Stabilitas obat
Dalam rangka menjamin kualitas sediaan
farmasi setelah diproduksi hingga sediaan
tersebut sampai ditangan konsumennya
Data tentang stabilitas obat
Berkaitan erat dengan Kualitas obat
Tanggung jawab dari Industri farmasi
Terutama Apoteker sbg penanggung
jawab produksi)
Kualitas dari suatu sediaan farmasi
Mengandung masing-masing bahan aktif seperti yg
tertera pd etiket sediaan dalam batas spesifikasi yg sudah
ditetapkan secara resmi (seperti Farmakope)
Mengandung jumlah bahan aktif yang sama antara suatu
satuan dosis dengan satuan dosis berikutnya
Bebas dari zat asing, terjaga potensinya, ketersediaan
terapetik & penampilannya baik, sampai digunakan pasien
Pada saat digunakan akan melepaskan bahan aktif untuk
mencapai ketersediaan secara hayati
Stabilitas menurut Farmakope Indonesia IV
Stabilitas Kimia
Setiap zat aktif mempertahankan keutuhan kimiawi
dan potensi yang tertera pada etiket dalam batas yang
dinyatakan dalam spesifikasi
Stabilitas Fisika
Mempertahankan sifat fisika awal termasuk
penampilan, kesesuaian,keseragaman, dissolusi dan
kemampuan untuk disuspensikan
Stabilitas menurut Farmakope
Indonesia IV
Stabilitas Mikrobiologi
Sterilitas/resistensi terhadap pertumbuhan mikroba
dipertahankan sesuai dg persyaratan. Zat antimikroba yg ada
mempertahankan efektivitas dlm batas yg ditetapkan
Stabilitas Terapi
Efek terapi tidak berubah selama usia guna (self life) sediaan
Stabilitas Toksikologi
Tidak terjadi peningkatan bermakna dalam toksisitas selama
usia guna. Misal: pembentukan senyawa epitetrasiklin dan
anhidrotetrasiklin dalam suspensi tetrasiklin.
STABILITAS FARMASETIK
Interpretasi paling umum adalah stabilitas kimia suatu
senyawa obat di dalam suatu sediaan.
Ket :
E sel = Potensial standar sel
E ox = Potensial oksidasi setengah sel
E red = Potensial reduksi setengah sel
Polimerisasi
Pada proses ini terjadi penggabungan dua atau lebih
molekul obat menjadi molekul kompleks, yang
dapat diikuti dengan penurunan aktivitas biologis
Fotolisis
Proses penguraian obat terjadi bila sediaan obat
terkena paparan radiasi elektromagnetik dan
disebabkan oleh energi yang diserap dari sumber
radiasi. Ada dua mekanisme utama penguraian
secarafotolisis:
Penguraian fotokimia primer
Reaksi fotokimia sekunder
Penguraian fotokimia primer
Molekul obat itu sendiri yg menyerap sumber radiasi.
Reaksi penguraian lebih mungkin terjadi bila radiasi
yang diserap adalah sinar ultraviolet atau sinar tampak
dengan panjang gelombang pendek.
Reaksi fotokimia sekunder
Yg menyerap energi radiasi adalah molekul lain di dlm
sediaan yg kemudian akan mentransfernya ke molekul
obat dan diikuti oleh terjadinya reaksi penguraian.
Molekul lain yang menyerap energi radiasitersebut
disebut fotosensitizer dan berperansebagai katalis.