Teknik Penganggaran Modal
Teknik Penganggaran Modal
Capital Budgeting
Keseluruhan proses dalam perencanaan dan
pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana,
jangka waktu pengembalian dana tersebut melebihi satu
tahun (Suratiyah, 2006)
Menurut Tandelilin (2001), tujuan investasi adalah untuk :
Menghasilkan sejumlah uang
Untuk mendapat kehidupan yang lebih layak / baik
dimasa yang akan datang.
Penganggaran Modal (Capital Budgeting)
Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk
produksi
Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg
memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama
beberapa periode pada saat yg akan datang.
Capital budget adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva
tetap
Penganggaran modal (capital budgeting) adalah proses
menyeluruh menganalisa proyek2 dan menentuan mana saja yang
dimasukkan ke dalam anggaran modal.
Pentingnya Penggangaran Modal
1. Payback period
2. Net Present Value (NPV)
3. Internal Rate of Return (IRR)
4. Profitability Ratio
5. Modified Internal Rate of Return (MIRR).
1. PAYBACK PERIOD (Periode Pengembalian)
Periode waktu yang menunjukkan berapa lama dana yang diinvestasikan akan
bisa kembali
Contoh:
Proyek pertama lebih bagus karena
mendapatkan 9000 pada tahun pertama
2. Net Present Value (NPV)
15
Kriteria:
NPV > 0 (nol) → usaha/proyek layak (feasible) untuk dilaksanakan
NPV < 0 (nol) → usaha/proyek tidak layak (feasible) untuk dilaksanakan
NPV = 0 (nol) → usaha/proyek berada dalam keadaan BEP dimana
TR=TC dalam bentuk present value.
16
Catatan:
Perkiraan cash in flow dan cash out flow yang menyangkut
proyeksi harus mendapat perhatian
Perkiraan benefit harus diperhitungkan dengan menggunakan
berbagai variabel (perkembangan trend, potensi pasar,
perkembangan proyek sejenis di masa datang, perubahan
teknologi, perubahan selera konsumen).
Contoh:
PV (inflows) = PV (investment costs)
Atau
Internal Rate of Return (IRR) - Discount rate at which NPV = 0.
Mencari IRR dilakukan dengan prosedur coba2 (trial dan error)
Jadi, apabila present value terlalu rendah maka kita merendahkan
IRR nya. Sebaliknya apabila PV terlalu tinggi, kita meninggikan
IRRnya
IRR
Kriteria penerimaan:
Apabila suatu proyek mempunyai IRR lebih besar
daripada biaya dana (cost of fund) maka proyek
diterima.
Ini berarti proyek menguntungkan karena ada kelebihan
dana bagi shareholder setelah dana yg dihasilkan
proyek digunakan untuk membayar modal.
IRR dibandingkan dengan cost of fund atau hurdle rate.
Perbandingan antara Metode NPV dan IRR
Apabila ada satu proyek yang independen maka NPV dan IRR
akan selalu memberikan rekomendasi yang sama untuk
menerima atau menolak usulan proyek tersebut.
Tapi apabila ada proyek2 yang mutually exclusive, NPV dan IRR
tidak selalu memberikan rekomendasi yg sama.
Ini disebabkan oleh dua kondisi:
1. Ukuran proyek berbeda. Yg satu lebih besar daripada yg
lain
2. Perbedaan waktu. Waktu dari aliran kas dari dua proyek
berbeda. Satu proyek aliran kasnya terjadi pada tahun2 awal
sementara yg proyek yg lain aliran kasnya terjadi pada
tahun2 akhir
Intinya: untuk proyek2 yg mutually exclusive, pilih proyek dengan
NPV yang tertinggi.
Internal Rate of Return (IRR)
IRR adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan NPV = 0 (nol).
Jika IRR > SOCC maka proyek dikatakan layak
IRR = SOCC berarti proyek pada BEP
IRR < SOCC dikatakan bahwa proyek tidak layak.
Untuk menentukan besarnya nilai IRR harus dihitung dulu NPV1 dan NPV2
dengan cara coba-coba. Jika NPV1 bernilai positif maka discount factor
kedua harus lebih besar dari SOCC, dan sebaliknya.
Dari percobaan tersebut maka IRR berada antara nilai NPV positif dan NPV
negatif yaitu pada NPV = 0. NPV
IRR i1 1
i2 i1
( NPV1 NPV2 )
Rumus:
dimana: i1 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1
i2 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2
Dari Contoh 2, IRR merupakan tingkat bunga yang menyamakan antara
harga beli aset (Original outlays) dengan present value. Jadi untuk
mendapatkan nilai PV=OO harus dicari dengan menggunakan dua tingkat
bunga. Tingkat bunga I menghasilkan PV < OO dan tingkat bunga II
menghasilkan PV > OO.
PV I dengan DF=18% menghasilkan Rp.69.100.059,- dan PV II dengan
DF=14% adalah:
20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 15.000.000
PV ...
(1 0,14) (1 0,14) 2
(1 0,14) 3
(1 0,14) 5
(1 0,15) 5
PV 17.543.860 15.389.351 13.499.430 11 .841.606 10.387.373 7.790.530
PV 76.452.149
PV Cash Inflows
PI
PV Cash Outflows
n CIFt Cash inflows pada periode t
CIFt
(1 k) t COFt Cash outflows pada periode t
PI t n0 k Biaya modal proyek
COFt
t 0 (1 k) t t Periode waktu
Nilai Terminal
PV Biaya
(1 MIRR) n
n
t
CIF (1 k) nt
PV Biaya t 0
(1 MIRR) n