Anda di halaman 1dari 7

Kayu bulat, kayu kecil, bamboo, tali rotan, dan rumput ilalang.

Kayu untuk tiang tengah yang digunakan sedikit lebih besar


Kayu berukuran sedang dan kecil digunakan untuk meletakkan dan mengikat atap (atap ilalang)
Tali rotan untuk membuat lingkaran/gelang besar dan tali tertentu digunakan untuk mengikat.
Dinding dari kulit kayu, belahan bambu atau dari tiang-tiang kayu kecil disusun rapat.

Papan kayu
Tipis
Tahapan Konstruksi Pada proses pembangunan honai, terdapat beberapa tahapan
konstruksi yaitu sebagai berikut: 1. Tahap pengukuran, pembersihan, pemerataan
tanah sebelum mendirikan suatu silimo, maka dilakukan musyawarah antaraanggota
keluarga dan klen untuk menentukan lokasi yang tepat. Kemudiandilakukan
pembersihan dan pemerataan tanah di lokasi tersebut, dandilakukan pengukuran.
Penentuan diameter honai didasarkan pada ukuran tinggi badan anggota keluarga
yang paling tinggi, dikarenakan masyarakatsuku Dani tidur dengan tubuh membujur
dari dinding dan kaki ke arah perapian (bagian pusat honai). 2.Tahap pemasangan
tiang-tiang utama dan pembagianlantai atas dan bawah 3.Tahap pekerjaan rangka
rumah 4.Tahap penyelesaian akhir.

Posisi tidur adalah menelilingi heseke dengan posisi kaki berpusat di


heseke Tinggi ruang bagian atas diukur berdasarkan ketinggian orang
dewasa pada posisi duduk, jongkok dan merunduk atau sekitar 80-100 cm
Lantai atas terbuat dari ranting atau cabangkayu buah yang disusun
membentuk kotak-kotak rangka lantai, yang kemudian dilapisi yeleka
(lapisan alang-alang tebal).
Proses Pembangunan Honai
1. Mengumpulkan material bangunan, kayu besi (oopir) digunakan sebagai tiang tengah, alang-alang , rotan, pa

2. Meratakan tanah
3. Membuat ukuran lingkaran
4. Memasang howat
5. Membuat heseke
6. Memasang wonok dan kikirun
7. Memasang henaipu
8. Memaang layer perangkap panas
9. Memasang watleka

ditopang oleh 4 tiang utama (heseke) dan tiang-tiang penyangga


yang kokoh kuat dengan tinggi 5 ? 7 meter, terdiri dari 2 bagian,
yakni lantai dasar (agarawa) dan lantai atas/loteng (henaepu). 4
tiang di dalam honai , kayu wupi, kayu lugu, kayu pum,
kul, kayu meratne, kayu ki.
Wonok = dari ranting-ranting, kayu-kayu kecil yang
membentuk atap honai

Wulikin: tungku api.


Kikirun penutup atap ilalang
Panel dinding bagian
dalam terbuat dari kayu jenis melur
(Podocarpus papuana). Atap bangunan
biasanya terbuat dari jenis alang-alang
(Imperata cylindrica) dan jenis rotan
(Calamus spp) (Albaiti, 2015)

Atap rumah honai berbentuk bulat kerucut dengan


lingkaran-lingkaran besar dari kayu yang dibakar
sebagai kerangka atapnya, yang kemudian diikat
menjadi satu di bagian atas (membentuk dome).
Penutup atap terbuat dari jerami yang diikat di luar
dome.
kayu besi dipilih karena
merupakan kayu yang bisa bertahan lama dan kuat. Rotan dipilih untuk mengikat
seluruh bagian rumah honai. Kulit kayu cemara sebagai dasar untuk menutup
bagian atap yang sebelumnya menggunakan ilalang atau alang - alang. Ilalang atau
alang – alang digunakan sebagai penutup dari luar sekaligus memberikan
kehangatan untuk ruangan honai keseluruhan
Ilalang
Mampu memunculkan hawa sejuk dan segar dalam ruangan.
Ringan, lentur, menghangatkan dan melindungi dari hujan dan panas matahari
Menyerap goncangan gempa

Rotan banyak dimanfaatkan secara umum


karena mempunyai sifat yang mudah dibentuk karena lentur,
kuat, serta relatif seragam bentuknya (Gautama 2008).

Anda mungkin juga menyukai