Activity Based Budgeting Bab 24
Activity Based Budgeting Bab 24
Pengendalian Manajemen
Melakukan
Menjalankan bagian
Tujuan improvement terhadap
dari sistem yang ada
sistem
Memenuhi kebutuhan Memuasi kebutuhan
fungsi customers
Melaksanakan
Meraih peluang
pengendalian
Cost control Cost reduction
PROSES PENYUSUNAN
ACTIVITY-BASED BUDGET
Proses penyusunan activity-based budget ditentukan oleh 3
faktor: asumsi tentang realitas bisnis, struktur, dan proses.
Asumsi tentang realitas bisnis adalah landasan yang digunakan
oleh manajemen di dalam memandang tiga hal yang
menentukan anggaran: hasil, sumber daya, dan usaha. Struktur
menjelaskan komponen-komponen yang harus ada atau
dibentuk sebagai landasan unthuk penyusun anggaran. Proses
menjelaskan urutan langkah yang harus ditempuh dalam
penyusunan anggaran tersebut.
Asumsi Tentang Realitas
Bisnis
Dalam penyusunan anggaran, manajemen perlu memiliki pandangan benar mengenai
hasil, sumber daya, dan usaha. Pandangna terhadap ketiga hal tersebut menjadi
landasan berpikir bagi manajemen di dalam membuat perkiraaan terhadap
pendapatan (results), biaya (resources), dan kegiatan (efforts).
1.Hasil (results) dan sumber daya (resources) tidak berasda dalam bisnis. Keduanya
berada di luar bisnis.
2.Hasil diperoleh dengan mengeksploitasi peluang, bukan dengna memecahkan
masalah.
3.Untuk memproduksi hasil, sumberdaya harus dialokasikan ke peluang, bukan ke
masalah.
4.Hasil ekonomis diperoleh hanya melalui kepemimpinan, bukan hanya dengan
kompetisi.
5.Setiap posisi kepemimpinan hanya bersifat transisi dan oleh karna itu bersifat
jangka pendek.
6.Apa yang ada akan menjadi tua.
7.Apa yang ada mempunyai kemungkinan untuk dialokasikan salah.
8.Pemusatan merupakan kunci dalam memproduksi hasil ekonomis.
Hasil (results) dan sumber daya
(resurces) tidak berada di dalam
bisnis. Keduanya berada di luar
bisnis.
Bisnis pada dasarnya merupakan proses untuk mengubah
sumberdaya menjadi hasil. Di dalam bisnis tidak ada hasil, yang
ada adalah usaha (efforts) untuk mengubah sumber daya (yang
juga berada di luar bisnis) menjadi hasil, yang berada di luar
bisnis.
Hasil tergantung pada seseorang yang berada di luar
bisnis yang berada di luar kendali bisnis – customer yang berada
di dalam pasar ekonomi atau pihak pemegang kekuasaan di
dalam ekonomi yang dikendalikan oleh pemerintah. Dengan
demikian untuk menentukan apakah usaha yang dilakukan
bisnis memproduksi hasil ekonomi atau merupakan
pemborosan ditentukan oleh seseorang yang berada di luar
bisnis.
Bisnis menggunakan sumber daya untuk memproduksi hasil.
Sumber daya terdiri dari uang, ekuipmen fisik, dan pengetahuan. Di
antara ketiga sumber daya tersebut, pengetahuan yang menjadikan
bisnis berbeda dari bisnis lain. Kemampuan bisnis di dlam
memanfaatkan pengetahuan menjadikan bisnis berbeda dengan
bisnis yang lain. Pengetahuan mencakup ilmu, teknik, pengetahuan
social, ekonomi, dan pengetahuan manajerial. Kemampuan bisnis
dalam memanfaatkan pengetahuan menentukan apakah bisnis
mampu menghasilkan sesuatu yang memiliki value bagi customer di
pasar.
Pengetahuan bukan merupakan sumber daya bisnis.
Pengetahuan merupakan sumber daya social yang bersifat
universal. Pengetahuan tidak dapat dijaga kerahasiaannya untuk
jangka waktu yang panjang. Apa yang dapat dikerjakan oleh
seseorang, akan selalu dapat dikerjakan lagi oleh orang lain. Seperti
halnya dengna hasil, sumber daya juga berada di luar kendali bisnis.
Hasil diperoleh dengan
mengeksploitasi peluang, bukan
dengan memecahkan masalah.
Orang seringkali slaah mengira bahwa untk
mendapatkan hasil diperlukan pemecahan masalah agar
keadaan menjadi normal. Menurut jalan pikiran ini, hasil akan
dapat diperoleh jika orang dapat menghapuskan hambatan
terhadap kapasitas bisnis dlaam memproduksi haisl. Namun
sebenarnya, hasil hanya dapat diperoleh dari eksploitasi
terhadap peluang, bukan dari pemecahan masalah.
Untuk memproduksi hasil, sumber
daya harus dialokasikan ke peluang,
bukan ke masalah.
Di dalam bisnis, efektivitas jauh lebih penting dibandingkan
dengan efisiensi. Dalam bisnis, perlu ditetapkan terlebih dahulu
secara tepa tapa yang harus dikerjakan baru kemudian
ditentukan bagaimana memusatkan sumber daya dan usaha ke
sesuatu yang telah ditetapkan….
Hasil ekonomis diperoleh hanya
melalui kepemimpinan, bukan hanya
dengan kompetensi.
Laba merupakan penghargaan karena bisnis membuat suatu
konstribusi yang unik dalam bidang tertentu yang berarti dan
apa yang diputuskan oleh pasar. Suatu perusahaan yang
menginginkan hasil ekonomis harus memiliki kepemimpinan
dalam sesuatu yang benar – benar memiliki value bagi pasar.
Setiap posisi kepemimpinan hanya
bersifat transisi dan oleh karena itu
bersifat jangka pendek.
Tidak ada bisnis yang aman dalam posisi kepemimpinan. Bisnis
mempunyai kecenderungan untuk berjalan dari kepemimpinan
menuju ke arah kualitas rendah.