Anda di halaman 1dari 11

Pangan Transgenik

(GMO FOOD)
Definisi
• Genitically Modified Organism (GMO) merupakan
organisme hidup yang materi genetiknya telah
direkayasa dalam laboratorium melalui rekayasa
genetik (mengurangi, menambah dan/atau
mengganti) dengan materi genetik organisme lain,
baik yang sekerabat maupun tidak, untuk
memperoleh kualitas dan atau kuantitas yang
diinginkan, yang tidak mungkin terjadi secara
alami dalam waktu singkat.
Definisi
• Pangan transgenik merupakan bagian yang dapat dimakan
dari GMO yang telah dimodifikasi secara genetik untuk
meningkatkan kualitas dan/atau kuantitas; banyak manfaat
dan kegunaan, namun juga beresiko antara lain keamanan
pangan.
• Sejak tahun 1990 dunia pertanian dan produksi pangan
telah mengalami transformasi radikal dalam sejarah melalui
teknologi rekayasa genetika.
• Tanpa disadari masyarakat, dalam waktu singkat
mengkonsumsi GMO yang telah mendominasi baik
pertanian global maupun supermarket.
Aplikasi Transgenik dalam bidang pangan
• Pematangan buah
• modifikasi komposisi protein,
• modifikasi pati dan minyak,
• peningkatan kandungan vitamin,
• peningkatan mikronutrien penting,
• ketahanan terhadap pembekuan,
• pemanis rendahkalori & flavor spesifik lain;
• ketahanan terhadap insek, jamur, virus, herbisida,
• perubahan kandungan gizi,
• perbaikan cita rasa
• perbaikan ketahanan penyimpanan
Keterangan
• Mikronutrien: Defisiensi zat besi diperkirakan dialami kira-kira 30% penduduk
dunia, Dengan introduksi gen yang mengkode ferritin kedele kedalam beras,
maka beras transgenik akan meningkat kandungan besinya sekitar tiga kali lipat
• Modifikasi pati dan minyak: Modifikasi derajat percabangan karbohidrat,
modifikasi derajat saturasi dan panjang rantai minyak dan lemak, serta hasil
pertanian tinggi resistant starch.
• Modifikasi protein: Modifikasi komposisi protein: peningkatan metionin pada
kentang yang secara nutrisional terbatas; modifiksi fungsional protein glisinin
kedele, Menyisipkan protein baru: introduksi tipe subunit glutenin untuk
memperbaiki baking quality gandum, introduksi protein ASI dalam kentang,
alfa laktalbumin dan laktoferin manusia pada tembakau.
• Ketahanan terhadap pembekuan: Introduksi gen protein anti-beku (AFP) ikan
kedalam strawberry, Introduksi AFP wortel kedalam tembakau, dan lain-lain.
Keterangan
• Pemanis kalori rendah: Introduksi berbagai pemanis kalori rendah: fruktan,
monellin, mabinlin, thaumatin, dll., untuk memperbaiki palatabilitas buah
dan sayuran, Modifikasi flavor manis spesifik pada berbagai tanaman.
• Pematangan buah: Introduksi gen protein bakteri yang dapat mengganggu
jalur sintesis etilen (pada tomat), Penggunaan antisense gene technology
untuk mengurangi produksi enzim poligalakturonase yang diperlukan untuk
produksi etilen
• Peningkatan vitamin: Kekurangan vitamin merupakan masalah pada
sebagian besar penduduk negara berkembang, a.l., vitamin A dan C, dapat
diatasi dg introduksi gen psy, yg mengkode enzim phytoene synthase
kedalam tanaman yg defisien vitamin A, dengan mengekspresikan gen yg
mengkode enzim dehidrogenase L-galaktono-α-lakton kedalam tanaman
transgenik (vitamin C), dan lain-lain.
PRO KONTRA
• Kelompok anti-GM telah melakukan spekulasi dari studi pada
kupu-kupu, untuk kampanye bahwa GM sangatlah buruk bagi
lingkungan.
• Pada tahun 2012 pakar Perancis menyimpulkan bahwa studi
jangka panjang GMO pada tikus yang diberi pakan jagung-GMO
menyebabkan tumor pada tikus, membunuh 70% tikus betina
lebih awal dari yang seharusnya.
• Studi yang dipublikasikan di Journal Food and Chemical
Toxycology, menunjukkan bahwa tikus yang diberi pakan jagung-
GM yang mendapat perlakuan herbisida lebih dari 90 hari,
menderita tumor mematikan jauh lebih banyak dan lebih cepat
dibanding yang tidak diperlakukan.
• The American Academy of Environmental
Medicine telah mengingatkan tentang resiko
kesehatan serious yang diindikasikan dari studi
pada hewan terhadap pengaruh pangan GMO,
dan mensugestikan bahwa penyakit
Morgellons, suatu penyakit misterious yang
menyebabkan sores, ruam dan serat runcing
dibawah kulit, boleh jadi berkaitan dengan
GMOs.
KEAMANAN PANGAN TRANSGENIK
• Semua tanaman yang dikembangkan sampai saat itu tidak memiliki
implikasi keamanan sepanjang yang mereka ketahui; tanaman GM
telah dibudidayakan kurang lebih 10 tahun dan dikonsumsi oleh
jutaan manusia, tanpa bahaya kesehatan yang terdeteksi.
• Secara umum produk pertanian dibagi menjadi dua kelompok:
– Produk pertanian resiko tinggi sebagai GMO karena produk tersebut saat
ini telah diproduksi secara komersial
– Produk pertanian yang memiliki resiko terawasi, karena diduga atau
diketahui terjadi kontaminasi akibat penyerbukan-silang dengan produk
GMO komersial.
• Tanaman beresiko tinggi antara lain, Alfalfa, Canola, Corn, Cotton,
Papaya, Soy, Sugar Beets, Zucchini and Yellow Summer Squash.
• Sedang yang memiliki resiko terawasi adalah beras dan gandum.
Kebijaksanaan FDA (USA)
• mensyaratkan label khusus, apabila terdapat
perbedaan nyata komposisi atau perbedaan
penting terhadap kesehatan, namun
sepanjang ini belum ditemukan perbedaan
seperti itu pada pangan GMO manapun yang
saat ini telah diijinkan untuk dijual.
Keamanan Pangan transgenik
• Harus meliputi dua aspek keamanan pangan, yaitu keamanan pangan
jasmani/fisik dan keamanan pangan rohani/non-fisik,
• Secara esensial keamanan pangan transgenik tidak berbeda dengan
keamanan pangan produk hasil teknologi lain; dan terdapatnya gen
asing yang disisipkan dalam pangan transgenik bukan merupakan resiko
keamanan unik,
• Harus didasarkan pada dua prinsip, Preventive principle dan
Precautionary principle,
• Untuk menjamin keamanan produk transgenik harus digunakan prinsip
pencegahan dini, prinsip hati-hati, GRAS dan Substantial Equivalence.
• Gen yang disisipkan pada pangan transgenic harus berasal dari jasad
hidup kelompok GRAS,

Anda mungkin juga menyukai