oleh:
Siti Ngafiyah
G0004200
STATUS PENDERITA
IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ny. S
Umur : 76 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Alamat : Klampuyan 8/10 Plupuh, Sragen
Tanggal masuk : 12 Februari 2010
Tanggal Pemeriksaan: 16 Februari 2010
No. RM : 994943
ANAMNESIS
A. Terapi Paru :
IVFD RL + 2 amp aminofilin 30 tpm
Injeksi Ranitidin 1 amp/ 12 jam
Injeksi ceftriakson 2g/24 jam
Ambroxol tab 3X 30 mg
Balance cairan
B. Terapi Jantung
Injeksi Furosemid 1 amp/ 12 jam
Digoksin 1X 1tab
Terapi Rehabilitasi Medik
Fisioterapi :
Positioning
Perkusi atau vibrasi bila
a. Perkusi bertujuan untuk melepaskan sekret di paru
supaya mudah keluar. Yaitu dengan cara mengetuk dinding
dada berulang dengan ujung jari pada setiap segmen paru
selama 1-2 menit.
b. Vibrasi bertujuan untuk melepaskan sekret paru. Pasien
bernapas dalam kemudian letakkan tangan pada dada pasien,
lakukan getaran (gunakan lengan dan otot bahu), pasien disuruh
menghembuskan napas.
Postural drainage: Membantu secara efektif pengeluaran
sekret dari paru dan jalan napas. Posisi kepala/ dada
letaknya lebih rendah selama 15 menit
Latihan batuk.
Mobilisasi terbatas untuk mencegah ulkus dekubitus karena
berbaring lama
Occupational terapi :
BONKIEKTASIS
Definisi
1. Infeksi pernapasan
• Campak
• Pertusis
• Infeksi adenovirus
• Infeksi bakteri contohnya Klebsiella,
Staphylococcus
atau Pseudomonas br>- Influenza
• Tuberkulosa
• Infeksi jamur
• Infeksi mikoplasma
2. Penyumbatan bronkus
Benda asing yang terisap
Pembesaran kelenjar getah bening
Tumor paru
Sumbatan oleh lendir3.
3. Cedera penghirupan
Menghirup getah lambung dan partikel makanan
Cedera karena asap, gas atau partikel beracun
4. Keadaan genetik
Fibrosis kistik
Diskinesia silia, termasuk sindroma Kartagener
Kekurangan alfa-1-antitripsin
Kelainan imunologik
Sindroma kekurangan imunoglobulin
Disfungsi sel darah putih
Kekurangan koplemen
Kelainan autoimun atau hiperimun tertentu seperti rematoid
artritis, kolitis ulserativa
Keadaan lain
• Penyalahgunaan obat (misalnya heroin)
• Infeksi HIV
• Sindroma Young (azoospermia obstruktif)
• Sindroma Marfan.
Patogenesis
Faktor Mekanik
Faktor Radang dan Nekrosis
Radang pada saluran pernafasan silia
dari sel-sel epitel bronkus tidak berfungsi.
Epitel kolumner degenerasi diganti menjadi
epitel torak
elemen kartilago muskularis mengalami nekrosis dan
jaringan elastis yang terdapat disekitarnya mengalami
kerusakan
bronkial abnormal
Perubahan anatomi dinding
bronkial Gangguan
bersihan sekresi
menyebabkan kolonisasi dan
infeksi dengan organisme
patogen
hasilnya adalah
kerusakan bronkus berlanjut
dan lingkaran setan kerusakan
bronkus, dilatsi, gangauna
pembersihan sekret, infeksi
berulang dan kerusakan
bronkus lebih diffuse.
Faktor Mekanik
Distensi mekanis sebagai akibat dinding bronkus yang
lemah, sekret yang menumpuk dalam bronkus, adanya
tumor atau pembesaran kelenjar limfe
Keluhan
- mengeluh batuk produktif yang sering bersifat menahun, disertai dahak
purulen dalam jumlah banyak
- Sesak nafas timbul apabila ada stagnasi sputum yang luas pada saluran
nafas dan keradangan akut.
Bronkoskopi
Tidak dapat digunakan untuk melihat ektasis, akan
tetapi dapat untuk mengetahui adanya tumor atau
benda asing, sumber batuk darah, sputum dan
perdarahan.
Pemeriksaan faal paru
Untuk melihat akibatnya yaitu kelainan resrtiksi dan atau
obstruksi.
Bronkiektasis sedang
Bronkiektasis berat
Bronkiektasis ringan, Ciri klinis :
batuk-batuk dan sputum warna hijau
hanya terjadi sesudah demam (ada infeksi
sekunder)
produksi sputum terjadi dengan adanya
perubahan posisi tubuh
biasanya ada hemoptisis sangat ringan,
pasien tampak sehat dan fungsi paru
normal.
Foto dada normal.
Bronkiektasis sedang, Ciri klinis :
batuk-batuk produktif terjadi tiap saat, sputum timbul tiap saat
(umumnya warna hijau dan jarang mukoid, serta bau mulut busuk)
Bronkitis kronis
Tuberkulosis paru
Abses Paru
Tumor Paru
Penatalaksanaan
1. Konservatif
- mengobati penyakit dasar
- drainase postural
- Penggunaan antibiotika yang tepat dan
segera
- Mencairkan sputum yang kental, hal ini dapat
dilakukan dengan misalnya : inhalasi uap air
panas atau dingin (menurut keadaan),
menggunakan obat-obat mukolitik dan
perbaikan hidrasi tubuh (banyak minum air
putih)
drainase postural
Tindakan ini merupakan cara paling efektif untuk mengurangi gejala,
tetapi harus dikerjakan terus menerus.
2. Pembedahan
Paling ideal dilakukan pada bagian yang sakit
Indikasi : Batuk darah berulang, proses ektasis
yang local/ soliter
Kontra indikasi: pada bronkiektasis yang difuse,
faal paru yang jelek
Penyulit
Infeksi sekunder
Prognosis