Anda di halaman 1dari 12

MEKANISME PASAR

DALAM EKONOMI
ISLAM
M.HARIS RIYALDI
Definisi
• Pasar adalah mekanisme yang dapat mempertemukan
pihak penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual
beli barang dan atau jasa.
• Mekanisme pasar adalah cara bekerja suatu pasar
berdasarkan pada sistem pasar yang ada.
Urgensi Pasar
• Pentingnya pasar dalam Islam tidak terlepas dari fungsi
pasar sebagai wadah bagi berlangsungnya kegiatan jual
beli.
Islam dan Sistem Pasar
• Sistem pasar = sistem pertukaran barang melalui kegiatan
perdagangan atau jual beli antara penjual dan pembeli.
• Perdagangan dilakukan oleh produsen sendiri atau saudagar
yang membeli barang dari produsen dan menjualnya kepada
konsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
• Perdagangan sangat penting, dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidup.
• Dalam Islam, perniagaan adalah fardhu kifayah.
• Pedagang Islam bukan saja berusaha untuk mendapat
keuntungan, tetapi juga berusaha memenuhi kebutuhan
hidup masyarakat demi kesempurnaan dalam menunaikan
hukum Allah SWT.
• Islam menggalakkan umatnya supaya aktif dalam
perniagaan agar tidak bergantung kepada orang lain.
• Allah menegaskan bahwa mencari kurnia-Nya dengan
perdagangan adalah halal:

• artinya: Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan


riba. (Al-Baqarah: 275)
• Rasulullah SAW menganjurkan berniaga: “Berniagalah
kamu, karena sembilan per sepuluh dari rezeki terdapat
dalam perdagangan.” (Ihya, dalam Misykat, 266)
Pasar, negara, individu  dan masyarakat selalu
menjadi diskursus hangat  dalam ilmu ekonomi.
• Ekonomi kapitalis menghendaki pasar bebas untuk
menyelesaikan  permasalahan ekonomi, mulai dari produksi,
konsumsi sampai distribusi. Semboyan kapitalis adalah lassez
faire et laissez le monde va de lui meme (Biarkan ia berbuat dan
biarkan ia berjalan, dunia akan mengurus diri sendiri).
• Maksudnya, biarkan sajalah perekonomian berjalan dengan
wajar tanpa intervensi pemerintah, nanti akan ada suatu tangan
tak terlihat (invisible hands) yang akan membawa perekonomian
tersebut ke arah equilibrium.
• Para pendukung paradigma pasar bebas telah melakukan
berbagai upaya akademis untuk meyakinkan bahwa pasar adalah
sebuah sistem yang mandiri (self regulating).
• Mekanisme pasar yang ditawarkan oleh Kapitalisme, dalam
perkembangannya telah menimbulkan monopoli pasar.
Mekanisme Pasar Perspektif Sosialis
• Sementara itu, sistem ekonomi sosialis yang dikembangkan oleh Karl Max
menghendaki maksimasi peran negara.
• Negara harus menguasai  segala sektor ekonomi untuk memastikan keadilan
kepada rakyat mulai dari means of production sampai mendistribusikannya
kembali kepada buruh, sehingga mereka juga menikmati hasil usaha.
• Pasar dalam paradigma sosialis, harus dijaga agar tidak jatuh ke tangan
pemilik modal (capitalist) yang serakah sehingga monopoli means of
production dan melakukan ekspolitasi tenaga buruh lalu memanfaatkannya
untuk mendapatkan profit sebesar-besarnya.
• Karena itu equilibrium tidak akan pernah tercapai, sebaliknya ketidakadilan
akan terjadi dalam perekonomian masyarakat. Negara harus berperan
signifikan untuk mewujudkan equilibrium dan keadilan ekonomi di pasar.
• Menurut faham ini, harga-harga ditetapkan oleh pemerintah, penyaluran
barang dikendalikan oleh negara, sehingga tidak terdapat kebebasan pasar.
Semua warga masyarakat adalah ”karyawan” yang wajib ikut memproduksi
menurut kemampuannya dan akan diberi upah menurut kebutuhannya.
Permasalahan Pasar
• Dalam kenyataannya sulit ditemukan pasar yang berjalan
sendiri secara adil (fair). Distorsi pasar tetap sering
terjadi, sehingga dapat merugikan para pihak.
• Pasar yang dibiarkan berjalan sendiri (laissez faire), tanpa
ada yang mengontrol, ternyata telah menyebabkan
penguasaan pasar sepihak oleh pemilik
modal (capitalist) penguasa infrastruktur dan pemilik
informasi. 
Mekanisme Pasar : Perspektif Islam
• Ekonomi Islam memandang bahwa pasar, negara, dan individu berada dalam
keseimbangan (iqtishad), tidak boleh ada sub-ordinat, sehingga salah satunya
menjadi dominan dari yang lain. 
• Pasar dijamin kebebasannya dalam Islam.
• Berdasarkan kajian para ulama klasik tentang mekanisme pasar tersebut, maka
Muhammad Najatullah Shiddiqi, dalam buku The Economic Entreprise in Islam,
menulis, “Sistem pasar di bawah pengaruh semangat Islam berdasarkan dua
asumsi, Asumsi itu adalah rasionalitas ekonomi dan persaingan sempurna.
Berdasarkan asumsi ini, sistem pasar di bawah pengaruh semangat Islam dapat
dianggap sempurna. Sistem ini menggambarkan keselarasan antar kepentingan
para konsumen.”
• Yang dimaksud dengan rasionalitas ekonomi, adalah upaya-upaya yang dilakukan
oleh produsen (penjual) dan konsumen (pembeli) dalam rangka memaksimumkan
kepuasannya masing-masing. Pencapaian terhadap kepuasan sebagaimana
tersebut tentunya haruslah diproses dan ditindak lanjuti secara berkesinambungan,
dan masing-masing pihak hendaknya mengetahui dengan jelas apa dan bagaimana
keputusan yang harus diambil dalam pemenuhan kepuasan ekonomi tersebut.
Prinsip-Prinsip Pasar dalam Islam
• Konsep mekanisme pasar dalam Islam dibangun atas prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Ar-Ridha, yakni segala transaksi yang dilakukan haruslah atas dasar kerelaan antara
masing-masing pihak (freedom contract). Hal ini sesuai dengan Qur’an Surat an Nisa’ : 29
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan
jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di
antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu.” (Qs: Annisa’ : 29)

2. Berdasarkan persaingan sehat (fair competition). Mekanisme pasar akan terhambat bekerja
jika terjadi penimbunan (ihtikar) atau monopoli.

3. Kejujuran (honesty), kejujuran merupakan pilar yang sangat penting dalam Islam, sebab
kejujuran adalah nama lain dari kebenaran itu sendiri. Sebab, nilai kebenaran ini akan
berdampak langsung kepada para pihak yang melakukan transaksi dalam perdagangan dan
masyarakat secara luas.

4. Keterbukaan (transparancy) serta keadilan (justice). Pelaksanaan prinsip ini adalah


transaksi yang dilakukan dituntut untuk berlaku benar dalam pengungkapan kehendak dan
keadaan yang sesungguhnya.
ETIKA TRANSAKSI DALAM PASAR
• Untuk menjaga hak-hak pelaku pasar dan menghindarkan transaksi yang menyebabkan distorsi
dalam pasar, maka diperlukan etika sbb:
1) Adil dalam takaran dan timbangan
2) Larangan mengonsumsi ribawi
3) Kejujuran dalam bertransaksi
4) Larangan Bai’ Najasyi
 Transaksi jual beli, dimana si penjual menyuruh orang lain memuji barangnya atau
menawar dengan harga tinggi agar orang lain tertarik pula untuk membeli.
5) Larangan Talaqi Al-Wafidain
 Menjemput penjual aatas barang dagangannya di luar kota, sebelum penjual tsb sampai ke
pasar.
6) Larangan menjual barang yang belum sempurna kepemilikannya.
 Seseorang tidak boleh menjual suatu barang yang belum penuh kepemilikannya dan
masih dalam keterlibatan pihak lain.
7) Larangan penimbunan harta (ihtikar).
 Yaitu menahan/ menimbun komoditas kebutuhan masyarakat untuk tidak dijual dengan
tujuan menaikkan harga.
 Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa melakukan ihtikar, dengan bertujuan untuk
menaikkan harga atas kaum muslimin maka orang itu berdosa, dan dia telah bebas dari
tanggungan Allah dan Rasul-Nya..”
8) Konsep kemudahan dan kerelaan dalam pasar.
 Setiap transaksi yang dilakukan harus mencerminkan keridhaan dan kerelaan masing-
masing pihak dalam menentukan kesepakatan dalam bertransaksi.
Penutup
• Dalam sistem ekonomi Islam, pasar yang ada
berdasarkan atas etika dan nilai-nilai syariah, baik dalam
bentuk perintah, larangan, anjuran, ataupun himbauan.
• Pelaku pasar mempunyai tujuan utama dalam melakukan
transaksi, yaitu untuk mencapai ridha Allah SWT demi
mewujudkan kemaslahatan hidup bersama di samping
kesejahteraan individu.
• Oleh karena itu, bertransaksi dalam pasar merupakan
ibadah seorang muslim dalam kehidupan ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai