Anda di halaman 1dari 43

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

BIDANG KESEHATAN

1
Pendahuluan
Dasar Hukum
• UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
• Permendagri Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyusunan,
Pengendalian Dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun
2017
• Permenkes Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan
• Pemenkes Nomor 97 Tahun 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan Masa
Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah
Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta
Pelayanan Kesehatan Seksual
• Permenkes Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Upaya Kesehatan Anak
• Kepmenkes Nomor 284/MENKES/SK/III/2004 tentang Buku Kesehatan
Ibu dan Anak.
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018
Tentang Standar Pelayanan Minimal
SPM
• Definisi : ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan
Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang
berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal.
➢ Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik untuk memenuhi
kebutuhan dasar Warga Negara.
➢ Jenis Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan dalam rangka
penyediaan barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang
berhak diperoleh oleh setiap Warga Negara secara minimal.
➢ Mutu Pelayanan Dasar adalah ukuran kuantitas dan kualitas
barang dan/atau jasa kebutuhan dasar serta pemenuhannya
secara minimal dalam Pelayanan Dasar sesuai standar teknis
agar hidup secara layak.
➢ Urusan Pemerintahan Wajib adalah urusan pemerintahan
yang wajib diselenggarakan oleh semuaDaerah.
3
Jenis SPM
a. pendidikan;
b. kesehatan;
c. pekerjaan umum;
d. perumahan rakyat;
e. ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat
f. Sosial

Materi muatan SPM mencakup:


a. Jenis Pelayanan Dasar;
b. Mutu Pelayanan Dasar; dan
c. penerima Pelayanan Dasar

Setiap Jenis Pelayanan Dasar harus memiliki Mutu


Pelayanan Dasar.
4
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
BIDANG KESEHATAN
merupakan acuan bagi Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota dalam penyediaan pelayanan
kesehatan yang berhak diperoleh setiap warga secara
minimal.

5
SPM kesehatan mencakup SPM kesehatan Daerah provinsi dan SPM
kesehatan Daerah kabupaten/kota.
Jenis Pelayanan Dasar pada SPM kesehatan Daerah provinsi terdiri atas:
a. pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan
akibat bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi
b. pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa
provinsi.
Jenis Pelayanan Dasar pada SPM kesehatan Daerah kabupaten/kota terdiri
atas:
a. pelayanan kesehatan ibu hamil;
b. pelayanan kesehatan ibu bersalin;
c. pelayanan kesehatan bayi baru lahir;
d. pelayanan kesehatan balita;
e. pelayanan kesehatan pada usia pendidikanm dasar;
f. pelayanan kesehatan pada usia produktif;
g. pelayanan kesehatan pada usia lanjut;
h. pelayanan kesehatan penderita hipertensi;
i. pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus;
j. pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat;
k. pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis
l. pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan
daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus),yang bersifat
peningkatan/promotif dan pencegahan/ preventif.
6
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
BIDANG KESEHATAN

Diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang


bertanggungjawab dalam pembangunan kesehatan di satu
wilayah kabupaten, dan UPT Puskesmas sebagai kepanjangan
tangan dari Dinas Kesehatan Kab/Kota.

SPM PUSKESMAS
Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama akan menjadi unit terdepan dalam
upaya pencapaian target-target SPM
• Sebagai organisasi publik, puskesmas diharapkan
mampu memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu kepada masyarakat.

• Untuk menjamin terlaksananya pelayanan kesehatan


yang bermutu setiap puskesmas perlu
mengembangkan Standar Pelayanan Minimal.
BATASAN SPM
• Standar Pelayanan Minimal adalah suatu standar
dengan batas-batas tertentu untuk mengukur kinerja
penyelenggaraan kewenangan wajib daerah yang
berkaitan dengan pelayanan dasar kepada masyarakat
yang mencakup jenis pelayanan, indikator dan nilai
• Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan tentang
jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan
urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga
secara minimal.
• Standar Pelayanan Minimal juga merupakan spesifikasi
teknis tentang tolak ukur pelayanan minimum yang
diberikan oleh Badan layanan Umum terhadap
masyarakat.
FUNGSI SPM
• Menjamin terselenggaranya mutu pelayanan dasar
kepada masyarakat secara merata.
• Menjamin tercapainya kondisi rata-rata minimal yang
harus dicapai pemerintah sebagai penyedia pelayanan
kepada masyarakat.
• Pedoman pengukuran kinerja penyelenggaraan
bidang kesehatan.
• Acuan prioritas perencanaan daerah dan pembiayaan
APBD bidang kesehatan dalam melakukan
pengevaluasian dan monitoring pelaksanaan
pelayanan kesehatan.
TUJUAN SPM

• Pedoman bagi Puskesmas dalam penyelenggaraan


layanan kepada masyarakat.
• Terjaminnya hak masyarakat dalam menerima
suatu layanan.
• Dapat digunakan sebagai alat untuk menentukan
alokasi anggaran yang dibutuhkan.
• Alat akuntabilitas Puskesmas dalam
penyelenggaraan layanannya.
• Mendorong terwujudnya checks and balances.
• Terciptanya transparansi dan partisipasi
masyarakat dalam penyelenggaraan puskesmas.
• Standar Pelayanan Minimal (SPM) ini bertujuan untuk
menyamakan pemahaman tentang definisi
operasional, indikator kinerja, ukuran atau satuan
rujukan, target nasional tahunan, cara perhitungan,
rumus, pembilangan, penyebut, standar, satuan
pencapaian kinerja, dan sumber data.
PRINSIP PENYUSUNAN SPM

Di dalam menyusun Standar Pelayanan Minimal (SPM)


telah memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
• Konsensus
• Sederhana
• Nyata
• Terukur
• Terbuka
• Terjangkau
• Akuntabel
• Bertahap
POKOK BAHASAN

• SPM dalam UU No. 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah
• SPM Bidang Kesehatan
• Implementasi dan Upaya pencapaian SPM
• Monev SPM
• Kesimpulan
1 SPM DALAM UU NO. 23 TAHUN 2014 TENTANG
PEMERINTAHAN DAERAH
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar yang
merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap warga
negara secara minimal
(akan ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah)

Merupakan kewajiban bagi pemerintah Daerah untuk menjamin setiap warga


negara memperoleh kebutuhan dasarnya → Diberlakukan secara nasional untuk
seluruh Pemerintahan Daerah

Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait dengan Pelayanan Dasar

Perumahan Ketenteraman,
Pekerjaan Umum Ketertiban Umum,
Rakyat &
Pendidikan Kesehatan & Penataan
Kawasan & Perlindungan Sosial
Ruang
Permukiman Masyarakat

UNTUK MENGAWAL PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN DI DAERAH


DITETAPKAN SPM BIDANG KESEHATAN

Sumber : UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

UU 32 tahun 2004 UU 23 tahun 2014

▪ Pasal 167 ayat 3: Standar Pelayanan ▪ Pasal 1 ayat 17: Standar Pelayanan
Minimal adalah standar suatu Minimal adalah ketentuan mengenai
pelayanan yang memenuhi persyaratan jenis dan mutu Pelayanan Dasar
minimal kelayakan. yang merupakan Urusan
Pemerintahan Wajib yang berhak
diperoleh setiap warga negara secara
minimal.
▪ Pasal 13 ayat 1: 15 Urusan ▪ Pasal 12 ayat 1: 6 Urusan
Pemerintahan Wajib terkait Pelayanan Pemerintahan Wajib terkait
Dasar Pelayanan Dasar
▪ Ditetapkan dengan Peraturan Menteri
oleh masing-masing Menteri/Pimpinan ▪ Ditetapkan dalam Peraturan17
LPND dengan konsultasi yang Pemerintah
dikoordinasikan oleh Menteri Dalam
Negeri.
PRINSIP SPM
(KRITERIA)
Merupakan kebutuhan dasar bagi setiap individu secara
universal.

Pemenuhan kebutuhan dasar dapat dipenuhi sendiri


oleh warga negara, atau oleh pemerintah daerah

Merupakan pelayanan dasar yang menjadi


kewenangan daerah provinsi maupun
kabupaten/kota

Merupakan kewajiban bagi pemerintah daerah provinsi


maupun kabupaten/kota untuk menjamin setiap warga
negara memperoleh kebutuhan dasarnya

Berlaku secara nasional


2 SPM Bidang Kesehatan
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG
KESEHATAN

Permenkes Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar


Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
Tujuan untuk dilaksanakan secara dini
Tuntutan publik

20
SPM KESEHATAN DAERAH PROVINSI

MUTU LAYANAN PENERIMA LAYANAN


NO JENIS LAYANAN DASAR DASAR DASAR PERNYATAAN STANDAR

Pelayanan kesehatan bagi


penduduk terdampak Sesuai standar Penduduk yang Setiap penduduk yang terdampak
krisis kesehatan akibat pelayanan terdampak krisis krisis kesehatan akibat bencana
1 kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi
bencana dan/atau penanggulangan dan/atau berpotensi mendapatkan pelayanan sesuai
berpotensi bencana krisis kesehatan bencana provinsi standar
provinsi

Pelayanan kesehatan bagi Setiap penduduk pada kondisi


Sesuai standar
penduduk pada kondisi Penduduk pada kondisi
2 kejadian luar biasa
pelayanan pada
KLB provinsi KLB provinsi mendapatkan
provinsi kondisi KLB pelayanan sesuai standar

SPM Kesehatan untuk Provinsi dan Kab/kota sedang dalam taraf finalisasi menjadi Peraturan
Pemerintah bersama sama sengan SPM kementerian lain

21
Pernyataan Standar, Pengertian, DO, Rumus penghitungan, Target, langkah, teknik penghitungan dan Monev
tentang SPM ada dalam Permenkes 43/2016 tentang SPM
SPM KESEHATAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

PENERIMA
JENIS LAYANAN MUTU LAYANAN
NO LAYANAN PERNYATAAN STANDAR
DASAR DASAR
DASAR

Setiap ibu hamil mendapatkan


Pelayanan Sesuai standar
1 Ibu hamil. pelayanan antenatal sesuai
kesehatan ibu hamil pelayanan antenatal.
standar.

Pelayanan Setiap ibu bersalin


Sesuai standar
2 kesehatan ibu Ibu bersalin. mendapatkan pelayanan
pelayanan persalinan.
bersalin persalinan sesuai standar.

Pelayanan Sesuai standar Setiap bayi baru lahir


3 kesehatan bayi baru pelayanan kesehatan Bayi baru lahir. mendapatkan pelayanan
lahir bayi baru lahir. kesehatan sesuai standar.

Sesuai standar Setiap balita mendapatkan


Pelayanan
4 pelayanan kesehatan Balita. pelayanan kesehatan sesuai
kesehatan balita
balita. standar.
22
SPM KESEHATAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

JENIS LAYANAN MUTU LAYANAN PENERIMA


NO PERNYATAAN STANDAR
DASAR DASAR LAYANAN DASAR

Sesuai standar Setiap anak pada usia


Pelayanan
skrining kesehatan Anak pada usia pendidikan dasar
5 kesehatan pada usia
usia pendidikan pendidikan dasar. mendapatkan skrining
pendidikan dasar
dasar. kesehatan sesuai standar.

Setiap warga negara


Pelayanan Sesuai standar Warga Negara
Indonesia usia 15 s.d. 59
6 kesehatan pada usia skrining kesehatan Indonesia usia 15
tahun mendapatkan skrining
produktif usia produktif. s.d. 59 tahun.
kesehatan sesuai standar.

Setiap warga negara


Pelayanan Sesuai standar Warga Negara
Indonesia usia 60 tahun ke
7 kesehatan pada usia skrining kesehatan Indonesia usia 60
atas mendapatkan skrining
lanjut usia lanjut. tahun ke atas.
kesehatan sesuai standar.

Pelayanan Sesuai standar Setiap penderita hipertensi


Penderita
8 kesehatan penderita pelayanan kesehatan mendapatkan pelayanan
23
hipertensi.
hipertensi penderita hipertensi. kesehatan sesuai standar.
SPM KESEHATAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

JENIS LAYANAN PENERIMA


NO MUTU LAYANAN DASAR PERNYATAAN STANDAR
DASAR LAYANAN DASAR
Pelayanan kesehatan Sesuai standar pelayanan Setiap penderita Diabetes Melitus
Penderita Diabetes
9 penderita Diabetes kesehatan penderita mendapatkan pelayanan kesehatan
Melitus.
Melitus Diabetes Melitus. sesuai standar.
Pelayanan Kesehatan Orang dengan Setiap orang dengan gangguan jiwa
Sesuai standar pelayanan
10 orang dengan gangguan gangguan jiwa (ODGJ) berat mendapatkan
kesehatan jiwa.
jiwa berat (ODGJ) berat. pelayanan kesehatan sesuai standar.
Setiap orang dengan TB
Pelayanan kesehatan Sesuai standar pelayanan
11 Orang dengan TB. mendapatkan pelayanan TB sesuai
orang dengan TB kesehatan TB.
standar.

Orang berisiko
terinfeksi HIV (ibu
Setiap orang berisiko terinfeksi HIV
hamil, pasien TB,
(ibu hamil, pasien TB, pasien IMS,
Pelayanan kesehatan Sesuai standar pasien IMS,
waria/transgender, pengguna napza,
12 orang dengan risiko mendapatkan pemeriksaan waria/transgender,
dan warga binaan lembaga
terinfeksi HIV HIV. pengguna napza, dan
pemasyarakatan) mendapatkan
warga binaan
pemeriksaan HIV sesuai standar.
lembaga
pemasyarakatan).

24
3 IMPLEMENTASI DAN UPAYA PENCAPAIAN SPM
UPAYA MENCAPAI SPM BIDANG KESEHATAN

LINGKUNGAN POLITIK, HUKUM, EKONOMI,


SOSIAL, AGAMA, BUDAYA, FISIK, BIOLOGI,
ILMU DAN TEKNOLOGI

SEHAT
SPM
PENDEKATA
N
KELUARGA

*PERPRES 72/2012 SKN; PMK 36/2016 PDKT KELUARGA; PMK 46/2016 SPM KES
26
INTEGRASI PELAKSANAAN PROGRAM
MELALUI PENDEKATAN KELUARGA
PELAYANAN SPM
INDIKATOR KELUARGA SEHAT 1. Pelayanan Antenatal
2. Pelayanan Persalinan
3. Pelayanan Kesehatan BBL
4. Pelayanan Kesehatan Balita
5. Skrining Kesehatan pada Usia
A.Program GIZI KIA
Pendidikan Dasar
1. Keluarga mengikuti KB
6. Skrining Kesehatan Usia 15-59 th
2. Ibu bersalin di Faskes
7. Skrining Kesehatan Usia > 60 th
3. Bayi mendapat Imunusassi dasar
8. Pelayanan Kesehatan Penderita
Lengkap
Hipertensi
4. Bayi diberi ASI ekslusif selama 6 bulan
9. Pelayanan Kesehatan Penderita DM
5. Pertumbuhan balita
10. Pelayanan Kesehatan ODGJ
B. Pengendalian Penya.Menular & Tidak
11. Pelayanan TB sesuai Standar
Menular
12. Pemeriksaan HIV untuk Orang
6. Penderita TB Paru berbuat sesuai standar
berisiko
7. Penderita hipertensi berobat teratur
8. Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
C. Perilaku dan Kesehatan Lingkungan
9. Tidak ada anggota keluarga yang
SPM
merokok •Manajemen
10. Keluarga mempunyai akses terhadap air
bersih • Pembiayaan
UPAYA
11. Keluarga mempunyai akses atau
•SDM
menggunakan jamban sehat KESEHATAN
12. Sekeluarga menjadi anggota JKN/akses •Sarpras dan
NSP
Farmasi
MAPPING K
•LITBANG
PERAN PUSAT

❑ PENYIAPAN KEBIJAKAN/ PEDOMAN

❑ MENDUKUNG PENINGKATAN SARANA DAN


PRASARANA MELALUI :
Sarana Fisik dan Obat melalui → DAK Fisik
Operasional di lapangan → DAK Non Fisik (BOK) PRESIDEN
DAN
❑ MEMENUHI KEBUTUHAN DOKTER WAKIL
PRESIDEN PARA
SPESIALIS SDM (UU No. 23) MENTERI
❑ MEMBANTU PENINGKATAN KAPASITAS KOORDINATOR
TENAGA KESEHATAN MELALUI DANA PARA
DEKON MENTERI

❑ MENINGKATKAN PERAN LINTAS SEKTOR

❑ KOORDINASI & BIMBINGAN: RAKERKESNAS,


BINWIL TERPADU, DLL
28
PERAN PROVINSI

❑ PENYIAPAN PERATURAN DAERAH UNTUK


MELAKSANAKAN SPM DI WILAYAHNYA

❑ MEMENUHI ANGGARAN YANG PROVINSI DI INDONESIA


DIBUTUHKAN
❑ MELAKSANAKAN SPM YANG MENJADI
TANGGUNG JAWABNYA DAN MEMBANTU
PENCAPAIAN SPM DI KAB/KOTA

❑ MEMENUHI KEBUTUHAN SDM DAN


MENINGKATKAN KAPASITAS SDM PROVINSI
❑ MEMBANTU DISTRIBUSI SDM KAB/KOTA
(KHUSUS DOKTER UMUM )
❑ MENYIAPKAN SARANA DAN PRASARANA
YANG DIBUTUHKAN DI PROVINSI DAN
SISTEM RUJUKAN DARI KAB/KOTA DI
WILAYAHNYA
❑ MELAKUKAN MONEV DAN PEMBINAAN DI
PROVINSI DAN KAB/KOTA DI WILAYAHNYA
❑ KOORDINASI & BIMBINGAN: RAKERKESDA29
DLL
PERAN KAB/KOTA

❑ PENYIAPAN PERATURAN DAERAH UNTUK


MELAKSANAKAN SPM DI WILAYAHNYA

❑ MEMENUHI ANGGARAN YANG


PELAYANAN KEPADA
DIBUTUHKAN
MASYARAKAT
❑ MELAKSANAKAN SPM YANG MENJADI
TANGGUNG JAWABNYA

❑ MEMENUHI KEBUTUHAN DAN DISTRIBUSI


SDM DIWILAYAHNYA

❑ MENYIAPKAN SARANA DAN PRASARANA


YANG DIBUTUHKAN
❑ MELAKSANAKAN PENDEKATAN KELUARGA
DAN INTEGRASI KEGIATAN

❑ MELAKUKAN MONEV DAN PEMBINAAN DI


DI WILAYAHNYA
30
❑ KOORDINASI LINTAS SEKTOR
4 MONEV SPM
MONEV TERINTEGRASI
PUSAT DAN DAERAH

Monev terhadap keseluruhan tahapan


kegiatan pelaksanaan mulai dari tahap
persiapan, pelatihan, pendataan, analisis,
intervensi sampai maintenance KEMENKES

Pengembangan Sistem Pelaporan dan data


lainnyaa → intervensi terpadu →
Perencanaan mendatang
MONEV
DINKES
PUSKESMAS TERINTEGRA PROVINSI
SI
Melakukan pemetaan wilayah berdasarkan
hasil evaluasi

DINKES
Monev dalam bentuk penelitian harus KAB/KOTA

dilakukan

32
HASIL EVALUASI SPM

Jika setelah Evaluasi ternyata SPM tidak tercapai :


❑ Kepala daerah dan/atau wakil kepala Daerahdikenai sanksi
administratif berupa teguran tertulis oleh Menteri untuk Gubernur
dan/atau wakil Gubernur serta oleh Gubernur sebagai Wakil
Pemerintah Pusat untuk Bupati dan/atau Wakil Bupati atau Walikota
dan/atau Walikota
❑ Dalam hal teguran tertulis telah disampaikan 2 (dua) kali berturut-turut
dan tetap tidak dilaksanakan, Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala
Daerah diberhentikan sementara selama 3 (tiga) bulan
❑ Dalam hal Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah telah selesai
menjalani pemberhentian sementara, tetap tidak melaksanakan
program strategis nasional (termasuk SPM) yang bersangkutan
diberhentikan sebagai Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah
33 (Pasal 68 UU No. 23 Tahun 2014)
5 KESIMPULAN
KESIMPULAN

1. SPM yang telah ditetapkan pemerintah menjadi salah satu acuan


bagi pemerintah daerah untuk menyusun perencanaan dan
penganggaran penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
2. Rencana pencapaian SPM tersebut dituangkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana
Strategis Daerah (Renstrada)
3. Target tahunan pencapaian SPM dituangkan kedalam Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renja SKPD), Kebijakan Umum Anggaran
(KUA), Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah (RKA-SKPD).
4. Pemerintah daerah mengakomodir pengelolaan data dan
informasi penerapan SPM kedalam Sistem Informasi Daerah
(Pengumpulan data).
Lanjutan ………

5. Mengingat SPM adalah penyediaan kebutuhan dasar secara minimal


bagi warga negara, maka seluruh warga negara penerima harus
memperolehnya (100 %).
6. Dalam hal ketersediaan layanan tersebut senyatanya belum mencapai
100 %, maka hal tersebut dapat dimaklumi mengingat untuk
memproduksi layanan memerlukan waktu. Namun dalam evalusi SPM
tetap dinyatakan daerah tersebut “belum memenuh SPM”.
7. Penganggaran pemenuhan SPM tidak boleh dibatasi oleh anggaran
(unconstrain budget).
8. Penganggaran SPM harus diprioritaskan, dengan demikian maka
anggaran SPM harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum memenuhi
anggaran lainnya.
9. Untuk memudahkan pencapaian SPM, maka pelaksanaan pendekatan
keluarga dan Germas menjadi faktor penentu
10. SPM akan dievaluasi dan menjadi indikator kinerja penting dari Kepala
Daerah
CARA PENGHITUNGAN SPM

37
Rumus Perhitungan SPM di puskesmas
• Pencapaian : Cakupan X 100 %
Target

• Cakupan : Hasil kegiatan bulan berjalan X 100 %


Sasaran bulan berjalan

38
Contoh hasil SPM dipuskesmas

39
contoh perhitungan kinerja SPM
kabupaten/kota

40
Contoh kasus SPM di pemerintah daerah
daerah
• Di Kabupaten “B” terdapat 5000 ibu bersalin. Rincian
yang berkunjung ke Puskesmas dan jaringannya serta
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang bekerja sama
dengan pemerintah daerah adalah sebagai berikut:

• Bagaimana pencapaian kabupaten tersebut??41


Lanjutan....

• Hasil rekapitulasi pada data diatas, ibu bersalin di


fasilitas kesehatan sebanyak 4350 ibu.
• Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten “B”
dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu
bersalin adalah 4350/5000 x 100 % = 87 %.

– Catatan: Mengingat jumlah pertolongan persalinan masih


4350 orang diperlukan rencana strategis tahun depan
untuk menjangkau 650 orang yang belum berkunjung.
Perlu dianalisis sebab-sebab mereka tidak bersalin sesuai
standar
42
TERIMA KASIH

43

Anda mungkin juga menyukai