Anda di halaman 1dari 67

Supraventricular

Tachycardia

KHAZIAYUN NUR
1807101030059

Pembimbing: dr. Novita, Sp.jp


1.
PENDAHULUAN
“Supraventricular tachycardia (SVT) adalah takidisritmia
yang ditandai dengan perubahan denyut jantung yang
mendadak bertambah cepat.”
Pendahuluan...
▷ Kelainan SVT mencakup komponen sistem
konduksi di bagian atas bundel HIS.
▷ Pada kebanyakan SVT mempunyai kompleks
QRS normal.
▷ Kelainan ini sering terjadi pada demam, emosi,
aktivitas fisik dan gagal jantung.
▷ Satu penelitian menemukan bahwa sepertiga
pasien dengan SVT mengalami sinkop atau
memerlukan kardioversi
▷ SVT yang terus-menerus dapat menyebabkan
kardiomiopati yang diinduksi takikardia
Takikardi supraventrikular merupakan
kegawatdaruratan kardiovaskular yang sering
ditemukan. Angka kejadian SVT
diperkirakan 1 per 250.000 sampai 1 per 250.
Angka kekerapan masing-masing bentuk
SVT berbeda sesuai usia.

Insiden SVT diperkirakan hampir
50-60%. SVT akan menghilang
secara spontan pada beberapa
pasien. Namun, sampai dengan
33% pasien akan mengalami
kekambuhan.
2.
TINJAUAN PUSTAKA
“Jantung adalah otot yang memiliki 4 ruang yang
berfungsi sebagai pompa darah, dimana 2 ruang atas
disebut atria dan 2 bawah disebut ventrikel.”
Irama jantung
biasanya dikontrol
oleh alat pacu jantung
alami (sinoatrial node)
di ruang atas kanan
yang berdetak sekitar
60 kali/menit saat
istirahat dan
meningkat dengan
berolahraga.
Definisi
▷ Supraventrikular takikardi adalah irama
jantung yang cepat yang dimulai di ruang atas
▷ Takikardia supraventrikular sering disingkat
menjadi SVT (sebelumnya takikardia atrium
paroksismal atau PAT)
▷ Supraventricular tachycardia (SVT) adalah
takidisritmia yang ditandai dengan perubahan
denyut jantung yang mendadak bertambah
cepat. Perubahan denyut jantung pada bayi
dengan SVT umumnya menjadi berkisar antara
150-250 kali/menit.
Klasifikasi

Melibatkan
Melibatkan Melibatkan
jaringan nodus
jaringan sinoatrial jaringan atrial
atrioventrikular
• Sinus • Atrial tachycardia • AV nodal
tachycardia • Multifocal atrial reentrant
• Inappropriate tachycardia tachycardia
sinus tachycardia • Atrial fibrillation • AV reentrant
• Sinoatrial node • Atrial flutter tachycardia
reentrant • Junctional
tachycardia ectopic
tachycardia
Etiologi Utama

Sindrom Beberapa
Wolf penyakit
Idiopatik
Parkinson jantung
White bawaan
Etiologi Lain
Infark
miokard
Toksisitas Prolaps
digoxin katup mitral

Penyakit
Keracunan
jantung
alkohol
rematik

Penyakit
paru-paru Perikarditis
kronis
Etiologi
▷ Idiopatik, ditemukan hampir setengah jumlah
insiden. Tipe idiopatik lebih sering pada bayi
daripada anak.
▷ Sindrom Wolf Parkinson White (WPW) 10-20%
terjadi setelah konversi menjadi sinus aritmia.
Sindrom WPW adalah suatu sindrom dengan
interval PR yang pendek dan interval QRS yang
lebar; yang disebabkan oleh hubungan langsung
antara atrium dan ventrikel melalui jaras
tambahan.
▷ Beberapa penyakit jantung bawaan contohnya
adalah anomali Ebstein’s, single ventricle, L-TGA
Patofisiologi

Atrial
tachycardia

AV AV nodal
reentrant reentrant
tachycardia tachycardia
Atrial Tachycardia
▷ Sekitar 10% dari semua kasus SVT, namun
SVT ini sukar diobati.
▷ Takikardi ini jarang menimbulkan gejala akut.
▷ Penemuannya biasanya karena pemeriksaan
rutin atau karena ada gagal jantung akibat
aritmia yang lama.
▷ Takikardi atrium primer tampak adanya
gelombang P yang agak berbeda dengan
gelombang P pada waktu irama sinus, tanpa
disertai pemanjangan interval PR.
Atrial Tachycardia
Atrial Tachycardia
▷ Takikardi atrial adalah takikardi fokal yang
dihasilkan dari adanya sebuah sirkuit reentrant
mikro atau sebuah fokus otomatis.
▷ Atrial flutter disebabkan oleh sebuah ritme
reentry di dalam atrium, yang menimbulkan laju
detak jantung sekitar 300 kali/menit dan
bersifat regular atau regular-ireguler.
▷ Gambaran EKG akan tampak gelombang P
dengan penampakan “sawtooth”.
▷ Perbandingan antara gelombang P dan QRS
yang terbentuk biasanya berkisar 2:1 sampai
dengan 4:1.

Rasio gelombang P terhadap QRS
cenderung konsisten sehingga atrial
flutter biasanya lebih regular bila
dibandingkan dengan atrial fibrillation.
Atrial fibrillation dapat menjadi SVT jika
respon ventrikel yang terjadi lebih besar
dari 100 kali per menit.
AV Nodal Reentrant Tachycardia
▷ Salah satu jenis SVT paling umum adalah AV
nodal reentrant tachycardia atau AVNRT yang
terjadi karena impuls listrik bergerak dalam
lingkaran menggunakan serat ekstra di dalam
dan di sekitar simpul AV
▷ AV node biasanya memiliki jalur konduksi
tunggal yang memberikan impuls secara
anterograde untuk mendepolarisasi bundel
miliknya
▷ Dalam kasus-kasus tertentu, jaringan nodus AV
memiliki 2 jalur dengan sifat elektrofisiologis
yang berbeda
AV Nodal Reentrant Tachycardia

Jalur

Alpha Beta

Periode
Relatif Refraktori Konduksi
refraktori
lambat singkat cepat
panjang
AVNRT didiagnosis pada 50-60% pasien
yang datang dengan takiaritmia dengan QRS
sempit reguler dan sering terjadi pada orang
berusia >20 tahun. Denyut jantung 120-250
bpm dan biasanya cukup teratur. AVNRT
dapat terjadi pada orang berusia muda yang
sehat dan paling sering terjadi pada wanita.
Penelitian elektrofisiologis telah
menunjukkan jalur AV nodal ganda pada
40% pasien.
AV Nodal Reentrant Tachycardia
AV Reentrant Tachycardia
▷ Impuls listrik bergerak menuruni AV node ke
ventrikel dan kembali ke atrium melalui serat
ekstra ini yang menghasilkan SVT yang disebut
AV reentrant tachycardia, atau AVRT
▷ AVRT dihasilkan dari kehadiran 2 atau lebih
jalur yang menjadi pintas dimana jantung
normal hanya memiliki satu rute konduksi.
▷ Konduksi dimulai pada berkas di sinus, berlanjut
ke AV nodr, dan kemudian cabang berkas.
Angka kejadian AVRT pada populasi umum
adalah 0,1-0,3%. AVRT lebih umum pada
pria daripada wanita (rasio pria-wanita 2: 1),
dan pasien dengan AVRT umumnya lebih
muda daripada pasien AVNRT.
AV Reentrant Tachycardia
▷ Hasil preeksitasi ventrikel terjadi ketika impuls
berjalan di jalur aksesori dengan cara
anterograde yang menghasilkan interval PR
yang pendek dan gelombang delta seperti yang
ditemukan pada sindrom Wolff-Parkinson-
White (WPW)
▷ Gelombang delta adalah defleksi awal kompleks
QRS yang dibuat oleh depolarisasi ventrikel
▷ Tidak semua jalur aksesori melakukan
anterograde. Jalur aksesori yang tersembunyi
tidak terbukti selama ritme sinus dan hanya
mampu konduksi retrograde.
AV Reentrant Tachycardia
AV Reentrant Tachycardia
Secara anterograde
melalui AV node

Secara retrograde
melalui jalur aksesori

Sirkuit reenter
Impuls prematur
yang pergi dengan
cara anterograde
melalui jalur aksesori
manifes

Impuls prematur
retrograde melalui AV
node

Beberapa pasien yang memiliki Wolff-
Parkinson-White (WPW) Syndrome
menunjukkan bukti adanya konduksi melalui
jalur aksesori dari atrium ke ventrikel yang
dapat dideteksi pada EKG bahkan jika
mereka tidak mengalami SVT
Gejala Klinis Utama Gelisah

Bernafas cepat

Tampak pucat

Muntah-muntah

Laju nadi sangat


cepat sekitar 200-
300 per menit
Gejala Klinis Lain

Palpitasi Lightheadness Mudah lelah

Pusing Nyeri dada Nafas pendek

Rasa tidak
Penurunan
Nyeri kepala enak di
kesadaran
tenggorokan

SVT kronik dapat berlangsung selama
berminggu-minggu bahkan sampai
bertahun-tahun. Frekuensi denyut nadi yang
lebih lambat, berlangsung lebih lama,
gejalanya lebih ringan dan juga lebih
dipengaruhi oleh sistem susunana saraf
autonom.
Kriteria
Diagnosis

Gejala
dan EKG
tanda
Gejala dan Tanda
▷ Sulit minum, muntah, mudah mengantuk,
mudah pingsan, keringat berlebihan. Bila gagal
jantung, maka dapat menjadi pucat, batuk,
distress respirasi dan sianosis.
▷ Palpitasi, nyeri dada, pusing, kesulitan bernapas,
pingsan.
▷ Palpitasi, nyeri dada, pusing, kesulitan bernapas,
pucat, keringat berlebihan, mudah lelah,
toleransi latihan fisik menurun, kecemasan
meningkat dan pingsan.
▷ Denyut jantung:150-250 kali/menit.
Gejala dan Tanda
▷ Perubahan TD (hipertensi atau hipotensi); nadi
mungkin tidak teratur; defisit nadi; bunyi
jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut
menurun; kulit pucat, sianosis, berkeringat;
edema; haluaran urin menurun bila curah
jantung menurun berat.
▷ Sinkop, pusing, berdenyut, sakit kepala,
disorientasi, bingung, letargi, perubahan pupil.
▷ Nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang
atau tidak dengan obat antiangina, gelisah
Gejala dan Tanda
▷ Napas pendek, batuk, perubahan
kecepatan/kedalaman pernafasan; bunyi nafas
tambahan (krekels, ronki, mengi) mungkin ada
menunjukkan komplikasi pernafasan seperti
pada gagal jantung kiri (edema paru) atau
fenomena tromboembolitik pulmonal;
hemoptisis.
▷ Demam; kemerahan kulit (reaksi obat);
inflamasi, eritema, edema (trombosis siperfisial);
kehilangan tonus otot/kekuatan
EKG
▷ AVNRT : gelombang P yang menghilang atau
timbul segera setelah kompleks QRS sebagai
pseudo r’ dalam V1 atau pseudo s dalam lead
inferior. (Delacrétaz, 2012)
▷ AVRT orthodromik : gelombang P yang
mengikuti setiap kompleks QRS yang sempit
karena adanya konduksi retrograde. (Kantoch
2011; Doniger & Sharieff 2010).
▷ AVRT antidromik : kompleks QRS melebar
▷ Atrial tachycardia : Rasio gelombang P : QRS
berkisar 2:1 sampai dengan 4:1
EKG AVNRT. Denyut jantung pasien sekitar 146 bpm dengan aksis normal.
Perhatikan gelombang pseudo S dalam sadapan II, III, dan aVF. Perhatikan
juga gelombang pseudo R 'di V1 dan aVR. Lendutan ini mewakili aktivasi
atrium retrograde.
Pasien yang sama seperti pada gambar sebelumnya.
Pasien dalam irama sinus mengikuti takikardia nodul
reaktif atrioventrikular.
Takikardia
reentran
atrioventrikular
ortodromik.
Pasien ini
memiliki
sindrom Wolff-
Parkinson-
White.
Panel kiri: AVRT
antidromik.
Kanan: irama
sinus pada
pasien dengan
AVRT
antidromik.
Perhatikan
bahwa
kompleks QRS
dan gelombang
delta selama
irama sinus
Pola Wolff-Parkinson-White. Perhatikan interval PR pendek
dan naikkan gaya pucat (gelombang delta) ke kompleks QRS
Pemeriksaan Laboratorium
▷ Kadar elektrolit: kelainan elektrolit dapat
menyebabkan takikardia supraventrikular
paroksismal (paroksismal SVT);
▷ Hitung darah lengkap: anemia berkontribusi
pada takikardia atau iskemia;
▷ Tiroid: jarang diagnostik hipertiroidisme;
▷ Kadar Digoxin: untuk pasien yang
menggunakan digoxin, karena paroxysmal SVT
adalah salah satu dari sekian banyak disritmia
yang dapat disebabkan oleh tingkat
supratherapeutik obat ini.
Pemeriksaan Laboratorium

Nyeri dada

Evaluasi Memiliki faktor risiko


infark miokard

enzim
Pasien yang tidak
jantung stabil

Mengalami gagal
jantung, hipotensi,
atau edema paru

Pemeriksaan rontgen dada menilai adanya
edema paru dan kardiomegali.
Cardiac magnetic resonance imaging (MRI)
dapat bermanfaat untuk
mempertimbangkan penyakit jantung
bawaan.
Tatalaksana
Segera Jangka Panjang
• Direct Current • Medikamentosa
Synchronized • Ablasi Kateter
Cardioversion • Pacu Jantung Dan
• Manuver Vagal Terapi Bedah
• Pemberian adenosin
• Verapamil
• Prokainamid
• Digoksin
• Flecainide dan sotalol
• Beta bloker
Direct Current Synchronized Cardioversion
▷ Setiap kegagalan sirkulasi yang jelas dan
termonitor dengan baik, dianjurkan penggunaan
direct current synchronized cardioversion dengan
kekuatan listrik sebesar 0,25 watt-detik/pon yang
pada umumnya cukup efektif. DC shock yang
diberikan perlu sinkron dengan puncak
gelombang QRS, karena rangsangan pada puncak
gelombang T dapat memicu terjadinya fibrilasi
ventrikel.
▷ Tidak dianjurkan memberikan digitalis sebelum
dilakukan DC Shock oleh karena akan menambah
kemungkinan terjadinya fibrilasi ventrikel.
Manuver Vagal
▷ Tindakan ini dilakukan pada anak yang lebih besar
namun tidak dianjurkan pada bayi karena jarang
berhasil.
▷ Maneuver vagal yang terbukti efektif adalah
perendaman wajah.
▷ Teknik ini dilakukan dengan cara bayi terbungkus
handuk dan terhubung ke EKG, wajah direndam
selama sekitar lima detik ke dalam mangkuk air
dingin.
▷ Akan tetapi, maneuver vagal yang lain seperti
pemijatan sinus karotis dan penekanan pada bola
mata tidak direkomendasikan dan terbukti tidak
efektif.
Manuver Vagal
▷ Hal tersebut dikarenakan pemijatan sinus karotis
justru dapat menekan pernapasan dan penekanan
pada bola mata memiliki resiko terjadinya luka pada
mata dan retina.
▷ Jika perendaman wajah gagal, adenosin dengan
dosis awal 200 µg/kg dapat diberikan secara
intravena dengan cepat ke dalam pembuluh darah
besar (seperti pada fossa antecubital).
▷ Terkadang dibutuhkan dosis adenosine sampai
dengan 500 µg/kg.
Pemberian Adenosin
▷ Adenosin merupakan obat pilihan dan sebagai
lini pertama dalam terapi SVT karena dapat
menghilangkan hampir semua SVT.
▷ Efektivitasnya dilaporkan pada sekitar 90%
kasus.
▷ Adenosin diberikan secara bolus intravena
diikuti dengan flush saline, mulai dengan dosis
50 µg/kg dan dinaikkan 50 µ/kg setiap 1
sampai 2 menit (maksimal 200 µ/kg).
▷ Dosis yang efektif yaitu 100 – 150 µg/kg. Pada
sebagian pasien diberikan digitalisasi untuk
mencegah takikardi berulang.
Pemberian Adenosin
Nyeri dada

Dispnea

Facial flushing
Efek samping
adenosin
Terjadinya A-V
bloks

Bradikardi

Bronkokonstriksi
Verapamil
▷ Obat ini juga tersedia untuk penanganan segera
SVT, akan tetapi saat ini mulai jarang digunakan
karena efek sampingnya.
▷ Obat ini mulai bekerja 2 sampai 3 menit, dan
bersifat menurunkan cardiac output.
▷ Banyak laporan terjadinya hipotensi berat dan
henti jantung.
▷ Jika diberikan verapamil, persiapan untuk
mengantisipasi hipotensi harus disiapkan
seperti kalsium klorida (10 mg/kg), cairan infus,
dan obat vasopressor seperti dopamin.
Prokainamid
▷ Pada pasien AVRT atau AVNRT, prokainamid
mungkin juga efektif.
▷ Obat ini bekerja memblok konduksi pada jaras
tambahan atau pada konduksi retrograd pada jalur
cepat pada sirkuit reentry di nodus AV.
▷ Hipotensi juga sering dilaporkan pada saat loading
dose diberikan.
▷ Dosis oral yang biasa diberikan berkisar antara 40-
100 mg/kg/hari terbagi dalam 4-6 dosis.
▷ Dosis awal untuk intravena yang dapat ditoleransi
adalah 5-15 mg/kg, sedangkan untuk dosis
pemeliharaan dapat menggunakan 40-100
mcg/kg/menit.
DIgoksin
▷ Dilaporkan juga efektif untuk mengobati kebanyakan
SVT pada anak
▷ Digoksin tidak digunakan lagi untuk penghentian
segera SVT dan sebaiknya dihindari pada anak yang
lebih besar dengan WPW sindrom karena ada risiko
percepatan konduksi pada jaras tambahan
▷ Phenylephrine dapat meningkatkan tekanan darah
dengan cepat dan mengubah takikardi dengan
meningkatkan refleks vagal
▷ Dosis phenylephrin 10 mg ditambahkan ke dalam
200 mg cairan intravena diberikan secara drip
dengan pengawasan doketr terhadap tekanan darah.
Tekanan sistolik tidak boleh melebihi 150-170 mmHg
Flecainide dan sotalol
▷ Merupakan kombinasi baru, yang aman dan
efektif untuk mengontrol SVT yang refrakter.
▷ Dosis yang terbukti aman digunakan berkisar
80-180 mg/m2/hari yang diberikan dalam 2-3
dosis terbagi.
Beta Bloker
▷ Keberhasilan terapi memerlukan kepatuhan
sehingga amiodarone dipakai sebagai pilihan
terapi pada beberapa pasien karena hanya
diminum 1x sehari.
▷ Semua pasien yang diterapi dengan
amiodarone, harus diperiksa tes fungsi hati dan
fungsi tiroid setiap 3 bulan.
▷ Propanolol dapat digunakan secara hati-hati,
sering efektif dalam memperlambat fokus
atrium pada takikardi atrial ektopik.
Medikamentosa Jangka Panjang

Klasifikasi Obat-Obatan
Kelas 1 : Sodium Flecainide, propafenone
channel blocker
Kelas 2 : β blockers Atenolol, propanolol,
esmolol, nodolol
Kelas 3 : potassium Amiodarone, sotalol
channel blocker
Kelas 4 : calcium Verapamil, diltiazem
channel blocker

Pasien dengan serangan yang sering dan berusia
>5 tahun dapat diberikan radiofrequency ablasi
catheter. Pasien yang menunjukkan takikardi
pada kelompok umur ini umumnya tidak
mungkin mengalami resolusi sendiri dan tidak
tahan atau kepatuhannya kurang dengan
pengobatan medikamentosa.
Ablasi Kateter
▷ Prosedur ARF adalah prosedur invasif minimal
dengan memasukkan kateter ukuran 4-8 mm
secara intravaskular (umumnya ke jantung kanan)
dengan panduan sinar X.
▷ Biasanya prosedur ini bersamaan dengan
pemeriksaan elektrofisiologi.
▷ Selanjutnya kateter ablasi diletakkan pada sirkuit
yang penting dalam mempertahankan
kelangsungan aritmia tersebut di luar jaringan
konduksi normal.
▷ Bila lokasi yang tepat sudah ditemukan, maka
energi radiofrekuensi diberikan melalui kateter
ablasi.
SVT refrakter terhadap
obat anti aritmia

Ada potensi efek samping


obat pada pemakaian
jangka panjang

Terapi Lama dan frekuensi

ablasi
takikardi

Toleransi terhadap gejala

Ada tidaknya kelainan


struktur jantung

Keberhasilan rata-rata ARF pada SVT
adalah 90-98% dengan angka
kekambuhan sekitar 2-5%. Angka
penyulit sekitar 1%. ARF
dipertimbangkan sebagai terapi lini
pertama dibandingkan dengan obat-
obatan.
Pacu Jantung Dan Terapi Bedah
▷ Alat pacu jantung akan segera berfungsi bila
terjadi bradikardi hebat.
▷ Alat pacu jantung untuk bayi dan anak yang
dapat diprogram secara automatik akan sangat
memudahkan penggunaannya pada pasien yang
memerlukan.
▷ Pacu jantung juga dapat dipasang di ventrikel
setelah pemotongan bundel HIS, yaitu pada
pasien dengan SVT automatik yang tidak dapat
diatasi.
▷ Tindakan ini merupakan pilihan terakhir setelah
tindakan pembedahan langsung gagal.
Pacu Jantung Dan Terapi Bedah
▷ Tindakan pembedahan dilakukan pertama kali
pada pasien sindrom WPW.
▷ Angka keberhasilannya mencapai 90%.
▷ Karena memberikan hasil yang sangat
memuaskan, akhir-akhir ini cara ini lebih disukai
daripada pengobatan medikamentosa.
▷ Telah dicoba pula tindakan bedah pada SVT
yang disebabkan mekanisme automatik dengan
jalan menghilangkan fokus ektopik secara
kriotermik.
Komplikasi

Gagal
jantung

Iskemia
miokard

Infark
Edema
miokard
paru
sekunder
Prognosis
▷ Pasien dengan Wolff-Parkinson-White (WPW)
Syndrome simptomatik memiliki risiko kematian
mendadak yang kecil
▷ Prognosis pada SVT tergantung pada penyakit
jantung struktural yang mendasarinya
▷ Pasien dengan jantung yang secara struktural
normal memiliki prognosis yang sangat baik
▷ Pasien dengan sindrom WPW berisiko
mengalami serangan jantung jika mereka
mengalami atrial fibrilasi atau flutter di jalur
aksesori cepat
3.
PENUTUP
“Supraventricular tachycardia (SVT) adalah takidisritmia
yang ditandai dengan perubahan denyut jantung yang
mendadak bertambah cepat. Perubahan denyut jantung
pada bayi dengan SVT umumnya menjadi berkisar
antara 150-250 kali/menit.”
Penutup
▷ Kelainan SVT mencakup komponen sistem
konduksi di bagian atas bundel HIS. Pada
kebanyakan SVT mempunyai kompleks QRS
normal.
▷ Gejala klinis takikardia supraventrikular (SVT)
biasanya dibawa karena mendadak gelisah,
bernafas cepat, tampak pucat, muntah-muntah,
laju nadi sangat cepat sekitar 200-300 per
menit, tidak jarang disertai gagal jantung atau
kegagalan sirkulasi yang nyata.
Terima Kasih
“Tuntutlah ilmu dan pelajarilah ketenangan dan
kehormatan diri.” – Umar bin Khattab

Anda mungkin juga menyukai