Anda di halaman 1dari 51

PELATIHAN SPMI UNTUK

SEKOLAH MODEL

1
Agenda
• Perkenalan
• Kontrak Belaja

Isu-isu kritis dan


masalah di bidang
pendidikan

Audit/Evaluasi
Standar Nasional
Pelaksanaan
Pendidikan
Pemenuhan Mutu

Pelaksanaan Sistem Penjaminan


Pemenuhan Mutu Mutu Pendidikan

Penyusunan Konsep Sistem


Rencana Penjaminan Mutu
Pemenuhan Mutu internal (SPMI)

Pemetaan Mutu
Satuan Pendidikan
2
Agenda
• Perkenalan
• Kontrak Belaja

Isu-isu kritis dan


masalah di bidang
pendidikan

Audit/Evaluasi
Standar Nasional
Pelaksanaan
Pendidikan
Pemenuhan Mutu

Pelaksanaan Sistem Penjaminan


Pemenuhan Mutu Mutu Pendidikan

Penyusunan Konsep Sistem


Rencana Penjaminan Mutu
Pemenuhan Mutu internal (SPMI)

Pemetaan Mutu
Satuan Pendidikan
3
Perkenalan
• Peserta memperkenalkan diri dengan menyebut nama,
pekerjaan, kegemaran, dan binatang yang disukai dengan
memperagakan sesuai karakter diri yang disebut

4
Kontrak Belajar
• Waktu
• Ketepatan waktu kehadiran beserta sanksi
• Alat komunikasi
• Peran dalam kelompok
• Tatacara komunikasi
• Kebersihan ruang
• Keaktifan

5
Agenda
• Perkenalan
• Kontrak Belaja

Isu-isu kritis dan


masalah di bidang
pendidikan

Audit/Evaluasi
Standar Nasional
Pelaksanaan
Pendidikan
Pemenuhan Mutu

Pelaksanaan Sistem Penjaminan


Pemenuhan Mutu Mutu Pendidikan

Penyusunan Konsep Sistem


Rencana Penjaminan Mutu
Pemenuhan Mutu internal (SPMI)

Pemetaan Mutu
Satuan Pendidikan
6
Agenda
• Perkenalan
• Kontrak Belaja

Isu-isu kritis dan


masalah di bidang
pendidikan

Audit/Evaluasi
Standar Nasional
Pelaksanaan
Pendidikan
Pemenuhan Mutu

Pelaksanaan Sistem Penjaminan


Pemenuhan Mutu Mutu Pendidikan

Penyusunan Konsep Sistem


Rencana Penjaminan Mutu
Pemenuhan Mutu internal (SPMI)

Pemetaan Mutu
Satuan Pendidikan
7
Telaah Peraturan SNP
KTSP 2006 dan KTSP 2013

8
PENDIDIKAN INDONESIA
UU No. 20 Tahun 2003
Menimbang:
b. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang;
c. bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta
relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan
kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah,
dan berkesinambungan;

Pasal 1 Ayat 1: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.

Pasal 3: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
9
Ki Hadjar Dewantara
Pendidikan adalah segala daya upaya untuk memajukan budi pekerti (karakter, kekuatan
batin), pikiran, dan jasmani anak selaras dengan alam dan masyarakatnya.
Mendidik anak yang akan menjadi manusia yang merdeka batinnya, merdeka pikirannya
dan merdeka tenaganya
Pendidikan Nasional ialah pendidikan yang beralaskan garis-hidup dari bangsanya dan
ditujukan untuk keperluan perikehidupan yang dapat mengangkat derajat negara dan
rakyatnya, agar dapat bekerja sama dengan negara lain untuk kemuliaan segenap
manusia di seluruh dunia.

Pendidikan Abad 21
Pembelajaran berpusat kepada siswa,
Pendidikan dilakukan secara kolaboratif
Belajar harus mempunyai konteks dengan dunia nyata.
Sekolah harus berintegrasi dengan masyarakat

“Education for Sustainable Development (ESD) is a learning process (or approach to


teaching) based on the ideals and principles that underlie sustainability and is concerned
with all levels and types of learning to provide quality education and foster sustainable
human development – learning to know, learning to be, learning to live together,
learning to do and learning to transform oneself and society.”
10
UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003
Menimbang: bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan
kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen
pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan
lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara
terencana, terarah, dan berkesinambungan;

Pasal 1: Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

Pasal 3: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk


watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab

11
Permendiknas No. 22 Tahun 2006
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan
kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati,
olahpikir, olahrasa dan olahraga agar memiliki daya saing
dalam menghadapi tantangan global.

Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk


menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan
berbasis potensi sumber daya alam Indonesia

Permendikbud No 57, 58, 59, 60 Tahun 2014


b. Tantangan Eksternal.
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu
yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi,
kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat
internasional.

Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan
perniagaan tradisional...
12
Permendiknas No. 19. 2007:
Visi sekolah/madrasah:
1) dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah/madrasah dan
segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang;
2) mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga
sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan;
3) dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga
sekolah/madrasah dan pihak-pihak yang berkepentingan, selaras
dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional;
4) diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala
sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite
sekolah/madrasah;
5) disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak
yang berkepentingan; 6) ditinjau dan dirumuskan kembali secara
berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat

13
14
PERMENDIKNAS No. 23 Tahun 2007 Standar Kelulusan SD
1.Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan PERMENDIKBUD No. 54 Tahun 2013
anak
2.Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
3.Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya
4.Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial Sikap : Memiliki perilaku yang
ekonomi di lingkungan sekitarnya mencerminkan sikap orang
5.Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan beriman, berakhlak mulia,
berilmu, percaya diri, dan
kreatif bertanggung jawab dalam
6.Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif, dengan bimbingan berinteraksi secara efektif
guru/pendidik dengan lingkungan sosial dan
7.Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya alam di lingkungan rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
8.Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan
sehari-hari Pengetahuan Memiliki
9.Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan pengetahuan faktual dan
sekitar konseptual berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu
10.
Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan pengetahuan, teknologi, seni,
11.
Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah dan budaya dalam wawasan
air Indonesia kemanusiaan, kebangsaan,
12.
Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian
13.
Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan di lingkungan rumah, sekolah,
waktu luang dan tempat bermain.
14.
Berkomunikasi secara jelas dan santun
15.
Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri sendiri Keterampilan Memiliki
kemampuan pikir dan tindak
dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya yang produktif dan kreatif
16.
Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis dalam ranah abstrak dan
17.
Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan konkret sesuai dengan yang
berhitung ditugaskan kepadanya
15
7 Landasan ESD “Prinsip-Prinsip Pendidikan”
1. Berpusat pada potensi,
perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap
perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan
seni
4. Relevan dengan kebutuhan
kehidupan
5. Menyeluruh dan
berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan
nasional dan kepentingan
daerah

Sumber:WWF Swedia
Sumber: KTSP

16
Prinsip Pengembangan KTSP
PERMENDIKNAS No. 22 Tahun PERMENDIKBUD No. 81A Tahun PERMENDIKBUD No. 61 Tahun
2006 tentang Standar Isi Satuan 2013 tentang Implementasi 2014 tentang Kurikulum Tingkat
Pendidikan Dasar dan Menengah Kurikulum Satuan Pendiikan

Prinsip-Prinsip Pengembangan Mekanisme Pengelolaan Prinsip pengembangan KTSP:


Kurikulum Tingkat Satuan KTSP dikelola berdasarkan prinsip-
Pendidikan prinsip sebagai berikut.: 1. Berpusat pada potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan
1. Berpusat pada potensi, 1. Berpusat pada potensi, kepentingan peserta didik dan
perkembangan, kebutuhan, dan perkembangan, kebutuhan, dan lingkungannya pada masa kini
kepentingan peserta didik dan kepentingan peserta didik dan dan yang akan datang.
lingkungannya lingkungannya
2. Beragam dan terpadu 2. Beragam dan terpadu 2. Belajar sepanjang hayat
3. Tanggap terhadap 3. Tanggap terhadap
perkembangan ilmu perkembangan ilmu
3. Menyeluruh dan
pengetahuan, teknologi, dan pengetahuan, teknologi, dan
seni berkesinambungan
seni
4. Relevan dengan kebutuhan 4. Relevan dengan kebutuhan
kehidupan kehidupan
5. Menyeluruh dan 5. Menyeluruh dan
berkesinambungan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat 6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan 7. Seimbang antara kepentingan
nasional dan kepentingan daerah nasional dan kepentingan daerah

17
Acuan/Prinsip Penyusunan KTSP
Panduan Penyusunan KTSP BSNP PERMENDIKBUD No. 81A Tahun PERMENDIKBUD No.61 Tahun
Tahun 2006 2013 tentang Implementasi 2014 tentang Kurikulum Tingkat
Kurikulum Satuan Pendiikan
Acuan Operasional Penyusunan Prinsip-prinsip Penyusunan Acuan Konseptual
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dalam menyusun KTSP perlu
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai 1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak
1. Peningkatan iman dan takwa serta berikut: Mulia
akhlak mulia 2. Toleransi dan Kerukunan Umat
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, 1.Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak
Beragama
dan minat sesuai dengan tingkat Mulia
3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai
2.Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
perkembangan dan kemampuan Kebangsaan
3.Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan
peserta didik Minat sesuai dengan Tingkat 4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan,
3. Keragaman potensi dan Perkembangan dan Kemampuan Peserta Bakat, dan Minat sesuai dengan
karakteristik daerah dan Didik Tingkat Perkembangan dan
lingkungan 4.Keragaman Potensi dan Karakteristik Kemampuan Peserta Didik
4. Tuntutan pembangunan daerah Daerah dan Lingkungan 5. Kesetaraan Warga Negara
dan nasional 5.Tuntutan Pembangunan Daerah dan Memperoleh Pendidikan Bermutu
5. Tuntutan dunia kerja Nasional 6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, 6.Tuntutan Dunia Kerja 7. Tuntutan Dunia Kerja
teknologi, dan seni 7.Perkembangan Ilmu Pengetahuan, 8. Perkembangan Ipteks
Teknologi, dan Seni 9. Keragaman Potensi dan Karakteristik
7. Agama 8.Agama Daerah serta Lingkungan
8. Dinamika perkembangan global 9.Dinamika Perkembangan Global 10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai 10.
Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Nasional
kebangsaan Kebangsaan 11. Dinamika Perkembangan Global
10. Kondisi sosial budaya masyarakat 11.Kondisi Sosial Budaya Masyarakat 12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat
setempat Setempat Setempat
11. Kesetaraan Jender 12.
Kesetaraan Jender
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
12. Karakteristik satuan pendidikan 13.Karakteristik Satuan Pendidikan
18
“Prinsip-Prinsip Pendidikan” Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan
1.Berpusat pada potensi,
perkembangan, kebutuhan, 1.Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya 2.Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat
2.Beragam dan terpadu sesuai dengan tingkat perkembangan dan
3.Tanggap terhadap kemampuan peserta didik
perkembangan ilmu 3.Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan
pengetahuan, teknologi, lingkungan
dan seni 4.Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
4.Relevan dengan 5.Tuntutan dunia kerja
kebutuhan kehidupan 6.Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
5.Menyeluruh dan seni
berkesinambungan
6.Belajar sepanjang hayat 7.Agama
7.Seimbang antara 8.Dinamika perkembangan global
kepentingan nasional dan 9.Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
kepentingan daerah 10.Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
11.Kesetaraan Jender
12.Karakteristik satuan pendidikan

Sumber: Pedoman KTSP


Sumber: UU No. 20 Th. 2003 - Sisdiknas
19
21st century skills:

1. Critical thinking, problem solving, reasoning, analysis, interpretation,


synthesizing information
2. Research skills and practices, interrogative questioning
3. Creativity, artistry, curiosity, imagination, innovation, personal expression
4. Perseverance, self-direction, planning, self-discipline, adaptability,
initiative
5. Oral and written communication, public speaking and presenting,
listening
6. Leadership, teamwork, collaboration, cooperation, facility in using virtual
workspaces
7. Information and communication technology (ITC) literacy, media and
internet 8. literacy, data interpretation and analysis, computer programming
9. Civic, ethical, and social-justice literacy
10. Economic and financial literacy, entrepreneurialism
11. Global awareness, multicultural literacy, humanitarianism
12. Scientific literacy and reasoning, the scientific method
13. Environmental and conservation literacy, ecosystems understanding
14. Health and wellness literacy, including nutrition, diet, exercise, and public
health and safety
20
PERMENDINAS No. 41 Tahun 2007
TENTANG STANDAR PROSES UNTUK PERMENDIKBUD NO.65 TAHUN
SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN
MENENGAH
Standar Proses 2013 TENTANG KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIIKAN

Prinsip-prinsip Penyusunan RPP Prinsip Penyusunan RPP


  Dalam menyusun RPP hendaknya
1. Memperhatikan perbedaan individu peserta memperhatikan prinsip-prinsip sbb:
didik RPP disusun dengan memperhatikan
perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, a. Perbedaan individual peserta didikantara lain
tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat,
bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, potensi, minat, motivasi belajar,kemampuan
gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan
belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, khusus,kecepatan belajar, latar belakang
dan/atau lingkungan peserta didik. budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan
peserta didik.
2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik.
Proses pembelajaran dirancang dengan b. Partisipasi aktif peserta didik.
berpusat pada peserta didik untuk
c. Berpusat pada peserta didik untuk
mendorong motivasi, minat, kreativitas,
mendorong semangat belajar,motivasi, minat,
inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat
kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan
belajar.
kemandirian.
3. Mengembangkan budaya membaca dan d.Pengembangan budaya membaca dan
menulis Proses pembelajaran dirancang menulisyang dirancang untuk
untuk mengembangkan kegemaran mengembangkan kegemaran membaca,
membaca, pemahaman beragam baca­an, dan pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. 21
4. Memberikan umpan balik dan tindak
lanjut RPP memuat rancangan e.Pemberian umpan balik dan tindak
program pemberian umpan balik lanjutRPP memuat rancangan program
positif, penguatan, pengayaan, dan pemberian umpan balik positif, penguatan,
remedi. pengayaan,dan remedi.

5. Keterkaitan dan keterpaduan RPP


disusun dengan memperhatikan f.Penekanan pada keterkaitan dan
keterkaitan dan keterpaduan antara keterpaduanantara KD, materi
SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
pembelajaran, indikator pencapaian indikator pencapaiankompetensi, penilaian,
kompetensi, penilaian, dan sumber dan sumber belajar dalam satu
belajar dalam satu keutuhan keutuhanpengalaman belajar.
pengalaman belajar. RPP disusun
dengan mengakomodasikan
pembelajaran tematik, keterpaduan g.Mengakomodasi pembelajaran tematik-
lintas mata pelajaran, lintas aspek terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran,
belajar, dan keragaman budaya. lintas aspek belajar, dan keragaman budaya

6. Menerapkan teknologi informasi dan


komunikasi RPP disusun dengan h.Penerapan teknologi informasi dan
mempertimbangkan penerapan komunikasisecara terintegrasi,sistematis,
teknologi informasi dan komunikasi dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
secara terintegrasi, sistematis, dan
efektif sesuai dengan situasi dan
kondisi.
22
c. Penyempurnaan Pola Pikir (Permendikbud No. 67-70 Tahun 2013 dan No. 57-60 Tahun 2014
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sbb:
1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik.
Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki
kompetensi yang sama;
2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif
(interaktif guru-peserta didik- masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);
3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat
menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui
internet);
4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari
semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);
5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia;
7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat
pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu
pengetahuan jamak (multidisciplines); dan 9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran
kritis.
d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai
berikut.
9) Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif;
10) Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah
sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan 23
ESD Criteria
• is based on the principles and values that underlie sustainable development;
• deals with the well-being of all four dimensions of sustainability –
environment, society, culture and economy;
• accommodates the evolving nature of the concept of sustainability;
• uses a variety of pedagogical techniques that promote participatory learning
and higher-order thinking skills;
• engages formal, non-formal and informal education;
• builds civil capacity for community-based decision-making, social tolerance,
environmental stewardship, an adaptable workforce, and a good quality of life;
• is locally relevant and culturally appropriate;
• is interdisciplinary. No single discipline can claim ESD for itself; all disciplines
can contribute to ESD;
• promotes lifelong learning;
• is based on local needs, perceptions and conditions, but acknowledges that
fulfilling local needs often has international effects and consequences;
• addresses content, taking into account context, global issues and local
priorities.
24
Contoh :

25
Paradigma berpikir sistem, ......melihat isu atau tema dari
beragam perspektif melalui multidisiplin ilmu

26
Ekosistem Pendidikan, Pelibatan
Masyarakat
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003
TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 54
(1) Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran
serta perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi,
pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam
penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan
pendidikan.
(2) Masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana,
dan pengguna hasil pendidikan
27
PARTISIPASI
SEMUA PIHAK LSM
Dalam mengelola
sekolah dan Korpor
ate
mengembangkan
kurikulum
serta pembelajaran
yang baik

28
NILAI-NILAI PANCASILA
NILAI-NILAI BUDAYA BANGSA

SEKOLAH
PARTISIPASI KEBIJAKAN
MASYARAKAT SEKOLAH
= MURID
=
EKOSISTEM GOOD SCHOOL
PENDIDIKAN GOVERNANCE
Standar Pengelolaan, Pembiayaan,
Sarpras dan Tendik

PAIKEMGEMBROT→ LITERASI ABAD 21


SESUAI KARATERISITIK LOKAL
Standar Kelulusan< Isi, Proses dan
DAN TANTANGAN GLOBAL Penilaian

29
Standar Nasional Pendidikan
SNP adalah standar minimal yang ditetapkan pemerintah dalam bidang pendidikan
yang harus dipenuhi oleh satuan pendidikan dan semua pemangku kepentingan dalam
mengelola dan menyelenggarakan pendidikan (UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas)

KOMPETENSI
LULUSAN

PROSES
PEMBELAJARAN

ISI

SARANA/
PRASARANA PTK PENGELOLAAN

PEMBIAYAAN

30
SKL Standar Isi Standar Penilaian Standar Proses
1. Beriman, berakhlak 1. Muatan sesuai dengan 1. Proses penilaian sahih, 1. mendorong peserta didik
mulia, berilmu, percaya mencari tahu
rancangan kurikulum objektif, terbuka, 2. berbasis aneka sumber
diri, dan bertanggung nasional otentik, sistematis, belajar
jawab 2. Mengembangkan akuntabel, dan 3. penguatan penggunaan
2. Memiliki pengetahuan berbagai sikap, edukatif. pendekatan ilmiah
faktual, konseptual 4. berbasis kompetensi
pengetahuan, dan 2. Satuan pendidikan 5. terpadu lintas disiplin
dan/atau prosedural keterampilan menerapkan penilaian 6. kebenaran multi dimensi
serta metakognitif 3. Kurikulum Tingkat otentik 7. menuju keterampilan
tentang ilmu 3. Bentuk dokumen aplikatif
Satuan Pendidikan 8. keseimbangan antara softskill
pengetahuan, teknologi, penilaian sesuai
seni, dan budaya dalam (KTSP) sesuai dengan dengan hardskill
kurikulum nasional dengan aturan yang 9. mengutamakan
wawasan kemanusiaan, berlaku pembudayaan dan
kebangsaan, kenegaraan pemberdayaan peserta didik
dan peradaban 10. menerapkan nilai dengan
3. Memiliki kemampuan keteladanan, membangun
pikir dan tindak yang INDIKATOR MUTU SESUAI kemauan dan
mengembangkan kreativitas
produktif dan kreatif STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 11. Berlangsung di rumah, di
dalam ranah abstrak sekolah dan di masyarakat
dan konkret 12. Semua pendidik sekaligus
pesera didik
13. memanfaatkan TIK
14. mengakui perbedaan
Standar Sarpras Standar Pengelolaan individu
1. Kapasitas dan daya 1. Perencanaan sesuai
Standar PTK standar dan melibatkan
1. Jumlah dan kualifikasi tampung satuan
pemangku kepentingan
pendidikan sesuai pendidikan sesuai 2. Pelaksanaan sesuai standar
Standar Pembiayaan
standar dengan standar dan melibatkan pemangku 1. tidak memungut biaya
2. Kualifikasi kepala satuan 2. Jumlah dan kondisi kepentingan dari peserta didik
pendidikan sesuai 3. pengawasan dan evaluasi 2. Biaya operasional non-
standar sarana dan prasarana
pendidikan sesuai terhadap pelaksanaan personil minimal
3. Tenaga kependidikan program secara berkala 3. Pengelolaan dana
tersedia sesuai standar standar 4. PTK berkinerja baik
4. Kompetensi PTK sesuai dilakukan secara
5. Memanfaatkan dan
standar transparan dan
mengelola sistem informasi
akuntabel 31
Agenda
• Perkenalan
• Kontrak Belaja

Isu-isu kritis dan


masalah di bidang
pendidikan

Audit/Evaluasi
Standar Nasional
Pelaksanaan
Pendidikan
Pemenuhan Mutu

Pelaksanaan Sistem Penjaminan


Pemenuhan Mutu Mutu Pendidikan

Penyusunan Konsep Sistem


Rencana Penjaminan Mutu
Pemenuhan Mutu internal (SPMI)

Pemetaan Mutu
Satuan Pendidikan
32
Permasalahan Pendidikan Di Indonesia
• Kualitas lulusan rendah
• Pembelajaran masih Kondisi ideal
berpusat pada guru
• Isi belum
mengakomodasi
kebutuhan wilayah • Kompetensi lulusan
• Penilaian fokus pada • Proses pembelajaran
pengetahuan • Isi pembelajaran
• Kinerja guru belum
optimal
• Penilaian
• Tidak punya lab. IPA pembelajaran
• Kepala sekolah • Kompetensi dan
belummelakukan kualiifikasi PTK
supervisi secara rutin • Sarana & Prasarana
• Penggunaan dana • Pengelolaan
belum transparan
• Pembiayaan
≥ Standar Nasional
Pendidikan
Kondisi terkini

33
PMP SEBAGAI INSTRUMEN
PENINGKATAN MUTU BERKELANJUTAN

Peningkatan
Standar

Pemetaan
Peningkatan Mutu Rencana
Standar Pemenuhan
Monev/Au Pelaksanaa
dit n
Pemetaan Rencana
Peningkatan Mutu Pemenuhan
Standar
Pelaksanaa
Monev/Au n
dit
Pemetaan
Mutu Rencana
Baseline Pemenuhan
Pelaksanaa
Monev/Au n
dit

34
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah

35
Agenda
• Perkenalan
• Kontrak Belaja

Isu-isu kritis dan


masalah di bidang
pendidikan

Audit/Evaluasi
Standar Nasional
Pelaksanaan
Pendidikan
Pemenuhan Mutu

Pelaksanaan Sistem Penjaminan


Pemenuhan Mutu Mutu Pendidikan

Penyusunan Konsep Sistem


Rencana Penjaminan Mutu
Pemenuhan Mutu internal (SPMI)

Pemetaan Mutu
Satuan Pendidikan
36
Aktivitas Penjaminan Mutu Internal

Penetapan Standar
Pemetaan Mutu
Mutu

Penyusunan
Rencana
Pemenuhan

Pelaksanaan
Audit/Evaluasi
Rencana
Pemenuhan
Pemenuhan

37
Siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal

Pemetaan Mutu

Penyusunan
Penetapan
Rencana
Standar Mutu
Pemenuhan

Audit/Evaluasi Pelaksanaan
Pelaksanaan Rencana
Rencana Pemenuhan

38
Siklus SPMI dan Luarannya
K e b ija k a n , P e m e r in t a h
( k u r ik u lu m , S N P d ll)

V is i-M is i, K e b ija k a n
s e k o la h

P e m e ta a n D o ku m e n p e re n ca n a a n ,
D o k u m e n E v a lu a s i D ir i
p e n g e m b a n g a n s e k o la h
S e k o la h M u tu
d a n re n c a n a a k si

P e n yu su n an
P e n e ta p a n
Rencana
S ta n d a r M u tu
Pem enuhan

L a p o r a n h a s il e v a lu a s i: E v a lu a s i/ A u d it P e la k s a n a a n O u tp u t:
• Pem enuhan 8 SN P P e la k s a n a a n R en cana C a p a ia n K u a lit a s s e k o la h
• Im p le m e n t a s i d a r i Rencana Pem enuhan se su ai 8 SN P
re n ca n a a k si
39
Agenda
• Perkenalan
• Kontrak Belaja

Isu-isu kritis dan


masalah di bidang
pendidikan

Audit/Evaluasi
Standar Nasional
Pelaksanaan
Pendidikan
Pemenuhan Mutu

Pelaksanaan Sistem Penjaminan


Pemenuhan Mutu Mutu Pendidikan

Penyusunan Konsep Sistem


Rencana Penjaminan Mutu
Pemenuhan Mutu internal (SPMI)

Pemetaan Mutu
Satuan Pendidikan
40
SKL Standar Isi Standar Penilaian Standar Proses
1. Beriman, berakhlak 1. Muatan sesuai dengan 1. Proses penilaian sahih, 1. mendorong peserta didik
mulia, berilmu, percaya mencari tahu
rancangan kurikulum objektif, terbuka, 2. berbasis aneka sumber
diri, dan bertanggung nasional otentik, sistematis, belajar
jawab 2. Mengembangkan akuntabel, dan 3. penguatan penggunaan
2. Memiliki pengetahuan berbagai sikap, edukatif. pendekatan ilmiah
faktual, konseptual 4. berbasis kompetensi
pengetahuan, dan 2. Satuan pendidikan 5. terpadu lintas disiplin
dan/atau prosedural keterampilan menerapkan penilaian 6. kebenaran multi dimensi
serta metakognitif 3. Kurikulum Tingkat otentik 7. menuju keterampilan
tentang ilmu 3. Bentuk dokumen aplikatif
Satuan Pendidikan 8. keseimbangan antara softskill
pengetahuan, teknologi, penilaian sesuai
seni, dan budaya dalam (KTSP) sesuai dengan dengan hardskill
kurikulum nasional dengan aturan yang 9. mengutamakan
wawasan kemanusiaan, berlaku pembudayaan dan
kebangsaan, kenegaraan pemberdayaan peserta didik
dan peradaban 10. menerapkan nilai dengan
3. Memiliki kemampuan keteladanan, membangun
pikir dan tindak yang INDIKATOR MUTU SESUAI kemauan dan
mengembangkan kreativitas
produktif dan kreatif STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 11. Berlangsung di rumah, di
dalam ranah abstrak sekolah dan di masyarakat
dan konkret 12. Semua pendidik sekaligus
pesera didik
13. memanfaatkan TIK
14. mengakui perbedaan
Standar Pengelolaan Standar SarPras individu
1. Kapasitas dan daya 1. Perencanaan sesuai
Standar PTK standar dan melibatkan
1. Jumlah dan kualifikasi tampung satuan
pemangku kepentingan
pendidikan sesuai pendidikan sesuai 2. Pelaksanaan sesuai standar
Standar Pembiayaan
standar dengan standar dan melibatkan pemangku 1. tidak memungut biaya
2. Kualifikasi kepala satuan 2. Jumlah dan kondisi kepentingan dari peserta didik
pendidikan sesuai 3. pengawasan dan evaluasi 2. Biaya operasional non-
standar sarana dan prasarana
pendidikan sesuai terhadap pelaksanaan personil minimal
3. Tenaga kependidikan program secara berkala 3. Pengelolaan dana
tersedia sesuai standar standar 4. PTK berkinerja baik
4. Kompetensi PTK sesuai dilakukan secara
5. Memanfaatkan dan
standar transparan dan
mengelola sistem informasi
akuntabel 41
Indikator dan Sumber Data
Standar Indikator Sumber data
Standar Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,  Rubrik peserta didik
Kompetensi berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung  Catatan kepolisian
Lulusan jawab dalam berinteraksi secara efektif  Laporan pengaduan
  kekerasan
 
Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan  Hasil UH/UTS/UAS
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan  Portofolio peserta
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret didik
 Karya tulis/produk
peserta didik

Contoh indikator dan sumber data untuk standar lain dapat dilihat pada buku:

Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Mutu Pendidikan oleh Satuan Pendidikan hal. 45 s.d. 49

42
Instrumen Pengumpulan Data Mutu

43
Tabel Analisis Kondisi Mutu Pendidikan di Satuan Pendidikan

44
Agenda
• Perkenalan
• Kontrak Belaja

Isu-isu kritis dan


masalah di bidang
pendidikan

Audit/Evaluasi
Standar Nasional
Pelaksanaan
Pendidikan
Pemenuhan Mutu

Pelaksanaan Sistem Penjaminan


Pemenuhan Mutu Mutu Pendidikan

Penyusunan Konsep Sistem


Rencana Penjaminan Mutu
Pemenuhan Mutu internal (SPMI)

Pemetaan Mutu
Satuan Pendidikan
45
Menemukan akar permasalahan
Faktor 1

Faktor 4
Faktor 2

Faktor 5
SKL
Faktor 3
Faktor 1

MANAJEMEN Faktor 4
Faktor 2
ISI
Faktor 3

Faktor 5
MASALAH
PTK

PROSES

SARPRAS PENILAIAN

46
Rencana Pemenuhan SNP di Satuan Pendidikan
Masalah: kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekolah rendah

Standar Permasalahan Program Kegiatan Volume Kebutuhan Sumber Dana


Biaya
SKL Pemangku kepentingan
tidak paham pentingnya
kebersihan sekolah
Isi Program kebersihan tidak
termuat dalam KTSP
Proses • Belum ada pembelajaran
yang terkait dengan
kebersihan
Penilaian Karena tidak terintegasi
dengan mapel maka tidak
ada penilaian ttg sikap
kepedulian terhadap
lingkungan
PTK Guru tidak memberikan
keteladan tentang manfaat
kebershan
Sarpras Minimnya peralatan
kebersihan di sekolah
Pengelo- Belum ada tatib tentang
laan kebersihan di sekolah
Pembia- Minim anggaran untuk
yaan menyediakan peralatan
kebersihan

47
Agenda
• Perkenalan
• Kontrak Belaja

Isu-isu kritis dan


masalah di bidang
pendidikan

Audit/Evaluasi
Standar Nasional
Pelaksanaan
Pendidikan
Pemenuhan Mutu

Pelaksanaan Sistem Penjaminan


Pemenuhan Mutu Mutu Pendidikan

Penyusunan Konsep Sistem


Rencana Penjaminan Mutu
Pemenuhan Mutu internal (SPMI)

Pemetaan Mutu
Satuan Pendidikan
48
Rencana Implementasi Pemenuhan SNP di Satuan Pendidikan
Masalah: kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekolah rendah

Standar Program Kegiatan Penanggung jawab Waktu Pemangku kepentingan


pelaksanaan yang dilibatkan
SKL

Isi

Proses

Penilaian

PTK

Sarpras

Pengelo-laan

Pembia-yaan

49
Agenda
• Perkenalan
• Kontrak Belaja

Isu-isu kritis dan


masalah di bidang
pendidikan

Audit/Evaluasi
Standar Nasional
Pelaksanaan
Pendidikan
Pemenuhan Mutu

Pelaksanaan Sistem Penjaminan


Pemenuhan Mutu Mutu Pendidikan

Penyusunan Konsep Sistem


Rencana Penjaminan Mutu
Pemenuhan Mutu internal (SPMI)

Pemetaan Mutu
Satuan Pendidikan
50
Evaluasi Implementasi Pemenuhan SNP di Satuan Pendidikan
Masalah: kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekolah rendah

Standar Program Kegiatan Capaian proses Capaian Output Kesimpulan Pelaksanaan


Program
(Penyelesaian masalah)
SKL

Isi

Proses

Penilaian

PTK

Sarpras

Pengelo-laan

Pembia-yaan

51

Anda mungkin juga menyukai