Anda di halaman 1dari 23

INFECTION PREVENTION CONTROL

NURSE (IPCN) SEBAGAI AUDITOR

YCKS, PhD

WORKSHOP INFECTION PREVENTION CONTROL


NURSE (IPCN) WISMA ATLIT
07 JUNI – 10 JUNI 2021
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Setelah pembelajaran ini peserta memahami tugas dan
fungsi IPCN/IP sebagai auditor yang tepat dan benar
sesuai dengan standar yang ditetapkan.
PENDAHULUAN

IPCN

Untuk melihat KETIDAKPATUH


kesesuaian antara AN PETUGAS
Pelaksanaan PPI di Perlu dilakukan
kegiatan dan merupakan faktor
RS Audit
standar yang penyebab
ditetapkan terjadinya HAIs

PROGRAM PPI
Kewaspadaan Standar
& Kewaspadaan
Transmisi
PERAN DAN FUNGSI IPCN/IP

Praktisioner Edukator Manager Auditor Surveior Investigator

Koordinator Komonikator Motivator Evaluator

Fasilitator Advokator Konsultan Peneliti Promotor Member

Auditor adalah orang yang melakukan proses audit


PENGERTIAN

Audit suatu proses sistematik, independen, terdokumentasi


dalam memperoleh bukti yang terpercaya dan teruji
untuk dinilai secara objektif sampai dimana kriteria yang
diaudit terpenuhi  kebijakan, prosedur, persyaratan
(ISO 19011:2011)

Audit Suatu proses kegiatan pemeriksaan tingkat kesesuaian


Program atau kepatuhan antara kondisi aktual dengan standar
PPI kriteria/prosedur yang sudah ditetapkan
TUJUAN AUDIT

1 2 3
Untuk melakukan verifikasi
apakah kegiatan dilakukan Meningkatkan kepatuhan Mengetahui tingkat
sesuai regulasi (kebijakan, Nakes dalam melakukan keberhasilan program kerja
pedoman, panduan atau Program PPI RS PPI
standar) yang telah ditetapkan
RUANG LINGKUP AUDIT

 Aspek manajerial
Kebijakan, Pedoman, Panduan, Program
 Aspek klinis Standar
Prosedur Operasional Kewaspadaan
standar dan Transmisi (HH,APD dll)
Penerapan Bundles HAIs
 Sarana & Prasarana: Kelengkapan
fasilitas kebersihan tangan, tempat sampah,dll
 Physical lay out, traffic flow CSSD, Gizi,
Laundry, Kamar jenazah
PERAN IPCN DALAM PELAKSANAAN AUDIT
2. Menata
kriteria dan
standar

3. Observasi
praktikal
7. Evaluasi
(pengumpulan
data

1. Identifikasi
masalah atau isu

4. Bandingkan
6. Pelaksanaan pelaksanaan
perubahan kriteria dan
standar
5.
Diseminasikan
hasil audit &
buat
rekomendasi
PERAN IPCN SEBAGAI AUDITOR

1. Bersama Komite PPI melakukan identifikasi


masalah atau isu Program PPI dan
membuat perencanaan audit

 Program PPI terdiri dari Kewaspadaan


Isolasi, Surveilans, Diklat, Pencegahan
Infeksi (penerapan bundles) dan
Pengggunaan Antibiotik Rasional.
PERAN IPCN SEBAGAI AUDITOR
2. Bersama Komite PPI membuat kriteria dan standar
FORMULIR AUDIT
N PERNYATAAN YA TDK KET
O
1 Pemisahan limbah
dilakukan segera oleh
penghasil limbah
2 Limbah infeksius
dimasukan ke dalam
kantong plastik kuning
3 Limbah non infeksius
dimasukan kedalam
kantong plastic hitam
4 Limbah cytotatika ke
dalam Kantong plastik
ungu
5 Limbah setelah ¾ penuh
diikat
6 Limbah segera di bawa
ketempat pembuangan
sementara rumah sakit
7 Tempat sampah dalam
kondisi bersih
8 Pembersihan tempat
sampah menggunakan
desinfektan setiap hari
9 Pembersihan tempat
penampungan sementara
dengan menggunakan
desinfektan
PERAN IPCN SEBAGAI AUDITOR

3. Mengumpulkan data audit

Contoh Audit HH
PERAN IPCN SEBAGAI AUDITOR
4. Membandingkan pelaksanaan dilapangan dengan kriteria dan standar (Analisa)

Dari tabel diatas dapat disimpulkan kepatuhan HH TW I tahun 2021 di RS P Implementasi kepatuhan dokter paling
rendah jika dibandingkan dengan profesi perawat dan tenaga kesehatan lainnya, hal ini dikarenakan kurang
pemahaman dokter tentang HH, ketidak pedulian dokter terhadap pelaksanaan HH dan tidak ada punisme bagi
dokter yang tidak patuh . Dan semua profesi dalam melaksanakan kebersihan tangan belum sesuai standar (100%)
PERAN IPCN SEBAGAI AUDITOR
5. Melakukan desiminasi kepada pihak yang berkepentingan dan membuat
rekomendasi

Rekomendasi:
 Berikan pelatihan HH secara periodik dan berkesinambungan kepada seluruh petugas
rumah sakt, terutama dokter
 Menciptakan rasa kepedulian kepada petugas dengan membangun karakter terutama
dokter,
 Berikan punisme bila kepatuhan kurang dari indikator yang ditetapkan, misalnya dengan
mengurangi remunerasi.
PERAN IPCN SEBAGAI AUDITOR

6. Melaksanakan perubahan dengan membuat rencana strategik


KESIMPULAN

• Peran IPCN sebagai auditor, merupakan peran yang sangat penting dan utama, dan
merupakan tugas yang paling banyak menyita waktu sebagai IPCN.
• Penting seorang IPCN memahami bagaimana melakukan audit PPI dari mulai
perencanaan, pengumpulan data, analisa data, interpretasi data membuat
rekomendasi, diseminasi dan melakukan evaluasi
• Audit yang tepat dan benar akan meningkatkan mutu layanan dengan melakukan
perbaikan-perbaikan terhadap faktor-faktor penyebab
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA
SALAM SEHAT SELALU
STUDY KASUS AUDIT PROGRAM PPI
RS Cinta Kasih adalah RS Tipe C dengan 190 TT
Situasi pelayanan Kesehatan di Ruang ICU RS Cinta Kasih dengan kapasitas 10 TT, jumlah pasien ada 5 orang (Tn. Sani, Ny IIka, Ny. Anis, Ny. Nia,
Tn.Uka , terpasang infus periper 2 orang, terpasang Kateter Urine 3 orang, Nakes perawat 3 orang (Ina, Ani, Ria ), dokter jaga satu orang (dr.Anna)
1. Perawat Ina melakukan pemasangan kateter urine menetap pada Tn. Sani, tidak melakukan kebersihan tangan sebelum insersi, setelah insersi
melakukan kebersihan tangan,kemudian melakukan dokumentasi ke sistem elektronik, kemudian langsung melakukan pemeriksaan vital sign ke
Ny Ika langsung dokumentasi .Ina melakukan pengisapan lender (suction) pada Ny. Anis tanpa kebersihan tangan, dan perawat Ina membuang tisu
ke tempat sampah non infeksius dan ada lendir yang berdarah, terus kebersihan tangan dan meninggalkan ruangan. Ina sepanjang tugas pakai gaun.
2. Perawat Ani melakukan pemeriksaan tanda2 Vital pada Ny. Ika tanpa melakukan kebersihan tangan, hanya menggunakan sarung tangan, tidak
pakai gaun, tidak pakai topi dan gaun, setelah selesai perawat Ani melakukan kebersihan tangan dan mendokumentasikan. Kemudian perawat Ani
melakukan auskultasi dada ke Ny Anis tanpa kebersihan tangan tapi pakai sarung tangan, kemudian dilepas tanpa melakukan kebersihan tangan
dan meningalkan ruangan. Ani sepanjang kerja pakai gaun,
3. Ina melakukan pemeriksaan tanda2 vital pada Ny. Nia dengan menggunakan sarung tangan, kemudian memanipulasi infus Ny. Anis tanpa melepas
sarung tangan dan Kebersihan tangan langsung mendokumentasikan dengan pakai sarung tangan, setelah selesai sarung tangan dilepas dan tidak
melakukan kebersihan tangan. Ina pakai masker bedah
4. Perawat Ria melakukan pemerikaan pada Tn. Sani tanpa melakukan kebersihan tangan, kemudian membuang sarung tangan yang masih ada darah
ke kantong plastik hitam kemudian melakukan kebersihan tangan terus mendokumentasikan, selanjutnya perawat ria melakukan pemeriksaan
tanda2 vital pada Ny. Nia tanpa kebersihan tangan dan mendokumentasikannya. Perawat Ria memakai gaun dan masker N95 dari awal masuk
kerja sampai pulang
5. Perawat Ria melakukan pemasangan infus pada Tn. Uka tanpa melakukan kebersihan tangan, tapi pakai sarung tangan, kemudian
mendokumentasikannya dengan menggunakan sarung tangan, selanjutnya perawat Ria memberikan suntikan melalui iv perifer dengan sarung
tangannya, kemudian melepaskannya dan dibuang ke tempat sampah non infeksius dan kebersihan tangan. Perawat Ria pakai gaun dan masker
N95dari pagi sampai pulang dan tidak pernah diganti
6. RS Cinta Kasih sudah memiliki Tim PPI yang terdiri dari dokter, IPCN, Farmasi dan laboratorium, kesling , IPCN satu orang sudah purna waktu
sudah tersertifikasi PPI Dasar dan IPCN, RS CK sudah membuat kebijakan PPI, Ada Pedoman PPI, ada panduan hanya APD dan Kebersihan
tangan, SOP sudah ada, tidak ada ruang Tim PPI , Program PPI belum diperbaharui masih tahun 2019, laporan program PPI dibuat tidak setiap
bulan.
AUDIT KEBERSIHAN TANGAN

NO KEGIATAN YA TIDAK NA
1 Sebelum kontak pasien VV V
2 Sebelum tindakan aseptik VV
3 Setelah kontak darah, cairan tubuh, sekresi dan ekskresi VV
4 Setelah kontak pasien VV V
5 Setelah kontak sekitar permukaan Lingkungan pasien V
Total: 6 5
Nilai kepatuhan:6/11x100 = 54,5%
AUDIT PENGGUNAAN APD

NO Penggunaan APD sesuai indikasi YA TIDAK NA


1 Gaun V V
2 Masker bedah/Masker N 95 VV
3 Pelindung mata VV
4 Pelindung wajah
5 Topi V V
6 Sarung tangan V V
7 Sepatu VV
Total 9 3
Nilai Kepatuhan = 9/12 x 100= 75%
AUDIT PEMBUANGAN LIMBAH

NO Pembuangan limbah sesuai indikasi Ya Tidak NA


1 Limbah terkontaminasi darah, cairan tubuh ke V
tempat limbah infeksius (kantong kuning)
2 Limbah tidak kontaminasi darah dan cairan tubuh V
ke tempat limbah non infeksius (kantong hitam)
3 Limbah benda tajam ke tempat limbah tahan tusuk V
dan tahan air (Safety box)
4 Limbah cair ke saluran khusus V
5 Limbah botol infus ke tempat khusus V
Total 3 2
Nilai Kepatuhan = 3/5 X 100 = 60%
AUDIT MANEJERIAL

NO KOMPONEN YA TIDAK NA
1 Ada Komite PPI/TIM PPI dengan SK V
Direktur
2 Ada IPCN dengan ratio 1:100 TT purna waktu V
Sudah pelatihan PPI Dasar dan IPCN
3 Ada IPCD sudah pelatihan PPI Dasar dan V
IPCD
4 Ada Kebijakan PPI V
5 Ada pedoman PPI V
6 Ada panduan PPI V
7 Ada SOP PPI
87 Ada Program
Ada laporan PPI
PPI V
8 Ada ruang PPI V
Total = 2/8 X100 = 25 % 2 6
Nilai kepatuhan
HASIL AUDIT PROGRAM PPI DI RSDC BULAN
JANUARI 2021
80
70
60
50
40
30
20
10
0
HH APD LIMBAH MANAGERIAL

Column2

Intepretasi: dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa hasil


audit program PPI di RSDC bulan Januari 2021 tertinggi adalah
Kepetuhan Penggunaan APD diikuti oleh …..dst. Hasil audit
managerial rendah dikarena……..
Rekomendasi:
………………………….
Plan Of Action

Anda mungkin juga menyukai