Anda di halaman 1dari 9

SYARAT NEGARA

DALAM
MENDIRIKAN
BANK
KELOMPOK 1
Nama Kelompok :
1. Hasivatus Sariroh (15080574012)
2. Dwi Wahyuni (15080574014)
3. Mufidatus Shelvia (15080574129)
4. Venylia Dwi Oktavianti (15080574182)
PENGERTIAN BANK
Kata bank yang berasal dari bahasa Italia, “Banca” yang berarti “tempat penukaran uang”
merupakan sebuah lembaga intermediasi keuangan yang umumnya didirikan dengan
kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau
yang dikenal sebagai ‘bank note‘.
Sementara itu menurut undang-undang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
JENIS BANK
1. Bank Umum. Disebut juga sebagai “bank dagang”, “bank komersial”, “bank
kredit” adalah merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah ini dalam kegiatannya
memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah ini dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jadi, dalam
hal ini BPR memberikan jasa berupa menerima simpanan hanya dalam bentuk
deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu.
SYARAT UMUM PENDIRIAN BANK
1. Bank Umum
Bank Umum dapat didirikan dan menjalankan usahanya dengan izin Bank
Indonesia selaku Bank Sentral. Pemberian izin untuk mendirikan Bank
Umum dilakukan melalui 2 tahapan, yaitu:
• Tahap persetujuan untuk melakukan persiapan pendirian bank yang
bersangkutan.
• Tahap pemberian izin usaha, yaitu izin yang diberikan untuk melakukan
kegiatan usaha setelah persiapan selesai dilakukan.
SYARAT UMUM PENDIRIAN BANK
Adapun syarat umum pendirian Bank Umum, yaitu:
• Bank hanya dapat didirikan dan melakukan kegiatan usaha dengan izin Direksi Bank Indonesia.
• Bank hanya  dapat didirikan oleh:
• WNI dan/atau Badan Hukum Indonesia.
• WNI dan/atau Badan Hukum Indonesia dengan WNA dan/atau Badan Hukum Asing secara kemitraan.
• Modal disetor untuk mendirikan bank ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar Rp 3.000.000.000,00 (3 triliun
rupiah).
• Modal disetor bagi bank yang berbentuk hukum koperasi adalah simpanan pokok, simpanan wajib, dan hibah
sebagaimana diatur dalam undang-undang tentang perkoperasian.
• Modal disetor yang berasal dari WNA dan/atau badan hukum asing, setinggi-tingginya sebesar 99 %  dari
modal yang disetor bank.
SYARAT UMUM PENDIRIAN BANK

2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)


BPR hanya dapat didirikan dan melakukan kegiatan usaha dengan izin Direksi Bank
Indonesia.
BPR hanya dapat didirikan oleh:
• Warga Negara Indonesia yang seluruh kepemilikannya oleh Warga Negara Indonesia.
• Badan Hukum Indonesia yang seluruh kepemilikannya oleh Warga Negara Indonesia.
• Pemerintah Daerah.
• Dua pihak atau lebih sebagaimana dimaksud dalam poin 1, 2, dan 3.
SYARAT UMUM PENDIRIAN BANK
• Modal yang disetor untuk mendirikan BPR ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar:
• Rp. 2.000.000.000 (2 milyar rupiah) untuk BPR yang didirikan di wilayah DKI Jakarta Raya dan
Kabupaten/Kotamadya Tangerang, Bekasi, dan Karawang.
• Rp. 1.000.000.000 (1 milyar rupiah) untuk BPR yang didirikan di wilayah ibukota propinsi di luar
wilayah tersebut pada poin 1.
• Rp. 500.000.000 (5 ratus juta rupiah) untuk BPR yang didirikan di luar wilayah tersebut pada poin 1
dan 2.
• Modal disetor bagi BPR yang berbentuk hukum koperasi adalah simpanan pokok, simpanan wajib, dan
hibah sebagaimana diatur dalam undang-undang tentang perkoperasian.
• Bagian dari modal yang disetor BPR yang digunakan untuk modal kerja sekurang-kurangnya berjumlah
50%.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai