Anda di halaman 1dari 36

KONSEP

KEBUTUHAN SUHU TUBUH

Oleh : Erna Handayani, M.Kep


Fisiologi Regulasi Suhu Tubuh Manusia

• Suhu adalah keadaan panas dan dingin yang


diukur dengan menggunakan termometer.
• Di dalam tubuh terdapat 2 macam suhu, yaitu
suhu inti dan suhu kulit.
2 macam suhu

• Suhu inti (core temperature)


Suhu inti menggambarkan suhu organ-organ dalam
(kepala, dada, abdomen) dan dipertahankan
mendekati 37°C.

• Suhu kulit (shell temperature)


Suhu kulit menggambarkan suhu kulit tubuh, jaringan
subkutan, batang tubuh. Suhu ini berfluktuasi
dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
(Guyton & Hall, 2012).
 Nilai suhu tubuh juga ditentukan oleh lokasi
pengukuran, pengukuran suhu bertujuan
memperoleh nilai suhu jaringan dalam tubuh.
 Lokasi pengukuran untuk suhu inti yaitu
rektum, membran timpani, arteri temporalis,
arteri pulmonalis, esophagus dan kandung
kemih.
 Lokasi pengukuran suhu permukaan yaitu
kulit, oral dan aksila (Potter & Perry, 2009).
Suhu tubuh normal

• Suhu tubuh yang normal adalah 35,8°C –


37,5°C.
• Pada pagi hari suhu akan mendekati 35,5°C,
sedangkan pada malam hari mendekati
37,7°C.
• Pengukuran suhu di rektum juga akan lebih
tinggi 0,5°-l°C, dibandingkan suhu mulut dan
• Suhu mulut 0,5°C lebih tinggi dibandingkan
suhu aksila (Sherwood, 2014).
Faktor yang Mempengaruhi
Suhu Tubuh
1. Variasi diurnal ( aktivitas disiang hari)
•Suhu tubuh bervariasi pada siang dan malam
hari. Suhu terendah manusia yang tidur pada
malam hari dan bangun sepanjang siang
terjadi pada awal pagi dan tertinggi pada awal
malam.
2. Kerja jasmani/ aktivitas fisik
•Setelah latihan fisik atau kerja jasmani suhu
tubuh akan naik terkait dengan kerja yang
dilakukan oleh otot rangka. Setelah latihan
berat, suhu tubuh dapat mencapai 40°C.
3. Jenis kelamin
•Sesuai dengan kegiatan metabolisme, suhu tubuh pria
lebih tinggi daripada wanita. Suhu tubuh wanita
dipengaruhi daur haid. Pada saat ovulasi, suhu tubuh
wanita pada pagi hari saat bangun meningkat 0,3-
0,5°C.
4. Lingkungan
•Suhu lingkungan yang tinggi akan meningkatkan suhu
tubuh. Udara lingkungan yang lembab juga akan
meningkatkan suhu tubuh karena menyebabkan
hambatan penguapan keringat, sehingga panas
tertahan di dalam tubuh.
Dampak peningkatan suhu
tubuh
• Demam yang tinggi memacu metabolisme yang sangat cepat,
jantung dipompa lebih kuat dan cepat, dan frekuensi napas
lebih cepat.
• Dehidrasi terjadi akibat penguapan kulit dan paru dan disertai
dengan ketidakseimbangan elektrolit, yang mendorong suhu
makin tinggi (Ismoedijanto, 2000).
• Demam diatas 41°C dapat menyebabkan hiperpireksia yang
sangat berbahaya karena dapat menyebabkan berbagai
perubahan metabolisme, fisiologi, dan akhirnya berdampak
pada kerusakan susunan saraf pusat.
• Keadaan koma terjadi bila suhu >43°C dan kematian terjadi
dalam beberapa jam bila suhu 43°C sampai 45°C (Plipat,
2002).
Deman

• Demam merupakan peningkatan suhu tubuh


di atas normal (Breman, 2009).
• Demam merupakan kenaikan suhu tubuh
menjadi > 37,5°C yang diukur di aksila dan
pada pengukuran rektal lebih tinggi 0,5°C
(WHO, 2014).
Menurut Febry dan Marendra (2010) penyebab
demam dibagi menjadi 3 yaitu

1. Demam infeksi, antara lain infeksi virus (cacar,


campak dan demam berdarah) dan infeksi
bakteri (demam tifoid dan pharingitis).
2. Demam non infeksi, antara lain karena kanker,
tumor, atau adanya penyakit autoimun (penyakit
yang disebabkan sistem imun tubuh itu sendiri).
3. Demam fisiologis, bisa karena kekurangan cairan
(dehidrasi), suhu udara terlalu panas dan
kelelahan setelah bermain disiang hari.
Terjadinya reaksi menggigil
• Pada dasarnya temperatur darah manu- sia sekarang lebih
rendah daripada pusat pengaturan temperatur hipotalamus
yang terjadi akibat reaksi umum yang dapat menyebabkan
kenaikan temperatur tubuh.
• Selama periode ini orang akan menggigil dan merasa sangat
kedinginan, walaupun temperatur tubuhnya mungkin telah di
atas normal. Akibatnya kulit menjadi dingin karena terjadi
vasokonstriksi, sehingga orang tersebut gemetaran dan
proses ini berlangsung terus menerus sampai pada tingkat
menggigil dan berlanjut sampai temperatur tubuh mencapai
pengaturan hipotalamus 39°C.
Tanda gejala demam
Karakteristik Mayor Karakteristik Minor


Kulit hangat
 Sakit kepala
 Takikardi

Bradikardi

Hepatomegali  Malaise
 Kulit kemerahan 
Sakit punggung

Nyeri retroorbital 
Mual

Suhu tubuh lebih tinggi 
Muntah

Peningkatan pernapasan 
Keletihan

Vasodilatasi kulit
 Manifestasi perdarahan

Rasa gelisah
 Gangguan sirkulasi 
Kelemahan

Vasokonstriksi kulit 
Anoreksia

Berkeringat
Dampak penurunan suhu tubuh

1. Vasodilatasi. Pada hampir semua area tubuh, pembuluh


darah mengalami dilatasi dengan kuat. Hal ini
disebabkan oleh hambatan dari pusat simpatis pada
hipotalamus posterior yang menyebabkan
vasokonstriksi. Vasokontriksi penuh akan meningkatkan
kecepatan pemindahan panas ke kulit sebanyak
delapan kali lipat.
2. Berkeringat. Efek dari peningkatan temperatur yang
menyebabkan berkeringat. Peningkatan temperatur
tubuh 1°C menyebabkan keringat yang cukup banyak
untuk membuang 10 kali lebih besar kecepatan
metabolisme basal dari pembentukan panas tubuh.
3. Penurunan pembentukan panas. Mekanisme
yang menyebabkan pembentukan panas
berlebihan, seperti menggigil dan
termogenesis kimia, dihambat dengan kuat
(Anochie, 2013).
Hipotermi

• Hipotermia adalah penurunan suhu inti tubuh


menjadi < 35˚C (atau 95˚F) secara involunter.
Lokasi pengukuran suhu inti tubuh mencakup
rektal, esofageal, atau membran timpani,
yang dilakukan secara benar.
• Hipotermia didefinisikan bila suhu inti tubuh
menurun hingga 35˚C (95˚F) atau dapat lebih
rendah lagi
Klasifikasi hipotermi

• Hipotermia ringan : 32 – 35 ˚C
• Hipotermia sedang : 28 – 32 ˚C
• Hipotermia berat : di bawah 28˚C
Etiologi

• Hipotermia primer, apabila produksi panas dalam tubuh


tidak dapat mengimbangi adanya stres dingin, terutama
bila cadangan energi dalam tubuh sedang berkurang.
Kelainan panas dapat terjadi melalui mekanisme radiasi
(55-65%), konduksi (10-15%), konveksi, respirasi dan
evaporasi.
• Hipotermia sekunder, adanya penyakit atau pengobatan
tertentu yang menyebabkan penurunan suhu tubuh.
Berbagai kondisi yang dapat mengakibatkan hipotermia,
penyakit endokrin, penyakit kardiovaskuler, penyakit
neorologi, obat-obatan
Manifestasi klinis

– Hipotermia ringan (32 – 35 ˚C) : takikardi, takipnea,


hiperventilasi, sulit berjalan dan berbicara, mengigil,
dan sering berkemih karena “cold diuresis”.
– Hipotermia sedang (28 – 32 ˚C) : nadi berkurang,
pernapasan dangkal dan pelan, berhenti menggigil,
refleks melambat, pasien menjadi disorientasi, sering
terjadi aritmia.
– Hipotermia berat (di bawah 28˚C) : hipotensi, nadi
lemah, edema paru, koma, aritmia ventrikel, henti
jantung.
Pengkajian suhu tubuh
• Mengukur suhu tubuh per oral
Merupakan jenis termometer yang paling banyak
digunakan, karena mulut dianggap dapat
merepresentasikan suhu tubuh dengan akurat.
Namun, jika kamu menggunakan termometer oral,
pastikan untuk menjaga kebersihannya, ya.
Beberapa produk termometer oral menyediakan
penutup plastik sekali pakai. Jika tidak ada
penutupnya, kamu harus mencuci termometer
dengan air mengalir dan mengeringkannya,
sebelum digunakan.
• Cara penggunaannya adalah dengan meletakkan ujung
termometer di bagian bawah lidah dan tutup mulut hingga
alat mengeluarkan bunyi tertentu. Bunyi tersebut biasanya
menandakan bahwa suhu tubuh telat selesai tercatat.
Selama pengukuran, kamu disarankan untuk tetap relaks
dan bernapas melalui hidung saja, karena mulut harus
tertutup. Kalau kamu baru saja mengonsumsi makanan
atau minuman panas atau dingin, atau merokok,
tunggulah sekitar 20-30 menit sebelum menggunakan
termometer.
Macam termometer oral
Mengukur suhu tubuh per rektal

• Termometer rektal adalah jenis termometer yang digunakan


melalui rektum atau anus. Biasanya lebih cocok digunakan
untuk bayi dan anak-anak. Meski terkesan jorok, termometer
rektal justru dinilai sebagai cara pengukuran suhu tubuh yang
paling akurat, lho. Sebelum pemakaian, bersihkan termometer
terlebih dahulu dengan menggunakan sabun dan air mengalir.
Lalu, oleskan pelumas seperti petroleum jelly. , dan masukkan
ujung termometer ke dalam anus.
• Biarkan bayi atau anak dalam posisi tengkurap selama
pengukuran, agar lebih mudah. Kemudian, setelah termometer
berbunyi, cabut dari anus dan lihat suhu tubuh yang berhasil
terukur. Setelah selesai, cuci kembali termometer dan
keringkan, lalu simpan.
Bentuk termometer rectal
Cara
Mengukur suhu tubuh per axilla
cara
Pengkajian

• Keluhan utama
Meliputi keluhan paling utama yang dialami oleh
pasien, biasanya keluhan yang dialami pasien
padas, kejang demam adalah anak mengalami
kejang pada saat panas diatas > 37,5
• Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit yang diderita sekarang tanpa
kejang ditanyakan, apakah betul ada kejang.
Lanjutan..

• Riwayat penyakit sekarang yang menyertai Apakah


muntah, diare, trauma kepala, gagap bicara
(khususnya pada penderita epilepsi), gagal ginjal,
kelainan jantung, DHF, ISPA, OMA, Morbili dan
lainlain
• Riwayat penyakit dahulu
Sebelum penderita mengalami panas ini ditanyakan
apakah penderita pemah mengalami kejang
sebelumnya, umur berapa saat kejang teljadi untuk
pertama kalinya. Apakah ada riwayat trauma kepala,
radang selaput otak, OMA dan lain-lain
Riwayat kesehatan keluarga
• Adakah keluarga yang memiliki penyakit
demam/ kejang demam sepexti pasien (25 %
penderita kejang demam mempunyai faktor
turunan). Adakah anggota keluarga yang
menderita penyakit saraf atau lainnya.
Adakah anggota keluarga yang mendedta
penyakit seperti ISPA, diare atau penyakit
infeksi menular yang dapat mencetuskan
tejadinya kejang demam.
Pemeriksaan fisik

• Head to toe
Diagnosis keperawatan pada gangguan
suhu tubuh

• hipertermia, yang berhubungan dengan


proses terjadinya penyakit
• Resiko hipotermia

• Rencana keperawatan

• Implemetasi keperawatan
Tindakan keperawatan pada
ganguan suhu tubuh
• Memberikan kompres hangat
buat SOP !
• Memberikan kompres dingin
buat SOP
• Toko Baliwae Linux | Jl. P. Galang Gang
1/H8 Denpasar, Bali - INDONESIA |
Phone: 0361 499020 | GPS:
-8.696777,115.187981

• Termometer

Anda mungkin juga menyukai