Keperluan Akademik
OLEH
NURIANA, S.PD., M.PD.
Pengertian Berbicara
Rasa Komunikasi
Rasa Percaya Diri
Rasa Kepemimpinan
Rasa Humor
Pembicara Ideal
Tingkatkan kemampuan berbahasa yang baik, perbanyak kosakata dengan banyak membaca
dan menulis. Cari kosakata yang belum atau kurang dikenal. Semakin kita bisa
mengekspresikan diri, semakin baik kemampuan kita dalam berkomunikasi.
Latih kemampuan mendengar. Perhatikan apa yang dikatakan pembicara lain sebelum kita
mengutarakan pendapat. Resapi apa yang didengar sebelum merespon.
Belajar untuk mengerti dan menghargai cara pandang orang lain dengan pemikiran terbuka
dan berusahalah melihat sesuatu dari perspektif yang lain. Sebagai hasilnya, kita akan lebih
bisa bekerja sama dan lebih pengertian terhadap pemikiran orang lain.
Hindari komunikasi di situasi yang emosional. Kita akan kehilangan objektifitas dan
cenderung mengatakan sesuatu yang nantinya akan disesali. Ambil waktu untuk
memikirkan posisi kita sebelum berbicara.
Ikut serta dalam organisasi yang mendorong meningkatkan berbagai keterampilan berbicara
kita, dan yang memungkinkan kita bertemu dengan orang-orang baru yang menarik.
Kaitan Berbicara dengan Keterampilan Berbahasa dan
Komponen Lain
Dalam KBBI dijelaskan bahwa keterampilan bahasa adalah kecakapan seseorang
untuk memakai bahasa dalam menulis, membaca, menyimak, atau berbicara. Dilihat
dari sifatnya, keterampilan menyimak dan membaca bersifat reseptif yaitu menerima
atau memahami pesan yang disampaikan oleh pembicara atau penulis, sedangkan
berbicara dan menulis bersifat produktif, artinya menghasilkan pembicaraan atau
tulisan. Dalam kehidupan sehari-hari, empat keterampilan bahasa, yakni menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis tidak dapat dipisah-pisahkan. Maka untuk
mengetahui hubungan antar empat keterampilan berbahasa itu makalah ini berjudul
“Hubungan antar Keterampilan Berbahasa (Menyimak, Berbicara, Membaca, dan
Menulis)”
Hubungan Berbicara dengan Membaca
Kenyaringan suara
Kehalusan jenis suara
Olah vokal (tinggi rendah suara)
Variasi suara
CARA MEMBUKA PEMBICARAAN
Langsung menyebutkan pokok persoalan.
Melukiskan latar belakang masalah.
Menghubungkan dengan peristiwa mutakhir atau
kejadian yang tengah menjadi pusat perhatian
khalayak.
Menghubungkan dengan peristiwa yang sedang
diperingati.
Menghubungkan dengan tempat komunikator
berpidato.
Menghubungkan dengan suasana emosi yang tengah
meliputi khalayak.
Menghubungkan dengan kejadian sejarah yang terjadi
masa lalu.
Menghubungkan dengan kepentingan vital pendengar.
Memberikan pujian kepada khalayak atas prestasi mereka.
Memulai dengan pertanyaan yang mengejutkan.
Mengajukan pertanyaan provokatif atau serentetan
pertanyaan.
Menyatakan kutipan.
Menceritakan pengalaman pribadi.
Mengisahkan cerita faktual, fiktif, atau situasi hipotesis.
Menyatakan teori atau prinsip-prinsip yang diakui
kebenarannya.
Membuat humor.
CARA MENUTUP PEMBICARAAN
Menyimpulkan atau mengemukakan ikhtisar pembicaraan.
Menyatakan kembali gagasan utama dengan kalimat dan
kata yang berbeda.
Mendorong khalayak untuk bertindak.
Mengakhiri dengan klimaks.
Mengatakan kutipan Al Quran, sajak, peribahasa, atau
ucapan para ahli.
Menceritakan tokoh yang berupa ilustrasi dari tema
pembicaran.
Menerangkan maksud sebenarnya pribadi pembicara.
Menguji dan menghargai khalayak, dan membuat
pernyataan yang humoris atau anekdot lucu.
Etika Menghubungi Dosen
Tugas