Anda di halaman 1dari 10

Akhlak Sosial

Muhamad Rayhan Yudha Pratama

C2014201044
Pandangan islam tentang kehidupan
social
– Sejak kelahirannya belasan abad yang lalu, islam telah tampil sebagai agama
yang memberi perhatian pada keseimbangan hidup antara dunia dan akhirat,
antara hubungan manusia dengan Tuhan, dan antara hubungan manusia
dengan manusia, antara urusan ibadah dengan muamalah ( perlakuan atau
tindakan terhadap orang lain ).
– Dalam bidang sosial ini Islam menjunjung tinggi tolong menolong, saling
menasehati tentang hak dan kesabaran, kesetiakawanan, egaliter (kesamaan
derajat), tenggang rasa dan kebersamaan
Masyarakat dambaan islam

– Ibnu Qoyyim Al-Jauzy mengatakan bahwa pembentukan masyarakat islami


bertujuan membangun hubungan yang kuat antara individu sebuah masyarakat
dengan menerapkan sebuah ikatan yang terbangun diatas kecintaan sebagai
realisasi sabda Rasulullah yang berbunyi ”Tidaklah sempurna iman salah
seorang di antara kamu sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana
mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari).
Toleransi intern dan antar umat
beragama
– Dasar mengapa Allah SWT menetapkan perbedaan sebagai sunnah-Nya adalah
sangat beralasan. Pertama ; penghargaan terhadap kehidupan umat manusia. •
Kedua ; kebutuhan dasar manusia untuk bersaing. Jika dilihat sepintas
kebutuhan ini berkonotasi negatif, namun jika dipahami lebih jauh hal ini wajar
karena sifat manusia secara individual memerlukan pengakuan eksistensi
dirinya.
Prinsip Islam dalam mewujudkan
kesejahteraan social
– Kesejahteraan berasal dari kata sejahtera yang menurut kamus besar bahasa
Indonesia berarti aman, makmur dan sentosa. Sedangkan kesejahteraan sosial
merupakan gambaran umum masyarakat yang merasa aman, makmur dan
sentosa. • M. Quraish Shihab mengawali kesejahteraan sosial dengan kata
“Islam” sebagai bentuk penyerahan diri manusia kepada Allah SWT demi
mewujudkan dan menumbuh suburkan aspek-aspek akidah dan etika.
Pandangan Islam terhadap beberapa
persoalan : kemiskinan, kebodohan dan
pengangguran
1. Kemiskinan struktural merupakan bentuk kemiskinan yang seringkali terjadi pada
negara yang sebenarnya memiliki sumber daya alam melimpah. Namun karena
ada unsur kesengajaan dari beberapa pihak menjadikan masyarakat tidak
berdaya menghadapi sistem yang koruptif Contoh dari struktur yang
memiskinkan ini antara lain : sistem kapitalisme. Dalam sistem ini hak-hak pribadi
sangat dilindungi oleh negara sehingga siapa pun berhak mendapatkan apa yang
diinginkan, termasuk menguasai kekayaan dan menumpuk kekayaan itu
Kemiskinan kultural tidak terkait dengan sistem yang dianut oleh suatu negara.
Kemiskinan ini terpelihara oleh budaya yang dianut oleh sekelompok masyarakat
Islam memandang kemiskinan kultural tidak sesuai dengan tujuan kemanusiaan
universal. Kemiskinan kultural sama artinya dengan bentuk pembudayaan miskin.
2. kebodohan. Maksudnya jika keadaan miskin akan menyebabkan seseorang tidak
dapat mengenyam pendidikan secara baik. • Islam memberi jalan keluar pada
setiap muslim untuk menuntut ilmu dimana pun, kapan pun dan pada siapa pun.
Ketidakterbatasan ilmu dalam Islam banyak dituangkan dalam Qur’an maupun
Hadist Nabi saw. • Akibat turunan lainnya dari kemiskinan dan kebodohan adalah
pengangguran. Semakin lama persoalan ini semakin membesar di tengah-tengah
sistem ekonomi yang tidak memihak pada kaum miskin
3. Pengangguran bisa dilihat di dua sebab yang berbeda ; pertama, sebab
eksternal, yaitu jika keadaan sekitar yang tidak memberi peluang pekerjaan yang
layak bagi pencari kerja. Banyak sekali peluang pekerjaan yang hanya memihak
pada golongan, kelompok atau kepentingan tertentu saja sehingga menutup
kemungkinan persaingan yang sehat di antara pencari pekerjaan. • Sebab kedua
berkaitan dengan internal manusia sendiri. Yakni terpeliharanya budaya malas di
sebuah masyarakat.
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang
memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat
penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh) (Q.S.
Huud (11) ; 6). • Sejalan dengan maksud ayat di atas, pengangguran bisa
diidentikkan dengan sikap diam atau tidak mau berusaha seseorang dalam
menghadapi realitas hidupnya. Sehingga makna akar kata miskin yang berasal dari
bahasa Arab sakana yang berarti diam atau tenang mungkin merujuk pada sikap
ini.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai