Anda di halaman 1dari 13

Transfer Pricing

Pengertian Transfer Pricing


1 dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu:
– Pengertian yang bersifat netral
Murni merupakan strategi dan taktik bisnis tanpa motif
pengurangan beban pajak.
– Pengertian yang bersifat pejoratif

Upaya untuk menghemat beban pajak dengan taktik, antara


lain, menggeser laba ke negara yang tarif pajaknya rendah
(Suandy,2006) : 2

Tindakan pengalokasian laba dari entitas


perusahaan di satu negara ke entitas perusahaan
negara lain, dalam grup perusahaan dengan tujuan
untuk meminimalisir bukan menghindari pajak
3

Tujuan yang ingin dicapai dalam Transfer Pricing antara


lain sbb:
1. Mengurangi beban pengenaan pajak
2. Mengamankan posisi kompetitif atau daya saing
anak/cabang perusahaan dan penetrasi pasar
3. Evaluasi kinerja anak/cabang perusahaan
mancanegara
4. Memaksimalkan penghasilan global
Perusahaan Multinasional
Pengertian perusahaan multinasional :

Perusahaan yang beroperasi melewati lintas


batas antar negara, yang terikat hubungan istimewa,
baik karena penyertaan modal saham, pengendalian
manajemen atau penggunaan teknologi, dapat
berupa anak perusahaan, cabang perusahaan, agen
dan sebagainya dengan berbagai tujuan antara lain
untuk memaksimalkan laba setelah pajak
(meminimalkan pajak).
Perencanaan Pajak
5

Pengertian :
Penstrukturan yang berkaitan dengan potensi
pajaknya, yang akan menekan pada pengendalian
transaksi yang mempunyai konsekuensi pajak
Tujuan :
Mengefensiasikan jumlah pajak yang akan
ditransfer kepada pemerintah, dengan cara Tax
Avoidance dan Tax Evasion. Tax Avoidance satu
satunya cara legal yang dapat ditempuh oleh WP
dalam efisiensi pembayaran pajaknya.
Perencanaan Pajak pada Perusahaan
Multinasional
6

Dalam perencanaan pajak, perusahaan multinasional memiliki


keunggulan tertentu atas perusahaan yang murni domestik
karena memiliki fleksibelitas geografis lebih besar dalam
menentukan lokasi produksi dan sistem distribusi. Fleksibelitas
ini memberikan peluang untuk memanfaatkan perbedaan antar
yurisdiksi pajak nasional sehingga dapat menurunkan beban
pajak perusahaan secara keseluruhan. Pergeseran beban dan
pendapatan melalui ikatan-ikatan dalam perusahaan juga
memberikan peluang tambahan bagi perusahaan multinasional
untuk meminimalkan pajak global yang dibayarkan
Perbedaan yuridiksi pajak menimbulkan
7
permasalahan dalam perncanaan pajak
perusahaan multinasional. Solusinya perusahaan
multinasional memecah-mecah penghasilan dan
biaya yang dialokasikan di berbagai yurisdiksi
untuk menghindari adanya pajak berganda,
melalui perjanjian penghindaran pajak berganda.
Penghindaran pajak berganda dapat dihindari
dengan:
1. Penghasilan yang dikenakan sebaiknya hanya
satu negara saja;
2. perhitungan untuk kredit pajak dapat dilakukan
dengan pajak yang terutang.
 Pajak berganda dapat diminimalisir dengan :

1. Kredit Pajak, wajib pajak yang dapat mengurangi jumlah pajak


8
terutangnya yang di luar negeri dari jumlah pajak yang berdasarkan
penghitungan peraturan pajak domestik. Pengurangan yang sifatnya
langsung dari jumlah pajak terutang, sehingga mengurangi pajak
berganda;
2. Perjanjian Perpajakan, mengatur tentang penghasilan dari antar negara
yang dikenakan pajak atau tidak dikenakan pajak oleh otoritas negara dari
pengahsilan yang diperoleh atau tidak diperoleh;
3. Surga Pajak, suatu negara yang pengenaan pajaknya rendah atau bahkan
tidak ada pengenaan pajak atas penghasilan yang diperoleh. Kebanyakan
perusahaan multinasional akan menggunakan negara tax havens untuk
menggeser penghasilannya dari negara yang tarif pajaknya tinggi ke negara
tax havens melalui transfer pricing;
9

4. Pengecualian Pajak, perusahaan tertentu yang


tidak perlu membayar pajak penghasilan dari
penghasilan yang diperolehnya;
5. Prinsip Penangguhan, penundaan pajak
penghasilan bagi perusahaan induk yang mempunyai
penghasilan di luar negeri, sampai perusahaan induk
tersebut diterima
Transfer Pricing pada Perusahaan Multinasional
10
Perusahaan multinasional yang beroperasi di
Indonesia, maupun perusahaan multinasional diluar
negeri yang mempunyai unit di Indonesia pada
umumnya akan senantiasa berusaha dengan
instrumen transfer pricing, mencapai salah satu
tujuannya memaksimalkan keuntungan dengan
berupaya meminimalkan beban pajaknya, terutama
Pajak Penghasilan Badan
Ketentuan Perpajakan tentang
Transfer Pricing Di Indonesia
11
Transfer Pricing dapat terjadi baik antar wajib pajak
dalam negeri maupun antara wajib pajak dalam negeri
dengan pihak luar negeri, terutama yang berkedudukan di
tax heaven countries. Terhadap transaksi antara wajib
pajak yang mempunyai hubungan istimewa Undang-
undang Perpajakan Indonesia menganut asas material
(suctance over form rule). Hubungan istimewa tersebut
dapat mengakibatkan kekurangwajaran harga, biaya atau
imbalan lain yang direalisasikan dalam suatu transaksi
usaha.
Kekurangwajaran diatas12 dapat terjadi pada:
– Harga penjualan

– Harga pembelian

– Alokasi biaya administrasi dan umum

– Pembebanan bunga atas pemberian

pinjaman oleh pemegang saham


Untuk mencegah terjadinya penghindaran pajak
dalam penentuan harga yang 13 tidak wajar (non

arm’s length price) yaitu dengan menerapkan


ketentuan yang dasarnya memberikan tanggung
jawab dan wewenang aparat pajak untuk
melakukan koreksi terhadap transaksi yang tidak
wajar dengan pihak lain yang mempunyai
hubungan istimewa.

Anda mungkin juga menyukai