KELUARGA MELALUI
PENINGKATAN
KUALITAS REMAJA
Disajikan pada Workshop Peningkatan Kualitas Pelaksanaan
Penyiapan Perencanaan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remja
Untuk Pengelola PIK R dan BKR
Semarang, 11 Maret 2020
“
Momentumnya adalah sekarang
tatkala kita antara 2020 hingga
2024, berada di puncak periode
bonus demografi. Jika kita lebih
fokusmengembangkan kualitas
SDM dan menggunakan cara-cara
baru maka saya yakin bonus
Sumber Foto: Andhika Prasetia/detik.com demografi menjadi bonus lompatan
“
kemajuan
Outline
DASAR HUKUM
01
ANALISA SITUASI
02
ARAH KEBIJAKAN
03
PROGRAM PRIORITAS NASIONAL
04
INDEKS PEMBANGUNAN
05 KELUARGA
DASAR HUKUM
UU NOMOR 52 TAHUN 2009
Pasal 48:
Pasal 47: Kebijakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan
(1) Pemerintah dan kesejahteraan keluarga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 dilaksanakan
pemerintah daerah dengan cara:
menetapkan a. Peningkatan kualitas anak dengan pemberian akses informasi,
pendidikan, penyuluhan, dan pelayanan tentang perawatan,
kebijakan pengasuhan dan perkembangan anak;
pembangunan keluarga b. Peningkatan kualitas remaja dengan pemberian akses informasi,
melalui pembinaan pendidikan, konseling, dan pelayanan tentang kehidupan berkeluarga;
ketahanan dan c. Peningkatan kualitas hidup lansia agar tetap produktif dan berguna
kesejahteraan keluarga. bagi keluarga dan masyarakat dengan pemberian kesempatan untuk
(2) Kebijakan sebagaimana berperan dalam kehidupan keluarga;
dimaksud pada ayat (1) d. Pemberdayaan keluarga rentan dengan memberikan perlindungan dan
bantuan untuk mengembangkan diri agar setara dengan keluarga
dimaksudkan untuk lainnya;
mendukung keluarga e. Peningkatan kualitas lingkungan keluarga;
agar dapat f. Peningkatan akses dan peluang terhadap penerimaan informasi dan
melaksanakan fungsi sumber daya ekonomi melalui usaha mikro keluarga;
keluarga secara optimal. g. Pengembangan cara inovatif untuk memberikan bantuan yang lebih
efektif bagi keluarga miskin; dan
h. Penyelenggaraan upaya penghapusan kemiskinan terutama bagi
perempuan yang berperan sebagai kepala keluarga.
Peraturan Pemerintah No. 87 Tahun 2014
●
Memandirikan keluarga
Memberdayakan kearifan lokal A Informasi dan Konseling Kesehatan
●
Meningkatkan kualitas seluruh siklus hidup
L Reproduksi Remaja/ Mahasiswa;
●
Memenuhi kebutuhan dasar masyarakat L • Pembinaan ketahanan keluarga lansia
●
Memberdayakan peran serta masyarakat
6 22 dan;
• Pemberdayaan ekonomi keluarga
●
Fungsi cinta kasih
Fungsi perlindungan A diinginkan;
●
Fungsi reproduksi
• Pembinaan kesertaan keluarga
L ●
●
Fungsi sosialisasi dan pendidikan
Fungsi ekonomi
L berencana;
●
Fungsi pembinaan lingkungan
Ambisi kebebasan
Tuntutan pelajaran
pada remaja
Pendidikan
Kekerasan lingkungan
sepenuhnya pada guru
Pembangunan
Keluarga,
Kependudukan
dan Keluarga
Berencana
(Banggakencana)
12
Arah Kebijakan dan Strategi
ARAH 4
KEBIJAKAN
1. Meningkatkan 3
ketahanan dan
kesejahteraan
keluarga yang
STRATEGI
holistik dan
integratif sesuai 2 3. Penguatan Pusat
siklus hidup Pelayanan Keluarga
2. Menguatkan Sejahtera (PPKS) yang
pembentukan terakreditasi
4. Pembentukan dan
karakter di keluarga
STRATEGI penguatan karakter
sejak dini di keluarga
1. Penguatan kemampuan
1 keluarga untuk
menjalankan fungsi
keluarga secara optimal
sesuai dengan siklus
hidup, kewilayahan dan
target sasaran
2. Penyiapan Kehidupan
berkeluarga bagi remaja
PEMBANGUNAN KELUARGA:
MENUJU KELUARGA YANG DIHARAPKAN
• Perencanaan Kehidupan
KELUARG
A KECIL Berkeluarga
dasar
8 Fungsi penerapan
Fungsi
Keluarga Agama
Fungsi
Sosial
Budaya
Fungsi
Lingkungan
Fungsi
Cinta
Fungsi
Kasih
Ekonomi
Fungsi Fungsi
Sosialisasi dan Fungsi Perlindungan
Pendidikan Reproduksi
16
DUA ANAK CUKUP DUA ANAK CUKUP DUA ANAK CUKUP DUA ANAK CUKUP DUA ANAK CUKUP
PROGRAM
PRIORITAS NASIONAL
Semangat
– Pembangunan Keluarga mengacu kepada siklus
hidup dimulai dari keluarga
– PKBR menjadi 1 dari output prioritas Program
Prioritas Nasional
– Surat Deputi KSPK No 464/PK.0203/F2/2020
Tanggal 4 Pebruari 2020
– Lokus : Jawa Tengah 1.747 BKR, PIK R = 1570
SASARAN
NAMA DAN ALAMAT PIK-R DAN
WILAYAH/LOKUS BKR
Lokus Sasaran Pro PN dapat dilihat di
Buku Data Basis
●
34 Provinsi di bawah ini
●
514 Kabupaten kota
●
18.694 PIK Remaja
●
10.633 Poktan BKR
SASARAN PENGGUNA
01
1. Pengembangan Kualitas Pendidik Sebaya (PS) dan Konselor Sebaya
(KS)
2. Modelling Pengelolaan PIKR dan BKR di Kampung KB (bekerjasama
dengan JHCCP)
3. Pengembangan (Prototype) Alat Bantu BKR Kit
PENGUATAN PROMOSI DAN PELEMBAGAAN PROGRAM GENRE
02
1. Promosi GenRe pada semua kegiatan (GenRevolution berteman)
2. Promosi GenRe melalui Aplikasi GenRe & Sosial Media (Virtual konseling,
Dr. Gen Z dan Sosial media)
3. Sosialisasi Program Pembangunan Keluarga bersama Mitra Kerja.
80 %
Triwulan III
100 %
Triwulan IV
Peraturan Menteri Dalam
Negeri RI Nomor 22 Tahun
2018 tentang Penyusunan
RKPD Tahun 2019
Bersumber dari Bersumber dari APBN melalui Sesuai dengan
KABUPATEN/KOTA
PROVINSI
Anggaran Satuan Kerja Perwakilan BKKBN kewenangannya dalam
Pendapatan Provinsi. Pelaksanaan Urusan Wajib
Belanja Negara Seluruh kegiatan dan anggaran Non Dasar Bidang
(APBN) melalui Pembinaan Ketahanan Remaja di Pengendalian Penduduk
Satuan Kerja Perwakilan BKKBN Provinsi tahun dan Keluarga Berencana
Deputi Bidang 2019 difokuskan kepada Penyiapan sebagaimana diatur dalam
Keluarga Sejahtera Perencanaan Kehidupan Berkeluarga
dan Pemberdayaan
UU Nomor 23 Tahun 2014
bagi Remaja melalui Penguatan tentang Pemerintahan
Keluarga DIPA Peran PIK Remaja dan BKR.
Direktorat Bina Daerah, Pemerintah
Ketahanan Remaja Kegiatan dan anggaran yang sudah Kabupaten/Kota melalui
tahun anggaran ada pada RKA/KL TIDAK BOLEH OPD Bidang Pengendalian
2019 direvisi. Penduduk dan KB
Revisi hanya boleh dilakukan untuk diharapkan memberikan
keluaran/output yang sama dan atas dukungan anggaran
persetujuan Biro Perencanaan, Biro pelaksanaan Penyiapan
Keuangan, dan Inspektorat Wilayah Perencanaan Kehidupan
III serta diketahui oleh Direktorat Berkeluarga bagi Remaja
Bina Ketahanan Remaja. melalui Penguatan Peran
Sesuai dengan kewenangannya PIK Remaja dan BKR di
dalam Pelaksanaan Urusan Wajib PIK Remaja dan BKR
Non Dasar Bidang Pengendalian sasaran masing-masing.
Penduduk dan Keluarga Berencana,
sebagaimana diatur dalam UU
Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, Pemerintah
Provinsi melalui OPD Bidang
Pengendalian Penduduk dan KB
diharapkan memberikan
dukungan anggaran yang belum
teranggarkan oleh Kantor
MONITORING
DAN EVALUASI
Rencana Aksi/Rencana Pelaksanaan yang
disusun pada saat Workshop Pro PN di Pusat
Pelaksanaan Pro PN di provinsi, kab/kota,
terutama di PIK Remaja dan Poktan BKR
lokus sasaran (1,191)
Penyediaan materi dan media di PIK Remaja
dan BKR lokus sasaran
Capaian output dan indikator Pro PN
1. Melaksanaka
n fasilitasi
Memantau asistensi dan Menyusun jadwal Melaksanakan
KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA
PROVINSI
perkembangan bimbingan pemantauan kegiatan
pemantauan ke
di PIK Remaja dan
kegiatan teknis Kecamatan kelompok BKR
melalui 2. Melaksanaka Melaksanakan sesuai dengan
laporan n evaluasi kunjungan Rencana Pelaksanaan.
kegiatan terhadap lapangan Melaksanakan
provinsi kegiatan kunjungan lapangan
Melaksanakan
dan bimbingan teknis
dan/atau 3. Menyusun evaluasi kegiatan ke PIK Remaja dan
kunjungan jadwal Membuat laporan Kelompok BKR.
pembinaan pemantauan tentang Membuat laporan
ke Kabupaten perkembangan perkembangan
Melakukan kegiatan dilaporkan
evaluasi dan Kota kegiatan
dan dikirimkan ke
terhadap 4. Membuat dilaporkan dan OPD PP dan KB
pelaksanaan laporan dikirimkan ke Kabupaten dan Kota
kegiatan tentang Perwakilan setiap bulan.
melaui pelaksanaan BKKBN Provinsi
pertemuan kegiatan setiap bulan
regional. dilaporkan
dan
dikirimkan ke
TERIMAKASIH!
Q&A
1. Sri wahyuni – kader bkr demak
Q: Bagaimana sebagai orang tua, menyikapi banyaknya anak punk
yang notabene adalah anak remaja yang ada di usia produktif ?
J:
2. Febri – Kab magelang
Q : remaja harus cepat mengakses materi, bagaimana agar remaja
cepat mengakses informasi atau materi tentang PKBR?
J : masuk ke website : cis.bkkbn.go.id/kspk/?p=15 , pilih dithanrem
3. Bu Dewi – Kudus
Q : masukan agar ada lomba agaR para pengurus PIK dan BKR leih
bersemangat.
Q&A
4. Pamungkas
Q : belum ada komitmen dari stakeholder, perlu penekanan bagi
stakeholder tersebut agar program ini bisa sukses di tingkat
daerah.
A:
5. Ayu Ita – ka tegal
Q : pik sudah menjadi ekskul, pembina merasa kesulitan karena
belum ada kurikulum sekolah. Mohon dibentuk kurikulum
seagai acuan dalam pembinaan PIK R di sekolah-sekolah
A : materi PKBR sebenarnya sudah cukup banyak kalau mau
dibahas satu per satu. Tapi kami akan berusaha membentuk
kurikulum dari materi PKBR untuk pembinaan PIK R di
sekolah.