Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN

KEPERAWATAN
GAWAT
DARURAT
TRAUMA
ABDOMEN
TEMBUS
Dosen Pengampu:
Ns. Tri Wijayanto, M.Kep., Sp.Kep.MB
Introduction
group 3

Desta Wijayanti (142012018054)


Jeni Aurelia Fatimah (142012018095)
Nia Utama (142012018072)
Novia Savitri (142012018073)
Rezalady Suratama (142012018079)
Riska Ulviyani (142012018081)
Sarah Fahjrianti (142012018082)
Sukma Nuril Ulum (142012018093)
Yuan Azizah (142012018091)

PENGKAJI
AN
KEPERAW
ATAN
Pengkajian Primer
Pengkajian yang dilakukan untuk
menentukan masalah yang
mengancam nyawa, harus mengkaji E=
A = Airway dengan cepat apa yang terjadi di lokasi Exposure
kejadian. Paramedik mungkin harus
melihat. Apabila sudah ditemukan
luka tikaman, luka trauma benda
B= lainnya, maka harus segera D=
Breathing ditangani, penilaian awal dilakukan Disability
prosedur ABCDE jika ada indikasi, jika
korban tidak berespon, maka segera
buka dan bersihkan jalan napas

C=
Circulation
ABCDE... Dengan ventilasi yang adekuat, memeriksa Dengan melakukan evaluasi
pernapasan dengan menggunakan cara ‘lihat- terhadap keadaan neurologis
dengar-rasakan’ tidak lebih dari 10 detik secara cepat. Yang dinilai
untuk memastikan apakah ada napas atau disini adalah tingkat
tidak, selanjutnya lakukan pemeriksaan kesadaran, ukuran dan
status respirasi korban (kecepatan, ritme dan reaksi pupil.
adekuat tidaknya pernapasan).

Breathing Disability

Airway Circulation Exposure


Dengan Kontrol Tulang Belakang, It’s Dengan kontrol perdarahan hebat, Membuka pakaian pasien
membuka jalan napas menggunakan jika pernapasan korban tersengal- dengan cara menggunting
teknik ‘head tilt chin lift’atau sengal dan tidak adekuat, maka untuk memeriksa dan evaluasi.
menengadahkan kepala dan mengangkat bantuan napas dapat dilakukan. Jika Paparan lengkap dan visualisasi
dagu, periksa adakah benda asing yang tidak ada tanda-tanda sirkulasi, head-to-toe pasien adalah wajib
dapat mengakibatkan tertutupnya jalan lakukan resusitasi jantung paru segera. pada pasien dengan trauma
napas. Muntahan, makanan, darah atau Rasio kompresi dada dan bantuan abdomen.
benda asing lainnya napas dalam RJP adalah 15 : 2
Pengkajian Sekunder
Inspeksi Adanya jejas pada dinding perut dapat Perkusi
menolong kearah kemungkinan adanya trauma
abdomen. Inspeksi abdomen bagian depan, Dengan dilakukannya perkusi perawat
belakang, dada bagian bawah dan perinium mampu mengetahui adanya nada
diteliti apakah mengalami memar akibat alat timpani karena dilatasi lambung akut di
pengaman, adakah laserasi, liang tusukan, kwadran kiri ataupun adanya perkusi
benda asing yang menancap, omentum ataupun redup bila ada hemoperitoneum.
bagian usus yang keluar dan status kehamilan. Adanya darah dalam rongga perut
dapat ditentukan dengan pekak hati
yang menghilang.
Ada atau tidaknya bising usus. Darah bebas di
retroperitonium ataupun gastrointestinal dapat
Auskultasi mengakibatkan ileus, yang menyebabkan adanya Palpasi
bising usus. Pada luka tembak atau luka tusuk
dengan isi perut yang keluar, tentunya tidak perlu Tujuan palpasi adalah untuk
mengidentifikasi bising usus. Pada keadaan ini mendapatkan adanya nyeri lepas.
laparatomi eksplorasi harus segera dilakukan. Pada Nyeri lepas sesudah tangan yang
trauma tumpul perut, pemeriksaan fisik sangat menekan kita lepaskan dengan cepat
mennetukan tindakan selanjutnya. Cedera struktur menunjukkan peritonitis, yang
lain yang berdekatan seperti iga, vertebrata, biasanya oleh kontaminasi isi usus,
maupun pelvis bisa juga mengakibatkan ileus maupun hemoperitonium tahap awal.
walaupun tidak ada cedera intraabdominal.
Pengkajian Trauma Abdomen Tembus

A B C
Dapatkan riwayat Inspeksi abdomen untuk Auskultasi ada/tidaknya bising usus dan
catat data dasar sehingga perubahan
mekanisme cedera : tanda cedera sebelumnya :
dapat dideteksi. Adanya bising usus
kekuatan tusukan / cedera tusuk, memar, dan adalah tanda awal keterlibatan
tembakan : kekuatan tumpul tempat keluarnya peluru. intraperitonea : jika ada tanda iritasi
(pukulan). peritonium, biasanya dilakukan
laparatomi (insisi pembedahan kedalam
rongga abdomen).

D E F
Kaji pasien untuk progresi Kaji cedera dada yang sering Catat semua tanda fisik
distensi abdomen, gerakkan mengikuti cedera intra- selama pemeriksaan pasien.
melindungi, nyeri tekan, abdomen, observasi cedera
kekakuan otot atau nyeri yang berkaitan.
lepas, penurunan bising
usus, hipotensi dan syok.

DIAGNOSA
KEPERAWA
TAN
Diagnosa Trauma Abdomen Tembus

--1 Nyeri akut b.d adanya trauma abdomen

Risiko pendarahan b.d luka trauma


--2 abdomen, tindakan pembedahan

Risiko infeksi b.d luka trauma


--3 abdomen, tindakan pembedahan

RENCANA
KEPERAW
ATAN
Nyeri akut b.d adanya trauma abdomen
NO. Dx. Keperawatan NOC NIC
1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan Tindakan keperawatan yang dilakukan :
adanya trauma tindakan keperawatan (08238) Manajemen nyeri
Observasi
abdomen 1x24 jam diharapkan
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
(08066) Tingkat nyeri intensitas nyeri.
pasien dapat menurun - Identifikasi skala nyeri.
dengan kriteria hasil : - Identifikasi respon nyeri non verbal.
- Keluhan nyeri - Identifikasi faktor yang berat dan memperingan nyeri.
menurun - Monitor efek samping penggunaan analgesik.
Teraupetik
- Perasaan gelisah - Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (misalnya
menurun suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan).
- Kesulitan tidur - Fasilitasi istirahat dan tidur.
menurun - Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
- Frekuensi nadi strategi meredakan nyeri.
membaik Edukasi
- Jelaskan strategi meredakan nyeri.
- Pola tidur membaik - Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri.
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat.
- Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri.
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.
Lanjutan…
NO. Dx. Keperawatan NOC NIC
(08245) Perawatan kenyamanan
Observasi
- Identifikasi pemahaman tentang kondisi, situasi dan
perasaanya
- Identifikasi masalah emosional dan spiritual
Teraupetik
- Berikan posisi yang nyaman
- Ciptakan lingkungan yang nyaman
- Diskusikan mengenai situasi dan pilihan terapi/pengobatan
yang diinginkan
Edukasi
- Jelaskan mengenai kondisi dan pilihan terapi/pengobatan
- Ajarkan latihan pernafasan
- Ajarkan teknik distraksi dan imajinasi terbimbing
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgesic,antipruritus, anthistamin, jika
perlu
Risiko pendarahan b.d luka trauma abdomen, tindakan
pembedahan
NO. Dx. Keperawatan NOC NIC
2. Risiko Setelah dilakukan Tindakan keperawatan yang dilakukan :
pendarahan b.d tindakan keperawatan (02067) Pencegahan pendarahan
Observasi
luka trauma 1x24 jam diharapkan
- Monitor tanda dan gejala perdarahan
abdomen, (02017) Tingkat - Monitor nilai hematokrit/ hemoglobin sebelum dan setelah
tindakan pendarahan pasien kehilangan darah
pembedahan dapat menurun dengan - Monitor tanda-tanda vital ortostatik
kriteria hasil : - Monitor koagulasi (MLS, prothrombin time (PT), partial
- Pendarahan pasca thormboplastin time (PTT), fibrinogen, degradasi fibrin dan /
platelet).
operasi menurun Terapeutik
- Tekanan darah - Pertahankan bad rest selama peredaran
mambaik - Mengatasi tindakan invasif, jika perlu
- Denyut nadi membaik - Gunakan kasur pencegahan dekubitus
- Suhu tubuh membaik - Hindari pengukuran suhu rektal
Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
- Hancurkan segera melapor jika terjadi perdarahan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat kontrol perdarahan, jika perlu
- Kolaborasi pemberian produk darah, jika perlu
Lanjutan…
NO. Dx. Keperawatan NOC NIC
(03121) Pemantauan cairan
Observasi
- Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
- Monitor frekuensi napas
- Monitor tekanan darah
- Monitor intake dan output cairan
- Identifikasi tanda-tanda hipovolemia (mis. frekuensi nadi meningkat, nadi teraba
lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun,
membran mukosa kering, volume urin menurun , hematokrit meningkat, haus,
lemah, konsentrasi urin meningkat, berat badan menurun dalam waktu singkat)
- Identifikasi tanda-tanda hipervolemia (mis. Dispnea, edema perifer, edama
anasarka, JVP meningkat, CVP meningkat, refleks hepatojugular positif, berat
badan menurun dalam waktu singkat)
- Identifikasi faktor risiko ketidakseimbangan cairan (mis. Prosedur pembedahan
mayor, trauma/perdarahan, luka bakar, aferesis, obstruksi intestinal, peradangan
pankreas, penyakit ginjal dan kelenjar, disfungsi intestinal)
Terapeutik
- Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien.
- Dokumentasikan hasil pemantauan.
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan Informasikan hasil pemantauan, jika
perlu.
Risiko infeksi b.d luka trauma abdomen, tindakan
pembedahan
NO. Dx. Keperawatan NOC NIC
3. Risiko infeksi b.d Setelah dilakukan Tindakan keperawatan yang dilakukan :
luka trauma tindakan keperawatan (14564) Perawatan luka
Observasi
abdomen, 1x24 jam diharapkan
- Monitor karakteristik luka (mis. Drainase, warna, ukuran, bau)
tindakan (14137) Tingkat infeksi - Monitor tanda-tanda infeksi
pembedahan pasien dapat menurun Teraupetik
dengan kriteria hasil : - Lepaskan balutan dan plester secara perlahan
- Kebersihan badan - Bersihkan jaringan nekrotik
pasien meningkat - Berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi, jika perlu
- Pasang balutan sesuai jenis luka
- Kemerahan pada - Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka
luka menurun - Ganti balutan sesuai jumlah eksudat dan drainase
- Nyeri menurun - Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi
- Kultur darah pasien
membaik - Berikan suplemen vitamin dan mineral (mis. Vitamin A, vitamin
- Kultur area luka C, Zinc, asam amino), sesuai indikasi
- Berikan terapi TENS (stimulasi saraf transkutaneous), jika perlu
membaik Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu
Lanjutan…
NO. Dx. Keperawatan NOC NIC
(14517) Manajemen medikasi
Observasi
- Identifikasi penggunaan obat sesuai resep
- Monitor keefektifan dan efek samping pemberian obat
Terapeutik
- Fasilitasi perubahan program pengobatan, jika perlu
- Sediakan sumber informasi program pengobatan secara
visual dan tertulis
Edukasi
- Ajarkan pasien dan keluarga mengelola obat (dosis,
penyimpanan, rute dan waktu pemberian)
- Anjurkan menghubungi petugas kesehatan jika terjadi efek
samping obat
THANK YOU...

Anda mungkin juga menyukai