis
• Kepentingan atau interest
• Prasangka
• Cara pengajian yang verbalistis atau sebagainya
Cara-cara mengatasihambatandalamkomunikasi:
• Apabila kurang kecakapan berkomunikasi maka
harus banyak belajar dan berlatih atau pelajari
teori dan kemudian di praktikan.
• Sikap yang kurang tepat dapat di atasi dengan
mengetahui hubungan kemanusiaan. Yakni
hubungan serasi, selaras dan
seimbang serta mengetahui etika pergaulan.
Diperlakukan sikap yang simpatik, ramah tamah,
wajar, tidak sombong, rendah hati, tahu bergaul dan
cepat membaca situasi.
Pengetahuan yang kurang bukan saja
sebagai komunikan tetapi juga bagi komunikator
sendiri. Pesan-pesan hendaknya disesuaikan dengan
kemampuan dengan kedua belah pihak. Harus ada
penyesuaian agar jurang perbedaan pengetahuan tidak
semakin menjauh. Adakah pertemuan-pertemuan
baik formal maupun informal.
• Apabila kurang memahami sistem sosial (lingkungan
masyarakat), pahami sistem sosial dengan
jalan mempelajari tradisi atau kebiasaan masyarakat
tersebut. Banyak hal yang sama tetapi berbeda
penafsiran dalam praktek kehidupan satu dengan yang
lainnya ( kebiasaan setempat).
rasangka perbedaan antara watak janganlah
menjadikan prasangka buruk. Tidak perlu ada rasa
curiga, rasa curiga tidak beralasan, perlu dihilangkan
karena akan merugikan. Kebiasaan seseorang jangan
dianggap kebiasaan kelompok atau masyarakat.
• Apabila timbul faktor kebisingan cara mengatasinya
dengan memilih tempat yang tepat
dan memungkinkan untuk berlangsungnya pesan
berkomunikasi yang baik dan lancar hindarkan hal-
hal yang membuat kebisingan.
Hambatan karena jarak yang berjauhan. Komunikasi yang
dilakukan dengan jarak jauh, misalnya dengan surat
menyurat, telphone, teleks, telegram, dan lain-
lain,memiliki kelemahan ialah bila terjadi kesalah
pahaman dalam menafsirkan pesan. Untuk ini diperlukan
latihan dan pengetahuan tehnik pembuatan
dan pengetahuan alat-alat yang dipergunakan.
• Kesalahan bahasa sering terjadi penafsiaran yang keliru
karena ada perbedaan artisuatu istilah dalam setiap
bahasa. Cara mengatasinya diperlukan pengetahuan
bahasa bagi kelompok tertentu. Selain itu, hendaknya
dipergunakan bahasa baku yang berlaku umum yang
menggunkan bahasa yang baik dan benar dengan kaidah
yang berlaku.
• Biasanya agak menjemukan tanpa ada selingan.
Cara mengatasinya diperlukan peragaan (alat bantu)
sehingga tidak hanya berkata-kata yang
membosankan.
• Penjelasan diberikan sesuai dengan pesan yang
disampaikan mengenai hal-hal awal yang relevan saja.
Kadang-kadang diperlukan “ tanda pengatas” yang
dapat dimengerti tanpa penjelasan panjang lebar
yang menjemukan.
• Komunikasi satu arah untuk mengatasi hal ini
diperlukan komunikasi duaarah (komunikasi timbal
balik), ada penggantian peranan komunikator dan
komunikan dalam menyampaikan pesan dan umpan
balik.
• Keadaan psikologis komunikan dalam berkomunikasi
diperlukan keadaan sehat, apabila ada kekurangan
baik fisik maupun mental diperlukan alat bantu
sebagai penolong untuk menjaga kesehan baik
fisik maupun mental.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai