Anda di halaman 1dari 12

METODE VOGEL’S

APPROXIMATION (VAM)
PENGERTIAN

Metode Vogel atau Vogel’s Approximation Method (VAM)


merupakan metode yang lebih mudah dan lebih cepat untuk
digunakan dalam mengalokasikan sumber daya dari
beberapa sumber ke beberapa tujuan (daerah pemasaran)
LANGKAH -LANGKAH

1. Menyusun kebutuhan,kapasitas masing-masing sumber dan biaya pengangkutan ke


dalam matriks.
2.Mencari perbedaan dari dua biaya terkecil (dalam nilai absolut), yaitu biaya terkecil
pertama dan terkecil kedua untuk tiap baris dan kolom pada matriks (Cij).
3.Memilih 1 nilai perbedaan-perbedaan yang terbesar diantara semua nilai perbedaan
pada kolom dan baris.
4.Isikan pada salah satu segi empat yang termasuk dalam kolom atau baris terpilih, yaitu
pada segi empat yang biayanya terendah diantara segi empat lain pada kolom/baris
tersebut. Isiannya sebanyak mungkin yang bisa dilakukan.
5.Hilangkan baris atau kolom yang terisi penuh
6.Ulangi langkah 1-5 sampai semua baris dan kolom seluruhnya teralokasikan.
CONTOH SOAL

PT Merdeka memproduksi suatu produk yang mengirimkan hasil produksinya kepada 3


tempat penyimpanan. Perusahaan tersebut memiliki 3 buah pabrik yaitu pabrik W,
pabrik H, dan pabrik P yang secara berurutan masing-masingnya berkapasitas 90, 60,
dan 50. Dengan tujuan tempat penyimpanan adalah gudang A, gudang B, dan gudang C
yang masing-masingnya memiliki kebutuhan kapasitas 50, 110, dan 40 secara
berurutan. Hitunglah dan analisa biaya transportasi terbaikdengan menggunakan
metode VAM.
Adapun ongkos untuk setiap perpindahan dari pabrik menuju lokasi konsumen adalah
sebagai berikut:
• Pabrik W ke Gudang A = Rp. 20 ; Pabrik W ke Gudang B = Rp. 5 ; Pabrik W ke
Gudang C = Rp. 8
• Pabrik H ke Gudang A = Rp. 15 ; Pabrik H ke Gudang B = Rp. 20 ; Pabrik H ke
Gudang C = Rp. 10
• Pabrik P ke Gudang A = Rp. 25 ; Pabrik P ke Gudang B = Rp. 10 ; Pabrik P ke Gudang
C = Rp. 19
Tabel 1
Ke Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas • Pada baris W, biaya angkut terkecil =
Dari Pabrik
Rp 5,- dan nomor dua dari yang terkecil = Rp
Pabrik W 20 5 8 8,- . Jadi nilai baris W= 8 - 5 = 3
X11 X12 X13 90 Demikian seterusnya nilai-nilai yang lain:
Pabrik H Baris H = 15 – 10 = 5
15 20 10
X21 X22 X23 60 Baris P = 19 – 10 = 9
Kolom A = 20 – 15 = 5
Pabrik P 25 10 19
Kolom B = 10 – 5 = 5
X31 X32 X33 50
Kolom C = 10 – 8 = 2
Kebutuhan
Gudang 50 110 40 200
• Baris P memiliki nilai perbedaan
terbesar yaitu 9
Tabel 2
Gudang
Pabrik Kapasitas Perbedaan
A B C Baris
W 20 5 8 90 3

H 15 20 10 60 5

P 25 50 10 19 50 9
Gudang
Kebutuhan 50 110 40 Pilihan X PB= 50
Pabrik Kapasitas Perbedaan
Hilangkan baris P A B C Baris
Perbedaan 5 5 2
Kolom 20 5 8
W 90 3
• Pada baris P, biaya angkut segi empat PA=25; PB=10; 15 20 10
H 60 5
PC=19 yang terkecil adalah biaya pada segi empat PB.
Maka diisi segi empat PB dengan 50 satuan sesuai P X 50 X 50 9
kapasitas pabrik P
• Hilangkan baris P karena baris tersebut telah diisi Kebutuhan 50 110 40 Pilihan XPB= 50
sepenuhnya (kapasitas penuh) sehingga tidak mungkin Hilangkan baris P
Perbedaan 5 5 2
untuk diisi lagi. Kolom
Tabel 3

Gudang
Pabrik Perbedaan
Kapasitas
A B C Baris

W 20 5 8 90 3
60

H 15 20 10 60 5

P X X
50 X X
Gudang
Kebutuhan 50 110 40 Pilihan XWB= 60 Pabrik KapasitasPerbedaa
Hilangkan kolom B A B C n Baris
Perbedaan 5 15 2
Kolom 20 8
W 60 90 3
• Kolom B memiliki nilai selisih terbesar, yakni 20 – 5 = 15
• Pada kolom B, biaya angkut segi empat WB=5; dan HB=20 yang H 15 10 60 5
X
terkecil adalah biaya pada segi empat WB. Maka diisi segi empat WB
dengan nilai kebutuhan pada kolom B sebelumnya dikurang dengan P X X
PB yakni : 110 – 50 =60. Jadi segi empat WB diisi dengan 60 satuan
50 X X
sesuai kebutuhan gudang B. 50 40 Pilihan X WB = 60
Kebutuhan X
• Hilangkan kolom B karena kolom tersebut telah diisi sepenuhnya
(kapasitas penuh) sehingga tidak mungkin untuk diisi lagi. Hilangkan kolom B
Perbedaan 5 X 2
Kolom
Tabel 4
Gudang
Perbedaan
Pabrik Kapasitas
A B C Baris

W 20 60 30 8 90 12

H 15 X 10 60 5

P X X
50 X X
Kebutuhan 50 X 40 Pilihan XWC = 30
Hilangkan baris W Gudang
Perbedaan
Perbedaan 5 X 2 Pabrik Kapasitas
Kolom A B C Baris

W 20 60 30
• Baris W memiliki nilai selisih terbesar, yakni 20 – 8 = 12 X X
• Pada baris W, biaya angkut segi empat WA=20; dan WC=8 yang 15 10
H X 60 5
terkecil adalah biaya pada segi empat WC. Maka diisi segi empat
WC dengan nilai kapasitas pada baris W dikurang dengan WB X X
yakni : 90 – 60 =30. Jadi segi empat WC diisi dengan 30 satuan
P 50 X X
sesuai kapasitas pabrik W. Kebutuhan 50 X 40 Pilihan XWC = 30
• Hilangkan baris W karena baris tersebut telah diisi sepenuhnya Hilangkan baris W
(kapasitas penuh) sehingga tidak mungkin untuk diisi lagi. Perbedaan 5 X 2
Kolom
Tabel 5
Gudang
Perbedaan
Pabrik Kapasitas
A B C Baris

W 20 60 30 X X
H 15 X 10 10 60 5

P X X
50 X X
Kebutuhan 50 X 40 Pilihan XHC = 10
Hilangkan kolom C Gudang
Perbedaan 5 X 10 Perbedaan
Kolom Pabrik Kapasitas
A B C Baris
• Kolom C memiliki nilai selisih terbesar, yakni 10 W 20 60 30 X X
• Pada kolom C, biaya angkut segi empat HC=10. Maka diisi segi empat
HC dengan nilai kebutuhan pada kolom C dikurang dengan WC yakni : H 15 X 10 60 5
40 – 30=10. Jadi segi empat HC diisi dengan 10 satuan sesuai
P X X
kebutuhan gudang C. 50 X X
• Hilangkan kolom C karena kolom tersebut telah diisi sepenuhnya
Kebutuhan 50 X X Pilihan XHC = 10
(kapasitas penuh) sehingga tidak mungkin untuk diisi lagi. Hilangkan kolom C
Perbedaan 5 X X
Kolom
Tabel 6
Gudang
Perbedaan
Pabrik Kapasitas
A B C Baris

W 20 60 30 X X
H 15 X 10 60 15
50
P X X
50 X X
Kebutuhan 50 X X Pilihan XHA = 10
Hilangkan baris A Gudang
Perbedaan 5 X Perbedaan
Kolom
X Pabrik Kapasitas
A B C Baris
• Baris A memiliki nilai selisih terbesar, yakni 15. W 20 60 30 X X
• Pada baris A, biaya angkut segi empat HA=15. Maka diisi segi empat
HA dengan nilai kapasitas pada baris H dikurang dengan HC yakni : H 50 X 10 X X
60 – 10 =50. Jadi segi empat HA diisi dengan 10 satuan sesuai
X X X

kapasitas pabrik H. P 50 X
Hilangkan baris H karena baris tersebut telah diisi sepenuhnya
(kapasitas penuh) sehingga tidak mungkin untuk diisi lagi. Kebutuhan 50 X X Pilihan XHA = 10
Hilangkan baris A
Perbedaan 5 X X
Kolom
Jadi matriks alokasi dengan metode Vogel’s Approximation seperti
tabel berikut :

Ke Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas


Dari Pabrik

Pabrik 20 5 8
: W 60 30 90
Pabrik 15 20 10
H 50 10 60
Pabrik 25 10 19
P 50 50

Kebutuhan
Gudang 50 110 40 200

Maka biaya transportasi yang harus dibayar adalah= 60 (5) + 30 (8) + 50 (15) + 10 (10) + 50 (10) = 1890
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai