Anda di halaman 1dari 6

EFEK FOTOLISTRIK

Efek fotolistrik adalah gejala terlepasnya elektron pada logam


akibat disinari cahaya, atau gelombang elektromagnetik pada
umumnya. Elektron yang terlepas pada efek fotolistrik disebut
elektron-foto.
Heinrich Hertz

Heinrich Hertz ilmuwan yang pertama kali mengamati gejala


efek fotolistrik melalui percobaan tabung lucutan
Hertz melihat bahwa lucutan elektrik akan menjadi lebih mudah
jika cahaya ultraviolet dijatuhkan pada elektrode tabung lucutan
(sebagai bahan elektrode digunakan logam Natrium). Ini
menunjukkan bahwa cahaya ultraviolet dapat mencabut elektron
dari permukaan logam, atau sekurang-kurangnya memudahkan
elektron terlepas dari logam.
Efek fotolistrik hanyalah salah satu dari beberapa proses pada
mana elektron dapat dilepaspancarkan dari permukaan suatu
bahan. Beberapa cara lainnya adalah sebagai berikut.
 Emisi Termionik
 Emisi medan(lucutan elektrik)
 Emisi lanjutan (secondary emission)
Penjelasan sederhana tentang gejala terlepasnya elektron melalui
efek fotolistrik adalah berkas cahaya memberikan energinya
kepada elektron. Jika energi ysng diberikan cahaya tersebut
sama atau lebih besar dari pada energi ikat elektron maka
elektron akan lepas dari logam. Peralatan utama dari set
percobaan efek fotolistrik yaitu plat logam, tabung kaca,
galvanometer, dan potensiometer.
Dari melakukan percobaan set alat fotolistrik dapat
dipelajari beberapa hal, diantaranya:

1. Gejala terjadinya efek fotolistrik.

2. Pengaruh intensitas dan frekuensi cahaya terhadap kuat arus


fotoelektrik.

3. Nilai energi kinetik terbesar yang dimiliki elektron-elektron


foto

4. Kebergantungan potensial penghenti terhadap intensitas


cahaya.

5. Jika energi kinetik elektron tercepat dilambangi Kmaks,


maka:

Kmaks = e Vs

Anda mungkin juga menyukai