Anda di halaman 1dari 18

PENGANTAR

ILMU
EKONOMI
MAKRO
Permintaan dan
Penawaran Agregat
1. ANITA NUR AZIZAH 181011201897
2. EKA NURHAYATI 181011201272
3. KARISMA MARTIA CAHYANI 181011200616
4. MERY ASTUTI 181011201571

Kelompok 1
5. MOCHAMAD YAHYA CAHYA SUMIAR
181011200015
6. MUHAMMAD RIZKI 181011201083
7. RICKA HIDAYATI CHANIAGO181011200859
8. SILVIA RARA ANGGITA 181011201829
9. VALENCIA ROLANDA 181011200858
PERMINTAAN AGREGAT
Permintaan agregat adalah seluruh permintaan terhadap
barang dan jasa yang terjadi dalam suatu perekonomian,
baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang berasal
dari luar negeri.

PENAWARAN AGREGAT
Penawaran agregat adalah (aggregate supply,AS) adalah jumlah
seluruh barang akhir dan jasa-jasa di dalam perekonomian yang
dijual atau ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan (firms) dengan
berbagai tingkat harga. Dengan kata lain, bahwa penawaran

Pengertian agregat itu pada dasarnya merupakan nilai total dari seluruh
barang akhir dan jasa yang dihasilkan di dalam perekonomian.
Tingkat
Harga
PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT

Sumbu vertikal menunjukkan tingkat harga keseluruhan


Penawaran agregat
dalam perekonomian. Sumbu horizontal menunjukkan
jumlah barang dan jasa secara keseluruhan. Kurva
Tingkat permintaan agregat (aggregate-demand curve)
Harga
menunjukkan jumlah barang dan jasa yang ingin dibeli oleh
rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah pada setiap
Keseimbangan
tingkat harganya. Kurva penawaran agregat (aggregate-
supply curve) menunjukkan jumlah barang dan jasa yang
Permintaan agregat diproduksi dan dijual oleh perusahaan pada setiap tingkat
harga tertentu.

0 Hasil Produksi Jumlah Output Ekonomi menggunakan model permintaan dan penawaran
keseimbangan agregat untuk menganalisis fluktuasi ekonomi. Tingkat
output dan harga saling berkesesuaian pada titik yang
menunjukkan krva permintaan dan penawaran agregat
yang saling bersinggungan.
Banyak faktor yang mempengaruhi besarnya permintaan agregat,
diantaranya
• Tingkat harga secara umum
• Jumlah uang yang beredar nominal
• Jumlah obligasi pemerintah
• Defisit tertimbang dan pemanfataan tenaga kerja secara penuh
• Pendapatan disposable (Yd) atau pengeluaran konsumsi (C)
• Tingkat bunga (i)

• Kepercayaan dunia bisnis (business confidence) atau investasi (I)


• Jumlah uang beredar riil (real money supply atau Ms/P)
• Pengeluaran pemerintah (G)

Permintaan • Pajak (T)


• Pendapatan luar negeri (Yf)

Agregat • Harga luar negeri (Pf)


• Nilai tukar riil (exchange rate atau ER)
Tingkat
Harga

KURVA PERMINTAAN AGREGAT

Penurunaan tingkat harga dari P1 ke P2


meningkatkan jumlah permintaan barang dari
Y1 ke Y2. Ada tiga alasan untuk hubungan
P1
negatif ini. Ketika tingkat harga jatuh,
1. penurunan
tingkat kekayaan rill meningkat, tingkat suku bunga
harga P2
jatuh dan tingkat pertukaran menurun. Efek
PERMINTAAN AGREGAT ini menstimulasi peningkatan belanja
konsumsi, investasi dan ekspor netto.
0
Y1 Y2 Jumlah Output Peningkatan belanja pada komponen output
2. meningkatkan jumlah
permintaan barang dan jasa ini artinya jumlah peningkatan barang dan
jasa menjadi lebih banyak.
Kurva Permintaan agregat (aggregate demand curve) adalah suatu
kurva yang menjelaskan hubungan antara jumlah output agregat yang
diminta oleh suatu konsumen dengan tingkat harga tertentu ketika
semua variabel lainnya dianggap konstan.
Ada dua cara yang digunakan untuk menurunkan kurva permintaaan
agregat, yaitu sebagai berikut :
• Pendekatan teori jumlah uang
Pendekatan teori jumlah uang ini menerangkan bahwa permintaan
agregat ditentukan semata-mata oleh jumlah uang yang ada.
• Pendekatan komponen permintaan agregat

Kurva Pendekatan yang kedua didasarkan pada pengujian perilaku bagian-


bagian komponen permintaan agregat seperti investasi, konsumsi,

Permintaan
pengeluaran pemerintah  dan ekspor.
Pendekatan ini juga mempertimbangkan jumlah uang dalam
menentukan permintaan agregat, namun tidak secara langsung.

Agregat Melainkan dengan cara mempertimbangkan bagaimana perubahan


jumlah uang tersebut mempengaruhi komponen permintaan agregat
tersebut.
• Efek Kekayaan
Biaya yang digunakan oleh produsen tergantung pada
kekayaan yang dimiliki. Keduanya memiliki satu hubungan
yang saling berkaitan satu sama lain. (Kekayaan mengacu
pada pemegangan uang, saham, obligasi, rumah serta asset
fisik yang lain. Kekayaan yang dimiliki dipengaruhi oleh
tingkat harga).
• Dampak Harga Bunga
Efek harga bunga ditujukan karena perubahan tingkat

Faktor-faktor yang harga mempengaruhi harga bunga. Efek ini juga


mempengaruhi produksi & investasi.
menyebabkan Kurva • Efek Pembelian Asing (Ekspor & Impor)
permintaan agregat ber- Jumlah ekspor & impor dalam suatu kegiatan
slope negatif perekonomian tergantung pada harga Domestic asing dan
Kurva permintaan agregat.
• Kurva permintaan agregat dengan melihat 4 komponen, yaitu
sebagai berikut :

1. Pengeluaran konsumen ( customer expenditure ), Pengeluaran


konsumen yaitu jumlah permintaan yang diminta oleh konsumen
akan barang dan jasa.
2. Pengeluaran investasi yang direncanakan ( planned investment

Menurunkan spending ), Pengeluaran investasi yang direncanakan yaitu jumlah


pengeluaran yang direncanakan oleh perusahaan atas mesin pabrik,

Kurva
dan barang modal lainnya yang baru ditambah pengeluaran yang
direncanakan atas rumah baru.

Permintaan
3. Pengeluaran pemerintah ( goverment spending ), Pengeluaran
pemerintah yaitu pengeluaran yang dikeluarkan oleh semua
jajaran pemerintah atas barag dan jasa yang dibeli.

Agregat 4. Ekspor bersih ( net export ), Ekspor bersih yaitu pengeluaran luar
negeri bersih atas barang dan jasa domestik, sama dengan ekspor
dikurangi impor.
• Pergeseran yang Timbul dari
Konsumsi
• Pergeseran yang Timbul dari
Faktor-faktor yang Investasi
menyebabkan • Pergeseran yang Timbul dari
Kurva Permintaan Belanja Pemerintah
Agregat Dapat
Bergeser • Pergeseran yang Timbul dari
Ekspor Neto
Kurva Penawaran Agregat (Aggregate Supply) adalah suatu
kurva yang berbentuk melengkung dari kiri-bawah ke kanan-
atas, dengan tingkat kelengkungan yang semakin lama semakin
tinggi.
Ciri-ciri Kurva Aggregate Supply : 
• Ketika tingkat pengangguran masih tinggi, kurva penawaran
agregat relativelandai. Maksudnya, penambahan produksi
nasional dapat dilakukan perusahaan-perusahaan pada harga
yang relative tetap karena tingkat penggunaan barang modal
belum mencapai kapsitasnya yang optimum danupah masih

Kurva relative tetap.


• Pada tingkat kesempatan kerja penuh, kurva AS bertambah

Penawaran tingkatkenaiikannya. Sebabnya ialah : pengangguran semakin


merosot dan kapasitas pabrik-pabrik mencapai optimum.

Agregat • Sesudah tingkat kesempatan keja penuh kurva AS


keadaannya semakin tegak.
Berkaitan dengan penawaran agregat ini, penting untuk
membedakan antara penawaran agregat jangka pendek (short-
run aggregate supply, SRAS) dan penawaraan agregat jangka
panjang (long-run aggregate supply, LRAS). Pengertian
penawaran agregat yang telah dijelaskan di atas adalah dalam
artian penawaran agregat jangka pendek. Sedangkan
penawaran agregat jangka panjang lebih menunjuk kepada
jumlah output riil yang ditawarkan ketika harga-harga dan upah
telah disesuaikan sedemikian rupa sehingga masing-masing
perusahaan memproduksi output yang memaksimalkan
keuntungannya dan perekonomian berada pada tingkat
kesempatan kerja penuh (full employment). Penawaran agregat
jangka panjang dipengaruhi pula oleh faktor-faktor yang
mempengaruhi SRAS, kecuali harga faktor produksi. Dengan
asumsi hal-hal lainnya tetap, maka apabila semakin besar
jumlah angkatan kerja, semakin rendah tingkat pengangguran
alamiah, semakin besar jumlah stok capital, dan semakin
produktif teknologi yang tersedia, maka akan semakin besar pula
penawaran agregat jangka panjang
1. Besarnya angkatan kerja (size of
the labor force)
2. Besarnya stok capital (size of the
Faktor-faktor yang capital stock)
mempengaruhi 3. Keadaan atau tingkat teknologi
Penawaran (state of technology)
Agregat di dalam 4. Tingkat pengangguran alamiah
suatu
(natural rate of unemployment)
perekonomian
5. Harga faktor-faktor produksi
Dalam jangka panjang, produksi barang dan jasa ekonomi (PDB riilnya)
bergantung pada penawaran tenaga kerja, modal, dan sumber daya
alam, serta pada penguasaan teknologi yang digunakan untuk
mengubah faktor-faktor produksi tersebut menjadi barang dan jasa.
Bentuk kurva penawaran agregat jangka panjang yang vertical, pada
Mengapa intinya hanyalah suatu penetapan konsep dikotomi klasik dan kenetralan
Kurva moneter. Kurva penawaran agregat jangka panjang konsisten dengan
Penawaran gagasan ini karna hal ini secara tidak langsung menyatakan bahwa
jumlah output (variabel riil) tidak bergantung pada tingkat harga
Agregat Jangka (variabel nominal). Kurva penawaran barang dan jasa dapat berbentuk
Panjang miring ke atas jika kurva penawaran agregat jangka panjang berbentuk
Bentuknya vertical karena penawaran untuk barang dan jasa tertentu bergantung
Vertikal pada harga relative, harga dari barang dan jasa tersebut dibandingkan
dengan harga lain dalam perekonomian.
1. Pergeseran yang berasal dari
Tenaga Kerja
Faktor-faktor yang 2. Pergesaran yang Berasal dari
menyebabkan Kurva Modal
Penawaran Agregat
Jangka Panjang 3. Pergeseran yang Berasal dari
Dapat Bergeser Sumber Daya Alam
4. Pergeseran yang Berasal dari
Pengetahuan Teknologi
Kurva penawaran agregat jangka panjang berbentuk vertical. Sebaliknya,
dalam jangka pendek, kurva penawaran agregat berbentuk miring keatas.
Dalam periode satu atau dua tahun, kenaikan tingkat harga keseluruhan
dalam perekonomian cenderung meningkatkan jumlah penawaran
barang dan jasa, sedangkan penurunan dalam tingkat harga cenderung

Mengapa Kurva akan mengurangi jumlah penawaran barang dan jasa.


Yang menyebabkan hubungan positif antara tingkat harga dan output ini
Penawaran yaitu juka ekonomi makro telah mengemukakan tiga teori yang

Agregat Jangka
menjelaskan tentang kurva penawaran agregat jangka pendek miring ke
atas. Pada setiap teori,ketidaksempurnaan pasar yang spesifik

Pendek Miring menyebabkan sisi penawaran dalam perekonomian perilakunya berbeda-


beda dalam jangka pendek jika dibandingkan dengan perilaku dalam
ke Atas panjangnya.
Jumlah penawaran output menyimpang dari sifat jangka panjang atau
tingat alamiahnya ketika tingkat harga menyimpang dari tingkat yang
diharapkan. Ketika tingkat harga naik di atas tingkat yang diharapkan,
output juga meningkat di atas tingkat alamiahnya. Sementara itu, ketika
harga jatuh dibawah tingkat yang diharapkan, output turun di bawah
tingkat alamiahnya.
1. Teori Kekakuan Upah
2.Teori Kekakuan Harga
Faktor-faktor yang
menyebabkan Kurva
3. Teori Kesalahan
Penawaran Agregat Persepsi
Jangka Pendek
Dapat Bergeser
Penawaran agregat (aggregate supply) Adalah hubungan antara jumlah barang
dan jasa yang ditawarkan dan tingkat harga. Karena perusahaan yang
menawarkan barang dan jasa memiliki harga yang fleksibel dalam jangka
panjang tetapi harga yang kaku dalam jangka pendek, hubungan penawaran
agregat bergantung pada horizon waktu.
Penawaran agregat di dalam suatu perekonomian dipengaruhi oleh beberapa
faktor sebagai berikut yakni : Besarnya angkatan kerja, Besarnya stok kapital,
Keadaan atau tingkat tekhnologi, Tingkat pengangguran alamiah, dan Harga
faktor-faktor produksi. Berkaitan dengan penawaran agregat ini penting untuk
dibedakan antara permintaan agregat jangka pendek (short-run aggregate
supply, SRAS), dan penawaran agregat jangka panjang (long-run aggregate suply,
LRAS). Dalam jangka panjang, kurva penawaran agregat berwujud vertical
karena output di tentukan oleh jumlah modal dan tenaga kerja serta ketersediaan
teknologi, tetapi tidak oleh tingkat harga. Karena itu, pergeseran permintaan
agregat mempengaruhi tingkat harga tetapi tidak output atau kesempatan kerja.
Dalam jangka pendek, kurva penawaran agregat adalah horizontal, karenaupah

Kesimpulan
dan harga kaku pada tingkat yang sudah ditentukan sebelumnya. Karena
itu, pergeseran dalam permintaan agregat mempengaruhi output dan
kesempatan kerja.

Anda mungkin juga menyukai