Anda di halaman 1dari 9

PELUANG DAN TANTANGAN PROFESI AKUNTAN

DI ERA NEW NORMAL DALAM MENGHADAPI


REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Oleh:
Abdul Aziz
Revolusi industri
Revolusi industri adalah perubahan besar dan radikal
terhadap cara manusia memproduksi barang dan jasa,
perubahan besar tersebut selalu diikuti perubahan besar
dalam bidang ekonomi, politik, bahkan militer dan budaya.
Beberapa hal yang semula begitu sulit, begitu lama, begitu
mahal dalam proses produksi mendadak jadi mudah, cepat,
dan murah.
Inline dengan ilmu ekonomi yang membicarakan macam-
macam upaya manusia menghadapi kelangkaan. Revolusi
industri menurunkan, malah terkadang menghilangkan
beberapa kelangkaan tersebut, sehingga waktu, tenaga, dan
uang yang semula digunakan untuk mengatasi kelangkaan-
kelangkaan tersebut mendadak jadi bebas, jadi bisa
digunakan untuk hal lain, untuk mengatasi kelangkaan yang
lain.
Revolusi Industri 1.0 hingga 4.0

• Revolusi Industri 1.0 (1776)


Ditandai ditemukan mesin uap yang menggantikan tenaga otot manusia,
yang perlahan mengubah masyakarakat dari agraris menjadi masyarakat
industri.

• Revolusi Industri 2.0 (awal abad 20)


Penggunaan tenaga listrik dan conveyor belt dalam lini assembly dalam
memperoduksi barang (contoh ford di 1913).

• Revolusi Industri 3.0 (Abad 20)


Ditandai diciptakannya komputer, dan abad informasi dimulai, teknologi
berkembang pesat, perubahan ekononomi industri menjadi ekonomi
informasi.

• Revolusi Industri 4.0 (Abad 21)


Internet of things, real time providing data and services. Munculnya
Artificial Intelligence.
Hubungan profesi akuntan
dengan revolusi industri 4.0
dan Era new normal
Perkembangan teknologi dan informasi yang
semakin pesat menuntut segala bidang profesi
untuk terus mengembangkan cara bekerja
dengan cepat dan tepat agar tidak tertinggal oleh
zaman serta dapat mencapai tujuan dengan
efisien. Begitu pula dengan bidang Akuntansi,
sebuah cabang ilmu dari ekonomi, mempelajari
berbagai macam analisis keuangan. Dengan
teknologi yang semakin modern menuntut agar
akuntansi dapat lebih memanfaatkan teknologi.
Hal itu terbukti adanya Artificial Intelligence (AI).
Giving to the pandemic situation, dimana
akuntan dituntut dapat bekerja dimanapun dan
kapanpun dapat menyediakan dan menyajikan
data seperti data keuangan secara real time dan
akurat.
Artificial Intelligence (AI)
dalam profesi akuntan
AI yang digunakan oleh akuntan seperti
Business Intelligence yang embedded
didalam accounting system contoh SAP,
audit master data software, dsb.
Bridging dengan profesi akuntansi
seperti:
- Akuntan Keuangan
- Akuntan Manajemen
- Auditor Eksternal
- Auditor Internal
- Etc.
Dampak IA terhadap
profesi akuntan
Artificial Intelligence memberikan dampak signifikan
terhadap profesi akuntan, diantaranya adalah :
• Profesi Akuntan harus meningkatkan kompetensi di
bidang teknologi digital agar dapat mengoptimalkan
penggunaan kecerdasaan buatan yang dimiliki oleh
perusahaan.
• Profesi Akuntan dituntut memiliki kompetensi dan
ketrampilan dalam teknologi digital terutama dalam
bidang akuntansi, pengauditan dan manajemen
keuangan.
• Permintaan terhadap jasa profesi akuntan di bidang
teknis akan semakin berkurang, hal ini dikarenakan
telah tersedianya software akuntansi berbasis cloud
accounting dan software audit berbasis caseware.
Sebuah penelitian lain mengungkap bahwa
kompetensi yang paling penting dimiliki untuk
melengkapi setiap akuntan adalah: (1) Manajemen
bisnis; (2) Analisis risiko; dan (3) Teknologi Informasi
(Alhabsyi, 2017).
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Profesi
Akuntan dalam menghadapi Kecerdasan Buatan (Artificial
Intelligence) antara lain:
• Awareness
Menjadi aware terhadap perkembangan kecerdasan buatan
dengan melihat kesempatan yang akan muncul.
• Education
Memberi tekanan pada institusi pendidikan untuk membuat
kurikulum yang relevan bagi mahasiswa akuntansi untuk
menyesuaikan dengan konektivitas digital, mengadakan pelatihan
pelatihan tertentu seperti pelatihan koding, membuat cloud
computing untuk keperluan real time accounting.
• Professional Development
Meningkatkan kinerja organisasi profesi beserta program-
program pengembangan profesionalnya untuk melakukan
presentasi online maupun face-to-face tentang perkembangan
kecerdasan buatan dan bagaimana hal tersebut dapat berdampak
bagi anggota organisasi profesi.
• Reaching Out
Akuntan kurang memiliki kontrol atas data-data, serta
Environmental accounting sangat bergantung pada informasi fisik
yang diperoleh di bawah tanggung jawab para engineers.
• Logical thinking accounting
Dan yang paling penting adalah melatih dan mengembangan
logical thinking accounting
THANK YOU
LETS DISCUSS
Resource:
1. https://www.zenius.net/blog/21104/revolusi-industri-4-0
2. Paper: “Dampak AI pada Profesi Akuntan” by Muhammad
Triatmaja – UMPP for 6th call for Syariah paper UMS

Anda mungkin juga menyukai