mencoba menjelaskan fenomena gangguan jiwa : * Bermacam-macam terapi tersebut : Terapi Modalitas( Modalities Treatment) * Merupakan terapi utama dalam keperawatan jiwa. * Upaya merubah perilaku maladaptif menjadi adaptif. * Pendekatan terapi bermacam-macam. * Prinsip setelah kondisi klien remisi segera di intervensi dengan terapi modalitas/ T A K ( Terapi Aktivitas Kelompok) Terapi Modalitas • Adalah berbagai pendekatan yg bervariasi dalam penanganan klien gangguan jiwa, yang bertujuan untuk merubah perlaku klien dengan gangguan jiwa dari perilaku maladaptive ke perilaku adaptif. Atau suatu kegiatan dlm memberikan askep baik di institusi pelayanan maupun di masyarakat yg bermanfaat bagi keswa dan berdampak therapiutik. (Zaenudin, 2010) *Teknik terapi dengan pendekatan spesifik *Suatu system terapi psikis yang keberhasilannya sangat tergantung pada adanya komunikasi efektif atau perilaku timbal balik antara pasien dan terapis *Terapi yg diberikan dalam upaya merubah perilaku maladaptive ke perilaku adaptif (Perko&Kreigh,1988) Tujuan spesifik Therapi Modalitas menurut Gostetany, 1973 adalah: • Menimbulkan kesadaran thd salah satu perilaku klien. • Mengurangi gejala. • Memperlambat kemunduran. • Membantu adaptasi dgn situasi yg sekarang. • Membantu keluarga dan orang2 yg berarti. • Mempengaruhi ketrampilan merawat diri sendiri. • Meningkatkan aktifitas. • Meningkatkan kemandirian. Jenis-jenis T M : 1) Terapi Individu 2) Terapi Lingkungan 3) Terapi Keluarga 4) Terapi Psikodrama 5) Terapi Rehabilitasi 6) Terapi Kerja (Okupasi) 7) Terapi Aktivitas Kelompok 1. Terapi Individual o Hubungan terstruktur yang dijalin antara perawat – klien. o Untuk mengembangkan pendekatan unik penyelesaian konflik. o Melalui beberapa fase seperti: orientasi, kerja dan terminasi. 1) Fase Orientasi Perawat membangun hubungan saling percaya dengan klien. Latar belakang klien didiskusikan dan isu diidentifikasi. Perawat dan klien merumuskan tujuan dan menentukan komponen praktek. 2) Fase Kerja Klien eksplorasi diri. Perawat bekerja dengan isi dan proses yang berhubungan dengan masalah klien. Klien dibantu mengembangkan pengetahuan tentang diri. Dibantu menghadapi perilaku yang disfungsional. 3) Fase Terminasi Setelah dua pihak menyetujui bahwa masalah yang mengawali terjalinnya hubungan telah mereda dan lebih terkendali. Klien merasa lebih baik dan melaporkan peningkatan fungsi pribadi, sosial atau pekerjaan. Tujuan terapi telah tercapai. 2. Terapi Lingkungan (Millieu Terapi) • Bangunan, struktur dan suasana RS menciptakan lingkungan yang terapiutik. • Caranya : ruang rawat ditata menyerupai suasana tempat tinggal di masyarakat spt jenis perabot, penempatan alat, ruang makan, ruang santai, r. diskusi dll. Desain program keperawatan klien psikiatri • Walaupun ada perubahan didalam desain arsitektur dan interior ada beberapa prinsip yang harus dilaksanakan untuk memperoleh realita: ruangan yang bersifat pribadi, untuk kegiatan keseharian, dan ruangan isolasi. Pengertian(Millieu Terapi) • Terapi lingkungan adalah suatu manipulasi pada lingkungan yang bertujuan untuk menghasilkan perubahan pada perilaku pasien dan untuk mengembangkan ketrampilan emosional dan sosial (psikososial) (Stuart Sundeen, 1991). Asumsi dasar terapi lingkungan • Klien mempunyai kekuatan mengekspresikan konflik pribadi secara bebas. • Klien mempunyai kemampuan untuk perawatan sendiri. • Suksesnya suatu perawatan tergantung pada penerimaan klien dan keterlibatan staf. • Setiap personal RS mempunyai potensi dalam memberikan pengaruh pada sebuah terapi. Macam terapi lingkungan 1) Community therapi menguraikan bahwa interaksi sosial klien dengan teman / klien lain pada petugas kes. Merupakan suatu peluang untuk melakukan treatmen klien. 2) Millieu terapi merupakan suatu manipulasi lingkungan untuk menciptakan lingkungan terapiutik. Tujuan Millieu Terapi Umum : Klien mempunyai bekal kembali ke masyarakat menjalani kehidupan yg optimal. Khusus : mengembangkan percaya diri meningkatkan rasa percaya pada orang lain. Meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan hubungan dengan orang lain. Terapi lingkungan mengembangkan 4 ketrampilan psikososial yaitu: 1) Orientasi: pencapaian kesadaran realita yang lebih baik. 2) Assertion: kemampuan mengekspresikan perasaan sendiri dengan tepat. 3) Accupation: kemampuan klien melalui ketrampilan kerajinan tangan. 4) Recreation: kemampuan menggunakan aktivitas yang menyenangkan dan relaksasi. Implikasi perawatan: • Seseorang yang mempelopori pentingnya lingkungan adalah Florence Naitinghale; udara yang bersih, air bersih, sirkulasi yang baik dan penerangan yang baik. Peran Perawat • Distribusi kekuatan • Komunikasi terbuka • Struktur interaksi • Aktivitas kerja • Partisipasi keluarga dan masyarakat • Sesuaikan lingkungan dengan kebutuhan klien. 3. Terapi Keluarga • Manusia makhluk sosial, utk mempertahankan hidup perlu sokongan orla utk mempertahankan keberadaannya harus hidup berkelompok, kelompok terkecil dalam masyarakat adalah keluarga. • Terapi keluarga mrpkn intervensi psikoterapi yg berfokus pd sistem keluarga, melihat masalah individu dlm kontek keluarga. Pengertian Terapi Keluarga • Pendekatan terapiutik yg melihat masalah individu dlm konteks keluarga. • Intervensi spesifik dgn tujuan membina komunikasi terbuka & interaksi scr sehat. • Salah satu bentuk psikoterapi kelompok yg berdasarkan pd kenyataan bahwa manusia bukan terisolasi melainkan makhluk sosial. Tujuan terapi keluarga 1) Menurunkan konflik, kecemasan. 2) Meningkatkan kesadaran keluarga. 3) Meningkatkan kemampuan penanganan krisis. 4) Mengembangkan hub. Peran yg sesuai. 5) Membantu klg menghadapi tekanan di dlm dan luar klg. 6) Meningkatkan keswa klg ssi dgn tumbang klg. Kerangka teoritis terapi • Psikodinamika klg: ada hub. Antara psikopatologi individual dgn dinamika klg. • Behavioral family terapi: (mempelajari pola prilaku klg, membuat rencana untuk merubah keluarga, intervensi langsung dlm klg, beri reward) • Group therapy approach tujuan: menolong anggota mendptkn insight mll proses interaksi dlm klmpk. peran terapis: sebagai fasilitator & menginterpretasi apa yg terjadi dlm kelompok. • Teori komunikasi dlm klg Komunikasi dan kognisi: menganjurkan anggota klg meneliti apa maksud anggota lain saat menyatakan sesuatu. Komunikasi dan kekuatan: bahwa bila seseorang mengkomunikasikan pesan pd orla berarti dia sedang menentukan hubungan. Komunikasi dan perasaan: menurut V Safir bahwa pasangan perkawinan mempunyai kebutuhan emosional yg diharapkan ditemukan dlm perkawinan. Indikasi Pemberian Terapi Keluarga mnrt Warlond Skinner 1) Gejala yg timbul mrpkn ekspresi disfungsi sistem klg. 2) Gejala menimbulkan perubahan dlm hub. Anggota klg. 3) Kesulitan berpisah. 4) Klg yg didasari oleh paranoid terlalu banyak memakai denial. 5) Disorganisasi klg yg berat & sosial ekonomi yg buruk. Langkah-langkah proses terapi keluarga: 1) Pengkajian keluarga 2) Mengidentifikasi masalah keluarga: diagnosa perawatan keluarga 3) Menetapkan masalah keluarga 4) Perencanaan Pengkajian keluarga • Pengkajian keluarga • Sumber data pengkajian klg • Membina hub. Saling percaya • Persiapan wawancara klg dan kunjungan rumah. Mengidentifikasi masalah keluarga: diagnosis keperawatan klg Kekuatan keluarga dikelompokkan dlm: 1) Ketrampilan berkomunikasi 2) Berbagi cara memandang keluarga 3) Dukungan di dlm klg. 4) Kemampuan merawat diri sendiri 5) Ketrampilan menyelesaikan masalah. Manfaat yang diharapkan dari Terapi Keluarga adalah:
1) Manfaat bagi klien :
a) Mempercepat proses kesembuhan b) Memperbaiki hub. Interpersonal c) Pada program rawat jalan, dpt menurunkan kekambuhan. 2) Manfaat untuk Keluarga:
a) Memperbaiki fungsi dan struktur klg.
b) Klg mampu meningkatkan pengertiannya thd klien. c) Klien dpt meningkatkan kemampuannya dlm membantu klien dlm rehabilitasi. 4. Terapi Psikodrama
• Psikodrama • Drama ini
menggunakan struktur memberikan mslh emosi atau kesempatan pada pengalaman klien scr klien utk menyadari drama. perasaan, pikiran & perilakunya yg mempengaruhi orlin. Langkah-langkah Psikodrama • Terapis mendiskusikan dgn kelompok isu apa yg akan dibahas, kemudian disepakati pemerannya. • Rancangan dan penyajian drama. • Diskusikan ttg pendapat masing2 anggota kelompok ttg peran yg telah ditampilkan. 5. Terapi Rehabilitasi • Program rehabilitasi dpt digunakan sejalan dgn terapi modalitas lain atau berdiri sendiri. • Terapi ini terdiri dari: terapi okupasi terapi rekreasi terapi gerak terapi musik. • Dari berbagai terapi rehabilitasi perawat dapat mengidentifikasi berbagai kegiatan sesuai dgn kebutuhan klien, spt: program orientasi realita, sosialisasi, stimulasi sensori, stimulasi persepsi, perawatan mandiri dan ADL. Pengertian Rehabilitasi pasien mental psikiatri • Segala tindakan fisik, penyesuaian psikososial, sebagai usaha untuk memperoleh fungsi dan penyesuaian diri secara maximal dan mempersiapkan pasien: fisik, mental, sosial, dan vokasional guna suatu kehidupan penuh sesuai kemampuan dan ketidakmampuannya. Tujuan Rehabilitasi: 1) Aspek medis: mengurangi invaliditas dan meningkatkan validitas yg ada. 2) Aspek Psikologik dan sosial: tercapainya penyesuaian diri, harga diri pandangan dan sikap yang sehat dari masyarakat. 3) Aspek vokasional dan reedukasi: tercapainya kecakapan yg produktif dan berguna. 4) Aspek legalitas dan administratif: terbentuknya peraturan perundang2an yg mengatur rehabilitasi pasien mental. Proses Rehabilitasi pasien Mental: 1) Tahap persiapan; seleksi, evaluasi, uji kerja, selanjutnya terapi kerja & latihan kerja di RSJ. 2) Tahap penempatan/penyaluran; dilakukan ke keluarga, masyarakat, tempat kerja, dll. 3) Tahap pengawasan, dilakukan sejak persiapan agar kondisi kesehatan terjaga, baik fisik dan mental. 6. Terapi Kerja / Okupasi Perkembangan terapi Okupasi: • Pekerjaan utk mempertahankan hidup. • Tahun 2600 SM orang Cina, penyakit timbul o/k ketidak aktifan organ tubuh. • Socrates dan Plato (400 SM) hubungan yg erat antara tubuh dan jiwa. • Hipocrates menganjurkan latihan gerak badan utk pengobatan. • Mesir dan Yunani (2000 SM), rekreasi dan permainan adalah terapi yg ampuh. • Pekerjaan diketahui sangat bermanfaat bagi perkembangan jiwa maupun fisik manusia. Pengertian Okupasi: • Suatu ilmu dan seni pengarahan partisipasi seseorang untuk melaksanakan tugas tertentu yg telah ditentukan, maksudnya utk memperbaiki ketidaknormalan, memperkuat, meningkatkan kemampuan, proses penyesuaian diri dan meningkatkan produktivitas. Tujuan Terapi Okupasi utk klien Ggn jiwa:
• Menciptakan kemampuan utk dpt berhubngan
dgn orla. • Membantu melepaskan dorongan2 emosi scr wajar dan prodktif. • Membantu menemukan kemampuan kerja yg ssi dgn bakat & keadaannya. • Membantu dlm pengumpulan data guna penegakan diagnosa dan penetapan terapi. Peranan Okupasi utk Terapi: 1) Sebagai jembatan antara batin dan dunia luar. 2) Melalui aktivitas manusia dihubungkan dgn lingkungan kemudian dipelajarinya. 3) Memenuhi kebutuhan fisik maupun emosi. 4) Mengembangkan kemampuan. 5) Alat utk mencapai tujuan. Indikasi Okupasi terapi: 1) Kurang berfungsi dlm kehidupan sehari-hari. 2) Kelainan tingkah laku dlm kesulitan berakomodasi. 3) Tingkah laku yg tdk wajar dlm mengekspresikan perasaan. 4) Ketidak mampuan menginterpretasikan perasaan. Indikasi Okupasi terapi: 5) Terhentinya pertumbuhan dlm fase tertentu. 6) Mereka yg lebih mudah mengekspresikan perasaan melalui aktivitas daripada kecakapan. 7) Klien dgn gangguan kepribadian. Pelaksanaan: 1) Metode Individual: utk mendptkan lebih banyak informasi, bila pasien tdk mampu berinteraksi dan sedang menjalani terapi Kelompok: pasien lama atas dasar seleksi, masalah yg sama dan sebagai aktivitas bagi beberapa klien sekaligus. 2) Persiapan 3) Waktu 4) Terminasi 2) Persiapan:
menyangkut segala sesuatu tentang persiapan.
memperkenalkan kegiatan hingga ia mengerti dan berusaha aktif. jumlah klien disesuaikan dengan kemampuan terapis. 3) Waktu
dilakukan 1 – 2 jam setiap sesion baik individu
maupun kelompok 2 – 3 kali seminggu tergantung tujuan terapi, tersedianya tenaga dan fasilitas. 4) Terminasi
keikutsertaan dlm kegiatan okupasi atas dasar :
dianggap mampu mengatasi permasalahan. dianggap tidak akan berkembang lagi. dianggap perlu mengikuti program lainnya sebelum okupasi terapi. Kesimpulan : Diyakini terapi modalitas merupakan tanggung jawab perawat & memberi dampak positif terhadap kemajuan klien, maka sudah saatnya perawat melakukan dan menguji kemampuannnya secara terupgrade dan akan memberikan kepuasan pada klien dan perawat. 7. Terapi Aktifitas Kelompok TUGAS KELOMPOK • KELOMPOK • 1. TAPLAK MEJA. • 2. TIPAT NASI DR FITA • 3. MERANGKAI BUNGA DR PIPET. • 4. CANANG/CANE DR TIBUN • 5. CELENGAN/MERANGAKAI GELANG. • 6. BINGKAI FOTO • 7. RAJUTAN • 8. TEMPAT PENSIL • 9. MERANGKAI; BUNGA KERTAS JAGUNG. • 10. Sanggah cucuk, mainan. Peran perawat dlm terapi psikopharmaka. • Psikofarmaka; ilmu ttg obat2 an yg berpengaruh thd fungsi2 mental dan perilaku. • Saat ini gg jiwa terus meningkat shg penggunaan obat psikotropik terus meningkat, dg anggapan seb; obat penenang, yg sering disalah gunakan. Beda psikofarmaka dan narkotik. • Obat psikofarmaka; bekerja selektif pd SSP efek utama pd aktivitas mental dan perilaku untuk terapi gg psikiatrik. Mis; antidepresi, neuroleptika. • Obat narkotik; obat yg bekerja pd SSP efek utama penurunan kesadaran, hilangnya rasa nyeri seb. Analgesik, anastesi. Mis; kokain, morfin,petidin, kodein, papaverine, ganja. Gol; obat psikotropik • 1. Obat anti-psikosis; Largactil/chlorpromazine, Nozinan/Levomepromazine. • 2. Obat anti-depresi; Amitriptyline, clomipramine. • 3. Obat anti-mania; - Haldol, Serenase, Lithium carbonate. • 4. Obat anti-anxietas Diazepam. Lanjutan; • 5. Obat anti insomnia Nitrazepam (Mogadon, dumolid) • 6. Obat anti-obsesif kompulsif Clomipramine, Sertraline. • 7. Obat anti panik Tofranil, anafranil/clomipramine. Peran perawat dlm terapi psikofarmaka. • 1. Memahami peran pasien yg memerlukan bantuan perawat. • 2. Pasien jiwa tdk mengerti ttg penyakitnya, shg tergantung pd orang lain/ perawat. • 3. Peran perawat menjalankan tugas kolaborasi ttg pengobatan- dg konsep Benar dlm terapi obat • 4. Memperhatikan reaksi obat. • 5. Mencatat pada lest pasien