Anda di halaman 1dari 10

SPIRIT

KEPEMIMPINA
N
OUR TEAMS
Randi Renaldi 41187001200002

Gandung kholid shidiq 41187001200044

Muhammad Rizky 41187001200045


Dr. Ruslan Abdulgani menjelaskan bahwa Prof.
Sounck Hurgronje ditemui pemerintah Belanda karena
pemerintah kolonial terancam kehilangan kekuasaan dan
daerah jajahannya. Pemerintah Belanda juga harus
memberikan kebebasan beribadah kepada umat islam
Indonesia, tidak memberikan ajaran islam yang berkenaan
dengan pemerintah dan politik kepada mereka, dan harus
memberikan kesempatan seluas luasnya untuk aktivitas
dalam urusan social saja.

Kaum Muslimin Indonesia melalui ibadah haji


SPIRIT HAJI memperoleh semangat baru untuk melanjutkan gerakan
pembebasan, terutama setelah mereka bertemu dengan
DAN UMRAH sejumlah bangsa Muslim, sementara Mekah sejak abad 16
dan 17 menjadi pusat para pemberontak Muslim yang
melarikan diri dari kejaran penjajah. Jamaah haji ketika itu
sangat ditakuti pemerintah Kolonial Belanda, berkat spirit
ajaran yang bergelora dalam jiwanya dan selalu tampil
dalam gerakan perlawanan terhadap kezaliman kaum
penjajah serta para pengkhianat dari kalangan bangsa
sendiri.
SPIRIT KEPEMIMPINAN MEKAH
Nabi Ibrahim diberikan anugerah sebagai seorang pemimpin yang memiliki prinsip
tauhid yang kokoh, gigih berani menghadapi para musuh, dan sikap tegas dalam
menghadapi kesesatan termasuk kesesatan bapak sendiri dan kaumnya. Karakter
kepemimpinan ini juga diteruskan oleh keturunannya, yakni Baginda Rasulullah saw.
Sebagai pemimpin umat sampai akhir zaman. Berkat kepemimpinannya itulah seluruh
umat Islam diundang ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji. Kepemimpinan
Mekah tersimpan dalam Ka’bah. Atsar-nya dalam Al-Qur’an dan renungkan maknanya
agar masuk ke dalam lubuk hati yang paling dalam. Seperti para nabi, Nabi Ibrahim,
Nabi Nuh, dan para nabi lainnya mempertahankan prinsip tauhid dan melakukan
perubahan bagi bangsanya. Mereka para tokoh pembaru yang membawa manusia
menuju terangnya kehidupan ilahiah. Mereka menjelaskan prinsip tauhid dengan
Bahasa kaum mereka masing-masing. Begitu juga dengan Nabi Muhammad saw. yang
kemudian jejaknya diikuti oleh para Wali Songo.
Spirit kepemimpinan Madinah
Lembaran Madinah Al-Munawwarah sebagai uraian
yang sempurna dari Nabi Ibrahim tesis yang merupakan
pancaran ajaran dan akhlak Baginda Rasulullah saw.
tersimpan dalam atsar Masjid Nabawi, Maqam Baqi,
Maqam Syuhada, Perang Badar dan Perang Uhud. Beliau
juga merupakan tokoh sentral Piagam Madinah dan tokoh
utama nasionalisme Madinah. Pada Senin, 20 September
622 M, Nabi Muhammad saw. Berhijrah dari Mekah ke
Madinah. Hijrah ini adalah bagian dari strategi yang paling
baik dalam menguasai Mekah sebagai episentrum ajaran
tauhid, sementara Madinah sebagai episentrum kedua untuk
membangun Negara yang beradab. Piagam Madinah salah
satu monument yang paling penting sebagai kota yang
beradab, yaitu kontrak masyarakat dalam kehidupan
bermasyarakat. Rasulullah saw mengimplementasikan
ajaran tauhid di Madinah dengan membangun negara
Madinah Al-Munawwarah sebagai Darut Tauhid dan Darul
Iman.
PIAGAM MADINAH DAN PANCASILA
Piagam Madinah lahir dari Rahim peradaban islam. Piagam ini
diakuin sebagai bentuk perjanjian dan kesepakatan bersama untuk
membangun masyarakat Madinah yang plural, adil dan berperadaban. Di
mata para sejarawan dan sosiolog barat, Robert N. Bellah, Piagam
Madinah yang disusun oleh Rasulullah saw. dinilai sebagai konsitusi
termodern di zamannya atau konstitusi pertama didunia. Piagam
Madinah yang asli tidak mengenal uraian berdasarkan pasal dan ayat,
namun untuk kepentingan analisis ini maka perlu diuraikan. Piagam
Madinah terdiri dari 45 pasal yang dimulai dengan pendahuluan sampai
pasal 45 sebagai penutup yang isinya dapat disarikan dalam berbagai
komponen sebagai berikut :
• Komponen Nilai-Nilai Dasar
• Negara Kebangsaan
• Norma Hukum dan Jaminan Social
• Asas Menyelesaikan Perselisihan
• Muslim dan Yahudi Memiliki Kewajiban Yang Sama
• Prinsip Pluralitas Agama
• Komando Perang
• Nasionalisme
Asas perdamaian
Negeri Madinah meletakkan pondasi dan prinsip
perdamaian bagi seluruh komponen suku dan agama.
Tujuannya agar tercipta negeri yang makmur, aman, dan
sejahtera. Hal ini dapat diibaratkan dengan komunitas lebah
yang bersatu dalam komando ratunya, bekerja sesuai dengan
kasta masing-masing, untuk mengolah madu yang sangat
berguna bagi manusia. Namun jika ada yang mengganggu,
maka tentara lebah tidak segan-segan membunuh para
pengganggunya, meskipun harus berhadapan dengan
kematian. Pengganggu dan penjahat adalah pengkhianat
Piagam Madinah yang layak diperangi.
Pengkhianat Negara
Musuh utama bangsa Indonesia adalah pengkhianat konsistusi, sebagaimana dalam
Piagam Madinah. Penghianat perjanjian Madinah adalah Bani Qurayzha sebagai pembela
orang-orang diluar Madinah. Sebagai konsekuensinya adalah hukuman mati. Hukuman ini
diaksanakan sebagai pelajaran bagi mereka. Musuh utama Indonesia adalah penghianat
perjuangan para syuhada dan pendiri Republik, sebagaimana tertuang dalam perjanjian
bersama, UUD 1945 dan Pancasila sebagai replikasi Piagam Madinah. Pengkhianat adalah
setiap komponen bangsa yang mengedepankan sifat-sifat kesetanan dan meminggirkan sifat-
sifat Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai wujud tauhid sifatiyah. Jika sifat kesehatan yang
muncul maka Negara yang hancur, namun jika sifat ketuhanan yang muncul maka bangsa
akan berjaya dan akan tercita kehidupan berbangsa dan bernegara yang adil dan sejahtera. Al-
Qur’an telah memberikan salah satu rusaknya tata Negara, yaitu negera saba’ yang mengalami
krisis ekonomi, krisis ekologis, dan krisis politik.
Kesimpulan
Dalam haji dan umrah yang mabrur, jamaah medapatkan oleh-oleh berupa
perubahan kondisi rohani terutama yang menyangkut kepemimpinan. Jamaah
haji dan umrah yang diharapkan menjadi pemimpin yang visioner dan mampu
memperbaiki kekacauan dimasa depan, terutama dalam tatanan moralitas
bangsa. Kita sebagai umat muslim wajib mempelajari bagaimana spirit
kepemimpinan yang di ajarkan oleh ajaran Mekah Nabi Ibrahim as dan ajaran
Madinah Nabi Muhammad saw. Bukan hanya mempelajari, umat muslim juga
harus mengimplementasikannya menjadi pemimpin yang mempunyai akhlak
yang didasarkan kepada Nabi Ibrahim as dan Nabi Muhammad saw serta
menjadi pemimpin memiliki sifat ketuhanan dan menghilangkan sifat kesetanan
agar bangsa menjadi bangsa yang makmur dan sejahtera.
THANKS YOU

Anda mungkin juga menyukai