Anda di halaman 1dari 30

NILAI, SIKAP,

DAN
KEPUASAN KERJA

Pertemuan Ke - 5
Kepuasan Kerja

Nilai - nilai Sikap Komitmen Kerja

Keterlibatan Kerja
Nilai (Value)
Pengertian Sifat Pembentukan nilai
Keyakinan dasar a. awal kehidupan
yang menjadi seseorang
1. abstrak
sumber individu b. berasal dari
untuk memilih 2. relatif stabil
hal-hal yang orangtua, guru,
3. kokoh teman, tokoh
benar, baik atau
yang diinginkan masyarakat.
Konsep Nilai
 Nilai memiliki makna berlainan bagi orang yang berbeda.

 Merupakan standar normatif yang memengaruhi manusia


dalam memilih alternatif.

 Konsepsi dari suatu keinginan yang digunakan sebagai


kriteria preferensi/ pilihan/ justifikasi tingkah laku
yang diinginkan atau kenyataan.

 Terkait dengan konsep dan praktik dari norma - norma


sosial.
Apakah Nilai Bisa Berubah?
Bisa, bila belum kuat
(masih kanak-kanak)
1. Nilai Individual

2. Nilai Kelompok Hierarki 3.Nilai


Orang Organisasi
Nilai

4. Nilai Manajerial
Nilai - Nilai Individual
01 Achievement : prestasi

02 Success: keberhasilan

03 Creativity: kreativitas

04 Job Satisfaction : kepuasan kerja

05 Honesty : kejujuran

06 Variety : keberagaman
“ Sistem nilai: hirarki yang didasarkan pada pemeringkatan
nilai-nilai pribadi menurut intensitas nilai tersebut.

Nilai melahirkan tindakan. Tetapi sering orang tidak
konsisten. Orang bisa mengalami disorientasi nilai.
Mengapa Nilai Perlu Dipelajari?
Menjadi dasar memahami
Mempengaruhi persepsi
sikap dan motivasi
seseorang
1 2 seseorang
Umumnya
mempengaruhi sikap Dapat mempengaruhi
dan perilaku 3 4 obyektivitas dan rasionalitas
sebagai akibat bahwa
seseorang masuk dalam
organisasi dengan telah
membawa gagasan-gagasan
diri.
Tipe-tipe Nilai
1. Nilai teoretis: 4. Nilai sosial: nilai yang
mengutamakan penemuan menekankan kecintaan terhadap
atau pencarian kebenaran orang-orang.
melalui pendekatan
rasional. 5. Nilai politik: menitikberatkan
pada kekuasaan dan pengaruh.
2. Nilai ekonomis:
menekankan kegunaan dan 6. Nilai religius: berkaitan
kepraktisan. dengan pengalaman dan
pemahaman yang sama tentang
3. Nilai estetika: alam semesta.
mengagungkan bentuk dan
keharmonisan.
Hasil penelitian tentang Nilai Kerja pada kelompok
kerja / angkatan kerja :

a. Veteran (1950-awal 1960) : pekerja keras, konservatif, patuh, setia.


b. Baby Boomer (1965-1985) : kesuksesan material, pragmatik, tujuan
mengahalalkan cara.
c. Generasi X (1985-2000) : keluwesan pilihan - pilihan hidup,
kepuasan kerja.
d. Nexter (2000-sekarang) : harapan tinggi, percaya diri, pindah-pindah
kerja.

PENTING: peran model (keteladanan) bagi para manajer sangat sentral


untuk mengembangkan sistem nilai.
5 dimensi budaya nasional (Geert Hofstede )

1 Jarak Kekuasaan
2 Individualisme versus kolektivisme

3 Kuantitas kehidupan, kualitas kehidupan


4 Penghindaran ketidakpastian

5 Orientasi jangka panjang versus


orientasi jangka pendek. (SPR: 89-90)
SIKAP (ATTITUDE)

“ Pengertian: pernyataan-pernyataan evaluatif mengenai


obyek, orang atau peristiwa yang mencerminkan
bagaimana seseorang merasakan sesuatu. “
Sikap tidak sama dengan Nilai, tetapi saling berhubungan
3 (Tiga) Komponen Sikap :

01 Komponen kognitif = pendapat /


keyakinan dari sikap.

02 Komponen afektif = perasaan dari


sikap

03 Komponen perilaku = tindakan


terhadap seseorang / sesuatu
Tipe Sikap
OB memfokuskan pada sikap yang berkaitan dengan
pekerjaan. Mengapa?

Karena akan membuka jalan evaluasi karyawan terhadap


lingkungan kerja mereka.

Tiga (3) sikap:


a) kepuasan kerja
b) keterlibatan kerja
c) komitmen pada organisasi
Kepuasan Kerja
Sikap umum individu terhadap pekerjaan
a. Kepuasan terhadap kerja tinggi: menunjukkan sikap
positif.
b. Kepuasan kerja rendah: menunjukkan sikap negatif.

Apa dampaknya?
KETERLIBATAN KERJA
(JOB INVOLVEMENT)

 Derajat / tingkat di mana seseorang


mengaitkan dirinya ke pekerjaannya, secara aktif
berpartisipasi di dalamnya dan menganggap
tingkat kinerjanya sebagai hal penting bagi
karya dirinya.

 KK / “JI” berkorelasi dengan pengunduran diri


dan absensi
Komitmen Organisasi
(Organitational Commitment)

Tingkat keterikatan dirinya dengan


Komitmen ke
organisasi dan sasarannya serta
organisasi
keinginannya untuk memerlukan
lebih dari pada
keanggotaannya dalam
kepuasan kerja.
organisasi.
KOGNITIF SIKAP DAN KONSISTENSI

 Pada umumnya orang mengusahakan konsistensi


antara sikap-sikap dan antara sikap dengan perilaku.
 Diperlukan upaya keras untuk menjaga konsistensi. Dalam hal
terjadi penyimpangan (in konsistensi) ada 2 (dua) kemungkinan:
a) mengubah sikap/ perilaku
b) mengembangkan ke “rasional” dan mengenai
penyimpangannya.
TEORI DISONANSI KOGNITIF
 Penggagas: Leon Festinger

 Pengertian: setiap ketidakcocokan antar


sikap atau antara perilaku dan sikap.
 Ketidakcocokan (inkonsistensi) tidak
menyenangkan dan orang berusaha untuk
mengurangi.
Cara Mengurangi Disonasi
Mempertimbangkan penting dan tidaknya unsur
a yang menimbulkan disonasi.

b Derajat pengaruh yang diyakini individu

c Imbalan yang diperoleh


KEPUASAN KERJA
(JOB SATISFACTION)
Pengertian:

a. Kloter (2000) : perasaan seseorang yang diperoleh


melalui cara membandingkan hasil yang dicapai dengan apa yang
diharapkan.

b. Gibson dkk (1996) : kriteria efektif yang ditunjukkan


pada kemampuan orang untuk memenuhi kebutuhan
anggotanya. Dalam aktivitas kerja “JS” adalah sikap
seseorang mengenai pekerjaannya.
Teori kepuasan menitikberatkan derajat keterpenuhan
kebutuhan individu yang dapat menimbulkan respon
(plus atau minus) terhadap pencapaian tujuan organisasi.

Faktor yang mempengaruhi “JS” :

Gaya Supervisor

Kebijakan

Prosedur Kerja
(Stoner dan Freeman 1994)
Faktor yang Berfungsi Mengukur Kepuasan Kerja
01 Kerja yang secara mental menantang

02 Imbalan yang pantas

03 Kondisi kerja yang mendukung

04 Rekan kerja yang mendukung


Kesesuian antara kepribadian dan
05 pekerjaan

06 Pengaruh gen
Dampak kepuasan kerja pada kinerja

Exit Voice
Keluar dari organisasi, Secara aktif dan konstruktif
mengundurkan diri bersuara untuk memperbaiki
keadaan
Loyality (Kesetiaan) Neglect (Pengabdian)
Secara aktif dan konstruktif secara pasif membiarkan
bersuara untuk memperbaiki keadaan memburuk
keadaan
Faktor yang Menurunkan “JS”

Peningkatan produktivitas melalui beban kerja


dan tenggang waktu yang lebih sempit.

Perasaan atas rendahnya kendali


bagi pekerjaan mereka.

Peningkatan upah tidak selalu berarti


meningkatkan “JS”
1. Kepuasan dan produktivitas
2. Kepuasan dan ketidakhadiran
3. Kepuasan dan pengunduran diri.
Dampak
“JS”
Apa yang bisa diupayakan manajer
untuk mengurangi pengunduran tinggi?
Pengukuran Kepuasan Kerja
Pengukuran
Skala Job Minnesota Satisfact- berdasarkan
Description Index ion Questionaire ekspresi wajah
Karyawan menjawab Karyawan menjawab Metode pengukuran
pertanyaan-pertanyaan pernyataan ini menggunakan
tentang pekerjaan -pernyaaan dalam alternatif jawaban
dengan jawaban ‘Ya, kuesioner dengan berupa gambar
Tidak, atau Ragu-ragu’
alternatif jawaban wajah dengan
untuk mengetahui
kepuasan kerja
‘Tidak puas, Netral, ekspresi sangat
karyawan. Puas, dan Sangat gembira, gembira,
puas’ untuk mengukur netral, cemberut, dan
tingkat kepuasan kerja sangat cemberut.
karyawan.
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai