Anda di halaman 1dari 18

ASSALAMUALAIKU

M
TYPUS ABDOMINALIS

 NAMA KELOMPOK 4 :
 Aulia nur fitri
 Chafira dwi astuti
 Desi kustianti
 Ellen nur safitri
 Faisal komara jaya
PENGERTIAN
 Typus abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang
biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala
demam lebih dari 7 hari, gangguan pada saluran cerna,
gangguan kesadaran, dan lebih banyak menyerang pada
anak usia 12 – 13 tahun ( 70% - 80% ), pada usia 30 - 40
tahun ( 10%-20% ) dan diatas usia pada anak 12-13 tahun
sebanyak ( 5%-10%).  (Mansjoer, Arif 1999).
ETIOLOGI
 1.Salmonella thyposa, basil gram negative yang bergerak dengan
bulu getar, tidak bersepora mempunyai sekurang-kurangnya tiga
macam antigen yaitu
· antigen O (somatic, terdiri darizat komplekliopolisakarida)
· antigen H(flagella)
· antigen V1 dan protein membrane hialin.
 2. Salmonella parathypi A
 3. Salmonella parathypi B
 4. Salmonella parathypi C
 5. Faces dan Urin dari penderita thypus (Rahmad Juwono, 1996).
MANIFESTASI KLINIS
 Demam meninggi sampai akhir minggu pertama
 Nyeri perut, kepala, otot
 KEMBUNG
 Mual, muntah
 Diare atau konstipasi
 Batuk
 Epitaksis
 Bradikardi
 Gangguan mental berupa samnolen
PATOFISIOLOGI
Menurut (Suriadi, 2001) :
 a)Kuman masuk melalui mulut, sebagian kuman akan dimusnahkan dalam lambung dan
sebagian lagi masuk ke usus halus (terutama di ileum bagian distal), ke jaringan limfoid
dan berkembang biak menyerang vili usus halus kemudian kuman masuk ke peredaran
darah (bakterimia primer), dan mencapai sel-sel retikula endotelial, hati, limpa dan organ-
organ lainnnya.
 b)Proses ini terjadi dalam masa tunas dan akan berakhir saat sel-sel retikula endotelial
melepaskan kuman ke dalam peredaran darah dan menimbulkan bakterimia untuk kedua
kalinya. Selanjutnya kuman masuk ke beberapa jaringan organ tubuh, terutama limpa,
usus dan kandung empedu.
 c)Pada minggu pertama sakit, terjadi hyperplasia plaks player. Ini terjadi pada kelenjar
limfoid usus halus. Minggu kedua terjadi nekrosis dan pada minggu ketiga terjadi ulserasi
plaks peyer. Pada minggu keempat terjadi penyembuhan ulkus yang dapat menimbulkan
sikatrik. Ulkus dapat menyebabkan perdarahan, bahkan sampai perforasi usus. Selain itu
hepar, kelenjar-kelenjar mesentrial dan limpa membesar.
 d)     Gejala demam disebabkan oleh endotoksin sedangkan gejala pada saluran
pencernaan disebabkan oleh kelainan pada usus halus.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
 Pengkajian Keperawatan
1. Identitas
Didalam identitas meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, no. Registerasi,
status perkawinan, agama, pekerjaan, tinggi badan, berat badan, tanggal MR.
2. Keluhan Utama
pada pasien Thypoid biasanya mengeluh perut merasa mual dan kembung, nafsu makan
menurun, panas dan demam.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Apakah sebelumnya pasien pernah mengalami sakit Thypoid, apakah tidak pernah, apakah
menderita penyakit lainnya.
4. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada umumnya penyakit pada pasien Thypoid adalah demam, anorexia, mual, muntah, diare,
perasaan tidak enak di perut, pucat (anemi), nyeri kepala pusing, nyeri otot, lidah tifoid (kotor),
gangguan kesadaran berupa somnolen sampai koma.
Lanjutan.....
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Apakah dalam kesehatan keluarga ada yang pernah menderita Thypoid atau sakit yang lainnya
6. Riwayat Psikososial
Psiko sosial sangat berpengaruh sekali terhadap psikologis pasien, dengan timbul gejala-gejala
yang dalami, apakah pasien dapat menerima pada apa yang dideritanya.
7.  Pola-Pola Fungsi Kesehatan
a) Pola pesepsi dan tatalaksana kesehatanPerubahan penatalaksanaan kesehatan yang dapat
menimbulkan masalah dalam kesehatannya.
b) Pola nutrisi dan metabolism
Adanya mual dan muntah, penurunan nafsu makan selama sakit, lidah kotor, dan rasa pahit
waktu makan sehingga dapat mempengaruhi status nutrisi berubah.
c) Pola aktifitas dan latihan
Pasien akan terganggu aktifitasnya akibat adanya kelemahan fisik serta pasien akan mengalami
keterbatasan gerak akibat penyakitnya.
d)  Pola tidur dan aktifitas
Kebiasaan tidur pasien akan terganggu dikarenakan suhu badan yang meningkat, sehingga pasien merasa gelisah
pada waktu tidur.
e)  Pola eliminasi
Kebiasaan dalam buang BAK akan terjadi refensi bila dehidrasi karena panas yang meninggi, konsumsi cairan
yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
f)  Pola reproduksi dan sexual
Pada pola reproduksi dan sexual pada pasien yang telah atau sudah menikah akan terjadi perubahan.
g)  Pola persepsi dan pengetahuan
Perubahan kondisi kesehatan dan gaya hidup akan mempengaruhi pengetahuan dan kemampuan dalam merawat
diri.
h) Pola persepsi dan konsep diri
Didalam perubahan apabila pasien tidak efektif dalam mengatasi masalah penyakitnya.
i)  Pola penanggulangan stress
Stres timbul apabila seorang pasien tidak efektif dalam mengatasi masalah penyakitnya.
j) Pola hubungan interpersonal
Adanya kondisi kesehatan mempengaruhi terhadap hubungan interpersonal dan peran serta mengalami tambahan
dalam menjalankan perannya selama sakit.
k)  Pola tata nilai dan kepercayaan
Timbulnya distres dalam spiritual pada pasien, maka pasien akan menjadi cemas dan takut akan kematian, serta
kebiasaan ibadahnya akan terganggu.
9.  Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum
Biasanya pada pasien typhoid mengalami badan lemah, panas, puccat, mual, perut tidak enak,
anorexia.
b) Kepala dan leher
Kepala tidak ada bernjolan, rambut normal, kelopak mata normal, konjungtiva anemia, mata
cowong, muka tidak odema, pucat/bibir kering, lidah kotor, ditepi dan ditengah merah, fungsi
pendengran normal leher simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
c) Dada dan abdomen
Dada normal, bentuk simetris, pola nafas teratur, didaerah abdomen ditemukan nyeri tekan.
d) Sistem respirasi
Apa ada pernafasan normal, tidak ada suara tambahan, dan tidak terdapat cuping hidung.
e) Sistem kardiovaskuler
Biasanya pada pasien dengan typoid yang ditemukan tekanan darah yang meningkat akan tetapi
bisa didapatkan tachiardi saat pasien mengalami peningkatan suhu tubuh.
f) Sistem integument
Kulit bersih, turgor kulit menurun, pucat, berkeringat banyak, akral hangat.
g) Sistem eliminasi
Pada pasien typoid kadang-kadang diare atau konstipasi, produk kemih pasien bisa
mengalami penurunan (kurang dari normal). N ½ -1 cc/kg BB/jam.
h) Sistem muskuloskolesal
Apakah ada gangguan pada extrimitas atas dan bawah atau tidak ada gangguan.
i) Sistem endokrin
Apakah di dalam penderita thyphoid ada pembesaran kelenjar toroid dan tonsil.
j) Sistem persyarafan
Apakah kesadarn itu penuh atau apatis, somnolen dan koma, dalam penderita
penyakit thypoid.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan infeksi Salmonella


Typhii
 2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan anoreksia
 3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan/bedrest.
 4. Gangguan keseimbangan cairan (kurang dari kebutuhan)
berhubungan dengan pengeluaran cairan yang berlebihan
(diare/muntah).
PERENCANAAN
 1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan infeksi salmonella typhsi
Tujuan                : suhu tubuh normal/terkontrol.
Kriteria hasil      :
·  Pasien melaporkan peningkatan suhu tubuh Mencari pertolongan untuk pencegahan
peningkatan suhu tubuh.
·   Turgor kulit membaik
 2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan anoreksia
Tujuan : Pasien mampu mempertahankan kebutuhan nutrisi adekuat
Kriteria hasil :
·   Nafsu makan meningkat
·   Pasien mampu menghabiskan makanan sesuai dengan porsi yang diberikan
Patway
Contoh kasus

 Contoh kasus : Pada tanggal 24 november 2014 klien datang kerumah sakit klien
menuturkan sudah satu minggu mengeluh demam disertai mual, pusing, lesu,
susah BAB dan nyeri pada abdomen bagian bawah. Selain itu klien mengeluh
menggigil pada malam hari yang disertai keringat dingin.dan klien mengeluh
nyeri pada bagian abdomen, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk dengan skala
nyeri 3 dari rentang 0-5. Nyeri dirasakan pada daerah abdomen sebelah kiri
bawah, rasa nyeri tidak terjadi penyebaran. Nyeri dirasakan saat klien bergerak
ddan pada saat ditekan.Kesadaran: compos mentisPenampilan umum: Klien
tampak lemah.Tanda-tanda vitalTekanan darah:130/60 mmHgNadi : 65
kali/menitRespirasi : 21 kali/menitSuhu 36.3’c.
 3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan/bed rest
Tujuan                  : pasien bisa melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari (AKS)
optimal.
Kriteria hasil         :
·   Kebutuhan personal terpenuhi
·  Dapat melakukan gerakkan yang bermanfaat bagi tubuh.
·   memenuhi AKS dengan teknik penghematan energi.
 4.         Gangguan keseimbangan cairan (kurang dari kebutuhan) berhubungan
dengan cairan yang berlebihan (diare/muntah)
Tujuan                : tidak terjadi gangguan keseimbangan cairan
Kriteria hasil      :
·  Turgor kulit meningkat
·   Wajah tidak nampak pucat
Dapat disimpulkan, bahwa penyakit demam  thypoid
merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi
dalam  masyarakat dan sampai saat ini masih belum bisa
ditangani dan dihentikan.  Menjaga diri dan
lingkungan  masing – masing  merupakan cara terbaik untuk
mencegah penyakit ini datang.
WASSALAMUALAIKUM

Anda mungkin juga menyukai