Anda di halaman 1dari 21

KETUBAN PECAH DINI

(TPROM)
• Ruptur spontan membran janin
membrane
pada atau lebih dari 37 minggu rupture of
kehamilan dan sebelum onset Term Premature
persalinan
(PPROM)
membrane
• Ruptur spontan membran janin
rupture of
sebelum usia kehamilan 37 minggu premature
dan sebelum onset persalinan
Preterm
DEFINISI
INSIDENSI

Ketuban pecah dini (PROM) preterm terjadi pada 3%


kehamilan

Ketuban pecah dini (PROM) preterm bertanggung jawab


bagi sekitar sepertiga dari semua kelahiran prematur.

Amnionitis (13-60%) dan solusio plasenta klinis (4-12%)


umumnya terkait dengan PROM preterm.
ETIOLOGI

• Idiopatik
• Infeksi (bakterial vaginosis)
• Polihidramnion
• Cervical Incompeten
• Uterin abnormal
• Following cervical cerclage atau amniosintesis
• Trauma
DIAGNOSIS
KONFIRMASI DIAGNOSIS
• Bau cairan ketuban yang khas.
• Jika keluarnya sedikit-sedikit, tampung cairan yang
keluar dan nilai 1 jam kemudian.
• Dengan spekulum DTT, lakukan pemeriksaan inspekulo.
Nilai apakah cairan keluar melalui ostium uteri atau
terkumpul di forniks posterior.
• Jangan lakukan pemeriksaan dalam dengan jari, karena
tidak dapat membantu diagnosis dan dapat
mengundang infeksi
DIAGNOSIS
KONFIRMASI DIAGNOSIS
• Jika mungkin lakukan:
• Tes lakmus (tes nitrazin). Jika kertas lakmus merah
berubah jadi biru menunjukkan adanya cairan
ketuban (alkalis). Darah dan infeksi vagina dapat
menghasilkan tes yang positif palsu.
• Tes pakis. Dengan meneteskan cairan ketuban pada
gelas objek dan dibiarkan kering. Permeriksaan
mikroskopik menunjukkan kristal cairan amnion
dan gambaran daun pakis.
DIAGNOSIS CAIRAN VAGINA
Gejala dan tanda selalu Gejala dan tanda kadang- Diagnosis
ada kadang ada Kemungkinan
• Keluar cairan ketuban • Ketuban pecah tiba-tiba Ketuban pecah dini
• Cairan tampak di introitus
• Tidak ada his dalam 1 jam
• Cairan vagina berbau • Riwayat keluarnya cairan Amnionitis
• Demam/menggigil • Uterus nyeri
• Nyeri perut • Denyut jantung janin cepat
• Perdarahan pervaginam sedikit.
• Cairan vagina berbau • Gatal Vaginitis / servisitis
• Tidak ada riwayat ketuban • Keputihan
pecah • Nyeri perut
• Disuria
• Cairan vagina berdarah • Nyeri perut Pendarahan
• Gerak janin berkurang antepartum
•Perdarahan banyak
•Cairan berupa darah lendir • Pembukaan & pendataran serviks Awal persalinan aterm
• Ada his atau preterm
PENATALAKSANAAN UMUM

Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG

Lakukan pemeriksaan inspekulo (dengan spekulum DTT)

Jika ibu mengeluh perdarahan pada akhir kehamilan (setelah


22 minggu), jangan lakukan pemeriksaan dalam secara digital.

Tentukan ada/tidaknya infeksi dan tentukan tanda-tanda


inpartu.
MANAJEMEN YANG DIREKOMENDASIKAN
UNTUK PECAH KETUBAN DINI
PENATALAKSANAAN KHUSUS

Rawat di Rumah Sakit.

Jika ada perdarahan pervaginam dengan


nyeri perut, pikirkan solusio plasenta.

Jika ada tanda-tanda infeksi (demam,


cairan vaginaberbau), berikan antibiotika
sama halnya dengan jika terjadi amnionitis.
Hubungan waktu antara ketuban pecah dini dan persalina n pada
172 kehamilan tunggal.
PENATALAKSANAAN KHUSUS

Jika tidak ada infeksi dan kehamilan < 37 minggu:

• Berikan antibiotika untuk mengurangi morbiditas


ibu dan janin
• Berikan kotikosteroid kepada ibu untuk
memperbaiki kematangan paru janin (catatan:
Jangan berikan kortikosteroid jika ada infeksi)
• Lakukan persalinan pada kehamilan 37 minggu.
• Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan
terjadi persalinan preterm.
PENATALAKSANAAN KHUSUS

ANTIBIOTIK KORTIKOSTEROID
• Ampisilin 4 x • Betametason
500mg selama 7 12mg I.M. dalam 2
hari ditambah dosis setiap 12
eritromisin 250mg jam,
per oral 3 kali per • Atau deksmetason
hari selama 7 hari. 6mg I.M. dalam 4
dosis setiap 6 jam.
PENATALAKSANAAN KHUSUS

Jika tidak terdapat infeksi dan kehamilan > 37 minggu:


• Jika ketuban telah pecah > 18jam, berikan antibiotika profilaksis
untuk mengurangi risiko infeksi streptokokus grub B:
• Ampisilin 2 g I.V. setiap 6 jam,
• Atau penisilin G 2 juta unit I.V. setiap 6jam sampai persalinan,
• Jika tidak ada infeksi paskapersalinan, hentikan antibiotika.
• Nilai serviks:
• Jika serviks sudah matang  induksi persalinan dengan
oksitoksin,
• Jika serviks belum matang, prostaglandin dan infus
oksitosin, atau lahirkan dengan seksio sesarea.
• serviks matang induksi persalinan
dengan oksitoksin, Nilai serviks
• serviks belum matang, prostaglandin dan
infus oksitosin, atau lakukan seksio sesarea.
• Ampisilin 2 g I.V. /6 jam + gentamisin 5
persalinan
mg/kgBB I.V. /24 jam. sampai
• persalinan pervaginam hentikan
kombinasi
antibiotika paskapersalian. antibiotika
• seksio sesarea lanjutkan antibiotika dan
Berikan
berikan metronidazol 500mg I.V. /8 jam
sampai 48 jambebas demam.
AMNIONITIS
PENATALAKSANAAN KHUSUS
bayi baru lahir
• lakukan pemeriksaan kultur dan berikan sepsis pada
antibiotika. Jika terdapat
• demam, cairan vagina berbau metrisis
Jika terdapat
• berikan antibiotika.
AMNIONITIS
PENATALAKSANAAN KHUSUS
PROGNOSIS
50-60% wanita dengan PROM preterm jauh dari
aterm akan melahirkan dalam waktu 1 minggu
setelah pecah ketuban.

Prognosis yang baik setelah usia kehamilan 32


minggu selama tidak ada faktor penyulit lainnya,
seperti malformasi kongenital atau hipoplasia
paru

Dengan terapi yang tepat dan manajemen


konservatif, studi terbaru melaporkan kurang
dari 40% persalinan dalam seminggu dan lebih
dari 30% kehamilan sisanya setelah 5 minggu
TERIMA KASIH
Sumber
• William’s Obstetrics ed 23
• Obstet Gynecol 2003;101:178 –93

Anda mungkin juga menyukai