Oleh :
Esty Willyana Sari, S.Ked
Pembimbing :
dr. Luhu A. Tapiheru, Sp. S
terjadi karena :
• Kurangnya transmisi inhibitori
– Contoh: setelah pemberian
antagonis GABA, atau selama
penghentian pemberian agonis
GABA (alkohol, benzodiazepin)
• Meningkatnya aksi eksitatori
meningkatnya aksi glutamat atau
aspartat
Diagnosis
• Pasien didiagnosis epilepsi
jika mengalami serangan
kejang secara berulang
• Untuk menentukan jenis
epilepsinya, selain dari
gejala, diperlukan berbagai
alat diagnostik :
– EEG
– CT-scan
– MRI
– Lain-lain
DIAGNOSIS EPILEPSI
PEDOMAN UMUM 3 langkah:
1. Memastikan apakah kejadian yg bersifat
parosksismal adalah mrpk bangkitan epilepsi
2. Apabila BENAR terdpt bangkitan epilepsi,
tentukan Tipe Bangkitan (klasifikasi ILAE
1981)
3. Tentukan Etiologi dan sindroma epilepsi, atau
penyakit epilepsi apa yg diderita pasien
(klasifikasi ILAE 1989)
DIAGNOSIS EPILEPSI –
Anamnesis (1)
Langkah pertama ditempuh melalui: ANAMNESIS
a. Gejala sebelum, selama, dan pasca bangkitan
b. Ada tidaknya penyakit yg diderita yg mungkin
menjadi penyebab
c. Usia awitan, durasi, frekuensi, interval
terpanjang antar bangkitan
d. Riwayat epilepsi sebelumnya dan respons
terhadap terapi (dosis, kadar OAE, kombinasi
terapi)
e. Riwayat epilepsi dlm keluarga
DIAGNOSIS EPILEPSI –
Anamnesis (2)
f. Riwayat keluarga dgn penyakit neurologik lain,
psikiatrik, atau sistemik
g. Riwayat saat dlm kandungan, kelahiran, dan
perkembangan bayi/anak.
h. Riwayat bangkitan neonatal/kejang demam
i. Riwayat trauma kepala, infeksi SSP, dll
DIAGNOSIS EPILEPSI –
Pemeriksaan Fisis
1. P. FISIS UMUM
Amati tanda2 gangguan yg berhub dgn epilepsi, mis:
trauma kepala, infeksi telinga, kongenital, kecanduan
alkohol, kelainan kulit (neurofakomatosis), dll
2. P. FISIS NEUROLOGIS
Amati adanya gejala neurologik fokal atau difus, Todd’s
paralysis, dll
DIAGNOSIS EPILEPSI –
Pemeriksaan Penunjang
1. EEG
Rekaman EEG paling
berguna pada dugaan
suatu bangkitan.
EEG membantu
menunjang diagnosis
dan penentuan jenis
bangkitan maupun
sindroma epilepsi,
dan kadang2 dpt
membantu
menentukan
prognosis dan
penentuan
perlu/tidaknya
pengobatan AED.
2. Brain Imaging: CT
Scan kepala, MRI,
PET, SPECT
3. Laboratorium
Klasifikasi epilepsi
Strategi Terapi
• Mencegah atau menurunkan lepasnya muatan listrik
syaraf yang berlebihan melalui perubahan pada
kanal ion atau mengatur ketersediaan neurotransmitter
Prinsip pengobatan pada epilepsi
Lindungi
kepala Segera posisikan pada
2 6 posisi recovery
TERIMAKASIH