LABA
= Laba Bersih
Laba Atas Dana Sendiri Dana Sendiri
Salah satu ukuran keberhasilan tugas manajemen adalah laba atas dana operasi
Perlunya Merencanakan Laba
Jalannya perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berada dalam
kekuasaan perusahaan yang dapat dikendalikan dan faktor-faktor yang
berada di luar kekuasaan perusahaan yang sulit dikendalikan.
Adanya faktor-faktor yang sulit dikendalikan menimbulkan unsur ketidak-
pastian, sehingga laba hanya dapat dicapai melalui perencanaan.
Dalam menetapkan besarnya laba, perlu diperhatikan adanya keterbatasn
misalnya saja :
- kapasitas mesin
- jumlah tenaga kerja
- penyediaan bahan baku, dsbnya
Dengan adanya keterbatasn tersebut perlu direncanakan kombinasi jenis
barang yang akan dibuat dan dijual sehingga diperoleh laba yang optimal.
Maka,
= 500.000 x 750
= 375.000.000
= -250.000 x 750
= - 187.500.000
Jumlah Penghasilan
Titik Impas
2000 Daerah Laba
Jumlah Penghasilan dan Biaya
1500 Biaya
Jumlah Biaya Variabel
1000
500
Biaya Tetap
Daerah Rugi
0
500 1000 1500 2000
Volume
Soal 2:
Harga jual per satuan Rp 3.000
Biaya variabel per satuan Rp 1.500
Jumlah biaya tetap Rp 1.500.000.000
Volume yang direncanakan 5.000.000 unit
Hitung :
a. Titik Impas dalam rupiah dan satuan menggunakan cara matematis dan grafis
b. Hitung laba yang diperoleh jika volume yang dapat direalisasikan sebesar 2.500.000 unit, dan
bagaimana bila yang terjual hanya 800.000 unit
Penyelesaian :
a. Perhitungan titik Impas
Q0 = F
(p – v)
= 1.500.000.000 = 1.500.000.000 = 1.000.000
(3.000 - 1.500) 1.500
Perusahaan mencapai titik impas pada penjualan 1.000.000 satuan
Impas (Rp) = Biaya Tetap
Ratio Margin kontribusi
= 1.500.000.000
1 – 1500
3.000
= 1.500.000.000 = 3.000.000.000
0,5
MS = Xe – Xb x 100 %
Xe
MS = Margin Of Safety
Xe = volume penjualan yang diharapkan
Xb = volume titik impas
Artinya, jika volume penjualan turun sampai 25% dari volume yang diharapkan,
maka penjualan akan mencapai titik impas. Dengan kata lain penurunan penjualan
yang masih dapat ditolerir agar perusahaan tidak mendapatkan rugi setinggi-
tingginya sebesar 25%. Dengan demikian, maka Margin of safety merupakan
jarak antara titik impas dengan volume penjualan yang diharapkan.
Pengaruh Bauran Penghasilan terhadap Laba
“Bauran penghasilan (revenue mix) atau disebut juga bauran penjualan (sales mix) adalah
kombinasi kuantitas dari beberapa produk atau jasa yang dijual untuk menciptakan
penghasilan”
Bagaimana jika terjadi perubahan pada kombinasi tersebut, apakah target laba atau
penghasilan akan terpenuhi ?
Contoh 4: Produk D S
Harga jual/unit (p) $ 200 $130
Komposisi kuantitas produk adalah 2D untuk setiap 1S yang terjual (2:1), dan perusahaan
mentargetkan volume keseluruhan adalah 900 unit, maka rencana laba dapat disusun ;
Titik impas untuk kedua produk tersebut tercapai pada hasil penjualan sebesar
$53.000, masing-masing produknya :
Jumlah unit produk S yang akan dijual = S
Jumlah unit produk D yang akan dijual= 2S
Penghasilan – Biaya variable – Biaya tetap = laba
{($200 x 2S )+ ($130 x S)} – {($120 x 2S) + ($90 x S)} - $20.000 = 0
$530S - $330S = $20.000
$ 200S = $20.000
S = 100
2S = D = 200
Untuk mencapai titik impas harus terjual 100 unit produk S dan 200 unit produk D
Pengaruh Pajak Penghasilan terhadap Laba
Untuk mengetahui adanya pengaruh pajak terhadap target laba, kita akan menggunakan contoh di bawah ini :
Harga jual/unit Rp 1.500 (p)
Biaya variable/unit Rp 750 (v)
Jumlah biaya tetap Rp 750.000.000/tahun (F)
Volume yg direncanakan 2.500.000 unit
Target laba = (Q0 – Q1) x MK/unit
Target laba = (2.500.000 – 1.000.000) x Rp 750
= Rp 1.125.000.000
Pajak penghasilan 40%. Berapakah volume penjualan harus dicapai agar target laba tidak berubah :
Target laba baru = Target laba lama – (Tarif pajak x Target laba lama)
= Target laba lama (1- Tarif pajak)
Target laba lama = Target laba baru
(1 – tarif pajak)
1500Q – 750Q – 750.000.000 = 1.125.000.000
1 – 40 %
1500Q – 750Q – 750.000.000 = 1.125.000.000
60%
750Q – 750.000.000 = 1.875.000.000
750Q = 1.875.000.000 + 750.000.000
750Q = 2.625.000.000
Q= 2.625.000/750
Q = 3.500.000
Berarti perusahaan harus mampu menjual 3.500.000 unit untuk mencapai target laba
Rp 1.125.000.000.
Dengan demikian, semakin tinggi tarif pajak penghasilan akan semakin tinggi pula
target yang harus dicapai.