Anda di halaman 1dari 20

PERAN NEGARA

• Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Negara


adalah persekutuan bangsa yang hidup dalam
suatu wilayah dengan batas-batas tertentu yang
diperintah dan diurus oleh suatu badan
pemerintha dengan teratur.
• Negara ialah suatu wilayah yang memiliki suatu
sistem atau aturan yang berlaku bagi semua
individu di wilayah tersebut
• Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada
di permukaan bumi di mana terdapat pemerintahan
yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya,
pertahanan keamanan, dan lain sebagainya.
Unsur Negara
• Rakyat/masyarakat/warga negara–secara nyata
rakyatlah yang berkepentingan agar negara dapat
berjalan dengan baik
• Wilayah–batas teritorial yang jelas: wilayah darat,
laut(perairan) dan udara
• Pemerintahan: kelengkapan negara yang bertugas
memimpin organisasi negara untuk mencapai
tujuan negara.
Fungsi Pemerintah dalam Perekonomian Modern

• Fungsi Alokasi
• Fungsi Distribusi
Pilar yang harus terpenuhi oleh Negara untuk menjalankan
fungsi distribusinya, yaitu:
1.Supremasi atas kepentingan sosial dibanding
kepentingan pribadi
2.Penentuan standar publik untuk kebutuhan dasar
minimum
3.Melarang adanya konsentrasi kekayaan dan
eksploitasi
4.Kebijakan yang mengutamakan sektor riil
• Fungsi Stabilisasi
Fungsi Negara
Secara garis besar fungsi Negara yang diungkapkan
oleh Yusuf Qordhowi terbagi menjadi dua yaitu:

1.Negara berfungsi menjamin segala kebutuhan


minimum rakyat.

2.Negara berfungsi mendidik dan membina masyarakat.


Dalam fungsi ini yang menjadi ruang lingkup kerja
Negara adalah menyediakan fasilitas infrastuktur,
regulasi, dan lain sebagainya.
Rasionalitas Peran Pemerintah
1. Derivasi konsep kekhalifahan
2. Konsekuensi adanya kewajiban kolektif
3. Adanya kegagalan pasar dalam merealisasikan
falah
Kewajiban Negara menurut Syara
• Kewajiban negara atas rakyatnya adalah melayani
dan mengurusi urusan umat. Hal ini ditegaskan
Nabi SAW dalam sabdanya:
ٌ َ َ
ٍ ‫اَ إل َما ُم َر‬
ِ ‫اع َوهُو َمـــَسءُول َعن َر ِعــ َّي ِتــه‬
“Seorang imam (khalifah) adalah pemelihara dan
pengatur urusan (rakyat), dan dia akan diminta
pertanggungjawabannya terhadap rakyatnya.” (HR
Bukhari dan Muslim).
Imam Al-Ghazali menguraikan tanggungjawab sosial
ekonomi negara :
”Tanggungjawab penguasa adalah membantu rakyat ketika
mereka mengahadapi kelangkaan pangan, kelaparan dan
penderitaan...”

Al-Mawardi dalam kitabnya al-ahkam al-sulthaniyah


menyebut beberapa tanggungjawab pemerintah dalam bidang
ekonomi:
a. terciptanya lingkungan yang kondusif bagi
kegiatan ekonomi.
b. pemungutan pendapatan dari sumber-sumber yang
tersedia
c. penggunaan keuangan negara untuk tujuan-
tujuan ya ng menjadi kewajiban negara.
Islam menentukan fungsi pokok negara dan
pemerintah dalam bidang ekonomi. Al-Qur’an
memaklumatkan visi negara dalam bidang ekonomi ini
:
”Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di
dalamnya dan tidak akan telanjang, dan
sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan
tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di
dalamnya." (Thaha: 118-119)
Karakter Negara Islam …
• Sumber-sumber kekuasaan negara adalah amanat
dan harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan
rakyat.
• Terpenuhinya kebutuhan dasar setiap anggota
masyarakat adalah kewajiban ekonomi, moral dan
keagamaan penguasa.
• Penyediaan barang-barang publik harus dilakukan
oleh keuangan negara (Bayt al Maal).
• Dalam pandangan Ibnu Taimiyah banyak sekali
perkara-perkara yang menjadi kewajiban seluruh
muslim tidak dapat dilakukan tanpa isntitusi Negara
oleh karena membutuhkan pengorganisasian dan
kewenangan.
• Pendapat Ibn Taimiyah ini didukung oleh seluruh ulama
yang berpengaruh. Al-Mawardi (991-1058), Abu Ya’la al
Farra’ (990-1065), al-Ghazali (1031-1111), Ibnu Jama’ah
(1241-1333) dan Ibn Khaldun (1332-1406) yang sangat
menekankan kebutuhan Negara
Kebijakan Fiskal
• Kebijakan Pendapatan
• Kebijakan Pengeluaran
Pengeluaran menjadi dasar dalam menentukan
pendapatan karena negara wajib menyediakan
kebutuhan minimum bagi setiap warganya.
Kebijakan Pendapatan
 Zakat, firman Allah
“ Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan
zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan
mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman
jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi
Maha mengtahui” (At-Taubah ;103)
Sumber-sumber zakat, adalah : emas dan perak,
hewan ternak, perdagangan, hasil pertanian
(Tanaman dan Buah-buahan), zakat temuan dan
Tambang, zakat profesi dalam dunia modern.

 Jizyah, kharaj, ushr, infaq dan shadaqah.


Kebijakan Pembelanjaan
 tujuan
Untuk pengeluaran demi memenuhi hajat hidup
orang banyak dan sebagai alat redistribusi
kekayaan
Alokasi
 Jaminan Sosial (social security),
”Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk
orang-orang fakir, orang- orang miskin, pengurus-
pengurus zakat, para mualaf yang dibujuk hatinya,
untuk (memerdekakan ) budak. Orang-orang yang
berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang
sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu
ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana” (At-Taubah 60)
 Belanja Pertahanan dan Pasukan Militer..
 Pelayanan Administrasi, operasional, gaji
para aparatur negara.
 Pensiunan, pejuang dan warga senior yang
banyak berjasa pada Islam.
 Pendidikan.
 Proyek-proyek pembangunan seperti pra
sarana dan sarana kepentingan publik :
jalan raya, pengairan lahan pertanian, dst,
yang dibutuhkan publik dan mendorong
pengembangan kesejahteraan ekonomi
sosial.
 Sektor-sektor yang harus dibangun oleh
pemerintah:
 Sektor Pendidikan dan pengembangan keilmuan
 Sektor Industri
 Pembangunan infrastruktur
 Menjamin hukum dan perundang-undangan
 Mengedepankan lingkungan fisik yang sehat
 Menerapkan sistem jaminan sosial
 Sistem peradilan yang efisien
 Menjalankan operasi pasar yang terarah dan
merata
 Menerapkan sistem pajak yang adil dan efisien

Anda mungkin juga menyukai