Anda di halaman 1dari 16

MODEL PEMBELAJARAN

PROBLEM BASED LEARNING

Dosen : Dr. Bakti Karyadi M.Pd


Prodi : Pendidikan Biologi
Kls/ smt : A/ IV

KELOMPOK 1
Nama:
Meina Elsa Putri (A1D019001)
Shella Astina (A1D019003)
Digna Amanda W.R (A1D019005)
Dina Utfatul Latifah (A1D019007)
Shendy Ayu Marta Vera (A1D019009)
Novla Balianti (A1D019011)
A. PENDAHULUAN

Dalam pemilihan model pembelajaran ada


beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu tujuan
pembelajaran, karakteristik materi, dan karakteristik
siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah dan kemandirian belajar adalah
model Problem Based Learning. Hal ini dikarenakan
model PBL merupakan suatu model pembelajaran
yang mana siswa mengerjakan permasalahan yang
otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan
mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan
keterampilan berpikir tingkat tinggi, mengembangkan
kemandirian dan percaya diri siswa.
B. PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN MODEL PBL

Problem Based Learning atau PBL adalah suatu model pembelajaran yang
melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode
ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan
masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah.
Dimana siswa akan bekerja dalam suatu kelompok untuk memecahkan masalah
nyata dan kompleks yang akan mengembangkan pemecahan masalah keterampilan,
penalaran, komunikasi, dan keterampilan evaluasi diri melalui pembelajaran
berbasis masalah. Sedangkan guru memiliki peran dalam memberikan berbagai
permasalahan, pertanyaan, dan mendukung pembelajaran siswa.
2. LANGKAH-LANGKAH MOdEL PBL
NO. Fase Tingkah Laku Guru
1. Orientasi Siswa pada Menjelaskan tujuan pembelajaran, menyajikan sebuah
masalah masalah yang harus dipecahkan siswa, dan memotivasi
siswa terlibat dalam pemecahan masalah
2. Mengorganisasi siswa Membantu siswa mendefinisikan tugas belajar yang
untuk belajar terkait dengan masalah tersebut
3 Membimbing pengalaman Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang
individu/kelompok sesuai, melaksanakan eksperimen, dan mencari
penjelasan dan solusi
4 Mengembangkan dan Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan
menyajikan hasil karya bahan-bahan untuk dipersentasikan dan membantu
mereka untuk berbagi tugas dengan temannya
5. Menganalisis dan Membantu siswa merefleksikan atau mengevaluasi
mengevaluasi proses proses penyelididikan yang mereka gunakan dalam
pemecahan masalah menyelesaikan masalah.
3. KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN
MODEL PBL
KELEBIHAN MODEL PBL
• Membantu siswa untuk mengembangkan
pengetahuan barunya dan bertanggung jawab
dalam pembelajaran yang mereka lakukan.
• Menantang kemampuan siswa serta memberikan
kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru
bagi siswa.
• Meningkatkan motivasi dan aktivitas
pembelajaran siswa.
• Mengembangkan kemampuan siswa untuk
berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan
mereka untuk menyesuaikan dengan
pengetahuan baru.
• Memberikan
CREDITS: kesempatan
This presentation template bagi
was created by siswa untuk
Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
mengaplikasikan pengetahuan yang mereka
miliki dalam dunia nyata.
KEKURANGAN MODEL PBL

• Siswa tidak mendapat pengetahuan dasar secara


utuh.
• Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
persiapan model pembelajaran ini cukup lama.
• Jika tidak diberikan pemahaman dan alasan yang
tepat mengapa siswa harus berupaya untuk
memecahkan masalah yang sedang dipelajari,
maka mereka tidak akan belajar apa yang
mereka ingin pelajari
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
C. HASIL PENELITIAN
JURNAL 1
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suwarmi dkk (2015)
dalam jurnal yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran
Problem Based Learning dengan Menggunakan Pendekatan
Saintifik dalam Meningkatan Hasil Belajar Biologi Kelas XI IPA
Sma Negeri 2 Tambusai Tahun Pembelajaran 2015/2016”
menunjukkan bahwa Model pembelajaran PBL dengan
pendekatan saintifik sangat baik dipadukan, karena proses
pembelajarannya sejalan dan menuntut peserta didik untuk
terampil dalam pemecahan masalah.
JURNAL 2
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tsaniyyah, dkk
(2019) yang berjudul “Keterampilan Proses Sains Siswa pada
Pembelajaran Materi Sel dengan Model Problem Based Learning
Berbantuan Tutor Sebaya”, berdasarkan hasil penelitian tersebut,
pembelajaran materi sel dengan model PBL berbantuan tutor sebaya
berpengaruh positif terhadap KPS siswa. Dimana, pembelajaran yang
dilakukan dengan PBL dapat merangsang siswa untuk mengidentifikasi
masalah dan dilanjutkan dengan kerja ilmiah. Tentu, kerja ilmiah yang
dilakukan siswa sangat membutuhkan kemampuan KPS. Model
pembelajaran dengan PBL berbantuan tutor sebaya ini dapat melatih
KPS, karena pembelajaran dimulai dengan sebuah permasalahan yang
ditemukan pada kehidupan keseharian siswa, kemudian tutor dan
teman satu kelompok secara bersama menganalisis permasalahan yang
sudah diberikan, setelah itu siswa melakukan presentasi secara singkat
hasil diskusi kelompok.
JURNAL 3

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fakhriyah (2014) yang


berjudul “Penerapan Problem Based Learning dalam Upaya Mengembangkan
Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa”. Hasil penelitian menunjukkan dengan
penerapan model Problem Based Learning, kemampuan berpikir kritis dapat
berkembang karena pada kemampuan berpikir kritis yang diamati dalam penelitian
ini berupa kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, memecahkan masalah,
berpikir logis dan membuat keputusan dengan tepat serta dapat menarik
kesimpulan. Selain itu, mahasiswa terlibat penuh dalam proses pembelajaran
melalui kegiatan pemecahan masalah. Pada kegiatan memecahkan masalah inilah
mahasiswa dituntut untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis
sebagai langkah memecahkan permasalahan yang dibahas serta dapat mengambil
kesimpulan berdasarkan pemahaman mereka.
D. RANCANGAN IMPLEMENTASI MODEL
Tahapan Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran yang Dilakukan Guru
Tahapan Umum Tahapan Model
Pembelajaran
A. Pendahuluan   1. Guru mempersiapkan kondisi kelas agar lebih kondusif untuk proses
(Apersepsi, pembelajaran sehingga terdapat beberapa hal yang dilakukan oleh guru, yaitu
motivasi, dan mengisi presensi peserta didik, mengevaluasi kebersihan kelas, menyiapkan
tujuan alat dan media pembelajaran yang diperlukan.
pembelajaran) 2. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan membimbing siswa
  memahami materi struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada sistem gerak
  3. Guru mengulas kembali mengenai materi pembelajaran pada pertemuan
sebelumnya yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.
4. Guru menampilkan sebuah video pembelajaran terkait dengan materi struktur
dan fungsi sel penyusun jaringan pada sistem gerak.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran terkait dengan materi yang akan
dipelajari.
B. Kegiatan Inti Orientasi peserta didik pada Guru mengemukakan masalah yang akan dipecahkan melalui tanya
masalah jawab antara guru dengan peserta didik, masalah yang akan diangkat
  dapat ditemukan melalui video pembelajaran ataupun buku mengenai
materi struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada sistem gerak.
Mengorganisasikan Guru memastikan peserta didik memahami mengenai tugas serta hal
peserta didik untuk yang dimaksud oleh guru.
belajar
Membimbing peyelidikan Guru mengawasi serta memantau proses penyelidikan yang dilakukan
individu maupun kelompok peserta didik dengan cara tanya jawab diskusi ataupun debat antar
peserta didik.
Mengembangkan dan Guru memantau peserta didik dalam proses tanya jawab antara peserta
menyajikan hasil karya didik, diskusi serta debat antar peserta didik.
Guru membimbing peserta didik untuk membuat laporan hasil diskusi.
Menganalisis dan Guru menunjuk secara acak peserta didik untuk melakukan presentasi
mengevaluasi proses serta memberikan penghargaan serta masukan kepada peserta didik.
pemecahan masalah Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi berdasarkan
pendapat peserta didik
C. Kegiatan Penutup 1. Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan
(Kesimpulan, umpan balik, materi struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada
evaluasi) sistem gerak yang telah didapat.
2. Guru dan peserta didik merefleksi hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan umpan balik mengenai materi serta
proses pembelajaran yang telah dilakukan.
4. Guru melakukan evaluasi mengenai materi
pembelajaran melalui tanya jawab antara peserta didik
dengan guru.
5. Guru menutup pembelajaran dengan ucapan salam.
TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai