Gangguan Neurotik
• KU : Nyeri kepala
Identitas Pasien
Pasien merupakan anak kedua dari 2 bersaudara. Pasien dilahirkan dengan persalinan normal ditolong
oleh bidan. Tidak ada kelainan pada proses tumbuh kembang dari bayi sampai dewasa. Tidak ada
5. Kehidupan beragama : beragama islam dan pasien mengaku rajin sholat 5 waktu
6. Kehidupan sosial dan perkawinan : Sudah pernah menikah 1X, berhubungan baik dengan
keluarga dan memiliki 1 anak dari pernikahan. Suaminya telah meninggal 1 tahun lalu karena
kecelakaan. Anaknya sekarang sedang sakit karena kurang gizi. Pasien sekarang tidak bekerja
dan hidup bersama ibu dan saudarinya.
Riwayat Kehidupan Keluarga
• Pohon Keluarga
• F0 : • F2 :
Pemeriksaan TTV dalam batas normal Pasien tidak memilik gejala
Pemeriksaan fisk naurologis dalam batas psikotok
normal
Tidak ada gejala waham menetap
Pemeriksaan fisik abdomen dalam batas
normal • F3 :
Pemeriksaan laboratorium dalam batas Afek pasien luas
normal
Mood pasien cemas
• F1 :
Pasien tidak sedang mengkonsumsi obat
Pasien tidak menggunakan alcohol atau
zat psikoaktif
Diagnosis
• Aksis I : (F45.2) Gangguan Hipokondrik
• Aksis II : kecendrungan kepribadian histrionik
• Aksis III : belum ada diagnosis
• Aksis IV : ada masalah keluarga
• Aksis V : GAF HLPY 90-81, GAF Sekarang 70-61
Terapi
1. Hubungan Dokter Pasien 2. . Psikoterapi
• Sebaiknya pasien memiliki 1 dokter utama • Individu atau kelompok
• Pertemuan harus dijadwalkan selama 1 bulan • Beradaptasi dengan gejala, mengekspresikan
• Pemeriksaan fisik harus tetap dilakukan emosi, bangun stateri untuk ekspresikan
perasaan
• Hindari pemeriksaan penunjang lain
• Dokter harus mampu menilai gejala
somatoform dan sejauh mana harus diperiksa 3. Psikofarmaka
• Meningkatkan kesadaran pasien bahwa, gejala • Berkomorbid dengan gejala gangguan mood,
yang dirasakan berkaitan dengan factor ansietas (panic, OCD, GAD), dan depresi.
psikologis (pasien harus mampu menemui • Mood Stabilizer (Lithium), Antidepresan Gol.
dokter jiwa) SSRI (sertraline, proxetin,trisiklik)
Prognosis
Kesimpulan prognosis
• Quo ad vitam : bonam
• Quo ad functionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
TERIMA KASIH
Case 2
• Seorang laki-laki berusia 18 tahun diantar oleh ibunya karena sering
mengulang suatu perbuatan dan menurut ibu pasien, hal itu sudah
menganggu pasien.
• Tn. LL sering melakukan suatu tindakan berulang dan menurut keluarga sudah menganggu
kesehariannya. 3 bulan sebelum dating ke RS, pasien mulai menunujukan perubahan perilaku
berupasering mengulang-ulang perbuatan/aktivitas sehari-hari seperti wudhu, sholat, cuci tangan.
Awalnya, gejala pengulangan hanya ringan (tidak terlalu sering), tetapi akhir-akhir ini makin
memberat.
• Pada bulan Romadhon, pasien berulang-ulang membuang ludah karena khawatir jika ada air yang
tertelan dan dapat membatalkan puasanya. Saat mandi pasien merasa belum bersih, sehingga
mengulang-ulang mengguyur tubuhnya. Demikian juga pasien cebok dan cuci tangan berulang-
ulang karena khawatir belum bersih. Pasien mengulang wudhu berkali-kali karena khawatir
wudhunya belum sempurna. Saat mengerjakan sholat, pasien mengulang-ulang takbirotul ihram
sampai beberapa kali, sehingga sering tertunda untuk memulai sholatnya.
Riwayat Gangguan Sekarang
• Hal tersebut dilakukannya, karena ia merasa niat sholatnya belum benar/belum mantap. Pasien
khawatir sholatnya tidak sah. Namun jika pasien sudah berhasil memulai sholatnya, maka pasien akan
bisa meneruskan sholatnya sampai selesai, dengan tidak mengulang lagi dan mengabaikan
keraguannya.
• Pengulangan kegiatan tersebut dilakukan setiap hari, pengulangan dilakukan karena di dalam
pikirannya selalu muncul dorongan untuk berbuat demikian.
• Ia menyadari bahwa pikiran/dorongan tersebut berasal dari dirinya sendiri, bukan karena adanya
pikiran lain yang menyisipi pikirannya atau karena mendengar suara yang memerintahnya. Ia berusaha
melawan/mengabaikan pikiran tersebut tetapi tidak bisa. Munculnya pengulangan dorongan-dorongan
tersebut membuatnya tidak tenang/gelisah dan merasa menderita.
• Jika tidak dilakukan secara berulang-ulang timbul kecemasan / kegelisahan. Pengulangan akan
menimbulkan perasaan lega, tetapi bukan rasa senang. Semua kegiatan yang dilakukan secara berulang
tersebut sering menimbulkan dampak/ mengganggu dirinya dan orang lain.
Riwayat Gangguan Dahulu
1. Gangguan psikiatrik :
• Pasien belum pernah mengalami gangguan seperti ini sebelumnya dan
gangguan jiwa lainnya.
2. Riwayat gangguan medik
• Tidak didapatkan riwayat panas dan kejang, trauma kepala yang memerlukan
perawatan atau keracunan zat. Juga tidak ada riwayat penyakit medis lainnya.
3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif
Pasien belum pernah merokok, menggunakan alkohol maupun Napza
Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat perkembangan fisik :
Pasien merupakan anak kedua dari 5 bersaudara. Pasien dilahirkan dengan persalinan normal
ditolong bidan. Tidak ada kelainan pada proses tumbuh kembang dari bayi sampai dewasa.
Tidak ada riwayat trauma kepala, kejang, operasi dan patah tulang.
2. Riwayat perkembangan kepribadian :
a. Masa kanak-kanak : Perkembangan masa kanak-kanak normal. Norma
nilai-nilai benar-salah dipegangnya cukup kuat. Prestasi akademiknya baik, hampir
selalu masuk peringkat 5 besar.
b. Masa remaja : Pasien mempunyai banyak teman dan cukup akrab. Pasien rajin
mengikuti pengajian yang secara rutin diselenggarakan di sekolahnya
c. Masa dewasa : tidak punya pacar dan belum menikah. Pasien suka denga
kebersihan, mengerjakan sesuatu sebaik mungkin sesuai standarnya (bila tidak
merasa tidak puas),
Riwayat Kehidupan Pribadi
3. Riwayat pendidikan : Pendidikan terakhir pasien adalah lulusan SMA.
4. Riwayat pekerjaan : Penjaga toko
5. Kehidupan beragama : beragama islam dan pasien mengaku rajin sholat 5 waktu
6. Kehidupan sosial dan perkawinan : keluarga sering berpindah kota untuk mencari pekerjaan,
akibatnya orang tua sering bertengkar karena ekonomi.
Riwayat Kehidupan Keluarga
• Pohon Keluarga
: Perempuan : Laki-laki
2. Psikoterapi
• Psikoterapi suportif
• Terapi perilaku
• Terapi kognitif perilaku
• Psikoterapi dinamik
• Terapi keluarga
TERIMA KASIH