Anda di halaman 1dari 14

K3

LINGKUNGAN
KELISTRIKAN

NAMA : KADEK HERMAWAN DWIANA


NIM : 2015313126
KELAS : 1 EBT/TEKNIK LISTRIK
PENGERTIAN K3

 KESEHATAN KESELAMATAN KERJA

K3(kesehatan keselamatan kerja) adalah upaya perlindungan bagi tenaga kerja agar selalu
dalam keadaan sehat dan selamat saat sedang bekerja di tempat kerja. Tempat kerja adalah
ruang tertutup atau terbuka , bergerak atau tetap, atau sering dimasuki tenaga kerja untuk
keperluan usaha dan tempat terdapat sumber – sumber berbahaya
ARTI PENTING KESELAMATAN KERJA

 Listrik merupakan sarana yang vital dan sangat dibutuhkan oleh manusia baik
untuk kegiatan individu, kegiatan kerja maupun kegiatan umum.
 gedung perkantoran, pasar tempat tinggal dan bangunan industri seluruhnya
memerlukan tenaga listrik, apakah untuk penerangan mesin pendingin ruangan
tenaga gerak alat produksi, sarana pengaman transportasi dan alat penunjang
lainnya.
 Penggunaan listrik sangat luas dalam segala segi kehidupan manusia.
 Dapat menimbulkan malapetaka bagi kehidupan manusia baik berupa kecelakaan,
timbulnya kebakaran dan terganggunya proses produksi. Oleh karena itu perlu
dilakukan tindakan-tindakan pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya
bahaya-bahaya akibat listrik
PENGAWASAN KESELAMATAN KERJA

 Undang-undang Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 pasal 2 ayat (2) adalah pada setiap
tempat kerja dimana listrik dibangkitkan, dirubah, dikumpulkan, disimpan, dibagi-bagikan
atau disalurkan dan pada pasal 3 ayat (1) dinyatakan bahwa dengan peraturan perundang
undangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja untuk mencegah
terkena aliran listrik yang berbahaya.

 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Kep-75/MEN/2004 tentang


Pemberlakuan SNI No: SNI-04 -0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik
2000 (PUIL. 2000) di tempat kerja, adalah dimulai dari kegiatan perencanaan; pemasangan,
pemeriksaan, pengujian, pelayanan dan pemeliharaan terhadap obyek instlasi listrik arus
kuat dengan tegangan > 25 volt dan dayanya > 100 watt. Pengawasan Keselamatan Kerja
Listrik untuk tempat kerja dimulai dari titik meter dan Jika di tempat kerja tenaga listrik
dibangkitkan sendiri maka secara keseluruhan pengawasan dimulai dari titik pembangkit
sampai ke titik beban
TUJUAN PENGAWASAN

 adalah untuk menghindari, mencegah dan mengurangi sebanyak mungkin kecelakaan serta
bahaya kebakaran terhadap manusia dan harta benda akibat dari gagalnya atau salah
bekerjanya suatu sistem kelistrikan dan peralatan listrik

 Secara umum kecelakaan yang terjadi pada pembangkit tenaga listrik, saluran transmisi,
saluran distribusi dan instlasi listrik lainnya berhubungan dengan keadaan mesin, alat kerja
dan perlatan kerja lainnya, keadaan ruangan, sifat pekerjaan dan cara Kerja

 Berdasarkan keadaan di atas maka dalam menempatkan perlengkapan listrik, tidak boleh
ditempatkan di daerah lembab atau basah, daerah atau ruangan yang mengandung gas,
uap, debu, cairan atau zat lain yang dapat merusak perlengkapan listrik dan ruangan yang
suhunya melebihi batas normal.
BAHAYA LISTIK

 Ada empat jenis cidera utama akibat listrik: tersengat listrik (electrical shock), luka
bakar (burn), meninggal karena sengatan strik (electrocution), dan jatuh (fall).
Beberapa cidera bisa saja tidak terlihat secara visual.

 Pada umumnya faktor-faktor yang menyebabkan manusia mengalami kecelakan


listrik antara lain : kurangnya keterampilan seseorang tentang kelistrikan; kondisi
yang tidak sehat, mengantuk, mabuk, dll; mengabaikan perawatan & pemeliharaan
alat; kecerobohan di waktu kerja, menganggap remeh pekerjaan, percikan api
EFEK SENGATAN
LISTRIK
UPAYA YANG HARUS DILAKUKAN

 pengenalan lingkungan kerja ( Recognition)

 Evaluasi lingkungan kerja ( Evaluation)

 Pengendalian lingkungan kerja (EnvironmentalControl Measures).

Apabila tidak mengenali, mengevaluasi dan mengendalikan bahaya maka


kemungkinan mengalami cidera atau meninggal karena listrik,terbakar atau terjatuh
sangat besar sekali.
PENCEGAHAN TERHADAP BAHAYA LISTRIK

 Berilah tanda bahaya pada aliran listrik yang berbahaya, misalnya di pagar

 Untuk pencegahan terhadap sentuhan langsung adalah : usahakan melakukan perbaikan


instalasi listrik dalam keadaan tidak bertegangan setiap bagian yang harus
ditutup/dilindungi atau diisolasi/disekat dan jika tidak mungkin untuk ditutup dan diisolasi
harus diberi tanda peringatan, pakailah alas kaki dari bahan isolasi atau gunakanlah
peralatan kerja yang berisolasi, dilarang menggunakan penghantar yang isolasinya sudah
mengering atau terkelupas

 Untuk pencegahan terhadap sentuhan tidak langsung adalah bagian aktif harus diisolasi
dengan bahan yang cocok, semua bagian konduktif terbuka perlengkapan dan instalasi
listrik serta titik netral sistem lstrik sumbernya harus dibumikan
APD (ALAT PERLINDUNGAN DIRI)

APD sebagai alat yang dikenakan oleh pekerja untuk memberikan perlindungan dari
bahaya, tentunya wajib disediakan oleh perusahaan. Perusahaan harus menyediakan APD yang
cukup dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan bergantung pada tugas pekerjaan
yang harus dilakukan, APD untuk pekerja yang bertugas sebagai seorang teknisi listrik minimal,
terdiri dari:
Helm Pengaman (Safety Helmet)

Tujuan menggunakan helm adalah untuk menghindari benturan benda tajam dan berat
yang dapat melukai kepala. Selain itu, kepala juga terlindung dari api, percikan bahan kimia,
suhu ekstrem, dan radiasi panas.
 Penyumbat Telinga (Ear Plug)

Menggunakan ear plug dapat menghalau suara bising yang dapat merusak organ dalam telinga
Kacamata Pengaman (Safety Glasses)

Kacamata dapat menjaga mata, baik dari paparan debu maupun asap yang dapat membuat
mata iritasi, percikan cairan kimia yang umumnya terjadi di dalam laboratorium, atau cahaya
yang sangat terang dan panas seperti di area pengelasan.
Respirator

Masker pernafasan memiliki fungsi untuk menyaring cemaran bahan kimia, partikel debu,
mikroorganisme, asap, uap, aerosol, atau kotoran lain yang mengotori udara yang Anda hirup.
Sehingga, kesehatan organ pernapasan dapat lebih terjaga dan sehat.
Pelindung Wajah (Face Shield)

Face shield atau alat pelindung wajah adalah komponen APD yang penting untuk
mengurangi kemungkinan wajah terpapar cemaran air atau udara, zat kimia berbahaya, percikan
larutan panas, ataupun goresan benda tajam lainnya.
Tali Pengaman (Safety Harness)

Safety harness pada dasarnya adalah bagian dari sabuk keselamatan yang wajib
digunakan orang yang harus berhadapan dengan ketinggian.
 Sabuk Pengaman (Safety Belt)

Sama seperti poin sebelumnya, alat ini juga digunakan ketika pekerja bekerja di ketingian.
Sarung Tangan (Gloves)

Beberapa pekerjaan yang berhubungan dengan larutan kimia, proses pemanasan, ataupun
komponen benda tajam, umumnya mengharuskan pemakaian sarung tangan secara intensif
mengingat tingginya risiko cedera.
 Sepatu Karet (Sepatu boots)

  sepatu boot berfungsi untuk melindungi kakidari tusukan benda tajam, bahan kimia


berbahaya, cairan yang terlalu dingin atau panas, dan lain-lain.
Jas Hujan (Raincoat)

Jas hujan berfungsi untuk melindungi tubuh dari percikan air, baik ketika harus bekerja di
bawah air hujan maupun ketika mencuci peralatan dengan air dalam jumlah besar.
Coverall atau Wearpack

Wearpack adalah pakaian khusus yang dipakai oleh orang-orang yang memiliki risiko pekerjaan
tinggi. Model pakaian ini umumnya menutupi leher hingga mata kaki sehingga dapat
mengamankan seluruh tubuh.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai