Efusi Pleura TB
Bilqis Elfarianti 1940312166
Rofifa Rahadatal ‘Aisy 1940312124
Preseptor :
dr. Yessy Susanti Sabri, Sp.P(K), FISR
dr. Dessy Mizarti, Sp.P
Outline
01 PENDAHULUAN
02 LAPORAN KASUS
03 DISKUSI
04 PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
p o r a n
L a
W H O (2007) 10 juta kasus TB
1,6 juta meninggal
(2018)
Efusi Pleura
TB : 4%
• TB : suatu penyakit menular (1 dari
10 penyebab kematian)
• TB organ lain TB ekstraparu
• 2018 : 8-24% kasus TB ekstraparu di
dunia
Latar Belakang
h. Sianosis : (-)
b. Kesadaran : CMC
i. TB : 155 cm
c. Tekanan darah : 120/80 mmHg
j. Berat badan : 60 kg
d. Nadi : 110x/menit
k. IMT : 24,9 (normoweight)
e. Suhu : 37,5ºC (afebris) l. Kepala : simetris, normocephal
m. Mata : konjungtiva (-)anemis, sklera tidak
f. Pernapasan : 20x/menit
ikterik
Pemeriksaan Fisik
Leher
a. JVP : 5 - 2 cmH2O
d. Perkusi : timpani
e. Auskultasi : BU (+) N
Selama 2 bulan
Rencana Pengobatan
• Isoniazid (INH) 300mg
Fase Awal • Etambutol (EMB) 900mg
• Rifampisin (RIF) 600 mg
• Pyrazinamide (PZA) 1500 mg
Pasien?
• Tidak memiliki gejala diatas, hanya
penurunan berat badan
• Pasien juga memiliki pola makan tidak
teratur.
• Pasien tidak memiliki riwayat kontak
dengan terduga sumber penularan
Pembahasan
Baik efusi unilateral atau bilateral, persentase
efusi pleura ukuran kecil 20,4%, sedang
19,2%, dan besar 60,4%
10,52%
analisis dari Amerika
Serikat:
• Usia > 65 tahun :
efusi pleura TB >
TB paru Insiden TB di Serbia Diagnostik
• usia rata-rata Menunjukkan
• Hasil apusan cairan pleural 10% vs kultur cairan
pasien efusi pleura trend peningkatan
menurut data dari pleura 25-85%
TB adalah 49 Institut Kesehatan • Histopatologi biopsi granuloma pleura : 55-93%
tahun Masyarakat tahun
• Evaluasi untuk TB dengan thorasentesis dan
• Variasi lain : sekitar 2018
biopsi pleural tertutup : sensitivitas 95%setara
50% >45 tahun
dengan torakoskopi
dan 30% >65
• Modalitas diagnostik dengan hasil terbaik
tahun
cenderung lama mempersulit jika pasien butuh
hasil cepat.
Evaluasi kesesuaian penerapan dengan ISTC 3
Standar untuk Diagnosis
Sesuai. Pada case report ini pasien sudah dilakukan evaluasi klinis cepat karena memiliki gejala dan
Standar 01 temuan yang mendukung kearah tuberkulosis seperti penurunan berat badan, gejala pneumonia yang
tidak ada perbaikan dengan antibiotik gram positif.
Standar 02 sudah sesuai. Pada pasien sudah dilakukan foto toraks dan dievaluasi kearah tuberkulosis.
Standar 03
sudah sesuai. Pasien juga sudah dilakukan pengambilan sputum SPS dan diperiksa dengan
pemeriksaan BTA.
sudah sesuai. Pasien dicurigai TB pleura (ekstraparu) dan pada pasien sudah dilakukan 3 kali
Standar 04 torakosentesis untuk pemeriksaan cairan eksudat pleura dan dilakukan juga biopsy pleura untuk
pemeriksaan mikrobiologi dan histologis.
kurang sesuai. Pada pasien sudah dilakukan pemeriksaan BTA pada sputum dan hasilnya
Standar 05 negatif namun di case report tidak disebutkan ada pemeriksaan lanjutan dengan Xpert
04
MTB/RIF dan atau kultur Mycobacterium tuberculosis.
Standar 07 tidak sesuai. Pada case report tidak disebutkan apakah pasien sudah diberi panduan pengobatan yang
tepat dan dimonitoring untuk kepatuhan minum obat atau tidak.
sudah sesuai. Karena pasien mendapatan regimen obat anti-tuberkulosis sesuai rekomendasi WHO
Standar 08 dengan 2 bulan Isoniazid (INH) 300 mg, Etambutol (EMB) 800 mg, Rifampisin (RIF) 450 mg dan
Pyrazinamide (PZA) 1000 mg, serta INH dan Rifampisin selama 4 bulan. Dan akan dilanjutkan dengan
regimen 9 bulan terapi INH dan Rifampisin jika sensitive dengan pengobatan sebelumnya.
Standar 09
tidak sesuai. Pada case report tidak disebutkan apakah pasien dibangun pendekatan yang
berpusat pada pasien, dalam rangka mendorong kepatuhan atau tidak.
Standar 10 tidak sesuai. Pada case report ini tidak ada penilaian klinis lanjutan terhadap respon
pengobatan.
Standar tidak sesuai. Karena pada pasien tidak dilakukan pemeriksaan Xpert MTB/RIF sehingga tidak
11
04
diketahui apakah pasien resisten rifampisin atau tidak.
Standar 12 tidak sesuai. Karena pada pasien ini tidak diperiksa lebih lanjut apakah pasien TB MDR/XDR.
tidak sesuai. Karena pada pasien ini tidak disebutkan apakah pada pasien dilakukan pencatatan
Standar 13 yang sistematis meliputi obat-obatan yang diberikan, respons bakteriologis, hasil akhir
pengobatan, dan adanya efek samping obat.
Evaluasi kesesuaian penerapan dengan ISTC 3
Standar untuk Penanganan TB dengan Infeksi HIV dan Kondisi Komorbid Lain
Standar 14 sudah sesuai. Pada pasien sudah dilakukan pemeriksaan HIV dan didapatkan hasil negatif.
tidak sesuai. Pasien tidak dilakukan pemeriksaan komorbid dan faktor lainnya yang dapat
Standar 17
mempengaruhi respon pengobatan TB seperti diabetes melitus, obat-obatan dan
penyalahgunaan alkohol, kurang gizi dan merokok. Pasien hanya di anamnesa saja.
Evaluasi kesesuaian penerapan dengan ISTC 3
Standar untuk Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Standar 18 tidak sesuai. Pasien memiliki gejala TB dan dari anamnesis pasien mengaku tidak ada kontak dengan
sumber penularan, namun tidak ada intervensi lanjutan untuk mencari sumber penularan pada pasien.
Standar 19 pasien bukan anak usia <5 tahun dan orang dengan infeksi
HIV.
tidak sesuai. Pada kasus tidak disebutkan adanya rencana kontrol infeksi TB atau Program
Standar 20
Pengendalian Infeksi (PPI).
tidak sesuai. Pada case report ini tidak disebutkan apakah kasus ini dilakukan pelaporan pada
Standar 21
Dinas Kesehatan setempat atau tidak.
Kesimpulan
BAB IV
Kesimpulan
01
Diagnosis pleuritis TB harus dipertimbangkan ketika seorang
pasien datang dengan efusi pleura baru
02
cairan pleura, atau spesimen biopsi pleura, baik dengan
mikroskop dan/atau kultur, atau histologis demonstrasi
caseating granuloma di pleura bersama dengan basil tahan
asam