Anda di halaman 1dari 26

TUJUAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Tujuan penyelenggaraan administrasi


pendidikan pada tingkat formal
(Sekolah) antara lain:
Agar terlaksananya secara tertib
pengelolaan program sekolah yang
meliputi kegiatan pengelolaan pada
ruang lingkup administrasi
pendidikan pada jenjang sekolah yang
bersangkutan.
Agar terlaksananya secara tertib pengelolaan program
administrasi sekolah yang efektif dan efisien, relevan
dengan pembagian wewenang serta tanggung jawab
dan tugas.
Adanya pola struktur organisasi yang jelas bagi kepala
sekolah/Ketua Jurusan/Dekan/Rektor dll.
Terlaksananya proses pembelajaran dengan tertib dan
lancar sesuai dengan tuntutan kurikulum sekolah yang
bersangkutan, terlaksananya secara menyeluruh
administrasi pendidikan/sekolah dengan tertib dan
lancar sesuai dengan peraturan yang berlaku bagi
sekolah yang bersangkutan.
BIDANG ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Ngalim Purwanto mengemukakan bidang-bidang
lingkup administrasi pendidikan antara lain
administrasi: tata laksana/tata usaha sekolah,
personal guru/pegawai sekolah, murid, supervisi
pengajaran, pelaksanaan/pembinaan kurikulum,
pendirian/perencanaan bagungan sekolah,
hubungan sekolah dengan masyarakat.”. Hadari
Nawawi mengemukakan bidang-bidang lingkup
administrasi pendidikan sebagai berikut:
Manajemen Administrasi (Administratif
Management). Bidang kegiatan ini disebut juga
management of administrative function yakni
kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan
agar semua orang dalam organisasi/ kelompok
kerjasama mengerjakan hal-hal yang tepat
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Bidang ini meliputi: perencanaan, organisasi,
bimbingan/pengarahan, koordinasi,
pengawasan, dan komunikasi.
Manajemen Operatif (Operative Management).
Bidang kegiatan ini disebut juga management of
operative function yakni kegiatan-kegiatan yang
bertujuan mengarahkan dan membina agar
dalam mengerjakan pekerjaan yang menjadi
beban tugas masing-masing, setiap orang
melaksanakan dengan tepat dan benar. Bidang
ini meliputi: tata usaha, pembekalan,
kepegawaian, keuangan, dan hubungan
masyarakat.
R.A. Moerdjono Tjitrodirdjo, menguraikan ruang
lingkup administrasi pendidikan pada pendidikan
formal:
Administrasi kurikulum dan pengajaran, yang
meliputi : (1) organisasi dan administrasi
kurikulum, (2) metode penyampaian pelajaran,
(c) bimbingan dan konseling, sistem evaluasi,dll.
Administrasi kesiswaan: (1) pendaftaran calon
siswa, (2) pemilihan /tes calon siswa, (3)
penentuan calon siswa yang diterima menjadi
siswa, (4) menbagi kelas siswa yang diterima, (5)
memasukan nama-nama siswa ke daftar/buku
induk, (6) mutasi siswa, (7) pembuatan
peraturan bagi siswa, dll.
Administrasi personalia: (1) mengatur pembagian
tugas mengajar tenaga edukatif, (2) mengatur tugas dan
wewenang kepala sekolah dan wakilnya (rektor dan
pembantu rektor, Dekan, dan pembantu Dekan, Ketua
jurusan, sekretaris jurusan dll. (3) mengatur tugas-tugas
tenaga edukatif: penanggung jawab perpustakaan
sekolah, penanggung jawab laboratorium tertentu,
penanggung jawab selaku konselor, penanggung jawab
memgenai kesiswaan, penanggung jawab kesenian dan
olehraga, dll. (4) mengatur tugas-tugas non-akademik
(TU), (5) mengatur penanggungjawab bidang/sub
bidang/seksi yang lain, yang dibutuhkan oleh lembaga
yang bersangkutan.
Administrasi sarana prasarana:
(a) mengatur penanggung jawab
penerimaan, penyimpanan, dan
pengeluaran barang-barang, (b)
mengatur penanggung jawab
ketertiban, keberhasilan, dan (c)
keamanan serta perbaikan sarana
dan prasarana, dll.
Administrasi keuangan:
(a) mengatur petugas selaku
bendahara,
(b) mempertanggungjawabkan
keuangan sesuai aturan yang
berlaku, (c) mengusahakan
keuangan, menyimpan dan
mengeluarkan uang.
Administrasi hubungan sekolah dan
masyarakat:
(a) mengatur petugas hubungan masyarakat,
(b) mengurus apa, bagaimana, kapan,
kepada siapa hubungan masyarakat
dilaksanakan, (c) mengurus bila ada kritik-
kritik dari masyarakat mengenai lembaga
pendidikan yang bersangkutan, (d) mengurus
agar ada hubungan baik dengan orang tua
siswa, masyarakat sekitar, instansi-instansi
pemerintah dan non pemerintah, dll.
BAB II
PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI
SEKOLAH 
Penyelenggaraan administrasi sekolah
mencakup administrasi: kependidikan
keuangan, kesiswaan, tata usaha,
personalia, prasarana/sarana, dan
hubungan masyarakat.
Administrasi Kependidikan
Pada dasarnya administrasi kependidikan berkaitan
dengan pengadministrasian pelaksanaan dan
pembinaan kurikulum yang dilakukan oleh sekolah dan
guru.
-Pada tingkat sekolah administrasi kependidikan
ditangani/dikoordinasikan oleh seorang wakil kepala
sekolah dengan tugas mengkoordinasikan: pembagian
tugas mengajar, pembagaian jadwal mengajar,
penggandaan soal-soal ujian, pembagaian tugas
mengawas ujian, mengarsipkan nilai-nilai
(semester/cawu dan ebta/ebtanas), administrasi
penerimaan siswa baru, administrasi bimbingan dan
penyuluhan, dll.
-Di samping itu ada juga
pengadministrasian kependidikan pada
tingkat guru bidang studi/ mata pelajaran
dan guru bimbingan dan penyuluhan
(BP). Administrasi kependidikan pada
tingkat guru bidang studi/mata pelajaran
meliputi: program-program
pembelajaran seperti yang telah
diuraikan pada administrasi intrakurikuler
dan administrasi kokurikuler di atas.
-Administrasi kependidikan dalam konteks
pelaksanaan dan pembinaan kurikulum:
=Mempedomani dan merealisasikan apa yang
tercantum dalam kurikulum sekolah yang
bersangkutan dalam usaha mencapai dasar-adasar
dan tujuan kependidikan dan pengajaran.
=Menyusun dan melaksanakan organisasi
kurikulum, beserta materi-materi, sumber-sumber.
Dan metode-metode pelaksanaannya, disesuaikan
dengan pembaharuan kependidikan dan
pengajaran serta kebutuhan masyarakat dan
lingkungan sekolah.
Kurikulum bukanlah merupakan sesuatu yang harus diikuti dan
dituruti begitu saja dengan mutlak tanpa perubahan dan
penyimpangan sedikitpun. Kurikulum lebih merupakan
pedoman bagi para guru dalam menjalankan tugasnya. Dalam
mempergunakan kurikulum, guru atau pendidik, disamping
menuruti dan mengikuti apa yang tercantum didalamnya, berhak
dan berkewajiban pula memilih dan menambah materi-materi,
sumber-sumber, dan metode-metode pelaksanaan yang lebih
sesuai dengan kebutuhan perkembangan lingkungan masyrakat
sekolah dan membuang atau mengurangi apa yang dianggapnya
tidak sesuai lagi dengan kemajuan dan kebutuhan masyarakat
dan negara pada umumnya. Itulah sebabnya maka pelaksanaan
kurikulum perlu mendapat perhatian dan pembinaan.
Administrasi Keuangan
Dalam konteks penerapan Manajemen Peningkatan Mutu
Berbasis Sekolah (MPMBS), maka administrasi pengelolaan
keuangan baik pemasukan maupun penggunaannya sudah
sepantasnya dilakukan di sekolah, terutama bagi sekolah swasta.
Bagi sekolah negeri sebagian besar anggaran keuangannya
ditanggung oleh APBN atau APBD. Pengelolaan administrasi
keuangan hendaknya didasarkan pada Rencana anggaran
pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS). RAPBS mempunyai
peran dan fungsi yang sangat strategis bagi perencanaan,
pengendalian, dan evaluasi kegiatan pelaksanaan program-
program sekolah. Agar peran /fungsi tersebut dapat berjalan,
jumlah yang dicantumkan dalam anggaran adalah jumlah yang
diperkirakan akan direalisasikan pada saat pelaksanaan program.
Administrasi Kesiswaan
Administrasi kesiswaan mengacu kepada bidang
administrasi pendidikan di atas.
-Setiap sekolah mempunyai Organisasi Intra Sekolah
(OSIS) dengan bertujuan untuk melatih kepemimpinan
siswa dan memberikan wahana bagi mereka untuk
melakukan kegiatan-kegiatan kokurikuler sesuai
kebutuhan mereka. Sekolah perlu memperhatikan
pembinaan administrasi OSIS, baik pembinaan
pengelolaan organisasinya maupun kegiatannya dalam
rangka pengembangan pengetahuan, kemampuan
penalaran, pengembangan keterampilan, dan
pengembangan sikap.
-Di samping OSIS masih ada
perkumpulan-perkumpulan siswa
lainya yang perlu dibina
pengadministrasiannya, termasuk
kegiatan-kegiatan berkala yang
dilakukan oleh siswa, seperti
kepanitiaan perayaan hari-hari
besar nasional dan keagamaan dll.
-Administrasi yang berhubungan dengan unit
kesehatan siswa (UKS) juga perlu dibina dengan
baik.
-Bimbingan dan penyuluhan bagi siswa-siswa
sangat perlu diperhatikan
pengadministrasiannya untuk mengetahui
perkembangan perilaku siswa dan sebagai acuan
dalam menyusun program-program pembinaan
berupa bimbingan dan penyuluhan bagi siswa.
Administrasi Tata Usaha Sekolah
Tata usaha sekolah sebagai salah satu unsur
administrasi merupakan proses yang dijalankan
secara terpadu untuk menyediakan keterangan-
keterangan yang diperlukan dalam melakukan
fungsi-fungsi administrasi dalam organisasi
sekolah. Dalam konteks pendidikan,
ketatausahaan sekolah membantu semua pihak
dalam melayani dan memberikan keterangan
yang diperlukan berkaitan dengan sekolah.
Secara umum ketatausahaan sekolah
mempunyai tiga peran pokok dalam organisasi
sekolah:
(a). Membantu melayani pelaksanaan kegiatan-
kegiatan operatif untuk memudahkan mencapai
tujuan pendidikan di suatu organisasi sekolah.
Menata data, dokumen, arsip, dan keterangan-
keterangan yang diperlukan dalam mengerjakan
dan menyelesaikan pekerjaan secara efektif dan
efesien di sekolah.
(b). Menyiapkan dokumen dan
keterangan bagi kepala sekolah dalam
mengambil dan melaksanakan
keputusan. Ketersediaan data,
dokumen, arsip, dan keterangan-
keterangan yang diperlukan kepala
sekolah dalam melakukan fungsi
pengawasan dan
pertanggungjawaban secara efektif
dan efesien di sekolah.
(c). Membantu kelancaran proses
dan dinamika manajemen sekolah
secara keseluruhan dan terpadu.
Hal ini perlu didukung oleh data,
dokumen, arsip, dan keterangan-
keterangan yang diperlukan dalam
proses dan dinamika manajemen
sekolah secara efektif dan efesien.
Daryanto mengemukakan enam inti kegiatan yang
sekaligus menjadi fungsi ketatausahaan:
-Menghimpun, yaitu kegiatan mencari data dan
mengusahakan tersedianya segala keterangan yang
tadinya belum ada, sehingga siap untuk dipergunakan
bilamana diperlukan.
-Mencatat, yaitu kegiatan membubuhkan dengan
pelbagai peralatan tulis keterangan yang diperlukan
sehingga terwujud tulisan yang dapat dibaca, dikirim,
dan disimpan, termasuk alat-alat perekam atau copy.
-Mengolah, yaitu bermacam kegiatan mengerjakan
keterangan dengan maksud menyajikan dalam bentuk
yang lebih berguna.
-Menggandakan, yaitu kegiatan
memperbanyak dengan pelbagai cara
dan alat.
-Mengirim, yaitu kegiatan
menyampaikan dengan pelbagai cara
dan alat dari satu pihak ke pihak lain.
-Menyimpan, yaitu kegiatan menaruh
dengan berbagai cara dan alat di
tempat yang aman.

Anda mungkin juga menyukai