Anda di halaman 1dari 46

 ASKEP penatalaksaan

pasien dgn ARV


 Peran perawat dalam
meningkatkan
adherence
Nuridha Fauziyah, S.Kep., Ners., M.Kep.
STIKES Sebelas April Sumedang

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Outline
Antiretroviral (ARV)
01 Antiretroviral Therapy (ART)

Tujuan Pemberian ART


02 Cara Kerja ARV

Askep pasien dengan ART


03
Peran Perawat dalam
04 meningkatkan aherence
ANTIRETROVIRAL
(ARV)
ANTI Apakah ARV dapat menyembuhkan
RETRO pasien HIV/AIDS?

VIRAL Menghentikan aktivitas virus

(ARV) Memulihkan sistem imun


Mengurangi resiko terjadinya infeksi
oportunistik
Memperbaiki kualitas hidup pasien
Menurunkan resiko kecacatan
Memperpanjang harapan hidup pasien
JENIS NucleoSide Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTIs)

(ARV) Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor


(NNRTIs)

NucleoTide Reverse Transcriptase Inhibitor (NtRTIs)

Protease Inhibitor (PI)

Integrase Inhibitor (INI) / Fusion Inhibitor


ANTIRETROVIRAL THERAPY (ART)

Syarat pemberian ART :

Infeksi telah dikonfirmasi (tes diagnostic)


Memiliki indikasi medis
Mengulangi pemeriksaan CD4 dalam 4 bulan, jika memungkinkan
Infeksi oportunistik telah diobati dan sudah stabil
Adanya tim medis yang mampu memberikan perawatan dan
menjamin persediaan obat yang cukup
Sebelum mendapat terapi ARV pasien harus dipersiapkan secara
matang dengan konseling kepatuhan karena terapi ARV akan
berlangsung seumur hidupnya.
ANTIRETROVIRAL THERAPY (ART)

Tujuan pemberian ART :

Menghentikan replikasi virus HIV


Memulihkan sistem imun
Mengurangi terjadinya infeksi oportunistik
Memperbaiki kualitas hidup
Menurunkan morbiditas dan mortalitas karena
infeksi HIV/AIDS
CARA
KERJA
ARV
ASUHAN
KEPERAWATAN
PASIEN ART
ASUHAN KEPERAWATAN ARV/ART

NB: DOKUMENTASI
ASUHAN
KEPERAWATAN
ASUHAN
KEPERAWATAN
ASSESMENT
------------------- *keadaan
PENGKAJIAN tersebut
merupakan
dugaan kuat
terhadap
infeksi HIV
menurut
WHO
SEARO
(2007)
ASSESMENT
-------------------
PENGKAJIAN
Bagan Alur
Pemeriksaan
Laboratorium
Infeksi HIV
Dewasa
(Kemenkes,
2011)
ASSESMENT
-------------------
PENGKAJIAN
NURSING
DIAGNOSIS
-------------------
DIAGNOSA
KEP.
NURSING
DIAGNOSIS
-------------------
DIAGNOSA
KEP.
NURSING
CARE PLAN
-------------------
RENCANA
KEP/RENCANA
INTERVENSI
NURSING
CARE PLAN
-------------------
RENCANA
KEP/RENCANA
INTERVENSI
NURSING
CARE PLAN
-------------------
RENCANA
KEP/RENCANA
INTERVENSI
IMPLEMENT
-------------------
IMPLEMENTASI
IMPLEMENT
-------------------
IMPLEMENTASI
IMPLEMENT
-------------------
IMPLEMENTASI
IMPLEMENT
-------------------
IMPLEMENTASI
Pemantauan Pasien dalam
EVALUATE
------------------- Terapi Antiretroviral (ART)
EVALUASI
Pemantauan Klinis
Pemantauan Laboratoris
Pemantauan CD4
 Pemantauan Klinis
EVALUATE Frekuensi Pemantauan klinis tergantung dari respon terapi
------------------- ARV. Sebagai batasan minimal, Pemantauan klinis perlu
EVALUASI dilakukan pada minggu 2, 4, 8, 12 dan 24 minggu sejak
memulai terapi ARV dan kemudian setiap 6 bulan bila pasien
telah mencapai keadaan stabil.

 Pemantauan Laboratoris
Pemantauan CD4
Data jumlah CD4 saat mulai terapi ARV dan perkembangan
CD4 yang dievaluasi tiap 6 bulan sangat diperlukan untuk
menentukan adanya gagal terapi secara imunologis.
• rekomendasikan untuk melakukan pemantauan CD4 secara rutin setiap 6
bulan, atau lebih sering bila ada indikasi klinis

EVALUATE • perlu dilakukan pengukuran kadar Hemoglobin (Hb) sebelum memulai terapi
dan pada minggu ke 4, 8 dan 12 sejak mulai terapi atau ada indikasi tanda dan
------------------- gejala anemia

EVALUASI • Pengukuran ALT (SGPT) dan kimia darah lainnya perlu dilakukan bila ada
tanda dan gejala

• pemantauan enzim transaminase pada minggu 2, 4, 8 dan 12 sejak memulai


terapi ARV (bila memungkinkan),

• Evaluasi fungsi ginjal perlu dilakukan

• pemeriksaan gula darah dan profil lipid secara reguler tetapi lebih diutamakan
untuk dilakukan atas dasar tanda dan gejala

• Pengukuran Viral Load (VL). Pemeriksaan VL digunakan untuk membantu


diagnosis gagal terapi.

• Jika pengukuran VL dapat dilakukan maka terapi ARV diharapkan menurunkan


VL menjadi tidak terdeteksi (undetectable) setelah bulan ke 6.
EVALUATE
-------------------
EVALUASI
Peran Perawat
dalam meningkatkan
Adherence ARV
PERAN PERAWAT

• Mengkaji kesiapan pasien


dalam manajemen
pengobatan ARV
• Menilai perngertian pasien
terhadap ART
• Mendidik pasien mengenai
ART
• Monitoring
• Meningkatkan kepatuhan
ARV
PERAN PERAWAT
Peran perawat meningkatkan
Kepatuhan ARV
• Cognitive Behavioral Therapy

• Meningkatkan interaksi dengan perawat


• Meningkatkan interaksi social antara identitas pasien
dengan obat
• Melakukan mediasi dengan keluarga, teman, dan
orang terdekat

• Mencegah KEGAGALAN ART


Peran perawat meningkatkan
Kepatuhan ARV
• Describe the importance of optimal adherence and the consequences
when adher-ence is poor.
• Discuss factors affecting adherence in terms of patients and
healthcare providers.
• Discuss important topics in patient education before starting ART
including
• – goals of therapy
• – importance of practicing prevention
• – continuity of care
• – reasons for combination therapy
• – identification of barriers to care
• – ART drug information to discuss with patient
Peran perawat meningkatkan
Kepatuhan ARV
• Describe some adherence intervention strategies for patients before
and after starting ART.
• Strategies for Helping Patients with Adherence
– discuss the role of social support:
– participation in a PLHA support group
– involvement of a treatment supporter (family member, friend)
– home visits
• Patients need to achieve 100 percent adherence to ART to keep
the correct amount of drugs in their body to fight the virus.
• Poor adherence leads to drug resistance, increased viral load,
increased sickness, and increased possibility of death.
Importance of Nursing Roles in Care of PLHA :
Peran • Some nurses may feel their role is unimportant or that they
Perawat are “just nurses.” Nurses need to remember that the roles
they fill in caring for PLHA and their families are vital for
patient care and family wellbeing.

Nurses are the front line of trained healthcare workers for


PLHA:
• they assess signs and symptoms of serious disease,
• ensure communication between the patient and healthcare
team,
• administer medications, and
• teach patients how to correctly take their medications.
KEGAGALAN
ART
CARA
KERJA
ARV
ANTIRETROVIRAL THERAPY (ART)

 Tujuan pemberian ART


 Menghentikan replikasi virus HIV
 Memulihkan sistem imun
 Mengurangi terjadinya infeksi oportunistik
 Memperbaiki kualitas hidup
 Menurunkan morbiditas dan mortalitas karena infeksi HIV/AIDS
CARA
KERJA
ARV
CARA
KERJA
ARV
CARA
KERJA
ARV
CARA
KERJA
ARV
CARA
KERJA
ARV
CARA
KERJA
ARV
CARA
KERJA
ARV
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai