Anda di halaman 1dari 18

BAB 3 MODEL- MODEL KOMUNIKASI

1. Pengertian Model Model Komunikasi - 37


2. Model Dasar Komunikasi - 39
3. Model Proses Komunikasi - 51
4. Model Komunikasi Partisipasi - 53
1. Pengertian Model Model Komunikasi - 37

Apa itu Model?

Pengertian model menunjukkan setiap representasi simbolis dari suatu benda,


proses atau gagasan / ide.

Pada level konseptual model mempresentasikan ide-ide dan proses.

Dengan demikian model bisa berbentuk gambar-gambar grafis, verbal atau


matematika. Biasanya model dipandang sebagai analogi dari beberapa
fenomena (Littlejohn, 1982)
Perbedaan teori dan model menurut Littlejohn dan Hawes (1983)

adalah teori merupakan penjelasan (explanation), sedangkan model hanya 


merupakan representasi (representation).

Dengan demikian, model komunikasi dapat diartikan sebagai representasi dari


suatu peristiwa komunikasi. Melalui model komunikasi bisa dilihat faktor-faktor
yang terlibat dalam proses komunikasi. Akan tetapi, model tidak berisikan
penjelasan mengenai hubungan dan interaksi  antara faktor-faktor dan unsur-
unsur yang menjadi bagian dari model.  
2. Jenis Model

Secara garis besar model dapat dibedakan atas dua macam, yakni model
operasional dan model fungsional :

a. Model Operasional

Model operasional menggambarkan proses dengan cara melakukan


pengukuran dan proyeksi kemungkinan-kemungkinan operasional, baik
terhadap luaran maupun faktor-faktor lain yang mempengaruhi jalannya
suatu proses.
c. Model fungsional

Model fungsional berusaha menspesifikasikan hubungan-hubungan tertentu di


antara berbagai unsur dari suatu proses serta menggeneralisasinya menjadi
hubungan-hubungan baru. Model fungsional banyak digunakan dalam pengkajian
ilmu pengetahuan, utamanya ilmu pengetahuan yang menyangkut tingkah laku
manusia (behavioral science).
3. Fungsi Model

Menurut Deutsh (1966), model dalam konteks ilmu pengetahuan sosial,


mempunyai empat fungsi, yaitu:

• Fungsi mengorganisasikan.
Model membantu menjelaskan. Meskipun model pada dasarnya tidak
berisikan penjelasan, namun model membantu kita dalam menjelaskan
tentang suatu hal melalui penyajian informasi yang sederhana. Tanpa
model, informasi tentang suatu hal akan tampak rumit atau tidak jelas.

• Fungsi “heuristik”. Artinya melalui model, kita akan dapat mengetahui


sesuatu hal secara keseluruhan. Karena, model membantu kita dengan
memberikan gambaran tentang komponen-komponen pokok dari sebuah
proses atau sistem.
• Fungsi prediksi. Melalui model, kita dapat memperkirakan tentang hasil atau
akibat yang akan dapat dicapai. Oleh karena itu, dalam dunia ilmiah model ini
sangat penting, karena dapat dipergunakan sebagai dasar bagi para peneliti
dalam merumuskan hipotesis, yakni pernyataan-pernyataan yang berisikan
penjelasan mengenai kemungkinan adanya hubungan sebab-akibat antara
satu faktor denga faktor lainnya.
4. Apa itu Model Komunikasi?

Pengertian model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses


komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi
dengan komponen lainnya.

Menurut Gorden Wiseman dan Larry Barker mengemukakan tiga fungsi dari model
komunikasi, yaitu :

• Melukiskan proses komunikasi


• Menunjukan hubungan visual
• Membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi.

Kegunaan model komunikasi , yaitu memberikan manfaat kepada para ilmuan dan
melalui model kita akan dapat memahami secara mudah dan komprehensif
mengenai struktur dan fungsi dari unsur-unsur atau faktor-faktor yang terlihat
dalam proses komunikasi baik dalam konteks individual, antara dua orang atau
lebih, kelompok/organisasi ataupun dalam konteks komunikasi dengan
masyarakat luas.
Kegunaan model komunikasi , yaitu memberikan manfaat kepada para ilmuan
dan melalui model kita akan dapat memahami secara mudah dan komprehensif
mengenai struktur dan fungsi dari unsur-unsur atau faktor-faktor yang terlihat
dalam proses komunikasi baik dalam konteks individual, antara dua orang atau
lebih, kelompok/organisasi ataupun dalam konteks komunikasi dengan
masyarakat luas.
2. Model Dasar Komunikasi - 39

1. Model Stimulus – Respons

Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu


komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi
reaksi. Model ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda-tanda
nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain
untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Kita dapat juga
mengatakan bahwa proses ini merupakan perpindahan informasi ataupun
gagasan. Proses ini dapat berupa timbal balik dan mempunyai efek yang
banyak. Setiap efek dapat merubah perilaku dari komunikasi berikutnya.
Berikut ini adalah gambar model komunikasi S-R :
2. Model Komunikasi Aristoteles
2. Model Komunikasi Harold D. Lasswell
1.Model Komunikasi Shannon dan Weaver
3. Model Proses Komunikasi - 51

Model Osgood dan Schramm


Model Komunikasi Osgood dan Schramm merupakan pengembangan
dari model komunikasi transmisi Shannon-Weaver. Model komunikasi
Shannon-Weaver mengusulkan enam elemen komunikasi:

1.Sumber
2.Encoder
3.Pesan
4.Saluran
5.Decoder
6.Penerima
Tahun 1954, Osgood dan Schramm memperluas pemikiran ini dengan
menekankan proses encoding dan decoding pesan. Schramm
mengembangkan proses ini sebagai komunikasi melingkar dua arah antara
pengirim dan penerima. Dimana model komunikasi Shannon-Weaver lebih
matematis dan teknologi, sedangkan Schramm menggabungkan studi tentang
perilaku manusia dalam proses komunikasi. Selain enam unsur di atas,
Schramm menambahkan konsep Feedback yaitu informasi yang datang
kembali dari penerima ke pengirim dan mengatakan kepadanya seberapa baik
yang dia lakukan. Berikut adalah gambar model komunikasi Osgood dan
Schramm
4. Model Komunikasi Partisipasi - 53

Model Komunikasi D. Lawrence Kincaid dan Everett M. Rogers

D. Lawrence Kincaid dan Everett M. Rogers mengembangkan sebuah model


komunikasi berdasarkan prinsip pemusatan yang dikembangkan dari teori
informasi dan sibernetik. Model ini muncul setelah melihat berbagai
kelemahan model komunikasi satu arah yang telah mendominasi berbagai
riset komunikasi sebelumnya.
Model Komunikasi D. Lawrence Kincaid dan Everett M. Rogers

Proses komunikasi ini dimulai dari ”and then...” (dan


kemudian…) yang mengingatkan kita bahwa sesuatu telah
terjadi sebelum kita mulai mengamati suatu kejadian. Pelaku A
mungkin saja mempertimbangkan kejadian ini, atau sebaliknya
sebelum ia melakukan komunikasi (I-1) dengan B. Informasi
yang diciptakan dan dikirim oleh A tadi, kemudian dipersepsi
oleh B. Reaksi B terhadap informasi itu dilanjutkan (I-2)
sebagai informasi baru kepada A, lalu dikirim lagi (I-3) kepada
B dengan topik yang sama. B yang menerima informasi ini
kemudian melanjutkan (I-4) sampai keduanya mencapai
kesamaan pengertian terhadap objek yang dibicarakan itu.

Anda mungkin juga menyukai