Anda di halaman 1dari 17

Kebenaran

A. Kategori Kebenaran
1. Kualitas Pengetahuan. Jenis pengetahuan:
alamiah, ilmiah, filsafat & Agama.
2. Sifat/karakter Pengetahuan:
indrawi, rasional, intuitif,
kepercayaan/otoritatif.
3. Ketergantungan terjadinya pengetahuan:
subyektif & obyektif.
Jenis Pengetahuan
Pengetahuan Biasa Ilmiah Filsafat Agama
•Indrawi

Sumber •Akal
•Kepercayaan
•Akal •Akal •Wahyu Allah

•Empiris: •Abstrak Logis: •Abstrak


Obyek •Empiris mahluk, alam,
agama.
hakekat alam,
manusia, Tuhan
Supralogis
•Latihan
•Empiri •Rasio: radikal, •Kodifikasi
Metode •Empiri •Riset
•Eksperimen
integral,universl
•Logika
•Tanya pd
kitab suci
•Spekulatif •Absolut
Sifat •Subyektif
•Positif
•Subyektif •Implikasi makna
Kebenaran •Relatif
•Relatif dinamis

Dimulai dg •Sangsi/ragu •Sangsi/ragu •Sangsi/ragu •Iman


Sikap
B. Kebenaran Ilmiah C. Kebenaran non
Ilmiah
1. Proposisi
2. Koherensi 1. Pengetahuan biasa
3. Korespondensi /alamiah.
4. Performatif 2. Wahyu.
5. Pragmatis 3. Mitos.
6. Struktural 4. Intuisi.
Paradigmatik 5. Mistik.
7. Semantis
8. Sintaksis.
B. Kebenaran
1. Koherensi: koheren/konsisten, tidak ada pertentangan.
- Benar jika proposisinya saling berhubungan
* Mahasiswa yang baik: niat belajar, jujur, disiplin
- Proposisinya berhubungan dengan pengalaman
* Proklamasi kemerdekaan RI pada 17-8-'45
* Peristiwa Mei 1998 sebagai tonggak reformasi
(dibuktikan melalui sejarah dan afirmasi kepada
orang yang mengalami)
- Proposisi dan kesimpulannya benar
* Semua manusia akan mati
Fulan adalah manusia Deduksi
= Fulan akan mati
2. Korespondensi
: Benar jika sesuai antara pernyataan dengan
fakta
• Sejumlah fraksi menolak jika kewenangan KPK
untuk menindak kasus korupsi dihapuskan.
• Proses penyidikan KPK terhadap SN (ketua DPR) tidak
akan berhenti meskipun ada sidang praperadilan
di PN Jakarta Selatan.
•Risma adalah pemimpin yang gigih dan teguh hati
bekerja untuk rakyat, mengurus dengan rasa
kepedulian dan kasih sayang .
• Pengolahan keuangan PLS berdasarkan
mudarabah dan musyarakah
3. Performatif
 Benar jika dapat diaktualkan dalam
tindakan
- Sejak masa reformasi koruptor ditampilkan di Media
- Ada upaya kriminalisasi kepada KPK (Cicak vs Buaya)
- Tenaga medis membantu menyembuhkan penyakit

 Kebenaran diputuskan atau dikemukakan


oleh pemegang otoritas tertentu.
- Penetapan 1 Syawal. Sebagian Muslim mengikuti
keputusan MUI/pemerintah, sebagian yang lain
mengikuti organisasi yang lain.
- Di masa orde lama, PKI mendapat tempat yang baik. Di
masa orde baru, PKI adalah partai terlarang.
4. Pragmatis
: Benar jika ada korespondensi antara ide
dengan fakta
: Benar jika bermanfaat dan memuaskan
- Agama mempunyai pengaruh yang positif.
Masyarakat yang percaya adanya Tuhan, kehidupannya
akan lebih tenang dan nyaman.
- Teori penawaran & permintaan. Pemerintah berusaha
agar harga barang dan jasa tidak naik.
- Luthfi ingin menjadi politikus, karena dapat menambah
kekayaan dan populer.
- Dalam memilih pekerjaan, Irvan mempertimbangkan
besarnya gaji.
5. Struktural Paradigmatis
: benar jika teori/prinsip/konsep itu berdasarkan pada
paradigma atau perspektif tertentu dan ada
komunitas yang mengakui atau mendukung paradigma
tersebut.
: Benar jika ada hubungan struktural pada berbagai hal
dan jika ada hubungan antar disiplin ilmu
(paradigmatik).
* Perhitungan hari astronomi n math
* Penentuan 1 Syawal melalui hisab & rukyat.
* Kloning (Rekayasa Genetika) Biologi, kedokteran,
kimia dan teknologi
6. Semantis
: Benar jika proposisi memiliki makna.
: Proposisi digabungkan untuk membentuk kalimat yang
bermakna
- Tindakan yang secara hukum benar, tetapi tidak
dapat dipaksakan.

7.Sintaksis
: Benar jika mengikuti aturan2 yang baku (tata
bahasa/grammar)
- Insiden atau benturan dapat dicegah dan dihindari
jika petugas mau mengkaji situasi sosial yang ada
di lapangan
C. Kebenaran non-Ilmiah
1. Pengetahuan biasa/alamiah
2. Wahyu, isyarat/petunjuk/ilham/perintah.
Pengetahuan yang diperoleh Rasul/Nabi melalui
perantara/langsung. Logikanya adalah sesuatu yang
dibawa atau disampaikan oleh orang jujur dan
terpelihara dari kesalahan, sudah pasti kebenarannya.

3. Intuisi, suara hati. Pengetahuan yang didapat tanpa


melalui proses penalaran, intuisi bekerja dalam keadaan
yang tidak sepenuhya sadar. Misalnya, seseorang yang
sedang mempunyai masalah, menemukan solusi, tetapi
tidak dapat menjelaskan bagaimana caranya sampai ke
sana.
4. Mitos, legenda/dongeng. Kebenarannya
hanya berlaku di masyarakatnya.
a. Mitos tidak menghadapi realitas, misal:
ruwatan, petung, sesaji, dianggap symbol
yang dapat menghindari malapetaka.
b. Mitos efektif sebagai alat komunikasi massa
c. Mitos mendorong perbuatan.
Contoh: Nyi roro kidul, Joko Tarub (Mitos);
Sundel Bolong, Ande-ande lumut, si Pitung,
Roro Jongrang, Tangkuban Perahu (Legenda);
Lutung Kasarung (Cerita rakyat), dll.
Keberadaan sosok seperti
Nyi Roro Kidul sebetulnya sudah
diterangkan secara jelas dalam
Al-Qur'an surat Al-Hijr ayat 27.
“Dan sesungguhnya Kami telah ciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering yang
berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan kami telah ciptakan jin sebelum
(Adam) dari api yang sangat panas”.
Selain menciptakan manusia, Allah juga menciptakan golongan jin dan membiarkan mereka
untuk hidup di dunia meski dalam dimensi yang berbeda dengan kita. Jika dihubungkan
dengan keberadaan Nyi Roro Kidul, ayat tersebut menjelaskan bahwa Nyi Roro Kidul
menurut Islam dianggap sebagai perwujudan ratu jin yang menghuni lautan.

‘Urf Sahih : tradisi yang tidak bertentangan dengan ketentuan Nas.


‘Urf Fasid : - tradisi yang bertentangan dengan dalil syara’, - tidak ada dasarnya
dalam Nas al-Qur’an dan Hadis, - tidak diterima akal sehat, -
- didasarkan pada pandangan yang bersifat mitologis.
5. Kebenaran Mistik, supra-rasional, gaib, kadang memiliki
bukti empiris, tetapi kebanyakan tidak dapat dibuktikan
secara empiris. Pengetahuan yang diperoleh melalui latihan/
meditasi/spiritual, dengan mengurangi/ menghilangkan
nafsu jasmani sehingga rohani sensitif/peka.

- Mistik biasa: tanpa kekuatan/tasawuf.


- Mistik Magis: mengandung kekuatan.
a. Mistik magis putih bersandar pada
Tuhan (Mukjizat)
b. Mistik Magis hitam bersandar pada
kekuatan di atas rata2 manusia:
mampu melihat hal2 gaib,
pembuat jimat, santet, teluh,
tenung, sihir, gendam, pesulap, dll.
 Pasal 545 KUHP (1960)
 (1) Barang siapa menjadikan sebagai pencariannya
untuk menyatakan peruntungan seseorang, untuk
mengadakan peramalan atau penafsiran impian,
diancam dengan pidana kurungan paling lama enam
hari atau pidana denda paling banyak tiga ratus
rupiah.
 (2) Jika ketika melakukan pelanggaran belum lewat
satu tahun sejak adanya pemidanaan yang menjadi
tetap karena pelanggaran yang sama, pidananya
dapat dilipatduakan.
Pasal 546
Diancam dengan pidana kurungan paling lama tiga
bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu
lima ratus rupiah:
1. barang siapa menjual, menawarkan, menyerahkan,
membagikan atau mempunyai persediaan untuk
menjual atau membagikan jimat-jimat atau benda-
benda yang dikatakan olehnya mempunyai
kekuatan gaib;
2. barang siapa mengajar ilmu-ilmu atau kesaktian-
kesaktian yang bertujuan menimbulkan
kepercayaan bahwa melakukan perbuatan pidana
tanpa kemungkinan bahaya bagi diri sendiri.
Pasal 547
 Seorang saksi, yang ketika diminta untuk

memberi keterangan di bawah sumpah


menurut ketentuan undang-undang, dalam
sidang pengadilan memakai jimat-jimat atau
benda- benda sakti, diancam dengan pidana
kurungan paling lama sepuluh hari atau
pidana denda paling banyak tujuh ratus lima
puluh rupiah.
Pasal 292 RUU KUHP tentang anti santet (2004):
(1) Setiap orang yang menyatakan dirinya mempunyai
kekuatan gaib, memberitahukan, menimbulkan harapan,
menawarkan atau memberikan bantuan jasa kepada orang lain
bahwa karena perbuatannya dapat menimbulkan penyakit,
kematian, penderitaan mental atau fisik seseorang dipidana
dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau denda
paling banyak kategori IV. (300 juta)
(2) jika pelaku tindak pidana tadi melakukan perbuatan
tersebut untuk mencari keuntungan atau menjadikan
sebagai mata pencaharian atau kebiasaan, maka
pidananya ditambah sepertiga.”

Anda mungkin juga menyukai