Anda di halaman 1dari 12

ISLAM DAN PEMBAHARUAN DI

INDONESIA

M. ANUGRAH ARIFIN
DISAMPAIKAN DALAM KULIAH
KEMUHAMMADIYAHAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
MASUKNYA ISLAM DI
INDONESIA
Teori Arab Teori ini menyatakan bahwa Islam datang langsung dari
Arab, atau tepatnya Hadramaut. (1820), Keyzer (1859), Niemann
(1861), De Hollander (1861), dan Veth (1878) (Azyumardi Azra, 2005:
7)
Teori Gujarat, Teori ini berpendapat bahwa Islam di nusantara datang
dari India pertama kali dikemukakan oleh Pijnapel tahun 1872.
Teori Benggali Teori dikembangkan oleh Fatim. Ia menyatakan bahwa
Islam datang dari Benggali (Bangladesh).
Teori PersiaTeori keempat tentang kedatangan Islam di nusantara
adalah teori Persia. Hoesein Djayadiningrat.
Teori Cina Islam disebarkan dari Cina telah dibahas oleh SQ Fatimi.
Beliau mendasarkan torinya ini kepada perpindahan  orang-orang Islam
dari Canton ke Asia tenggara sekitar tahun 876 M.
Proses Perkembangan Islam di Nusantara
Saluran
Perdagang
an

Saluran
Saluran
Perkawina
Politik
n

Islam
Indonesi
a

Saluran Saluran
Kesenian Tasauf

Saluran
Pendidikan
Corak Awal Islam Nusantara

Syafi’iyah

Islam
Indones
Hanafiya ia Syiah
h
KEDATANGAN DAN PENJAJAHAN BARAT DI
NUSANTARA

Spanyol

,
Portugis

Inggris

Belanda

Jepang
PEMBAHARUAN ISLAM DI INDONESIA

Persis 1920 di
Bandung oleh
18 NOV 1912
Haji Zamzam
Muhammadiyah
dan
KH.Ahmad
Al-Irsyad . Muhammad
Dahlan
Sarekat Islam Yunus
didirikan di
Jami’atul Solo pada 11
Khair, Sayid Nopember 1912
Muhammad oleh KH.
Tahun 1803 al-Fatkhur bin Samanhuddi,
di Abdurrahman dkk
Sumatera al-Mansyur,
Barat, dkk, berdiri
Minagkaba pada 15 Juli
u.H.Suman 1905
ik,
H.Piobang
dan H,
LATAR BELAKANG
BERDIRINYA MUHAMMADIYAH

Prof. Mukti Ali, dalam bukunya “ Interprestasi


amalan Muhammadiyah “ menyimpulkan ada
empat faktor :
1. Ketidak bersihan dan campur aduknya
kehidupan agama Islam di Indonesia
2. Ketidak efisiennya lembaga –lembaga
pendidikan agama.
3. Aktivitas misi – misi Katolik dan Protestan.
4. Sikap merendahkan kelompok intelektual
terhadap Islam.
 Atau secara garis besar latar belakang
berdirinya Muhammadiyah ada dua :
1. Subjektif Keilmuan KH.Ahmad Dahlan)
2. Objektif

Eksternal Internal

1. Kehidupan beragama.
1. Kristenisasi. 2. Pembaharuan dunia islam
2. Penetrasi budaya barat. 3. Kwalitas pendidikan
4. Kondisi sosial, politik
5. dan ekonomi
KELAHIRAN MUHAMMADIYAH

Muhammadiyah l ahir di Kauman Yogyakara pada


tanggal 18 November 1912 bertepapatan dengan
tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H.
Didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan yang semasa kecil
Bernama Muhammad Darwisy
PERBEDAAN NU,NW dan Muhammadiyah
PERBEDAAN NU NW MUHAMMADIYA
BIDANG H
MANHAJ FIQIH Bermazhab terutama Bermazhab terutama Manhaj tarjih, qiyas,
syafi’i syafi’i tidak bermazhab

AQIDAH Ikut Ikut Tauhid murni


asy’riyah,maturidiyah asy’riyah,maturidiyah berdasarkan al-quran
dan as-sunnah

TSAWWUF Ikut imam gazali, Ikut imam gazali, Menolak tasawwuf


juned al-bagdadi juned al-bagdadi, yang menyimpang
tarekat qadariyah dan dengan syariat.
an-naqsabandiyah Tasawwuf moderen

KIPRAH Pendidikan pesantren, Pendidikan pesantren, Pendidikan, sosial,


GERAKAN politik kenegaraan politik kenegaraan kesehatan, ekonomi
tingkat nasional tingkat ntb dan dakwah amar
ma’ruf nahi mungkar
Periode awal gerakan Muhammaiyah
tahun 1912 -1923
 Gagasan mendirikan Sekolah tahun 1911
 Menerbitkan publikasi/majalah Soera Moehammadiyah
(1915 )
 Mendirikan sopo Tresno 1914,dan
 Menjadi Aisyiyah tahun 1917
 pandu Hizbul Wat ho n ( 1918 )
 Waisshouse atau Panti Asuhan dan penolong Kesengsa
raan umum atau PKU pada tahun1922 satu bulan sebelum
bliau meninggal.
 Pada masa beliau pula telah lahir gagasan
pengoeganisasian zakat, sholat idul ftitri dan idul adha di
Lapangan, pengorganisasian haji, penerbitan dan kegiatan
taman pustaka, merintis bangunan ibadah di perkantoran –
perkantoran,bahkan gagasan pendirinan sebuah perguruan
tinggi
Pertemuan resmi Muhammadiyah
tahun 1920

 Telah dikantik empat bgian Hoofdbestuur


Muhamadiyah, yaitu ;
1. H.B. M bahagian Sekolahan , H.M. Hisyam
2. H.B. Bahagian Tabligh, H.M. Fakhrudin
3. H.B. Bagian Penolong keengsaran oemum, H.M.
Soedjak
4. HB M. bagian pustaka H.m. Muchtar

Anda mungkin juga menyukai